Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun HKBP (Huria Kristen Batak Protestan)

(1)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULT EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

ANALISIS MODAL KERJA PADA YAYASAN

DANA PENSIUN HKBP (HURIA KRISTEN BATAK PROTESTAN)

SKRIPSI MINOR DIAJUKAN OLEH : JETTIKA SIREGAR

042102093

DIPLOMA III AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara Medan


(2)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... I DAFTAR ISI ... II

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Pemilihan Judul ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Metode Penelitian……….. . 5

1. Lokasi Penelitian ... 5

2. Sumber Data ... 5

3. Teknik Pengumpulan Data………5

4. Metode Analisis……… .. 6

E. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 8

A. Profil Yayasan Dana Pensiun HKBP ... 8

1. Sejarah Umum ... 8

2. Struktur Organisasi ... 9

3. Uraian Tugas Organisasi ... 10


(3)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

BAB III. ANALISIS DAN EVALUASI ... 37

A. Analisis Laporan Keuangan ... 37

B. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja ... 45

C. Analisis Besarnya Modal Kerja ... 59

BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

A. Kesimpulan ... 65

B. Saran... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67 LAMPIRAN


(4)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Suatu sukacita yang besar bagi saya dan pujian yang luar biasa bagi Tuhan Yang Maha Esa, ketika saya bisa menyelesaikan skripsi minor ini dengan baik. Penulisan skripsi minor ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi untuk menyelesaikan pendidikan program studi Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Keterbatasan akan kemampuan dan pengalaman yang harus saya akui, menyebabakan penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan baik dari segi isi maupun cara penyajiannya. Meskipun banyak tantangan dan halangan, namun saya dapat menyelesaikan tepat pada waktunya berkat bantuan, bimbingan dan saran-saran dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada :

1. Bapak Jhon Tafbu Ritonga, M. Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M. Si, selaku Ketua Program Studi D-III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Dra. Mutia Ismail, MM, sebagai Dosen Pembimbing yang telah memberikan waktu dan pemikirannya untuk membimbing saya.

4. Inangtua dan Bapatuaku yang telah membiayai pendidikanku, terima kasih.


(5)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

5. Bapak/Ibu staff pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

6. Kedua orangtuaku, teristimewa mamaku yang sangat aku cintai, saudaraku, dan keluargaku di M10b.

7. Bapak Direktur Dana Pensiun HKBP, Drs. M. S. Siahaan, SE, MM, M.Min yang sangat berbaik hati memberikan izin bagi saya untuk melakukan riset di Dana Pensiun HKBP. Terkhusus Mr. Gokma Hutapea, Amd sebagai pegawai Dana Pensiun HKBP yang telah banyak membantu saya.

8. Saudara-saudara ku yang kekasih di koordinasi KMK UP FE-DIII USU 2007/2008 (Emi, Lenni, Gianti, Sri, Ester, Kristina, Febri, dan Uli) aku sangat mencintai kalian, teruskan perjuangan kalian dalam melayani NYA. Untuk adik-adik Koordinasi baru, semangat ya….

9. KTB Edelweys AG (K’Rere, Kitin, Herry. Dian, Damay) terima kasih untuk doa-doa dan segala bantuannya.

10.Koordinator/Wakil Koordinator Se-USU dan Koordinasi UKM, terima kasih atas untuk perjuangan dan persaudaraan kita.

11.Semua sahabat-sahabatku yang tak dapat ku sebutkan satu per satu. Terima kasih untuk semangat dan dukungannya. Aku sangat mengasihi kalian. Juga bagi semua anak-anak Akuntansi D-III yang menolongku, terima kasih.

Akhir kata, saya mengharapkan skripsi minor ini berguna bagi Pembaca. Terima Kasih, Tuhan Memberkati.


(6)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Medan, Juni 2008 Jettika Siregar


(7)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.

Yayasan diatur dalam undang-undang No. 16 Tahun 2001. Sebelum lahirnya undang-undang ini, Yayasan telah dikenal di Indonesia, yang pada zaman Belanda dulu disebut sebagai Stichting. Yayasan adalah badan hukum yang terdiri atas kekayaan yang dipisahkan dan diperuntukkan untuk mencapai tujuan tertentu di bidang sosial, keagamaan dan kemanusiaan, yang tidak mempunyai anggota (pasal 1 ayat 1). Sementara itu, Program Pensiun mempunyai peranan strategis dalam mewujudkan kesejahteraan hari tua sebagai harapan tenaga kerja, mendukung Hubungan Industrial Pancasila dan pengumpulan dana yang dapat mendukung Pembangunan Nasional.

Setiap badan usaha, termasuk Yayasan membutuhkan modal kerja untuk membelanjai operasi sehari-harinya, misalnya untuk biaya-biaya administrasi, membayar gaji pegawai, dan lain-lain. Modal kerja yang telah dikeluarkan tersebut diharapkan akan dapat dikembalikan melalui hasil penerimaan dana. Dengan demikian, modal kerja akan selalu berputar selama periode berdirinya suatu badan usah dan berhubungan langsung dengan operasi badan usaha tersebut. Untuk itu, badan usaha terkhusus bahasan saat ini adalah Yayasan, memerlukan jumlah modal kerja yang cukup, dalam artian tidak berlebihan dan tidak kekurangan. Modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan ini menimbulkan kerugian bagi suatu badan usaha karena


(8)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

hilangnya kesempatan memperoleh keuntungan dari dana tersebut. Sebaliknya, kekurangan modal kerja akan menghambat operasi sehari-hari dan pada akhirnya mengakibatkan kegagalan suatu badan usaha.

Modal kerja yang cukup, sangat penting artinya bagi suatu badan usaha. Dengan modal kerja yang cukup maka badan usaha akan memiliki beberapa keunggulan diantaranya adalah :

1. Memungkinkan badan usaha untuk membayar kewajiban tepat pada waktunya.

2. Memungkinkan badan usaha untuk memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan konsumennya.

3. Memungkinkan manajemen untuk bekerja lebih efektif karena dengan modal kerja yang cukup akan terhindar dari keterlambatan memperoleh dana yang dibutuhkan.

4. Membutuhkan pemberiaan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan sehingga diharapkan akan dapat meningkatkan hasil penjualan/penerimaan kas.

Dengan keunggulan tersebut maka dapat diharapkan Yayasan memperoleh hasil atau keuntungan yang maksimal. Dengan profitabilitas dari Yayasan tersebut akan lebih tinggi. Modal kerja yang cukup juga memungkinkan badan usaha melunasi kewajibannya tepat pada waktunya, artinya modal kerja yang cukup juga memungkinkan Yayasan melunasi kewajibannya tepat pada waktunya, artinya modal kerja yang cukup menjamin likuiditas dari Yayasan tersebut.


(9)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Masalah utama dalam manajemen modal kerja adalah pengaturan modal kerja yang terdiri dari 2 proses yaitu meramalkan kebutuhan dana dan bagaimana mendapatkan dana dari sumber dana yang paling tepat dengan biaya yang paling rendah pada waktu dibutuhkan. Kebutuhan modal kerja harus disesuaikan dengan kebutuhan modal perusahaan. Hal ini untuk menghindari kelebihan dan kekurangan modal kerja. Mengingat cukup pentingnya peran modal kerja dalam suatu usaha maka diperlukan suatu pengelolaan modal yang optimal sehingga akan didapatkan tingkat profitabilitas dan tingkat likuiditas yang memuaskan serta bagaimana didapatinya pemenuhan pembiayaan kebutuhan operasional dan kewajiban jangka pendeknya. Demikianlah, sehingga penulis sangat tertarik untuk mengkritisi dan menganalisis perihal-perihal modal kerja, dan menuliskan skripsi minor ini dengan judul : “Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Modal Kerja.”

B. PERUMUSAN MASALAH

Saya mencoba untuk membatasi penulisan skripsi ini dengan perumusan masalah “Bagaimana pengelolaan kebutuhan modal kerja yang dilakukan pada Yayasan Dana Pensiun HKBP dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan operasional dalam Yayasan.”

C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1. Tujuan


(10)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengelolaan modal kerja yang baik dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan operasional dalam Yayasan tersebut.

2. Manfaat

a. Bagi Penulis

Sebagai bahan masukan untuk memperdalam ilmu pengetahuan dan menambah wawasan berfikir penulis mengenai analisis modal kerja.

b. Bagi Yayasan

Sebagai bahan perbandingan dan masukan bagi Yayasan, yang jika memungkinkan untuk perbaikan pada masa yang akan dating. c. Bagi Orang Lain

Sebagai informasi dan juga bahan perbandingan mengenai analisis modal kerja.

D. METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian

Adapun penelitian ini dilakukan di Yayasan Dana Pensiun HKBP yang beralamat di Gedung HKBP Lt. II Jl. Uskup Agung Sugio Pramoto No. 6 Medan 20152. Dan waktu penelitian ini dilakukan sejak akhir bulan Februari hingga skripsi ini selesai dikerjakan.

2. Sumber Data a. Data Primer


(11)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Dimana data-data valid didapatkan berdasarkan Laporan Keuangan Yayasan dan Kegiatan Yayasan tersebut.

b. Data Sekunder

Dimana data-data yang didapatkan merupakan hasil wawancara dengan pimpinan atau pegawai dari Yayasan tersebut yang dianggap sangat potensial sebagai narasumber.

3. Teknik Pengumpulan Data a. Interview

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara wawancara atau interview dengan orang-orang di dalam Yayasan tersebut yang dianggap narasumber.

b. Obsevasi

Merupakan studi dokumentasi atau evaluasi dan analisis terhadap data-data kuantitatif yang telah didapatkan.

4. Metode Analisis a. Deskriptif

Metode yang dilakukan dengan jalan mengumpulkan, merangkum serta meng-interpretasikan data-data yang kemudian diolah sehingga terdapat gambaran terarah mengenai hal yang sedang dianalisis.


(12)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Merupakan metode perbandingan hasil analisis atau data-data yang didapatkan dengan teori secara umum sehingga dapat ditarik sebuah kesimpulan.

E. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Dalam pembahasan yang akan dilakukan pada skripsi minor ini secara garis besarnya adalah :

BAB I : PENDAHULUAN

Bab berikut ini akan membahas mengenai alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II : YAYASAN DAN PENSIUN HKBP

Pada Bab II ini, akan dibukakan secara garis besar mengenai gambaran umum yayasan yaitu profil yayasan tersebut, dimana profil yayasan ini mencakup sejarah singkat yayasan, struktur organisasi dan uraian tugas.kemudian juga penyajian laporan keuangan, modal dan rencana kerja, pengertian dan unsur-unsur modal kerja, kebijakan modal kerja, sumber dan penggunaan modal kerja serta penentuan besarnya modal kerja dalam Yayasan Dana Pensiun ini.


(13)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

BAB III : ANALISIS MODAL KERJA

Dan pada Bab inilah akan dijelaskan bagaimana peng-analisisan terhadap uraian teoritis secara umumnya dengan kenyataan yang ada pada laporan keuangan Yayasan Dana Pensiun ini, yaitu mengenai sumber dan penggunaan modal kerja serta tentang pengelolaannnya.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan Bab yang terakhir dari skripsi minor ini yang berisikan kesimpulan dari pembahasan-pembahasan pada Bab-Bab sebelumnya serta menyajikan beberapa saran yang ditujukan pada Yayasan sebagai bahan penelitian.


(14)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Profil Yayasan Dana Pensiun HKBP 1. Sejarah Umum

Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) merupakan salah satu gereja yang cukup besar di Indonesia. Untuk kesejahteraan para pelayannya maka HKBP membentuk dana pensiun yang dinamakan dana pensiun HKBP pada than 1993.

Dana pensiun HKBP didirikan oleh gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) dengan keputusan ephorus HKBP selaku pendiri dana pensiun HKBP No. 118/A08/III/1993 dan telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-376/KMK.17/1996 pada tanggal 03 Oktober 1996. Peraturan dan anggaran dasar rumah tangga pensiun pekerja HKBP diputuskan dan ditetapkan berdasarkan keputusan Sinode Agung Istimewa tanggal 12 Pebruari 1993, dan mulai beroperasi pada bulan Oktober 1996.

Dana pensiun HKBP merupakan jenis pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP) bertujuan untuk memberi kesinambungan penghasilan bagi peserta setelah purna bakti dan sebagai penghargaan atas pelayanannya di Huria Kristen Batak Protestan.


(15)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Dana Pensiun HKBP berkedudukan di Medan Sumatera Utara. Untuk melakukannya kegiatannya, Dana Pensiun memiliki kantor cabang dan perwakilan sesuai dengan kebutuhan dan ketentuan yang berlaku.

Peserta Dana Pensiun HKBP adalah Pendeta, Bibelvrouw, Guru Jemaat, Diakones serta pegawai-pegawai HKBP yang SK pengangkatannya dikeluarkan oleh HKBP Pusat Peraja, Tarutung. Sesuai dengan Peraturan Dana Pensiun, kepesertaan pada Dana Pensiun dimulai sejak pegawai tersebut meninggal dunia atau berhenti bekerja dan telah mengalihkan haknya ke Dana Pensiun lain. Pada tanggal 30 Juni 2007, peserta aktif berjumlah 1395 orang dan pensiunan sebanyak 365 orang.

2. Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan oleh suatu Perusahaan Untuk mencapai suatu koordinasi hubungan yang baik, sehingga memudahkan pimpinan dalam mengadakan pengawasan, komunikasi dan kerjasama dengan seluruh bagian yang ada dalam organisasi serta lebih memudahkan karyawan Untuk mengetahui tugas dan tanggungjawabnya sebagai bagian dari organisasi. Struktur Organisasi Dana Pensiun HKBP dapat dilihat pada gambar berikut :


(16)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Karyawan merupakan salah satu unsur terpenting dalam menjalankan suatu usaha, begitu juga dengan Dana Pensiun HKBP di dalam operasinya dijalankan oleh beberapa karyawan yang pembagiannya dapat dilihat pada tabel.

Kedudukan paling tinggi dalam Struktur Organisasi Dana Pensiun HKBP adalah Pengurus. Adapun Pengurus Dana Pensiun HKBP untuk tahun 2007 adalah sebagai berikut :

Direktur : Drs. M. S. Siahaan, SE,MM, M.Min Sekretaris : Pdt. Lumbanraja Manurung, S.Th Ketua Dewan Pengawas : Drs. Horas Simatupang

Sekretaris Dewan Pengawas : Pdt. Sabar T.P. Siahaan, MBA

3. Uraian Tugas

Tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dalam Struktur Organisasi Dana Pensiun HKBP adalah sebagai berikut :

a. Pengurus Dana Pensiun HKBP

PENDIRI

PENGURUS

BAGIAN AKUNTANSI

BAGIAN INVESTASI

BAGIAN KEPESERTAAN

BAGIAN KEUANGAN


(17)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

1. Pengurus wajib mengelola Dana Pensiun dengan mengutamakan kepentingan peserta/pensiunan dan pihak yang berhak atas manfaat pensiun.

2. Pengurus wajib menginvestasikan kekayaan Dana Pensiun sesuai dengan arahan invastasi yang ditetapkan oleh pendiri.

3. Pengurus wajib memelihara buku, catatan, dokumen yang diperlukan dalam rangka pengelolaan Dana Pensiun.

4. Pengurus wajib menyampaikan laporan kepada pendiri yaitu berupa:

• Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik selambat-lambatnya 4 bulan setelah tahun buku.

• Laporan Investasi sesuai dengan arahan investasi.

• Laporan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya yang telah diaudit selambat-lambatnya 6 bulan setelah tahun buku.

5. Pengurus wajib menyampaikan Laporan kepada Menteri Keuangan yaitu berupa :

• Laporan Keuangan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik selambat-lambatnya 6 bulan setelah tahun buku.

• Laporan teknis yang disusun oleh pengurus sesuai ketentuan yang ditetapkan Menteri.


(18)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

• Laporan perkembangan portofolio investasi dan hasilnya yang telah diaudit selambat-lambatnya 6 bulan setelah tahun buku.

• Laporan Aktuaris sekurang-kurangnya 3 tahun sekali dan setiap saat bila terjadi perubahan iuran peserta dari manfaat pensiun.

6. Pengurus wajib menyampaikan Laporan kepada peserta mengenai:

• Neraca dan perhitungan hasil usaha menurut bentuk, susunan dan waktu yang telah ditetapkan oleh Menteri.

• Hal-hal yang timbul dalam rangka kepesertaan dalam bentuk dan waktu yang telah ditetapkan oleh Menteri.

• Perubahan peraturan Dana Pensiun.

• Pengumuman perkembangan portofolio investasi dan hasilnya sekurang-kurangnya 6 bulan sekali.

b. Manajer Akuntansi

1. Menerbitkan Laporan Keuangan yang meliputi Laporan Keuangan bulanan, triwulan, semesteran dan tahunan menurut bentuk, susunan dan waktu yang ditetapkan Menteri Keuangan.

2. Menerbitkan Rencana Kerja dan Anggaran yang akan dipedomani. 3. Menerbitkan data aktiva bersih Untuk kepentingan pembuat Laporan

Aktuaris oleh Aktuaris.


(19)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

c. Manajer Kepesertaan

1. Mengelola kepegawaian dan mengelola biaya-biaya gaji, honorarium, perjalanan dinas, pelatihan dan seminar.

2. Mengelola biaya Dana Pensiun. 3. Mengelola keamanan Dana Pensiun d. Manajer Keuangan

1. Mengelola pembayaran kepada pihak intern dan pihak luar.

2. Mengelola setoran penerimaan, penyimpanan uang dan surat berharga.

3. Mengkoordinasi pengelolaan Keuangan dengan bank. 4. Menyusun, melaksanakan dan mengevaluasi program kerja.

B. Laporan Keuangan Yayasan Dana Pensiun HKBP

1. Catatan Atas Laporan Keuangan Dana Pensiun HKBP Program Pensiun Manfaat Pasti 30 Juni 2007 dan 2006

1.

a.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi.

Laporan keuangan Dana Pensiun disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 18 mengenai Akuntasi Dana Pensiun dan Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan No. KEP-2345/LK/2003 tanggal 14 April 2003 tentang Pedoman Penyusunan Laporan Keuangan Dana Pensiun.


(20)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Laporan Arus Kas menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas investasi, operasi dan pendanaan serta disusun berdasarkan metode langsung.

b.

Piutang iuran merupakan iuran peserta dan pemberi kerja yang sudah jatuh tempo, tetapi belum diterima Dana Pensiun pada tanggal neraca dan harus dipisahkan antara iuran normal dan iuran tambahan.

Iuran peserta dan iuran pemberi kerja yang belum disetor setelah melampaui jangka waktu 2,5 bulan sejak jatuh tempo dinyatakan sebagai :

~ Hutang Pemberi Kerja yang dapat ditagih dan dikenakan bunga yang layak, yaitu bunga deposito Bank Pemerintah yang paling menguntungkan bagi peserta yang dihitung sejak hari pertama jatuh temponya setoran iuran bersangkutan.

~ Piutang Dana Pensiun yang memiliki hak utama dalam pelaksanaan eksekusi putusan pengadilan, apabila Pemberi Kerja di likuidasi. Piutang Iuran

c.

Aktiva operasional dibukukan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan disusutkan dengan menggunakan metode saldo menurun ganda. Persentase penyusutan masing-masing aktiva operasional sebagai berikut :

Aktiva Operasional

Perangkat komputer 25 % dari biaya


(21)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Peralatan kantor 25 % dari biaya

perolehan

Aktiva operasional lainnya 25 % dari biaya

perolehan

d.

Pendapatan dari hasil investasi dalam bentuk deposito berjangka dinilai berdasarkan nilai nominal dan dibukukan atas dasar akrual.

