Diagram Alir Desain Pengujian 3.15 4.19 6.216

56 Tabel 3.2 Spesifikasi Atheros AR9285

3.2 Diagram Alir Desain Pengujian

Pada penelitian ini dibutuhkan suatu perencanaan yang tepat agar hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan. Berikut ini adalah diagram aliran dalam penelitian: Operating Voltage 1.2V +-5 3.3V +-10 Package Dimensions 8 mm x 8 mm Package 68-pin LPCC 57 tidak ya Gambar 3.5 Alur Desain Pengujian Mulai Menentukan desain jaringan Konfigurasi Alat dan Sistem Pengujian Berfungsi ? Analisa data Selesai 58

3.3 Skenario Penelitian

Pada pengujian ini akan dilakukan pengujian sebanyak 30 kali untuk setiap scenario yang akan dijalankan. Pengumpulan data akan menggunakan program iperf untuk pengujian kecepatan troughput UDP dan TCP.

3.3.1 Pengujian Transfer Data Menggunakan iPerf

3.3.1.1 Menguji Kecepatan Ethernet Card dan Compabilitas Ethernet Card.

Pada pengujian ini, akan di uji kecepatan Ethernet pada AP. Cara menguji adalah dengan mengganti konfigurasi Ethernet card pada AP dengan konfigurasi 100 Mbps half dan full duplex, 10 Mbps half dan full duplex. Lalu nanti AP akan dikirimi atau dibanjiri paket data UDP sebesar 100 MB. Gambar 3.6 Menguji Kecepatan dan kompabilitas ethernet Pada konfigurasi gambar 3.6 PC1 akan mengirimi paket data UDP sebesar 100 MB ke AP TP-LINK MR3020. 59

3.3.1.2 Menguji Kecapatan AP Pada Konfigugurasi IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b

Pada pengujian ini AP dikonfigurasi kedalam IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b. Dimana setiap standarnya memiliki kecepatan yang berbeda. Untuk kecepatan IEEE 802.11n adalah 100 Mbps, standar IEEE 802.11g adalah 54 Mbps, dan standar IEEE 802.11b adalah 11 Mbps. Pengujian akan dilakukan dengan cara transfer data menggunakan iPerf. Gambar 3.7 Skenario Menguji kecepatan AP pada mode b, g, n Dalam gambar 3.7 client akan membanjiri server dangan peket data TCP dan UDP sebanyak 100 MB untuk UDP. Untuk pengujian IEEE 802.11g, IEEE 802.11b akan dilakukan pada kanal 1, 6, dan 11 karena pada kanal tersebut merupakan kanal non overlapping. Sedangkan untunk IEEE 802.11n akan diuji pada kanal 4 dan 11. 60 3.3.1.3 Menguji Kecepatan Fitur Wireless Modes Pada Mode 3G Router Dengan Koneksi Automatic DHCP dan Static IP Dan selanjutnya penulis akan menguji koneksi dengan menggunakan WAN port dengan cara automatic DHCP dan Static IP. Konfigurasi pada pengujian ini dapat dilihat pada gambar 3.8. Lalu di uji performa UDP dan TCPnya. MR3020 MR3420 client server Gambar 3.8 Pengujian Pada Mode Automatic DHCP dan Static IP 3.3.1.4 Menguji Kecepatan Fitur Wireless Modes Pada Mode 3G Router Dengan Koneksi PPTP, PPPOE dan L2TP Selanjutnya adalah pengujian AP menggunakan mode koneksi PPTP, PPPOE dan L2TP. 61 MR3020 RB750 Client A Client B Gambar 3.9 Pengujian Dengan Menggunakan Koneksi PPTP, PPOE, L2TP Pada gambar 3.9 router mikrotik RB750 akan dijadikan PPP server lalu akan di sambungkan dengan AP MR3020, lalu akan di uji apakah AP akan mendapatkan IP dari RB750 dengan konfigurasi PPP Point to Point Protocol. Selanjutnya akan di uji performa UDP dan TCPnya.

