Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Menurut Ghufron 2011 harga diri menjadi salah satu faktor bagi terbentuknya kepercayaan diri pada seseorang. Seseorang yang memiliki
harga diri yang tinggi akan memiliki kepercayaan diri yang tinggi juga. Menurut Rogers dalam Prabawa, 2009 tumbuhnya harga diri pada
seseorang dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu adanya penghargaan dari orang lain, adanya pujian dari orang lain, perasaan diterima oleh lain,
dan memiliki kepribadian yang sehat. Remaja yang mendapatkan kekerasan verbal di dalam keluarganya,
akan mengalami situasi yang tidak nyaman berada di dalam lingkungan tersebut. Remaja akan merasa rendah diri dan merasa tidak di terima oleh
orang tuanya. Ketika remaja memiliki harga diri yang rendah, maka kepercayaan diri remaja juga akan rendah.
Selain itu, menurut Lindenfield 1997, ketika seseorang mengalami rasa tidak aman atau mengalami ketakutan, maka hal tersebut menjadi
musuh terbesar bagi timbulnya rasa percaya diri. Seseorang yang mengalami rasa tidak aman akan sulit mengembangkan pandangan positif
tentang diri mereka sendiri, orang lain dan pandangannya tentang dunia luar.
Menurut Lidenfield 1997 setiap orang yang lahir memiliki kecenderungan untuk menjadi orang yang percaya diri. Akan tetapi, hal
terpenting dalam menumbuhkan rasa percaya diri pada remaja adalah bagaimana cara orang tua mendorong dan mengembangkan kepribadian
anak. Dalam menumbuhkan kepercayaan diri pada remaja tentu saja tidak
dengan cara yang melibatkan kekerasan. Memberikan cinta dan kasih sayang, memberikan rasa aman, memberikan contoh dan teladan yang baik
bagi anak, serta mengajarkan anak untuk mau berinteraksi dengan dunia luar dirasa lebih efektif.
Kepercayaan diri merupakan hal yang penting bagi remaja. Menurut Rohayati 2011 kepercayaan diri merupakan suatu modal yang sangat
penting untuk ditumbuhkan dalam diri remaja agar mereka mampu menjadi pribadi yang dapat mengontrol berbagai aspek dalam dirinya
sehingga dapat mengatur tujuan hidup mereka yang mengarah pada keberhasilan hidup. Selain itu, masa remaja adalah masa dimana prestasi
menjadi suatu hal yang dianggap penting. Menurut Hamdan 2009, motivasi berprestasi pada remaja akan muncul apabila mereka mempunyai
kepercayaan diri dalam dirinya. Menurut Suyanto 2003 seseorang yang menjadi korban kekerasan
verbal dari orang tuanya, akan menjadi pribadi yang rendah diri, mudah minder, merasa dirinya tidak berharga dan lemah dalam membuat atau
menentukan keputusan. Hal ini menunjukkan, bahwa korban yang mengalami kekerasan verbal memiliki penilaian-penilaian yang buruk
terhadap diri sendiri yang akan berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan dirinya.
Pendapat yang disebutkan diatas sesuai dengan hasil penelitian yang telah dianalisis. Hasil penelitian membuktikan bahwa terdapat hubungan
negatif antara kekerasan verbal dengan kepercayaan diri pada remaja.
Tingkat kepercayaan diri pada remaja akan lebih tinggi apabila remaja tidak mendapatkan kekerasan verbal dari orang tuanya. Hal ini sejalan
dengan pendapat Suyanto 2003 dimana seseorang yang mendapatkan kekerasan verbal dari orang lain akan menurunkan harga diri korban,
sehingga kepercayaan diri korban juga akan menurun. Dalam penelitian ini, subjek yang menjadi responden adalah remaja. Oleh karena itu dapat
dikatakan bahwa remaja yang mendapatkan kekerasan verbal dari orang tuanya, akan merasa rendah diri sehingga hal tersebut dapat menurunkan
kepercayaan dirinya juga.