Pendapatan Dan Beban

2.

Berdasarkan Arahan Investasi yang ditetapkan pendiri pada tanggal 5 Juni 2007, seluruh investasi ditempatkan dalam bentuk deposito berjangka, saham, obligasi dan unit penyertaan reksadana kecuali untuk tanah dan bangunan sebelum Undang-Undang No. 11 tahun 1992 diterbitkan dengan atau dan batas maksimum investasi pada satu pihak tidak boleh melebihi 20% dari total investasi Dana Pensiun.

Tujuan investasi dalam deposito berjangka,saham, obligasi dan unit Penyertaan Reksadana adalah untuk mendapatkan tambahan pendapatan yang pasti guna memenuhi kewajiban dana pensiun dalam membayar manfaat pensiun.

Kebijakan Investasi

3.

A.

Kebijakan Pendanaan

Setiap peserta wajib membayar iuran sebesar 5% dari Penghasilan Dasar Pensiun (gaji bulan terakhir pegawai) yang dipotong langsung oleh pemberi kerja setempat dari penghasilan peserta dan dibayarkan


(22)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

kepada Dana Pensiun. Iuran peserta dimulai pada bulan sejak pegawai terdaftar sebagai peserta dan berakhir pada saat peserta berhenti bekerja atau meninggal dunia atau mengalami cacat.

Pemberi kerja wajib membayar iuran tambahan yang besarnya ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria setelah dikurangi iuran peserta. Iuran pemberi kerja terdiri dari iuran normal dan iuran untuk angsuran hutang masa kerja lalu. Pemberi kerja wajib menyetor seluruh iuran peserta yang dipungutnya dan iuran pemberi kerja kepada Dana Pensiun setiap bulan selambat-lambatnya tanggal 15 bulan berikutnya. B.

Hak atas manfaat pensiun terdiri dari : Manfaat Pensiun

1.

Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai usia Pensiun Normal (65 tahun) berhak atas Manfaat Pensiun Normal (MPN). Besarnya manfaat pensiun normal sebulan dihitung dengan menggunakan rumus :

MPN = 2,5% x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun

Besarnya manfaat pensiun normal setinggi-tingginya 75% dari penghasilan dasar pensiun.

Manfaat Pensiun Normal (MPN)

2.

Peserta yang berhenti bekerja dan telah mencapai usia Pensiun Dipercepat (65 tahun) tetapi belum mencapai usia pensiun normal Manfaat Pensiun Dipercepat (MPD)


(23)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

berhak atas manfaat pensiun dipercepat. Besarnya manfaat pensiun dipercepat sebulan dihitung dengan menggunakan rumus :

MPD = Faktor Pengurang (2,5 % x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun)

3.

Peserta yang berhenti bekerja dan belum mencapai usia pensiun dipercepat dan telah memiliki masa kepesertaan sekurang-kurangnya 3 tahun berhak atas pensiun ditunda. Besarnya hak atas pensiun ditunda sebulan dihitung dengan menggunakan rumus :

PD = Faktor Pengurang (2,5 % x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun)

Pensiun Ditunda (PD)

4.

Peserta yang berhenti bekerja karena cacat berhak atas manfaat pensiun cacat. Besarnya manfaat pensiun cacat sebulan dihitung dengan menggunakan rumus:

MPC = 2,5 % x Masa Kerja x Penghasilan Dasar Pensiun Manfaat Pensiun Cacat (MPC)

5.

Dalam hal peserta/pensiunan meninggal dunia, maka janda/duda berhak atas manfaat pensiun janda/duda. Dalam hal janda/duda meninggal dunia atau kawin lagi atau Peserta/pensiunan tidak mempunyai janda/duda, maka manfaat pensiun peserta dibayarkan kepada anak sampai mencapai usia 21 tahun.


(24)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Peserta yang berhenti bekerja dan memiliki masa kepesertaan kurang dari 3 tahun berhak atas iuran peserta dan hasil pengembangannya, dan dibayarkan secara sekaligus. Manfaat pensiun diakui pada saat jatuh tempo.

C.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994, penghasilan yang diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia yang berasal dari investasi modal dalam bentuk deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan, obligasi, saham dan sertifikat saham yang diperdagangkan di Bursa Efek di Indonesia, tidak termasuk sebagai objek pajak penghasilan.

Taksiran Pajak penghasilan

D.

Perhitungan Aktuaria per 31 Desember 2007 terhadap Dana Pensiun HKBP dilakukan oleh PT. Sienco Aktuarindo Utama selaku Biro Konsultan Aktuaria (sesuai dengan surat perintah kerja Dana Pensiun HKBP kepada PT. Sienco Aktuarindo Utama tanggal 16 April 2008).

Valuasi Aktuaria

a.

1. Tanggal perhitungan 31 Desember 2007 Dasar dan Asumsi

2. Peraturan Dana Pensiun HKBP yang telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik Indonesia sesuai Keputusan Menteri


(25)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Keuangan Republik Indonesia No. KEP 376/KM.17/1996 tanggal 3 Oktober 1996.

3. Usia pensiun normal 65 tahun.

4. Data Peserta yang digunakan dalam asumsi perhitungan aktuaria adalah data peserta posisi 31 Desember 2007, terdiri dari :

- Peserta aktif sebanyak 1.402 orang dengan jumlah Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) sebulan sebesar Rp. 772.504.608

- Peserta Pensiunan sebanyak 381 orang dengan jumlah Manfaat Pensiun sebulan sebesar Rp 107.621.040.

5. Metode Pendanaan yang digunakan dalam perhitungan aktuaria adalah Metode Proyeksi (Attained Age Normal) untuk kewajiban aktuaria dan Metode Unit Credit untuk kewajiban solvabilitas.

6. Tingkat bunga investasi sebesar 8% per tahun

7. Tingkat kenaikan Penghasilan Dasar Pensiun sebesar 4% per tahun.

8. Tingkat Mortalita :

- Peserta aktif : Annuity Mortality Table 1949 - Pensiunan : Annuity Mortality Table 1949

9. Tingkat cacat :

- 1% dari kemungkinan orang meninggal pada usia itu.

10. Tingkat pengunduran diri : - 1% pada usia 20 tahun, dan


(26)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

11. Tingkat pensiun dipercepat

- 1% usia 61 tahun sampai dengan 64 tahun.

12. Biaya pengelolaan sebesar 20% dari jumlah penerimaan iuran normal per tahun.

13. Selisih usia suami istri 5 (lima) tahun.

b.

Kualitas pendanaan per 31 Desember 2007 sesuai dengan hasil perhitungan aktuaria PT. Sienco Aktuarindo Utama adalah sebagai berikut :

Kualitas Pendanaan

1. Jumlah Kewajiban Aktuaria sebesar : Rp -

2. Jumlah Kewajiban Solvabilitas sebesar : Rp -

3. Jumlah Kekayaan Dana Pensiun sebesar : Rp 21.022.507.241 Jumlah Kekayaan Dana Pensiun menurut laporan keuangan audited sebesar Rp 21.344.233.953,- adapun perbedaan jumlah tersebut adalah sebagai berikut :

- Piutang lain – lain : Rp -

- Piutang Iuran lebih dari 3 bulan : Rp 321.726.712

4. Dana Pensiun mengalami defisit sebesar : Rp -

5. Dengan membandingkan antara jumlah kekayaan yang tersedia dengan jumlah kewajiban aktuaria, secara keseluruhan kualitas pendanaan dari Dana Pensiun HKBP per 31 Desember 2007


(27)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

adalah defisit dan dikategorikan sebagai tingkat II, dimana kekayaan lebih kecil dibandingkan dengan kewajiban aktuaria.

6. Iuran Normal sebesar 9,35% dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP) yang terdiri dari :

(1) Iuran peserta sebesar 5% dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)

(2) Iuran Pemberi Kerja sebesar 4,35% dari Penghasilan Dasar Pensiun (PhDP)

7. Iuran tambahan untuk menutupi defisit sebesar Rp 39.583.056,- c.

Rasio pendanaan posisi akhir tahun : Rasio Pendanaan

i) Tahun 2006

Aktiva bersih 17.976.090.110

……… X 100 % = ……….. X 100 % = 82,90% Kewajiban Aktuaria 21.685.130.903

ii) Tahun 2007

Aktiva bersih

……… X 100 % = ……….. X 100 % = % Kewajiban Aktuaria


(28)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

DANA PENSIUN HKBP PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI

NERACA

PER 31 DESEMBER 2007 DAN 2006


(29)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian Yang Tidak Dapat Dipisahkan Dari Laporan Keuangan

Keterangan Catatan 2007 2006

A K T I V A

INVESTASI ( HARGA PEROLEHAN )

Deposito On Call - -

Deposito Berjangka A1 6,600,000,000 10,300,000,000

Sertifikat Deposito - - Sertifikat Bank Indonesia (SBI) - -

Saham A2 1,458,313,037 245,093,225

Obligasi A3 8,000,000,000 4,000,000,000

Unit Penyertaan Reksadana A4 1,860,651,970 852,697,130

Surat Berharga Pemerintah - - Unit Penyertaan Investasi Kolektif - - Penempatan Langsung - - Surat Pengakuan Utang - -

Tanah A5 1,772,597,900 1,772,597,900

Bangunan - -

Tanah Dan Bangunan A6 17,673,255 17,673,255

Akumulasi Penyusutan Bangunan

(4,418,287)

(3,534,631) Investasi Lain Yang Diperkenankan - - Total Investasi 19,704,817,875 17,184,526,880

SELISIH PENILAIAN INVESTASI B 272,858,607 213,019,000

AKTIVA LANCAR DILUAR INVESTASI

Kas dan Bank C1 520,045,876 192,594,468

Piutang Iuran C2

Iuran Normal Pemberi Kerja 110,668,696 602,187,760

Iuran Normal Peserta 83,580,325 95,502,294

Iuran Tambahan 300,880,548 560,820,848

Piutang Bunga Keterlambatan Iuran C3 264,019,744 279,925,103

Beban Dibayar Dimuka 4,000,000

Piutang Investasi - -

Piutang Hasil Investasi C4 84,505,555 52,829,166

Piutang Lain-lain C5 - - Total Aktiva Lancar Di Luar Investasi 1,367,700,744 1,783,859,639