3.3.1.5 Menguji Fitur WISP Wireless Internet Service Provider

Pada pengujian selanjutnya, AP akan disetting pada mode WISP Wireless Internet Service Provider, WISP adalah sebuah fiture yang dimiliki oleh tp-link mr3020. Cara kerja mode WISP ini adalah menangkap sinyal wifi yang ada dan dan menyebarkan kembali sinyal wifi tersebut dengan SSID yang berbeda dan network yang berbeda. Pada pengujian ini akan menggunakan 2 AP, dimana AP 1 adalah AP yang sudah terhubung dengan internet, selanjutnya sinyal wireless dari AP 1 tadi akan di teruskan oleh AP 2 tp-link 62 mr3020 dengan network yang berbeda dari AP 1. Selanjutnya menghubungkan beberapa perangkat wireless ke AP 2, lalu menguji performa UDP dan TCPnya. server MR3420 MR3020 client client client Gambar 3.10 Pengujian WISP

3.3.1.6 Menguji Kecepatan Fitur AP Mode Access Point Mode

Pada pengujian selanjutnya AP akan di konfigurasi dalam mode AP, dimana nanti AP ini akan terhubung dengan sebuah ISP TP-LINK MR3420. Selanjutnya AP ini akan di koneksikan kebeberapa client untuk di uji coba uji performa UDP dan TCPnya. 63 Server MR3420 MR3020 client client client Gambar 3.11 Pengujian AP Mode

3.3.1.7 Menguji Kecepatan Wireless Dalam Mode Authentication WEP, WPA-PSKWPA2-PSK

Pengujian selanjutnya adalah menjalankan fitur keamanan wireless yang menggunakan autetifikasi WEP. Shared Key atau WEP Wired Equivalent Privacy adalah suatu metoda pengamanan jaringan nirkabel, disebut juga dengan Shared Key Authentication. Shared Key Authentication adalah metoda otentikasi yang membutuhkan penggunaan WEP. Enkripsi WEP menggunakan kunci yang dimasukkan oleh administrator ke client maupun AP. Dalam pengujian akan diuji coba autentifikasi menggunakan WEP, dimana key WEPnya sudah di setting sebelumnya didalam AP, lalu 64 sebuag komputer client mencoba terhubung dengan AP menggunakan autentifikasi WEP. Skenario pengujian ini juga akan dilakukan untuk menguji fitur autentifikasi WPA-PSKWPA2-PSK- personal. MR3020 Client Server Gambar 3.12 Pengujian WPE, WPAWPA2-PSK Kegunaan computer server untuk pengujian ini adalah digunakan untuk mengukur kecepatan throughput UDPTCP disaat client terhubung dengan AP MR3020 dengan autotenfikasi WEP, WPA-PSKWPA-PSK-Personal.

3.3.1.8 Menguji Kecepetan Transfer Data Advance Routing

Pengujian fitur selanjutnya adalah pengujian advance routing, dalam pengujian ini akan dijalankan skenario yaitu terdapat 2 buah AP dan 1 router mikrotik, lalu dikonfigurasi agar kedua AP dan router mikrotik tersebut dapat terkoneksi dengan network yang 65 berbeda. Setelah kedua AP dan router saling terkoneksi dengan perintah ping, selanjutnya mengukur throughput UDP dan TCPnya, PC1 akan mentransfer data menggunakan iperf ke PC server. TP-LINK MR3420 MIKROTIK RB750 TP-LINK MR3020 Server PC2 PC1 Gambar 3.13 Advance Routing

3.3.1.9 Bandwidth Control

Fitur ini berguna untuk mengatur besarnya bandwidth yang keluar masuk melalui AP. AP akan di konfigurasi untuk untuk pembatasan bandwidth sebesar 128 kbps, 256 kbps, 512 kbps. Pengukuran bandwidth akan menggunakan alat speedtest dari www.speedtest.cbn.net.id. Untuk skenario pertama semua client yang terhubung dengan AP MR3020 akan dibatasi bandwidthnya sebanyak 128 kbps, 256 kbps dan 512 kbps. Selanjutnya pada 66 skenario kedua pembatasan bandwidth dilakukan untuk client tertentu saja sebanyak 128 kbps, 256 kbps dan 512 kbps. MR3020 PC1 Gambar 3.14 Bandwidth Control

3.3.1.10 Pengujian Kecepatan Dalam Mode WDS

Pada pengujian ini akan di uji fitur WDS pada AP MR3020 MR3020 MR3420 PC1 Server Gambar 3.15 Pengujian WDS 67 Pada pengujian ini AP MR3420 akan dijadikan AP root yang sinyal wifinya akan diteruskan oleh AP MR3020. Selanjutnya akan diukur throughput UDP dan TCP yang dihasilkan oleh konfigurasi ini.

