Laporan Posisi Keuangan Neraca

19 dalam kelompok aktiva bersih yang penggunaannya dibatasi secara temporer atau disajikan dalam catatan atas laporan keuangan. Pembatasan temporer oleh penyumbang dapat berbentuk pembatasan waktu atau pembatasan penggunaan, atau keduanya. Aktiva bersih tidak terikat umumnya meliputi pendapatan dari jasa, penjualan barang, sumbangan, dan dividen atau hasil investasi, dikurangi beban untuk memperoleh pendapatan tersebut. Batasan terhadap penggunaan aktiva bersih tidak terikat dapat berasal dari sifat organisasi, lingkungan operasi, dan tujuan organisasi yang tercantum dalam akte pendirian, dan dari perjanjian kontraktual dengan pemasok, kreditur, dan pihak lain yang berhubungan dengan organisasi. Informasi mengenai batasan-batasan tersebut umumnya disajikan dalam catatan atas laporan keuangan.

3. Laporan Aktivitas

Laporan aktivitas dapat diartikan sebagai laporan perubahan ekuitas. Menurut PSAK No. 01 Paragraf 66 Revisi 2009 laporan perubahan ekuitas menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan selama periode yang bersangkutan, dimana menurut PSAK No. 45 paragaraf 20 Revisi 2010 laporan aktivitas mencakup organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama satu periode. Dari PSAK di atas dapat ditarik kesimpulan laporan aktivitas adalah laporan yang menyajikan perubahan aktiva bersih pada periode tertentu 20 yang nantinya berhubungan dengan laporan posisi keuangan. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih atau ekuitas dalam laporan posisi keuangan. PSAK No. 45 menjelaskan tentang tujuan utama laporan aktivitas adalah menyediakan pengaruh transaksi dan peristiwa lain yang mengubah jumlah dan sifat aktiva bersih, hubungan antara transaksi dan peristiwa lain, dan bagaimana penggunaan sumber daya dalam pelaksanaan berbagai program atau aktivitas jasa organisasi. Informasi dalam laporan aktivitas yang digunakan bersama dengan pengungkapan informasi dalam laporan keuangan dapat membantu para penyumbang, kreditur, anggota organisasi, maupun pihak lain yang berkepentingan terhadap organisasi untuk mengevaluasi kinerja dalam satu periode, penilai kemampuan dan kesinambungan organisasi dalam memberikan jasanya atau melaksanakan aktivitas jasanya, dan juga menilai pelaksanaan tanggungjawab serta kinerja manajer PSAK No. 45 paragraf 19.

a. Perubahan kelompok aktiva

Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih permanen, terikat kontemporer, dan tidak terikat dalam satu periode.

b. Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian

Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunanya dibatasi oleh penyumbang. Laporan aktivitas juga menyajikan beban sebagai 21 pengurang aktiva bersih tidak terikat. Sumbangan disajikan sebagai penambah aktiva bersih tidak terikat, terikat permanen, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan. Sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi. Selain itu pendapatan dan beban laporan aktivitas juga menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi sebagai penambah atatu pengurang aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi. Klasifikasi pendapatan, beban, keuntungan, dan kerugian dalam kelompok aktiva bersih tidak menutup peluang adanya klasifikasi tambahan dalam laporan aktivitas. Misalnya, dalam suatu kelompok atau beberapa kelompok perubahan dalam aktiva bersih, organisasi dapat mengklasifikasikan unsur-unsurnya menurut kelompok operasi atau non- operasi, dapat dibelanjakan atau tidak dapat dibelanjakan, telah direalisasi atau belum direalisasi, berulang atau tidak berulang, atau dengan cara lain. c. Informasi pendapatan dan beban Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapatan dan beban secara bruto. Namun demikian, investasi pendapatan dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban 22 penitipan dan beban penasehat investasi diungkapkan dalam catatan laporan keuangan. Laporan aktivitas menyajikan jumlah neto keuntungan dan kerugian yang berasal dari transaksi insidental atau peristiwa lain yang berada di luar pengendalian organisasi dan manajemen. Misalnya, keuntungan atau kerugian penjualan tanah dan gedung yang tidak digunakan lagi. d. Laporan pemberian jasa Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung. Klasifikasi secara fungsional bermanfaat untuk membantu para penyumbang, kreditur, dan pihak lain dalam menilai pemberian jasa dan penggunaan sumber daya yang dimiliki. Program pemberian jasa merupakan aktivitas untuk menyediakan barang atau jasa kepada para penerima manfaat, pelanggan, atau anggota dalam rangka mencapai tujuan atau misi organisasi.

4. Laporan Arus Kas

Warren, et.al 1996: 20 menyatakan bahwa laporan arus kas adalah suatu ringkasan mengenai penerimaan dan pembayaran kas dari suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Menurut Helfert 2003: 23, laporan arus kas adalah laporan yang memperlihatkan hasil-hasil operasi selama periode serta perubahan yang terjadi di dalam neraca. Dari kedua 23 pengertian di atas dapat disimpulkan, laporan arus kas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran suatu kegiatan dalam suatu periode tertentu. Berdasakan ketentuan PSAK No. 45 tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode PSAK No. 45 paragraf 33. Secara khusus PSAK No. 45 tidak mengatur tentang laporan arus kas. Sehingga untuk menjelaskan tentang arus kas dan aturan yang berlaku dalam proses pelaporan arus kas dan aturan yang berlaku dalam pelaporan arus kas diatur dalam PSAK No. 2, karena menurut PSAK tidak banyak perbedaan antara laporan arus kas organisasi yang berorientasi pada laba dengan organisasi nirlaba. Tujuan utama laporan arus kas adalah menyediakan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas selama satu periode PSAK No. 45. Menurut PSAK No. 2, laporan arus kas merupakan laporan yang digunakan oleh para pengguna laporan keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam penyajian laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan diklasifikasikan menurut aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan PSAK No.2. Perusahaan menyajikan arus kas dari aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan sesuai dengan bisnis yang dijalaninya.