AKTIVA OPERASIONAL C6

Tanah Dan Bangunan - -

Kendaraan 26,713,000 26,713,000

Peralatan Komputer 33,940,000 29,440,000

Peralatan Kantor 17,748,000 12,998,000

Aktiva Operasional Lain 4,504,000 1,225,000

Akumulasi Penyusutan (56,396,672) (46,864,925)

Total Aktiva Operasional 26,508,328 23,511,075 AKTIVA LAIN-LAIN - -

TOTAL AKTIVA 21,371,885,554 19,204,916,594

KEWAJIBAN

KEWAJIBAN AKTUARIA D 22,275,059,000 21,685,130,903

SELISIH KEWAJIBAN AKTUARIA E (932,698,408) (2,509,316,689)

KEWAJIBAN DILUAR KEWAJIBAN AKTUARIA

Hutang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo F1 8,891,278 8,549,190

Hutang Investasi - -

Pendapatan Diterima Dimuka - - Beban Yang Masih Harus Dibayar F2 16,000,000 16,000,000 Kewajiban Di Luar Kewajiban Aktuaria Lain F3 4,633,684 4,553,187 Total Kewajiban Di Luar Kewajiban Aktuaria 29,524,962 29,102,377


(30)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009 I. NERACA

A. INVESTASI 1.

Akun ini merupakan rincian deposito berjangka per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

DEPOSITO BERJANGKA

2007 2006

Bank Mandiri Syariah, Cabang P. Siantar 1,000,000,000 1,000,000,000 Bank Bumi Putera, Cabang Iskandar Muda 1,500,000,000 1,500,000,000 Bank Tabungan Pensiunan Nasional, Cabang Medan 4,000,000,000 3,000,000,000 Bank Century, Cabang Putri Hijau - 3,000,000,000 Bank Sumut, Cabang Medan - 500,000,000 Bank Niaga, Cabang Bukit Barisan - 1,300,000,000 Bank Negara Indonesia, Cabang Pemuda 100,000,000

-6,600,000,000

10,300,000,000

Deposito Berjangka ditempatkan untuk jangka waktu 1 ( satu ) bulan sampai dengan 12 ( dua belas ) bulan dengan tingkat bunga berkisar antara 8.00 % - 8.50 % pertahun pada Tahun 2007 dan 13,15 % - 10.25 % pertahun pada Tahun 2006.

Penghasilan bunga deposito untuk semester I tahun 2007 dan 2006 masing-masing sebesar Rp. 484.844.505,- dan Rp. 546.176.450,-

2.

Akun ini merupakan rincian saham per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :


(31)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

2007 2006

Perusahaan Gas Negara - 112,436,300 Mobile 8 Telecom Tbk 62,718,750 113,625,000 Bank Bukopin Tbk - 8,901,625 Bank Niaga Tbk 36,208,300 10,130,300 Telekomunikasi Indonesia Tbk 245,163,000 -Media Nusantara Citra Tbk 2,727,000 -Bank Mandiri ( Persero ) Tbk 44,172,656 -Bank Rakyat Indonesia Tbk 118,835,750 -Tambang Batu Bara Bukit Asam Tbk 154,712,750 -Bumi Resource, Tbk 91,288,250 -Kalbe Farma Tbk 20,411,050 -Bank Negara Indonesia Tbk 205,000,000 -Bakrie Telecom Tbk 10,536,750 -Tempo Scan Pacific 63,711,750 -Adhi Karya 76,829,800 -Inti Kapuas Arwana 17,561,250 -Asuransi Multi Artha Guna 12,753,482 -Centra Proteinaprima 52,683,750 -Total Bangun Persada 44,154,000 -Aneka Tambang 198,844,750

-1,458,313,038

245,093,225

3.

Akun ini merupakan rincian obligasi per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

OBLIGASI

2007 2006

BTN XII TAHUN 2006 2,000,000,000 2,000,000,000 BANK EKSPOR INDONESIA III SERI C TAHUN 1,000,000,000 1,000,000,000 BANK JABAR V TAHUN 2006 1,000,000,000 1,000,000,000 BNI SECURITIES TAHUN 2007 1,000,000,000

INDOSAT V SERI B TAHUN 2007 1,000,000,000 JAKARTA PROPERTINDO TAHUN 2007 1,000,000,000 PLN IX SERI B TAHUN 2007 1,000,000,000 8,000,000,000

4,000,000,000


(32)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Akun ini merupakan rincian unit penyertaan reksadana per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

2007 2006

Manulife Financial - 100,000,000 BNI Securitas 360,651,969 467,697,131 Trimegah Securities 500,000,000 75,000,000 Jisawi Finas 100,000,000 110,000,000 Danareksa Sekuritas - 100,000,000 Panin Sekuritas 200,000,000

Indopremier Securitas 200,000,000 Mandiri Sekuritas 400,000,000

AAA Securities 50,000,000

Batavia Prosperindo 50,000,000 1,860,651,969

852,697,131

5.

2007 2006

Tanah (Pematang Siantar) 1,772,597,900 1,772,597,900

1,772,597,900

1,772,597,900

TANAH

Akun ini merupakan investasi tanah per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

6.

Akun ini merupakan investasi tanah dan bangunan per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

TANAH DAN BANGUNAN

2007 2006 Tanah dan Bangunan (Tarutung) 17,673,255 17,673,255 Akumulasi Penyusutan (4,418,287) (3,534,631)

13,254,968

14,138,624


(33)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Akun ini merupakan saldo selisih akibat perbedaan dasar penilaian atas harga perolehan/nilai buku dengan nilai wajar per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

2007 2006

Saham

Nilai perolehan 1,458,313,038 245,093,225

Nilai wajar 1,334,751,655 288,150,000

Selisih Penilaian Investasi (123,561,383) 43,056,775

Reksadana

Nilai perolehan 1,860,651,969 852,697,131

Nilai wajar 1,920,924,827 898,188,980

Selisih Penilaian Investasi 60,272,858 45,491,849

Aktiva Tetap Investasi Tanah

Nilai buku 1,772,597,900 -Nilai wajar ( -Nilai Appraisal ) 1,983,000,000 -Selisih Penilaian Investasi 210,402,100

-Tanah Dan Bangunan

Nilai buku 17,673,255 17,673,255

Nilai wajar ( Nilai Appraisal ) (4,418,287) (3,534,631)

Nilai buku 13,254,968 14,138,624

Nilai wajar ( Nilai Appraisal ) 139,000,000 138,609,000 Selisih Penilaian Investasi 125,745,032 124,470,376

Total Selisih Penilaian Investasi 272,858,607 213,019,000

Nilai wajar Aktiva Investasi Tanah dan Bangunan 31 Desember 2007 didasarkan atas Laporan Appraisal PT. Jasa Advisindo Lestari tanggal 23 Mei 2007.

Nilai wajar Penyertaan Saham dan Reksadana 31 Desember 2007 dicatat berdasark

C. 1.

AKTIVA LANCAR DI LUAR INVESTASI KAS DAN BANK


(34)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Akun ini merupakan rincian kas dan bank per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

2007 2006

Kas & Kas Kustody 335,434,541 123,451,867 Bank :

Bank Negara Indonesia, Cabang Pemuda 14,904,386 17,937,096 Bank Mandiri, Cabang Medan Tiara 132,802,784 3,620,770 Bank Sumut, Cabang Medan 3,641,998 3,047,357 Bank Rakyat Indonesia, Cabang Putri Hijau 33,262,165 37,877,280 Bank Tabungan Negara Cabang Jl. Pemuda - 6,660,098

184,611,334

69,142,601 520,045,875

192,594,468

2.

Akun ini merupakan saldo piutang iuran normal pemberi kerja, peserta, dan iuran tambahan per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

PIUTANG IURAN

2007 2006

Iuran Normal :

Pemberi kerja 110,668,696 602,187,760

Peserta 83,580,325 95,502,294

Iuran Tambahan 300,880,548 560,820,848

495,129,569

1,258,510,902

3.

Akun ini merupakan piutang bunga atas keterlambatan pembayaran iuran per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :


(35)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

2007 2006

Piutang bunga keterlambatan iuran 264,019,744 279,925,103

264,019,744

279,925,103

4.

Akun ini merupakan penghasilan bunga atas deposito berjangka dan obligasi yang masih harus diterima per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

PIUTANG HASIL INVESTASI

2007 2006

Piutang Hasil Investasi 84,505,555 52,829,166 84,505,555

52,829,166

5.

Akun ini merupakan rincian piutang lain-lain per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

PIUTANG LAIN – LAIN

2007 2006

Piutang lain - lain -

-6.

Akun ini merupakan Aktiva operasional per 31 Desember 2007 dan 2006 terdiri dari :

AKTIVA OPERASIONAL

2007 2006

Harga perolehan aktiva operasional 82,905,000 70,376,000 Akumulasi penyusutan (56,396,672) (46,864,925)

26,508,328


(36)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009 D.