3.3.2 Pengujian Fitur Kemanan Menggunakan Hping3

3.3.2.1 Forbid Ping From Wan atau Black anynomous WAN Request ping

Pada pengujian ini akan diuji fitur Forbid Ping From Wan atau Black anynomous WAN Request ping dengan skenario sebagai berikut: MR3020 MR3420 PC1 PC2 Gambar 3.16 Forbid Ping From Wan Request AP MR3020 akan mendapatkan IP WAN dari AP MR3420 secara dinamis, selanjutnya PC2 sebagai client dari AP MR3420 68 akan melakukan perintah ping ke alamat IP WAN dari AP MR3020 apakah bisa atau tidak.

3.3.2.2 Forbid Ping From LAN Port to Router

MR3020 PC1 PC2 Gambar 3.17 Forbid Ping From Lan Port Pada skenario ini PC2 atau PC1 akan melakukan perintah ping ke alamat IP dari AP MR3020, apakah bisa atau tidak.

3.3.2.3 Remote Management

MR3020 MR3420 PC1 PC2 Gambar 3.18 Remorte Management Pada pengujian ini AP MR3020 mendapatkan WAN IP dari AP MR3420, selanjutnya client yang berada pada MR3420 atau PC2 69 akan melakukan konfigurasi ke AP MR3020 dengan cara mengakses alamat WAN AP MR3020 diikuti dengan port 80. Penulis akan menggunakan port 80 untuk meremotenya.

3.3.2.4 Local Management

MR3020 PC1 PC2 Gambar 3.19 Local Management Pada ini, PC1 mac addressnya akan dimasukan kedalam pengaturan local management sedangkan untuk PC2 sendiri mac addressnya tidak dimasukan kedalam pengaturan local management. Selanjutnya PC1 mengakses web interface dari AP MR3020 dan PC2 juga mengakses web interface dari AP MR3020 dan keduanya akan dibandingkan. 70

3.3.2.5 DDoS Distributed Denial of Service

Pada pengujian ini penulis akan menggunakan metode icmp flood, udp flood dan tcp-syn flood dengan tools hping3.

3.3.2.5.1 DDoS Dari Dalam AP

MR3020 PC1 Penyerang PC2 Penyerang PC3 Client Gambar 3.20 DDoS Dari Dalam AP Sebelum melakukan penyerangan, penulis melakukan akses internet terhadap detik.com dan web interface pada AP MR3020 untuk mengetahui rata-rata waktu yang dibutuhkan unutk mengakses alamat-alamat tersebut. Pada pengujian ini, AP MR3020 akan di serang oleh PC1 dan PC2. Untuk PC1 akan menyerang AP melalui jalur kabel dan PC2 menyerang melalui koneksi wlan. Penyerangan ini akan dilakukan bersamaan oleh PC1 dan 71 PC2. Dan tugas dari PC3 adalah sebegai client yang hendak mengakses internet pada saat penyerangan berlangsung.

3.3.2.5.2 DDoS Dari Luar AP

MR3020 MR3420 PC1 client PC2 penyerang PC3 penyerang Gambar 3.21 DDoS Dari Luar AP Sebelum melakukan penyerangan, penulis melakukan akses internet terhadap detik.com dan web interface pada AP MR3020 untuk mengetahui rata-rata waktu yang dibutuhkan unutk mengakses alamat-alamat tersebut. Pada pengujian ini AP MR3020 akan mendapatkan alamat IP dari MR3420, selanjutnya PC2 dan PC3 akan menyerang AP MR3020 dengan memasukan alamat IP 72 WAN MR3020 sebagai target. Dan PC1 bertugas sebagai client yang akan mengakses internet.

3.3.3 Pengujian Fitur Berdasarkan Fungsionalitas

Pada pengujian ini, semua fitur yang akan diuji berupa fungsionalitasnya saja, yaitu fitur dapat bekerja dengan baik atau tidak.

