sewa reklame ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Sedangkan tarif pajak reklame ditetapkan paling tinggi sebesar 25. Besaran pokok pajak reklame yang terutang
dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan pajak dan pajak reklame yang terutang dipungut di wilayah daerah tempat reklame tersebut
diselenggarakan. Seperti telah diketahui ciri – ciri yang melekat pada pengertian pajak dari
berbagai definisi, terlihat adanya dua fungsi pajak yaitu sebagai berikut: 1. Fungsi Penerimaan Budgeter
Pajak berfungsi sebagai sumber dana yang diperuntukkan bagi pembiayaan pengeluaran – pengeluaran pemerintah. Sebagai contoh dimasukkannya pajak
dalam APBN sebagai penerimaan dalam negeri. 2. Fungsi Mengatur Regulerend
Pajak berfungsi sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan di bidang sosial dan ekonomi. Sebagai contoh dikenakannya pajak yang lebih
tinggi terhadap minuman keras, agar masyarakat tidak banyak mengkonsumsi minuman keras. Demikian pula terhadap barang yang tergolong mewah
Mardiasmo, 2009 : 2
D. Ruang Lingkup Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Praktik Kerja Lapangan Mandiri ini dilaksanakan pada Kantor Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi. Penulis melakukan praktik kerja lapangan
mandiri mengenai pajak reklame yang memegang peran penting dalam pembangunan daerah.
Universitas Sumatera Utara
Adapun yang menjadi ruang lingkup yang paling mendasar dalam melakukan PKLM adalah :
1. Tingkat kepatuhan wajib pajak dalam membayar pajak reklame dalam 3 tiga tahun terakhir.
2. Tata cara pembayaran pajak reklame. 3. Sanksi – sanksi keterlambatan pembayaran pada pajak reklame.
4. Data penerimaan pajak reklame dalam 3 tiga tahun terakhir.
E. Metode Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Untuk mendapatkan dan mengumpulkan data serta informasi yang diperlukan penulis harus mengetahui metode – metode dalam pelaksanaan Praktik
Kerja Lapangan Mandiri PKLM yaitu sebagai berikut :
1. Tahap Persiapan
Yaitu kegiatan yang harus dilakukan oleh mahasiswa sebelum melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM yang meliputi pengajuan judul,
penentuan judul oleh Ketua Program Studi, menyusun proposal PKLM, seminar proposal, persetujuan proposal, penentuan dosen pembimbing,
konsultasi kepada Dosen Pembimbing, pembuatan surat izin PKLM kepada instansi yang dituju.
2. Studi Literatur
Pemahaman tentang pajak reklame melalui berbagai sumber seperti buku bacaan, peraturan perundang – undangan perpajakan.
Universitas Sumatera Utara
3. Observasi Lapangan
Yaitu penulis melakukan praktik yang dilakukan sesuai dengan data yang ada pada instansi yang bersangkutan mengenai objek studi khususnya penerimaan
pajak reklame.
4. Pengumpulan Data
Pada tahap ini penulis mengumpulkan data melalui dua cara yaitu data primer dan sekunder yang bertujuan untuk pengumpulan data yang berhubungan
dengan penyusunan laporan PKLM.
a. Data Primer adalah data yang diperoleh dari pihak – pihak yang memahami dan menguasai objek kajian dalam Praktik Kerja Lapangan
Mandiri PKLM. b. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari referensi ilmiah yang
mendukung laporan penyajian Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
5. Analisis dan Evaluasi Data
Setelah penulis memperoleh data yang diperlukan, penulis akan menganalisa dan mengevaluasi data dan kemudian akan dipresentasikan secara objektif,
jelas dan sistematis.
F. Metode Pengumpulan Data
Penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
1. Wawancara Interview
Yaitu kegiatan mengumpulkan dan mencari data dengan melakukan wawancara, mengajukan pertanyaan kepada pegawai yang berkompeten baik
secara lisan maupun tulisan. 2. Metode Observasi
Yaitu studi yang dilakukan dengan pengamatan langsung atas kegiatan yang dilakukan dalam pencatatan terhadap tiap gejala yang menjadi objek praktik.
3. Dokumentasi
Yaitu dengan menggunakan dokumen – dokumen resmi mengenai penerimaan pajak reklame atau arsip – arsip yang dianggap sah sebagai bukti otentik.
G. Sistematika Penulisan Laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri
Adapun yang menjadi sistematika dalam penyusunan laporan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah :
BAB 1 :
PENDAHULUAN
Pada bab ini penulis menjelaskan mengenai latar belakang yang menjadi dasar pemikiran dalam penyusunan laporan, ruang
lingkup, tujuan dan manfaat metode praktik kerja lapangan, uraian teoritis, metode pengumpulan data serta sistematika
penulisan laporan.
BAB II :
GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PKLM
Pada bab ini penulis menguraikan sejarah singkat gambaran umum Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi, struktur
Universitas Sumatera Utara
organisasi, uraian tugas pokok dan fungsi serta gambaran pegawai.
BAB III : GAMBARAN DATA PAJAK REKLAME
Pada bab ini penulis menguraikan secara sistematis dan terperinci mengenai pajak reklame mulai dari uraian teoritis
tentang pajak reklame, dasar hukum, subjek, wajib dan objek pajak reklame, pengaturan penetapan reklame, pengaturan
letak, ukuran ketinggian dan jarak reklame, nilai sewa reklame, tarif dan dasar pengenaan pajak reklame, tata cara perolehan
izin reklame, tata cara pembayaran pajak reklame, dan contoh perhitungan pajak reklame
BAB IV : ANALISA DAN EVALUASI DATA
Pada bab ini penulis menganalisa mengenai data – data yang diperoleh kemudian melakukan evaluasi terhadap data tersebut,
sehingga tercapainya manfaat dan tujuan Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM.
BAB V :
KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini penulis mengemukakan tentang kesimpulan dan saran mengenai objek Praktik Kerja Lapangan Mandiri
PKLM dan permasalahan yang penulis hadapi di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Universitas Sumatera Utara
BAB II GAMBARAN UMUM DINAS PENDAPATAN
KOTA TEBING TINGGI A. Sejarah Singkat Berdirinya Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi
Kantor Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi berdiri pada tanggal 16 Oktober 1993 yang dulunya beralamat di Jln. Gunung Lauser Kelurahan Tanjung
Marulak Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi dan diresmikan oleh Bapak Gubernur KDH Tk I Sumatera Utara. Sekarang alamat baru Kantor Dinas
Pendapatan Kota Tebing Tinggi di Jln. Gunung Agung No.1 Kelurahan Tanjung Marulak Kecamatan Rambutan Kota Tebing Tinggi.Nomor Telepon : 0621
23837. Sesuai dengan Peraturan Daerah Perda kota Tebing Tinggi Nomor 13
Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kota Tebing Tinggi dan Peraturan Walikota Tebing Tinggi Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Tugas, Fungsi, Tata Kerja dan Rincian Jabatan Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi Pasal 2 menegaskan bahwa Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi adalah
unsur pelaksana otonomi daerah di bidang pendapatan dan pasar. Dinas Pendapatan Kota dipimpin oleh Seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
Universitas Sumatera Utara
B. Tujuan dan Fungsi serta Tugas Pokok Dinas Pendapatan Kota Tebing Tinggi