Kewajiban Aktuaria per 31 Desember 2007 sesuai dengan hasil perhitungan aktuaria PT. Sienco Aktuarindo Utama Valuasi per 31 Desember 2007 adalah sebesar 22.275.059.000,-

KEWAJIBAN AKTUARIA

E.SELISIH KEWAJIBAN AKTUARIA

Akun ini merupakan rincian selisih kewajiban aktuaria per 31 Desember 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

2007 2006

Selisih kewajiban aktuaria awal Periode (2,509,316,689) (2,495,566,037)

Kenaikan (penurunan )Aktiva Bersih :

~ Selisih penilaian investasi 59,839,607 229,641,815 ~ Iuran Tambahan 474,996,672 429,183,396 ~ Iuran Normal 745,427,334 728,871,948 ~ Manfaat Pensiun (1,213,373,202) (1,120,571,016) ~ Koreksi Atas Penilaian Aktuaris (589,928,097) (1,807,569,936) ~ Hasil Usaha Tahun Berjalan 2,101,529,325 1,526,693,141 Selisih kewajiban aktuaria akhir Tahun 2007 (930,825,050) (2,509,316,689)

F. KEWAJIBAN DI LUAR KEWAJIBAN AKTUARIA 1. HUTANG MANFAAT PENSIUN JATUH TEMPO

Akun ini merupakan saldo hutang manfaat pensiun yang telah jatuh tempo per 31 D

2007 2006

Hutang Manfaat Pensiun Jatuh Tempo 8,891,278 8,549,190 8,891,278

8,549,190 2. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR


(37)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Akun ini merupakan saldo beban yang masih harus dibayar per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar :

2007 2006

Beban yang masih harus dibayar 16,000,000 16,000,000 16,000,000

16,000,000

3. KEWAJIBAN DI LUAR KEWAJIBAN AKTUARIA LAIN

Akun ini merupakan saldo kewajiban diluar kewajiban aktuaria lain per 31 Desember 2007 dan 2006 masing-masing sebesar :

2007 2006

Pajak yang masih harus dibayar 4,633,684 4,553,187 Iuran yang masih harus dibayar -

-4,633,684


(38)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009


(39)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian Yang Tidak Dapat Dipisahkan Dari Laporan Keuangan

PROGRAM PENSIUN MANFAAT PASTI PERHITUNGAN HASIL USAHA

PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

(Dalam Rupiah)

Keterangan Catt 2007 2006

PENDAPATAN INVESTASI

Bunga G1 1,544,145,240 1,269,667,583 Dividen G2 9,469,247 - Sewa G3 3,000,000 3,000,000 Laba (Rugi) Pelepasan Investasi G4 813,502,294 338,730,009

Pendapatan Investasi Lain

Total Pendapatan Investasi 2,370,116,780 1,611,397,592

BEBAN INVESTASI

Beban Transaksi

- - Beban Pemeliharaan Tanah Dan Bangunan - - Beban Penyusutan Bangunan H1 883,656 883,656 Beban Manajer Investasi

- - Beban Investasi Lain H2 6,451,157 561,084 Total Beban Investasi

7,334,813 1,444,740 HASIL USAHA INVESTASI 2,362,781,967 1,609,952,852

BEBAN OPERASIONAL I

Gaji/Honor Karyawan, Pengurus Dan Dewan Pengawas 284,859,039 167,484,321 Beban Kantor 58,177,467 46,148,074 Beban Pemeliharaan 4,728,400 1,643,550 Beban Penyusutan 9,531,747 13,578,852 Beban Jasa Pihak Ketiga 29,160,000 24,800,000 Beban Operasional Lain 4,587,071 10,194,175 Total Beban Operasional 391,043,724 263,848,972

PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN

Bunga Keterlambatan Iuran J1 120,876,371 173,399,622 Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Operasional

- - Laba (Rugi) Penjualan Aktiva Lain-lain

- - Pendapatan Lain di Luar Investasi J2 8,454,313 7,189,639 Beban Lain Di Luar Investasi Dan Operasional

- - Total Pendapatan Dan Beban

Lain-lain 129,330,684 180,589,261

HASIL USAHA SEBELUM PAJAK 2,101,068,927 1,526,693,141

PAJAK PENGHASILAN

- - HASIL USAHA SETELAH PAJAK 2,101,068,927 1,526,693,141


(40)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

II. PERHITUNGAN HASIL USAHA G.PENDAPATAN INVESTASI

1. PENDAPATAN BUNGA

Akun ini merupakan pendapatan bunga hasil investasi dalam bentuk deposito berjan

2007 2006

-Pendapatan bunga hasil Deposito 793,167,462 1,157,871,750 Pendapatan bunga hasil Obligasi 750,977,778 111,795,833

1,544,145,240

1,269,667,583

2. Dividen

Akun ini merupakan hasil Dividen untuk Tahun yang berakhir 2007 dan 2006 yaitu :

2007 2006

Dividen 9,469,247

-9,469,247

-3. SEWA

Akun ini merupakan Pendapatan sewa atas tanah dan bangunan yang terletak di Pearaja Tarutung untuk Tahun yang berakhir 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

2007 2006

Pendapatan sewa rumah 3,000,000 3,000,000

3,000,000

3,000,000


(41)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Akun ini merupakan Laba (rugi) Pelepasan Investasi atas Saham dan Reksadana unt

2007 2006

Laba (Rugi) pelepasan Saham 335,386,362 44,268,550 Laba ( Rugi ) pelepasan Reksadana 477,271,368 294,461,459 Laba ( Rugi ) pelepasan Investasi lain-lain 844,564

-813,502,294

338,730,009

H. BEBAN INVESTASI

1. BEBAN PENYUSUTAN BANGUNAN

Akun ini merupakan beban penyusutan bangunan untuk Tahun yang berakhir 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

2007 2006

Beban penyusutan bangunan 883,656 883,656 883,656

883,656

2.

Akun ini merupakan beban Investasi lain untuk tahun yang berakhir 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut :

BEBAN INVESTASI LAIN

2007 2006

Beban Investasi lain 6,451,157 561,084

6,451,157

561,084


(42)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Akun ini merupakan beban operasional untuk Tahun yang berakhir 2007 dan 2006 dengan rincian sebagai berikut :

2007 2006

Gaji karyawan,pengurus,dewan pengawas 284,859,039 167,484,321 Beban kantor 58,177,467 46,148,074 Beban pemeliharaan 4,728,400 1,643,550 Beban penyusutan 9,531,747 13,578,852 Beban jasa pihak ketiga 29,160,000 24,800,000 Beban operasional lainnya 4,587,071 10,194,175

391,043,724

263,848,972

J.

1.

PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN – LAIN

Akun ini merupakan bunga atas keterlambatan pembayaran iuran untuk Tahun yang berakhir 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut : BUNGA KETERLAMBATAN IURAN

2007 2006

Bunga keterlambatan iuran 120,876,371 173,399,622 120,876,371

173,399,622

2.

Akun ini merupakan pendapatan jasa giro dan Bunga Tabungan untuk Tahun yang berakhir 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut : PENDAPATAN LAIN DI LUAR INVESTASI

2007 2006 Pendapatan lain diluar investasi 8,454,313 7,189,639

8,454,313

7,189,639


(43)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Catatan Atas Laporan Keuangan Merupakan Bagian Yang Tidak Dapat Dipisahkan Dari Laporan Keuangan

LAPORAN ARUS KAS

PERIODE 1 JANUARI SAMPAI DENGAN 31 DESEMBER 2007 DAN 2006

(Dalam Rupiah)

Keterangan 2007 2006

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Penerimaan Bunga 1,512,468,850 1,250,327,149 Penerimaan Dividen 9,469,247 - Penerimaan Sewa 3,000,000 - Pendapatan Investasi Lain 781,847,306 110,194,674 Pelepasan Investasi 18,736,684,900 13,554,447,437 Penanaman Investasi (21,226,187,243) (14,654,717,975) Pembayaran Beban Investasi (4,077,580) - Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Investasi (186,794,520) 260,251,285

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL

Pembayaran Beban Operasional (387,924,721) (296,727,984) Penjualan Aktiva Operasional - - Pembelian Aktiva Operasional (12,829,000) (10,005,000) Penjualan Aktiva Lain-lain - - Pembelian Aktiva Lain-lain - - Pendapatan Lain Di Luar Investasi 7,856,658 - Beban Lain Di Luar Investasi Dan Operasional - 8,847,248 Pajak Penghasilan - - Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Operasional (392,897,063) (297,885,736)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Penerimaan Iuran Normal Pemberi Kerja 567,364,920 271,280,211 Penerimaan Iuran Normal Peserta 710,473,070 313,411,472 Penerimaan Iuran Tambahan 706,264,788 617,178,708 Penerimaan Bunga Keterlambatan Iuran 136,781,730 52,708,085 Penerimaan Pengalihan Dana Dari DP Lain - - Pembayaran Pengalihan Dana ke DP Lain - - Pembayaran Manfaat Pensiun (1,214,741,516) (1,112,245,426) Arus Kas Bersih Dari Aktivitas Pendanaan 906,142,992 142,333,050

KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH 326,451,409 104,698,599

KAS PADA AWAL PERIODE 193,594,468 87,895,869


(44)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

BAB III

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis Laporan Keuangan

1. Pemahaman Tentang Laporan Keuangan

Hasil akhir dari akuntansi keuangan adalah tersusunnya laporan keuangan. Laporan keuangan dapat dikatakan menjadi suatu titik tolak untuk menilai keadaan perusahaan/ organisasi. Keuangan sebagai salah satu unsur yang sangat vital dalam operasi hanya dapat digambarkan dengan jelas di dalam daftar keuangan (Financial Statement).

Menurut Abdul Halim, (1999;37), pengertian laporan keuangan “Laporan Keuangan merupakan kumpulan data yang diorganisasi menurut logika dan prosedur-prosedur akuntansi yang konsisten, dimana dari laporan keuangan yang diperoleh suatu pengetahuan tentang beberapa aspek keuanga suatu perusahaan.”

2. Tujuan laporan Keuangan

Menurut APB (Accounting Principles Board) Statement No. 4, Tujuan laporan keuangan diklasifikasikan secara khusus, umum, menempatkannya di bawah serangkaian batasan. Dengan mengetahui tujuan dan ciri-ciri tiap laporan keuangan, dapat diperoleh informasi mengenai keadaan perusahaan.

Tujuan-tujuan tersebut dapat diikhtisarkan sebagai berikut : a. Tujuan khusus laporan keuangan

Maksudnya adalah, menyajikan secara wajar dan sesuai prinsip akuntansi secara umum. Apakah itu posisi keuangan, hasil operasi, dan perubahan lain dalam posisi keuangan.