3.3.3.1 DHCP Server

Fungsi dari DHCPDynamic Configuration Protocol sendiri adalah memberikan nomor IP kepada client yang terhubung dengan AP. Didalam skenario ini akan diuji 2-3 client yang terhubung dengan AP. Lalu dilihat apa client tersebut dapat nomor IP yang sudah dituliskandaftar dalam DHCP server. MR3020 Client 1 Client 2 Client 3 Gambar 3.22 Pengujian DHCP Server 73

3.3.3.2 DHCP Client List

DHCP Client List, dalam pengujian fiture ini akan dilihat apa fiture DHCP Client List dapat mencatat dan mencatumkan detail- detail user yang terhubung dengan AP, dan dilihat apa IP yang diberikan kepada client sesuai dengan IP yang ada di DHCP server.

3.3.3.3 Address Reservation

Address Reservation, kegunaan dari fitur ini adalah untuk menseeting IP client secara permanen ketika client tersebut terhubung dengan AP. Untuk pengujian fitur ini akan di coba untuk memasukan mac address dari 2 komputer client, selanjutnya setelah mac address dicatat dan sudah di beri nomor IP tetap, kedua komputer client tersebut akan di putus sambungannya terhadap AP, lalu ada sebuah device ketiga yang akan dihubungkan dengan AP, setelah device ketiga terhubung makan hubung maka hubungkan kembali kedua komputer tadi yang telah di konfigurasi sebelumnya. Lalu dilihat hasilnya. 74 PC A PC B PC C PC A PC B PC C Gambar 3.23 Pengujian Address Reservation

33.3.4 Virtual Server Port Forwarding

Fitur ini dimaksudkan untuk dapat digunakan untuk menyiapkan pelayanan publik pada LAN, Sebuah server virtual didefinisikan sebagai port layanan, dan semua permintaan dari Internet ke port layanan ini akan diarahkan ke komputer yang ditentukan oleh IP server. Pada pengujian ini akan dibuat skenario seperti pada gambar 3.24. 75 MR3020 MR3420 PC1 FTP Server PC2 Client Gambar 3.24 Pengujian Port forwading PC1 adalah PC yang telah berisi FTP server. Pada pengujian ini AP MR3020 mendapatkan IP WAN dari AP MR3420. Selanjutnya PC2 sebagai client mengakses server FTP dengan cara mengetikan alamat IP WAN dari MR3020.

3.3.3.5 DMZ

Sekenario pada pengujian ini hampir sama dengan pengujian virtual server port forwading. Perbedaan mendasar antara portforwading dengan DMZ adalah portforwading hanya membuka port yang dibutuhkan saja, sedangkan DMZ membuka semua port host yang dimasikan kedalam jaringan DMZ. 76 MR3020 MR3420 IP Camera dan FTP server PC2 client Gambar 3.25 Pengujian DMZ Pada pengujian ini IP camera dan FTP server mendapatkan IP tetap dari AP MR3020 dan IP WAN dari MR3020 didapatkan dari AP MR3420. Selanjutnya PC2 sebagai client mengakses IP server dengan cara memasukan nomor IP WAN MR3020 beserta nomor portnya.

3.3.3.6 UPnP

Pengujian akan dilakukan dengan cara menghubungkan client dengan internet dan menjalankan aplikasi sharing berbasiskan torrent, lalu dilihat dalam web interface AP MR3020 apa fitur UPnP telah berjalan atau tidak. 77 MR3020 PC1 Server torrent Gambar 3.26 Pengujian UPnP 3.3.3.7 Pengujian Terhadap Fitur Parental Control, Host List, Target, Access Schedule, Rule Management - Parental Control, fungsi dari fitur ini sebenarnya adalah untuk mengontrol akses internet untuk anak-anak, orang tua dapat memasukan alamat situs yang dianggap kurang pantas di akses oleh anak-anak. Pada pengujian ini, penguji akan memasukan domain detik, kaskus dan kompas, lalu akan di uji lewat komputer client yang terhubung dengan AP yang telah dikonfigurasi. - Host List, fitur ini berguna untuk memasukan data host client kedalam pengaturan AP berupa nomor IP atau mac address untuk lebih spesifiknya, dimana pengaturan di dalam fitur ini digunakan untuk konfigurasi fitur selanjutnya, seperti Target, Access Schedule. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan satu komputer client dimana komputer client 78 tersebut akan dimasukan mac addressnya kedalam AP untuk dilakukan pengujian lebih lanjut. - Target, fitur ini merupakan lanjutan dari fitur host list dimana didalam fitur ini terdapat pengaturan untuk membatasi akses internet komputer client yang terhubung dengan AP. Pengujian akan dilakukan dengan menggunakan satu komputer client yang terhubung dengan AP dan yang sudah tersetting di dalam fitur host list, selanjutnya dalam fitur ini akan dimasukan beberapa domain seperti kaskus, faceboook, twitter. - Access Schedule, fungsi dari fitur ini adalah untuk penjadwalan akses kesitus-situs tertentu contohnya hari minggu pada pukul 23.00 – 23.30 WIB situs yang dimasukan adalah www.google.com, yang memiliki arti bahwa situs www.google.com hanya dapat di buka pada hari minggu pukul 23.00 – 23.30, dilain waktu tersebut www.google.com tidak bisa dibuka. - Rule Management, dalam fitur ini merupakan sebuah akses cepat untuk mengakses fitur seperti Parental Control, Host List, Access Schedule. 79 AP-MR3020 PC 1 PC2 Gambar 3.27 Parental Control, Host List, Access Schedule

