Tujuan Laporan Keuangan Organisasi Nirlaba

15 semua atau sebagian penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang dihasilkan oleh sumber daya tersebut. a. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang dan penyumbang tersebut menetapkan berapa lama sumberdaya tersebut dipertahankan oleh organisasi atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu. b. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunanya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang dan pembatasan tersebut dapat bersifat permanen ataupun temporer. c. Sumbangan tidak terikat sumber daya yang penggunannya tidak dibatasi oleh penyumbang. Menurut PSAK No 45, laporan keuangan entitas nirlaba meliputi laporan posisi keuangan neraca pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan catatan atas laporan keuangan.

2. Laporan Posisi Keuangan Neraca

Menurut Keown, et. al 1996: 87, Laporan Neraca Posisi Keuangan adalah suatu bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan keadaan dari suatu unit usaha pada tanggal tertentu yang terdiri atas dua bagian yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva dapat dikategorikan sebagai investasi yang dilakukan dalam perusahaan sedangkan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut dan jumlah kedua bagian ini harus sama. 16 Menurut Smith dan Skousen 2007: 152, neraca adalah laporan pada suatu saat tertentu mengenai sumber daya perusahaan aktiva, hutangnya kewajiban dan klaim kepemilikan terhadap sumber daya ekuitas pemilik. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan laporan posisi keuangan neraca adalah suatu laporan yang menggambarkan mengenai jumlah aktiva, hutang, serta modal suatu perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan posisi keuangan menurut PSAK No. 45 berarti sama dengan laporan neraca pada umumnya. Pada laporan posisi keuangan menurut PSAK No. 45 menjelaskan mengenai tujuan laporan posisi keuangan. Tujuan laporan posisi keuangan neraca adalah menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban, aset neto dan informasi mengenai hubungan antar unsur-unsur tersebut pada waktu tertentu. Informasi dalam laporan posisi keuangan digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti para penyumbang, anggota organisasi, dan kreditur untuk menilai kemampuan organisasi untuk memberikan jasa secara berkelanjutan. Laporan posisi keuangan dapat juga digunakan sebagai alat untuk menilai likuiditas, fleksibilitas keuangam, kemampuan untuk memenuhi kewajiban, dan kebutuhan pendanaan eksternal organisasi nirlaba tersebut. Laporan posisi keuangan mencakup organsiasi secara keseluruhan dan harus menyajikan total aktiva kewajiban dan aktiva bersih. a. Klasifikasi aktiva dan kewajiban 17 Laporan posisi keuangan, termasuk catatan atas laporan keuangan menyediakan informasi yang relevan mengenai likuiditas, fleksibilitas keuangan, dan hubungna antara aktiva dan kewajiban. Informasi tersebut umumnya disajikan dnegan pengumpulan aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik serupa dalam suatu kelompok yang relatif homogen, seperti: 1 Kas dan setara kas. 2 Piutang dan penerimaan jasa lain. 3 Persediaan. 4 Sewa, asuransi, dan jasa lain yang dibayar dimuka. 5 Surat berharga atau efek dan investasi jangka panjang. 6 Tanah, gedung, peralatan, serta aktiva tetap yang digunakan untuk menghasilkan barang dan jasa. Kas atau aktiva lain yang dibatasi penggunaannya oleh penyumbang harus disajikan terpisah dari kas atau aktiva lain yang tidak terikat penggunaannya. Informasi likuiditas dalam laporan posisi keuangan dapat disajikan dengan cara sebagai berikut: 1 Informasi likuiditas disajikan berdasarkan urutan likuiditas dan kewajiban disajikan berdasarkan tanggal jatuh tempo. 2 Mengelompokan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar serta mengelompokan kewajiban menjadi kewajiban jangka pendek dan jangka panjang.