(45)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Yang dimaksudkan yaitu menyediakan informasi yang dapat dipercaya tentang sumber daya ekonomi dan kewajiban suatu usaha bisnis dengan tujuan untuk :

1. Mengevaluasi kekuatan dan kelemahan 2. Menunjukkan pendanaan dan investasi.

3. Mengevaluasi kemampuan perusahaan memenuhi komitmen 4. Menunjukkan basis sumber daya untuk pertumbuhan.

Laporan keuangan adalah bersifat historis serta menyeluruh dan merupakan suatu progresif report. Menurut standard akuntansi keuangan, laporan keuangan itu terdiri atas :

a. Neraca

Neraca menunjukkan posisi keuangan pada suatu saat tertentu. Daftar neraca atau laporan neraca disebut juga laporan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aktiva, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada suatu periode tertentu. Jadi tujuan neraca untuk menunjukkan posisi keuangan suatu perusahaan pada periode tertentu, biasanya pada waktu dimana buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiscal atau tahun kalender, sehingga neraca disebut sebagai balance sheet.

b. Laporan Laba-Rugi

Bagaimana ikhtisar pendapatan dan pengeluaran perusahaan selama satu periode akuntansi sehingga menemukan jumlah laba atau rugi yang dihasilkan perusahaan, akan digambarkan dalam Laporan Laba-Rugi. Menurut Kuswadi (2003:96) “Laporan Laba-Rugi adalah ringkasan mengenai pendapatandan beban laba atau rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu.” Intinya, laporan ini merupakan aktivitas dan hasil aktivitas itu merupakan rinkasan yang logis dari penghasilan dan biaya dari suatu perusahaan untuk periode tertentu.


(46)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Tujuan dari penyusunan perhitungan Laba-Rugi ialah utnuk mengukur kemajuan atau perkembangan perusahaan dalam menjalankan fungsinya sehubungan dengan sifat dan kegiatan perusahaan. Perhitungan Laba-Rugi akan dapat menceritakan bagaiman pertambahan atau pengurangan aktiva yang disebabkan penjualan jasa-jasa atau barang-barang.

Jika kita melihat laporan Laba-Rugi dengan lebih dekat, akan terlihat bahwa depresiasi dan amortisasi merupakan komponen-komponen penting dari total biaya operasional. Karena mirip satu sama lain, depresiasi dan amortisasi, keduanya merupakan istilah yang lebih spesifik dari ‘penyusutan’ yang mencerminkan alokasi dari biaya aktiva selama masa manfaat mereka; akan tetapi, terdapat beberapa perbedaan khusus yang penting.

Depresiasi (Depreciation) adalah pembebanan tahunan terhadap laba yang mencerminkan estimasi biaya dolar dari peralatan modal yang digunakan dalam proses produksi. Depresiasi adalah penyusutan pada aktiva berwujud (tangible

asset). Seperti pabrik dan peralatan. Sedangkan amortisasi (amortization) adalah

penyusutan pada aktiva tidak berwujud (intangible asset) seperti paten, hak cipta dan merek dagang. Sampai perubahan yang baru-baru ini terjadi dalam standar akuntansi, perusahaan-perusahaan diperbolehkan untuk meng-amortisasi

goodwill yang dicatat ketika satu perusahaan membeli perusahaan lain lebih

daripada nilai bukunya. Sementara neraca dapat dianggap sebagai suatu potret dari waktu. Laporan laba-rugi akan melaporkan operasi selama satu rentang waktu.


(47)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009 c. Laporan Arus Kas

Laporan arus kas merupakan bagian dari sebuah pelaporan keuangan. Fungsinya sebagai pelengkap, dan tujuannya adalah memberikan informasi mengenai berbagai perubahan perkiraan-perkiraan aktiva dan passive untuk suatu periode tertentu, yang umumnya 2 periode akuntansi.

Laporan ini merupakan ikhtisar perubahan sumber dan penggunaan modal kerja, istilah modal kerja (working capital), yaitu laporan yang memperlihatkan sumber-sumber darimana modal kerja diperoleh dan bagaimana penggunaan atau pengeluaran modal kerja yang telah dilakukan.

Laporan ini menunjukkan arus daripada modal kerja di perusahaan selama suatu kondisi tertentu dan dipergunakan untuk menganalisa hasil operasi perusahaan dan kondisi keuangan perusahaan.

Untuk menganalisa hal tersebut di atas, dibutuhkanlah laporan keuangan komperatif yaitu laba-rugi dan daftar neraca untuk 2 tahun yang berurutan untuk perusahaan yang bersangkutan. Laporan keuangan komperatif adalah daftar yang memuat beberapa laporan keuangan yang disejajarkan, maksudnya ialah untuk saling membandingkan pos-pos dalam laporan keuangan pada suatu periode dengan pos-pos yang sama dalam laporan keuangan yang lain, agar dengan demikian dapat ditarik kesimpulan tertentu dari perubahan yang terjadi dalam laporan keuangan tersebut.

3. Rasio Keuangan

Rasio keuangan merupakan pembandingan dari pos-pos atau elemen laporan keuangan yang dalam hal ini adalah nerca dan laporan laba rugi.


(48)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Pembandingan dilakukan terhadap antar pos-pos dalam laporan laba-rugi dan terhadap pos-pos neraca dengan pes-pos laba-rugi. Analisis laporan keuangan ini perlu dilakukan untuk melihat sejauh mana likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas dari Dana Pensiun HKBP ini.

1. Rasio Likuiditas

Rasio ini akan mengukur dan memperlihatkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban dengan segera.

1. a. Current Ratio

Yaitu merupakan perbandingan antara aktiva lancardengan utang lancar. Rasio ini menunjukkan kesanggupan membayar utang jangka pendek.

Rumus dari Rasio ini adalah : CR = Aktiva Lancar Kewajiban Lancar

Maka dari data laporan keuangan Dana Pensiun HKBP tahun 2006 dan 2007, dapatlah dihitung besar Current Ratio-nya.

CR 2006 = Rp 1.783.859.639,- = 61,30 atau 6130 % Rp 29.102.377,-

CR 2007 = Rp 1.367.700.744,- = 46,32 atau 4632 % Rp 29.524.962,-

Pada umumnya, current ratio 2:1 sudah dianggap baik. 1. b. Cash Ratio

Rumus untuk menghitung Cash Ratio ini adalah sebagai berikut : Cash Ratio : Kas dan Bank + Surat- surat berharga

Kewajiban lancar Maka ,

Cash Ratio 2006 =

Rp 29.102.377,-


(49)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

= Rp. 15.590.384.823,- = 535,71 Rp. 29.102.377,-

Cash Ratio 2007 = Rp 520.045.876 + 17.918.965.007,- Rp. 29.524.962,-

= Rp.

18.439.010.883,-1. c. Working Capital To Totall Assets Ratio ( WCA) = 633,59 Rp. 29.102.377,-

rasio ini dihitung berdasarkan rumus : WCA = Aktiva Lancar – Kewajiban Lancar

Kewajiban Lancar Maka,

WCA 2006 = Rp. 1.783.859.639,- - Rp. 29.102.377,- Rp. 29.102.377,-

= Rp. 1.754.757.262,- = 60,30 Rp. 29.102.377

2. Rasio Solvabilitas

Rasio solvabilitas atau yang sering disebut juga sebagai rasio leverage, berfungsi untuk mengukur perbandingn dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang dipinjam perusahaan dari kreditur. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Rasio ini dapat dihitung dengan menghitung Total Debt To Total Assets

Ratio (DAR). Rumusnya adalah :

DAR = Total Hutang Total aktiva


(50)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009 Maka,

DAR 2006 = Rp. 19.204.916.594,- = 1 Rp. 19.204.916.594,- DAR 2007 = Rp. 21.371.885.554,- = 1


(51)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

B. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja 1. Pengertian dan Jenis Dana Pensiun.

1. A. Pengertian Dana Pensiun

Dana Pensiun sebagai Lembaga Keuangan Non-Bank, yang fungsinya untuk mengumpulkan dan menylurkan dana, diselenggarakan dalam upaya memberikan jaminan kesejahteraan pada karyawan. Jaminan tersebut diberikan dalam bentuk manfaat pensiun pada saat karyawan tersebut memasuki masa pension atau mengalami kecelakaan. Jaminan tersebut akan memberikan ketenangan pada karyawan karena adanya kepastian akan masa depannya. Secara psikologis, jaminan akan masadepan ini akan meningkatkan motivasi kerja karyawan sehingga akn menguntungkan, baik pihak perusahaan maupun karyawan itu sendiri.

Jaminan kesejahteraan yang dikemas dalam manfaat pensiun diberikan pada karyawan dan keluarganya secara berkala sesuai dengan cara yang ditetapkan dalam peraturan dana pensiun, yaitu UU No. 11 thn 1992. undang-undang tersebut didukung PP No. 76 1992 tentang Dana Pensiun pemberi kerja dan PP No. 77 tentang dana pensiun lembaga keuangan. Perangkat-perangkat peraturan tersebut diundangkan dengan maksud untuk mendukung terselenggaranya pengelolaan Dana Pensiun yang dapat memberikan manfaat yangoptimal bai pesertanya.


(52)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Maka dapatlah ditarik sebuah definisi bahwa Dana Pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang menjanjikan manfat pension bagi pesertanya. Definisi tersebut juga memberi penjelasan dan pengertian bahwa dana pensiun merupakan suatu lembaga yang mengelola program pension yng dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu perusahaan trutama yang telah pensiun.

Menurut Frank J. Fabozzi, dkk (1999:162)

“Suatu program pensiun adalah dana yang dibentuk untuk pembayaran setelah karyawan berhenti bekerja, dimana dana pensiun dibiayai oleh kontribusi (iuran) dari pemberi kerja dan/atau karyawan; dalam sejumlah program pensiun kontribusi pemberi kerja ditambah oleh kontribusi karyawan.”