3.3.3.8 IP dan MAC Binding

Skenario pengujian pada fitur ini adalah terdapat 2 buah komputer client yang terhubung AP. PC A dan PC B memiliki IP tetap melalui fitur dhcp address reservation katakanlah PC A memiliki IP 192.168.1.111 dengan mac address 54-E6-FC-82-B8- ED dan PC B memiliki IP 192.168.101.100 dengan mac address 44- 6D-57-89-C7-45. Selanjutnya mac address dari PC B dimasukan kedalam fitur IP dan mac binding dan liat apa yang akan terjadi. 80 PC A PC B Gambar 3.28 IP dan MAC Binding

3.3.3.9 WPS

Pengujian akan dilakukan dengan cara mengoneksikan wifi dengan mode WPS. Pengujian pertama akan dilakukan dengan cara memasukan key yang ada di client ke dalam AP, pada pengujian kedua dengan cara menekan tombol fisik WPS yang ada di AP dan menekan tombol fisik yang ada di client. Client A Client B Client C Gambar 3.29 Pengujian WPS 81

3.3.3.10 AP Isolated

Pengujian selanjutanya adalah pengujian pada fitur AP isolated, fungsi dari fitur ini adalah untuk membatasi client yang terhubung dengan AP agar client-client yang terhubung dengan AP tidak bisa mengkases client yang lain yang sedang terhubung dengan AP yang sama. MR3020 PC1 PC2 PC3 Gambar 3.30 Pengujian AP Isolated Sekenario yang digunakan nanti, akan ada tiga client yang terhubung dengan AP yang sama, lalu masing-masing clinet mencoba terhubung dengan client lain yang dengan perintah ”ping”. Lalu dilihat hasil yang ditunjukan oleh masing-masing client jika fitur ini aktif dan tidak aktif. 82

3.3.3.11 Wireless Mac Filtering

Fungsi dari fitur ini adalah untuk memfilter dan memberikan ijin akses diijinkan atau tidaknya client yang akan dengan AP secara wireless. MR3020 PC1 PC2 Gambar 3.31 Wireless MAC Filtering Koneksikan terlebih dahulu PC2 ke AP MR3020 untuk dimasukan nomor mac addressnya kedalam fitur wireless mac filtering. Setelah mac addressnya dimasukan kedalam pengaturan, putuskan sambungan wifi PC2 ke AP MR3020. Lalu PC1 bertugas mengaktifkan fitur wireless mac filtering, setelah fitur aktif hubungkan PC2 ke AP dan akan dicatat apa yang terjadi.

