13
informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan organisasi secara bersama-sama yang dapat menunjukan informasi yang berguna
untuk menilai kinerja.
f. Memberikan
informasi mengenai
bagaimana organisasi
memnperoleh dan membelanjakan kas atau sumberdaya kas, mengenai utang dan pembayaran kembali utang, dan mengenai
faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi likuiditas organisasi.
g. Memberikan penjelasan dan interprestasi untuk membantu pemakai
dalam memahami informasi keuangan yang diberikan.
B. Laporan Keuangan PSAK No. 45
1. Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 45
Menurut PSAK No.1 Paragraf ke 07 Revisi 2009, Laporan Keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan
kinerja keuangan suatu entitas. Berdasarkan ketentuan PSAK No. 45 mengenai laporan keuangan, tujuan utama laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang relevan untuk memenuhi kepentingan para penyumbang, anggota entitas nirlaba, kreditor, dan pihak lain yang
menyediakan sumber daya bagi entitas nirlaba. Pihak pengguna laporan keuangan organisasi nirlaba memiliki
kepentingan dalam rangka untuk menilai jasa yang diberikan oleh organsiasi nirlaba dan kemampuan organiasasi tersebut untuk terus
14
memberikan jasanya, serta menilai cara kerja manajer dalam
melaksanakan tanggungjawabnya.
Menurut PSAK No. 45, secara rinci tujuan laporan keuangan termasuk catatan atas laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi mengenai:
a. Jumlah dan sifat aktiva, kewajiban, dan aktiva bersih suatu organsiasi.
b. Pengaruh transaksi, peristiwa dan situasi lainnya yang mengubah nilai aktiva bersih.
c. Jenis dan jumlah arus masuk dan arus keluar sumberdaya dalam satu periode dan hubungan antar keduanya.
d. Cara suatu organisasi mendapatkan dan membelanjakan kas, memperoleh pinjaman dan melunasi pinjaman, dan faktor lainnya yang berpengaruh
terhadap likuiditasnya. e. Usaha jasa organisasi.
Laporan organisasi nirlaba meliputi laporan posisi keuangan pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk satu periode
pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk satu periode pelaporan serta catatan atas laporan keuangan.
Dalam laporan keuangan organisasi nirlaba terdapat istilah-istilah yang digunakan dalam pernyataan ini, antara lain:
a. Pembatasan permanen adalah pembatasan penggunaan sumberdaya yang ditetapkan oleh penyumbang agar sumberdaya tersebut dipertahankan
secara permanen, tetapi organisasi diperbolehkan untuk menggunakan
15
semua atau sebagian penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang dihasilkan oleh sumber daya tersebut.
a. Pembatasan temporer adalah pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang dan penyumbang tersebut menetapkan berapa
lama sumberdaya tersebut dipertahankan oleh organisasi atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
b. Sumbangan terikat adalah sumber daya yang penggunanya dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang dan pembatasan tersebut
dapat bersifat permanen ataupun temporer. c. Sumbangan tidak terikat sumber daya yang penggunannya tidak
dibatasi oleh penyumbang. Menurut PSAK No 45, laporan keuangan entitas nirlaba meliputi
laporan posisi keuangan neraca pada akhir periode pelaporan, laporan aktivitas serta laporan arus kas untuk suatu periode pelaporan, dan
catatan atas laporan keuangan.
2. Laporan Posisi Keuangan Neraca
Menurut Keown, et. al 1996: 87, Laporan Neraca Posisi Keuangan adalah suatu bagian dari laporan keuangan yang menunjukkan keadaan dari
suatu unit usaha pada tanggal tertentu yang terdiri atas dua bagian yaitu aktiva dan pasiva. Aktiva dapat dikategorikan sebagai investasi yang
dilakukan dalam perusahaan sedangkan pasiva merupakan sumber-sumber yang digunakan untuk investasi tersebut dan jumlah kedua bagian ini harus
sama.