C. 2. Jenis-Jenis Dana Pensiun

Ada 3 ( tiga ) jenis program dana pension, diantaranya adalah :

a. Program Pensiun Iuran pasti (Defined Contribution Plan) Dalam program pensiun iuran pasti, sponsor program pensiun hanya bertanggungjawab untuk membuat/menetapkan kontribusi (iuran) dalam jumlah tertentu ke dalam program pensiun atas mana peserta pensiun yang memenuhi syarat (qualifying employees). Jumlah uang yang dikontribusikan biasanya didsarkan kepada persentase dari gaji karyawan


(53)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

atau persentase dari laba. Sponsor dana pensiun tidak menjamin suatu jumlah pembayaran berapapun pada saat karyawan pensiun.

b. Program Pensiun Manfaat Pasti

Program Pensiun Manfaat pasti adalah Program pensiun yang manfaatnya ditetapkan dalam peraturan dana pensiun atau program pensiun lain yang bukan merupakan program pensiun iuran pasti. Formula yang umum digunakan untuk menentukan besar manfaat pensiun untuk jenis program ini adalah : Final Earning Pension Plan. Dihitung berdasarkan persentase tertentu dari gaji terakhir peserta pada saat mencapai usia pensiun.

c. Program Pensiun Berdasakan Keuntungan

Program pensiun berdasarkan keuntungan adalah program pensiun iuran pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yng didasarkan pada rumus yang dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja (UU No. 11/1992 Psl I butir 3). Formula yang umum digunakan untuk menentukan jumlah iuran yang dibayarkan adalah Profit Sharing Pension Plan adalah program pensiun yang sumber pembiayaannya atau iurannya berasal dari persentase tertentu dari keuntungan yang diperoleh perusahaan sebelum pajak. Iuran berubah-ubah setiap tahun tergantung laba perusahaan itu sendiri.


(54)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

1. Pengertian modal Kerja.

Menurut Brigham&Houston (2006 ; 131) “Modal Kerja adalah aktiva lancar yang digunakan dalam operasi. Atau tepatnya merupakan investasi sebuah perusahaan pada aktiva-aktiva jangka pendek seperti kas, sekuritas, persediaan dan piutang.

Modal kerja ini akan dipergunakan untuk membelanjai operasi perusahaan sehari-hari. Misalnya membayar upah buruh, gaji pegawai, memberikan persekot pembelian bahan mentah, dan lain sebaginya. Dan dimana, uang atau dana yang telah dikeluarkan itu diharapkan akan dapat kembali lagi masuk dalam perusahaan dalam waktu yang pendek melalui hasil penjualan produksinya.

2. B. Jenis-Jenis Modal Kerja Menurut Syahyunan (2002: 39)

Modal kerja dibedakan menjadi 2 jenis :

a. Modal Kerja Tetap (Permanent Working Capital)

Yang dimaksud dengan modal kerja tetap yakni modal kerja yang harus ada pada perusahaan untuk menjalankan operasi perusahaan sehari-hari. Tanpa adanya modal kerja ini akan mengakibatkan operasi perusahaan berhenti. Modal kerja tetap ini juga dibedakan atas 2 yaitu :

Modal Kerja Primer

Maksudnya adalah jumlah modal kerja minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin kontinuitas usahanya.

Modal Kerja normal

Yaitu modal kerja yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kapasitas produksi normal secara dinamis.

b. Modal Kerja Variabel

Modal kerja variabel yaitu penggunaannya selalu mengalami perubahan sesuai dengan keadaannya. Perubahan tersebut dikarenakan fluktuasi musim, fluktuasi konjungtur, dan perubahan yang sifatnya darurat.


(55)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

1. Modal kerja Musiman (Seasonal Working Capital), yaitu modal kerja yang berubah sesuai dengan fluktuasi musiman.

2. Modal kerja Siklis (Cyclical Working Capital), yang berubah

berdasarkan fluktuasi konjungtur. 3. Modal kerja Darurat (Emergency Working Capital), yakni modal

kerja yang mengalami peruahn oleh karena keadaan darurat yang tidak diperkirakan sebelumnya.

3. Unsur-Unsur Modal Kerja

Modal kerja terdiri atas 4 komponen utama : Kas, Sekuritas, Persediaan dan Piutang. Fokusnya adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan pengelolaan masing-masing komponen di atas.

Untuk setiap jenis aktiva, perusahaan menghadapi suatu pertukaran fundamental : Aktiva Lancar (yaitu modal kerja) dibutuhkan untuk menjalankan bisnis. Semakin besar kepemilikn atas ativa lancer, semakin kecil perusahaan menghadapi bahaya kekurangan aktiva tersebut, sehingga semakin rendah risiko operasinya.

Akan tetapi, memiliki modal kerja membutuhkan biaya jika persediaan terlalu besar, mak perusahaan akan memiliki aktiva yang menghasilkan pengembalian nol atau bahkan negatif jika biaya penyimpanan dan kerusakannya tinggi. Dan tentu saja perusahaan harus mendapatkan modal untuk membeli aktiva seperti persediaan, dan modal ini juga membutuhkan biaya, dan hal ini semakin meingkatkan hambatan dari persediaan yang berlebihan (atau piutang atau bahkan kas). Jadi, terdapat tekanan untuk memiliki jumlah aktiva lancar


(56)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

hingga tingkat minimal yang konsisten dengan menjalankan bisnis/kegiatan operasi perusahaan atau organisasi seperti Dana Pensiun HKBP ini khususnya, tanpa adanya gangguan.

4. Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Analisa terhadap sumber dan penggunaan modal kerja adalah untuk mengetahui bagaimana dana yang tersedia digunakan seefektif mungkin dan bagaiamana dana tersebut dibelanjakan atau dengan kata lain dari mana sumber dana tersebut dibelanjakan atau darimana sumber dana diperoleh dan untuk apa dana tersebut digunakan.

Pada dasarnya, modal kerja itu terdiri dari 2 (dua) bagian pokok, yaitu : 1. Bagian yang tetap atau bagian yang permanen, yaitu jumlah yang minimum

yang harus tersedia agar perusahaan dapat berjalan dengan lancar tanpa kesulitan keuangan.

2. Jumlah modal kerja yang variabel yang jumlahnya tergantung pada aktivitas musiman dan kebutuhan-kebutuhan di luar aktivitas yang biasa.

Kebutuhan modal kerja yang permanen seharusnya atau sebaliknya dibiayai oleh pemilik perusahaan atau pemegang saham. Semakin besar jumlah modal kerja yang dibiayai atau yang berasal dari investasi pemilik perusahaan akan semakin baik bagi perusahaan tersebut karena semakin besar kemampuan perusahaan untuk memperoleh kredit dan semakin besar jaminan bagi kreditur jangka pendek. Disamping dari investasi para pemlik perusahaan, kebutuhan yang permanent dapat pula dibiayai dari penjualan obligasi atau jenis hutang


(57)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

jangka panjang lainnya. Tetapi dalam hal ini perusahaan harus mempertimbangkan beban bunga yang harus dibayar oleh perusahaan.

Pada umumnya sumber modal kerja suatu perusahaan bersumber dari : 1. Hasil operasi perusahaan yaitu jumlah pendapatan yang tampak dalam

laporan perhitungan Laba-Rugi ditambah dengan depresiasi atau amortisasi. 2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (Marketable Securities) 3. Penjualan saham atau obligasi

4. Penjualan aktiva tetap.

Dari uraian tentang sumber-sumber modal kerja tersebut dapat disimpulkan bahwa modal kerja akan bertambah apabila :

1. Adanya kenaikan sektor modal, baik yang berasal dari laba maupun adanya pengeluaran modal saham atau tambahan investasi dari pemilik saham.

2. Adanya pengurangan atau penurunan aktiva tetap yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancer karena adanya penjualan aktiva tetap ataupun melalui proses depresiasi.

3. Adanya penambahan hutang jangka panjang baik dalam bentuk obligasi, hipotik atau hutang jangka panjang lainnya yang diimbangi dengan bertambahnya aktiva lancar.

Dengan kata lain bahwa modal kerja akan bertambah apabila aktiva lancar bertambah diimbangi dengan perubahan sektor atau pos tidak lancar (not current

account).

Dalam menyusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja, yang menjadi sumber dari modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :


(58)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

1. Berkurangnya aktiva tetap.

2. Bertambahnya hutang jangka panjang 3. Bertambahnya modal

4. Adanya keuntungan dari operasi perusahaan.

Sedangkan yang menjadi penggunaan modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :

1. Pembayaran kas deviden

Pembayaran kas deviden jelas merupakan penggunaan modal kerja kas deviden dibayar dari keuntungan netto sesudah pajak.

2. Bertambahnya aktiva tetap

Bertambahnya aktiva tetap dapat terjadi karena adanya pembelian aktiva tetap dan pembelian aktiva tetap merupakan penggunaan modal kerja. 3. Berkurangnya hutang jangka panjang

Berkurangnya hutang jangka panjang terjadi karena perusahaan telah melunasi atau mengangsur utangnya. Pembayaran kembali hutang merupakan penggunaan modal kerja.

4. Berkurangnya modal

Berkurangnya modal dapat terjadi karena pemilik perusahaan mengambil kembali dan mengurangi modal yang tertanam dalam perusahaan. Berkurangnya modal berarti pula pengurangan modal yang mempengaruhi penggunaan modal kerja.


(59)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Timbulnya kerugian selama periode tertentu dapat disertai dengan berkurangnya aktiva atau berkurangnya hutang. Bertambahnya hutang merupakan sumber modal kerja tetapi dengan adanya kerugian merupakan penggunaan modal kerja.

Adapun langkah-langkah dalam penyusunan laporan sumber dan penggunaan modal kerja adalah sebagai berikut :

1. Menyusun laporan perubahan modal kerja pada 2 saat neraca. Laporan ini menggambarkan perubahan masing-masing unsure-unsur modal kerja atau current account antara 2 titik waktu. Dengan laporan tersebut dapat diketahui adanya kenaikan atau penurunan modal kerja beserta perubahan modal kerja.