3.3.4 Pengujian Kompabilitas Terhadap Modem

Pada pengujian ini AP akan di konfigurasi sebegai sebuah router yang dapat terkoneksi langsung dengan internet melalui WAN port yang 83 telah disediakan. Untuk konfigurasi mengunakan modem usb dial up bisa dilihat pada gambar 3.33. Penulis akan mencoba 5 modem usb baik CDMA maupun GSM secara acak, apakah firmware standar dan dd-wrt mampu mengenali modem dan melakukan koneksi ke internet. Setiap modem diberi waktu 3 menit untuk pengenelan modem oleh AP dan di ulang sebanyak 30 kali untuk tiap modem. Client client client Gambar 3.32 Pengujian Menggunakan Modem Dial up Seluruh pengujian diatas akan diujikan pada firmware standar dan firmware DD-WRT dan akan diuji sejauh mana perbedaannya. Selanjutnya setelah firmware dalam AP diganti menggunakan DD-WRT akan dicari fitur tambahan apa saja yang ada didalam firmware DD-WRT tersebut. 84 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Menguji Fitur Transfer Data Menggunakan iPerf

4.1.1 Menguji Fitur Ethernet Card AP

4.1.1.1 Pengujian Ethernet Card 100 Mbps Full Duplex

Tabel 4.1 Pengujian Ethernet Card 100 Mbps full duplex Pada pengujian Ethernet card 100 Mbps full duplex kemampuan firmware standar dan firmware dd-wrt dalam transfer data menggunakan UDP memiliki kemampuan yang sama.

4.1.1.2 Pengujian Ethernet Card 100 Mbps Half Duplex

Tabel 4.2 Pengujian Ethernet Card 100 Mbps half duplex Pengujian ethernet card 100 Mbps full duplex UDP DD-WRT Firmware Standar Throughput tertinggi 96.5 96.5 Throughput terendah 95.4 95.4 Rata-rata 95.713 95.733 Pengujian ethernet card 100 Mbps half duplex UDP DD-wrt firmware standar Throghput tertinggi 96.5 96.6 Throughput terendah 95.4 95.4 Rata-Rata 95.696 95.733 85 Pada pengujian Ethernet card 100 Mbps hull duplex kemampuan firmware standar dan firmware dd-wrt dalam transfer data menggunakan UDP memiliki kemampuan yang sama.

4.1.1.3 Pengujian Ethernet Card 10 Mbps Full Duplex

Pengujian ethernet card 10 Mbps fullduplex UDP DD-WRT Firmware Standar Througput tertinggi 10.7 10.7 Througput terendah 9.43 9.4 Rata-rata 9.587 9.602 Tabel 4.3 Pengujian Ethernet Card 10 Mbps full duplex Pada pengujian Ethernet card 10 Mbps full duplex kemampuan firmware standar dan firmware dd-wrt dalam transfer data menggunakan UDP memiliki kemampuan yang sama.

4.1.1.4 Pengujian Ethernet Card 10 Mbps Half Duplex

Tabel 4.4 Pengujian Ethernet Card 10 Mbps half duplex Pada pengujian Ethernet card 10 Mbps half duplex kemampuan firmware standar dan firmware dd-wrt dalam transfer data menggunakan UDP memiliki kemampuan yang sama. Pengujian ethernet card 10 Mbps half duplex DD-WRT Firmware Standar Througput tertinggi 10.6 10.6 Througput terendah 9.26 9.17 Rata-rata 9.577 9.59 86 1 2 3 4 5 6 7 8 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 T hr oug hput Mbps Pengujian Pengujian wifi 11b ch1 UDP dan TCP DD-WRT UDP DD-WRT TCP Firmware standar UDP Firmware standar TCP

4.1.2 Pengujian Fitur WLAN Wireless LAN

4.1.2.1 Pengujian WLAN 11b

41.2.1.1 Pengujian WLAN 11b ch1

Gambar 4.1 Pengujian WLAN 11b ch1 Tabel 4.5 Pengujian WLAN 11b ch1 Pada pengujian WLAN 11b ch1, jika dilihat dari rata-rata kecepatan transfer data pada table 4.5 firmware standar lebih cepat daripada firmware dd-wrt. Dan jika melihat grafik gambar 4.1 Untuk koneksi menggunakan TCP dd-wrt lebih stabil dari pada firmware standar, grafik transfer data menggunakan TCP pada dd-wrt cenderung flat, berbeda dengan menggunakan firmware standar yang naik turun disetiap pengujian. Untuk transfer data UDP firmware standar memilki Pengujian wifi 11b ch1 UDP dan TCP DD-WRT Firmware standar UDP TCP UDP TCP Througput tertinggi 7.23 6.29 7.29 7.34 Througput terendah 6.08 3.15 6.06 3.15 Rata-rata 6.477 5.205 6.704 6.151 87 1 2 3 4 5 6 7 8 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 T hrough pu tM b p s Pengujian Pengujian wifi 11b ch6 UDP dan TCP DD-WRT UDP DD-WRT TCP Firmware standar UDP Firmware standar TCP kestabilan yang baik jika di lihat dalam grafik dimana firmware standar cenderung datar dan stabil dan untuk dd-wrt sedikit naik turun. Dan untuk throughput tertinggi dalam hal transfer data menggunakan UDP kedua firmware ini memiliki kemampuan setara, untuk transferdata menggunakan TCP firmware standar memiliki troughput tertinggi. Sedangkan untuk untuk troughput terendah kudua firmware ini sama baik untuk UDP dan TCPnya