2. Mengelompokkan perubahan-perubahan dari unsur-unsur. Dalam hal ini adalah mengelompokkan unsure-unsur not current account antara 2 titik waktu tersebut ke dalam golongan yang dapat memperbesar atau memperkecil modal kerja.

3. Mengelompokkan unsur-unsur dalam laporan Laba-Rugi, terutama laba ditahan ke dalam golongan perubahan yang memberikan efek memperbesar atau memperkecil modal kerja.

4. Berdasarkan informasi di atas dapatlah disusun laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Dengan adanya analisa laporan sumber dan penggunaan modal kerja dapat diketahui bagaimana manajemen mengelola perputaran atau sirkulasi modalnya.


(60)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

G. Kebijakan Modal Kerja

Pengelolaan modal kerja melibatkan sebagian besar total aktiva perusahaan, lebih dari setengah total investasi perusahaan berapa investasi aktiva lancar.

Kebijakan modal kerja menggabungkan pengelolaan aktiva lancar dan hutang lancar. Ada 2 (dua) aspek kebijaksanaan modal kerja adalah untuk mengoptimalkan hasil para pemegang saham melalui pertimbangan untung-rugi antara hasil dengan resiko.

Untuk menentukan kebijakan modal kerja terutama untuk menentukan besarnya proporsi aktiva lancar yang dibiayai oleh sumber dana jangka pendek dan dana jangka panjang.

Ada 3 kebijakan yang dapat dipilih oleh perusahaan, yaitu : 1. Kebijakan modal kerja moderat.

Untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap dan aktiva lancar permanent dengan menggunakan sumber dana jangka panjang, baik dari hutang jangka panjang maupun modal sendiri. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari risiko perusahaan apabila sumber dana yang digunakan adalah sumber dana jangka pendek, maka pada saat jatuh tempo perusahaan tidak dapat membayar kembali.

2. Kebijakan modal kerja konservatif.

Untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap dan aktiva lancar permanen serta sebagian aktiva lancar yang berfluktuasi dengan menggunakan sumber dana jangka panjang atau modal sendiri. Proporsi hutang jangka pendek dengan demikian akan lebih kecil dibandingkan dengan kebijakan modal kerja moderat.


(61)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Keputusan ini dimaksudkan untuk lebih memperkecil risiko meskipun akan memperkecil keuntungan yang diharapkan yang tersedia untuk pemegang saham karena biaya hutang jangka panjang pada umumnya lebih besar daripada hutang jangka pendek.

3. Kebijakan modal agresif

Untuk membiayai kebutuhan aktiva tetap dan sebagian aktiva lancar permanent dengan sumber dana dari hutang jangka panjang dan sebagian aktiva lancar permanent lainnya dan semua aktiva lancar variable dengan hutang jangka pendek. Oleh karena itu, perusahaan yang menggunakan kebijakan agresif menanggung pengembalian hutang jangka pendek yang lebih besar, sehingga risiko fluktuasi bunga hutang jangka pendek juga semakin besar tetapi dengan harapan bahwa laba yang diperoleh semakin besar.

Analisis sumber dan penggunaan modal kerja dilakukan dengan menggunakan laporan keuangan 2 periode. Laporan ini dibandingkan dan dilihat mutasinya. Setiap mutasi mempengruhi pos lainnya.

Perubahan modal kerja ayng merupakan kumpulan pos aktiva lancer dan hutang lancer. Dalam hal yang dianalisa adalah modal kerja maka dikelompokkan menjadi sumber dan penggunaan dana.

Di bawah ini akan disajikan laporan perubahan modal kerja beserta laporan sumber dan penggunaan modal kerja. Laporan sumber dan penggunaan modal kerja ini akan disertai analisis yang telah dilakuka n.


(62)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Meskipun metode perhitungan modal kerja yag digunakan berbeda-beda, namun ada hal-hal yang tetap sama yaitu bahwa kebutuhan modal atau komposisi modal kerja akan dipengaruhi oleh :

1. Besar kecilnya kegiatan usaha atau perusahaan (produksi dan penjualan) 2. Kebijakan penjualan

3. Kebijakan persediaan 4. Kebijakan likuiditas 5. Kebijakan pembelian

Besar kecilnya kebutuhan modal kerja yang dibutuhkan dapat dihitung dengan menggunakan metode yaitu :

a. Metode Keterikatan Dana

Menurut metode ini, jumlah dana yang diperlukan untuk membelanjai aktiva lancar akan tergantung pada beberapa jumlah pengeluaran kas setiap harinya dan berapa lama dana yang diinvestasikan pada elemen-elemen aktiva lancar akan berubah kembali menjadi kas.

Hal in dipengaruhi oleh jangka waktu kredit pembelian barang atau bahn mentah. Penyimpan bahan mentah di gudang, lamanya proses produksi, lamanya barang jadi disimpan dan jangka waktu penerimaan piutang. Dan pengeluaran setiap harinya adalah pengeluaran kas rata-rata untuk keperluan pembelian bahan baku, bahan pembantu, pembayaran upah buruh, dan pengeluaran lainnya.


(1)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009 b. Konsep Kuantitatif

Konsep kuantitatif yang dimaksudkan disini lebih menitikberatkan kepada kuantum yang diperlukan untuk mencukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasi perusahaannya yang bersifat rutin atau menunjukkan jumlah dana (Fund) yang tersedia untuk tujuan opersasi jangka pendek. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja bruto (Gross Working Capital).

c. Konsep Kualitatif

Konsep ini bersifat kualitatif karena menunjukkan tersedianya aktiva lancar yang lebih besar dari hutang lancarnya dan menunjukkan pula Margin of Protection atau tingkat keamanan bagi para kreditur jangka pendek. Modal kerja dalam pengertian ini sering disebut modal kerja neto (Nett Working Capital).

d. Konsep Fungsional

Konsep ini mendasarkan pada fungsi dana dalam menghasilkan pendapatan (income) pada periode waktu tertentu.


(2)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan 1. Rasio

Dilihat dari rasio likuiditasnya, Dana Pensiunan ini memiliki likuiditas yang sangat baik. Hal tersebut dilihat dari perhitungan dua periode untuk Current Ratio, Cash Ratio, dan Working Capital To Total Assets Ratio.

Untuk hasil perhitungan Current Ratio, terbukti bahwa tingkat rasionya adalah diatas 200 %, yaitu pada tahun 2006 adalah 6130 % dan pada tahun 2007 adalah 4632 %. Meskipun demikian, tampak dengan jelas penurunan persentasenya yaitu sebesar 1498 %. Dan penyebab penurunan ini diakibatkan oleh tinginya penurunan aktiva lancar yang tidak diimbangi dengan penurunan penurunan kewajiban lancar dari tahun 2006 sampai tahun 2007.


(3)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Berbeda dengan apa yang telah dihasilkan dari Cash Ratio, ada peningkatan dari tahun 2006 sampai tahun 2007 sebesar 97,88. Dan hal ini dilihat sangat baik untuk sebuah perusahaan.

Untuk Working Capital To Total Assets Ratio, didapati penurunan rtaio dari tahun 2007 dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 14,98.

2. Rasio Solvabilitas

Untuk Rasio Solvabilitas yaitu dengan menghitung Total Debt To Total Assets Ratio (DAR). Hasilnya adalah 1:1, artinya, baik untuk tahun 2006 maupun tahun 2007, satu hutang dijamin dengan satu aktiva.

Dari umumnya tingkat solvabilitas sebuah perusahaan, hal ini memang di bawah tekanan, akan tetapi Dana Pensiunan tidaklah memiliki modal sendiri, melainkan kewajiban akturia.

3. Rasio Rentabilitas

Yaitu dengan menghitung Rasio Rentabilitas Ekonomi (ROA), rentabilitas Dana Pensiun HKBP ini dapat dikatakan baik karena dilihat dari tahun 2006 sampai tahun 2007 mempunyai peningkatan sebesar 1,9.

4. Dari perbandingan neraca 2006 dan 2007, dapat diketahui besarnya kenaikan modal kerja yaitu sebesar Rp. 2.105.438.342,- dan hal tersebut dinilai baik bagi perusahaan.


(4)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

1. Dana Pensiunan HKBP sebaiknya meningkatkan rasio-rasio keuangannya. Dalam arti, agar dapat menggunakan seluruh modal kerjanya di masa yang akan dating.

2. Sebaiknya perusahaan terus mempertahankan laba hasil usaha tersebut melalui rencana pembelanjaan yang lebih efektif.

3. Dilihat dari likuiditasnya, meskipun memang likuiditas dari Dana Pensiunan HKBP ini tergolong baik, akan tetapi Dana Pensiun sebaiknya meningkatkan aktiva lancarnya untuk mengimbangi hutang lancar yang cukup besar, agar dapat menambah modal kerja perusahaan sehingga perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam melunasi kewajiban di luar kewajiban aktuaria-nya bahkan selisih kewajiban aktuarianya bila sudah jatuh tempo.

4. Penggunaan modal kerja Dana Pensiun ini harus disesuaikan dengan aktiva lancar minimal 85 % dibiayai oleh pinjaman jangka panjang perusahaan.


(5)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Harahap Sofyan Syafri. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2006.

Brigham&Houston. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku 2, Edisi Sepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Brigham&Houston. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Buku 1, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2006.

Kuswadi, 2003, Metode Riset Untuk Bisnis Dan Manajemen, Edisi Pertama Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004.

Syahyunan. Manajemen Keuangan I, Cetakan Pertama, Penerbit USU Press, Medan 2004.

Fabozzi, Modigliani, Ferri. 1999, Pasar Dan Lembaga Keuangan, Buku 1, Edisi Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.


(6)

Jettika Siregar : Analisis Modal Kerja Pada Yayasan Dana Pensiun Hkbp (Huria Kristen Batak Protestan), 2008.

USU Repository © 2009

Susilo, Triandaru, Santoso. Bank dan Lembaga Keuangan Lain, Cetakan Pertama, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000.

Stice, Stice, Skousen. Akuntansi Intermediate. Edisi 15, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2004.