4.1.2.1.2 Pengujian WLAN 11b ch6

Gambar 4.2 Pengujian WLAN 11b ch 6 88 Tabel 4.6 Pengujian WLAN 11b ch 6 Pada pengujian WLAN 11b ch6 jika dilihat dari tabel 4.6 hasil rata-rata transfer data firmware standar lebih cepat dari pada firmware dd-wrt. Untuk stabilitas koneksi UDP dapat dilihat dalam gambar 4.2 bahwa firmware dd-wrt memiliki kestabilan lebih baik dari pada firmware standar. Dan untuk transfer data menggunakan TCP keduanya memiliki kestabilan yang hampir sama dimana keduanya sama-sama naik turun dalam pengujian, untuk transfer data TCP firmware standar lebih cepat dari pada firmwar dd-wrt. Dan untuk nilai throughput tertinggi untuk transfer data menggunakan UDP dan TCP firmware standar unggul dengan nilai angka yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan firmware dd-wrt, sedangkan untuk throughput terendah menggunakan UDP dan TCP ditempati oleh firmware dd-wrt. Pengujian wifi 11b ch6 UDP dan TCP DD-WRT Firmware standar UDP TCP UDP TCP Througput tertinggi 6.67 6.29 7.28 7.34 Througput terendah

5.53 3.15

6.03 3.15 Rata-rata 6.126 4.576 6.663 6.080 89 1 2 3 4 5 6 7 8 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 T hrough pu t Mb p s Pengujian Pengujian wifi 11b ch11 UDP dan TCP DD-WRT UDP DD-WRT TCP Firmware standar UDP Firmware standar TCP

4.1.2.1.3 Pengujian WLAN 11b ch11

Gambar 4.3 Pengujian WLAN 11b ch 11 Tabel4.7 Pengujian WLAN 11b ch 11 Pada pengujian WLAN 11b ch11 jika dilihat dari tabel 4.7 hasil rata-rata transfer data firmware standar lebih cepat dari pada firmware dd-wrt. Untuk transfer data menggunakan TCP jika dilihat dalam gambar 4.3 dd-wrt memiliki ke unggulan dalam hal stabilitas dibandingkan dengan firmware standar walaupun dalam hal throughput dd-wrt belum bisa mengungguli firmware standar. Untuk transfer data menggunakan UDP keduanya memiliki Pengujian wifi 11b ch11 UDP dan TCP DD-WRT Firmware standar UDP TCP UDP TCP Througput tertinggi 6.66 6.29 7.47 7.34 Througput terendah

5.54 4.19

6.07 4.19 Rata-rata 6.251 5.31

6.67 6.216

90 5 10 15 20 25 30 35 1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 T hr oug put Mbps Pengujian Pengujian wifi 11g ch1 UDP dan TCP DD-WRT UDP DD-WRT TCP Firmware standar UDP Firmware standar TCP stabilitas yang sama jika dilihat dalam grafik, hanya saja firmware standar unggul dalam hal throughput dibandingkan dengan firmware dd-wrt. Dan untuk nilai troughput tertinggi UDP dan TCP firmware standar lebih tinggi dibandingkan dengan sedangkan untuk throughput terendah menggunakan UDP dan TCP ditempati oleh firmware dd-wrt.

4.1.2.2 Pengujian WLAN 11g

4.1.2.2.1 Pengujian WLAN 11g ch1

Gambar 4.4 Pengujian WLAN 11g ch 1 Pengujian wifi 11g ch1 UDP dan TCP DD-WRT Firmware standar UDP TCP UDP TCP Througput tertinggi 26.6 21 28.8 24.1 Througput terendah 19.7 17.8

15.4 18.9