pengertian tentang konsep bekerja, dan memiliki pengertian tentang konsep interaksi sosial.
9 Belajar menjalankan peran sosial sesuai dengan jenis
kelamin. Materi
layanan mencakup;
mempelajari peran sosial sabagai pria dan wanita, mempelajari peran sosial sebagai pria dan wanita,
berperilaku sebagai pria dan wanita. 10 Mengembangkan sikap positif terhadap kelompok
dan lembaga-lembaga sosial. Materi layanan mencakup; memiliki sikap toletan terhadap pebedaan
SARA, dan menghargai pendapat orang lain. Layanan ini diberikan kepada peserta didik dengan cara
bimbingan klasikal dan bimbingan kelompok. Sebaiknya
bimbingan kelompok berisi 5-10 orang.
C. Peran Guru Kelas
Pelaksanaan layanan bimbingan di Sekolah Dasar SD berbeda dengan pelaksanaan di sekolah menengah. Bila di sekolah menengah tersedia
tenaga pembimbing atau konselor yang mempunyai keahlian khusus dalam bidang bimbingan, maka di Sekolah Dasar SD tugas sebagai pembimbing
diberikan kepada guru kelas. hal ini tercantum dalam SK Menpan No.831993 pasal 3 ayat 2 menegaskan bahwa selain tugas utama
mengajar, guru Sekolah Dasar SD juga bertugas dalam
melaksanakan program bimbingan di kelas. Guru merupakan unsur terpenting dalam layanan bimbingan di Sekolah Dasar SD.
Menurut Rochman Natawidjaja dalam Suherman 2005: 58-59 mengemukakan bahwa selain sebagai guru kelas yang mengajarkan mata
pelajaran, guru Sekolah Dasar SD mempunyai peran sebagai pembimbing. Identifikasi peran sebagai pembimbing dalam kegiatan belajar mengajar
yaitu perlakuan terhadap individu yang memiliki potensi untuk berkembang dan maju, sikap yang positif dan wajar terhadap peserta didik, pemahaman
peserta didik secara empatik, memperlakukan peserta didik secara hangat, ramah, dan menyenangkan, penghargaan terhadap martabat peserta didik
sebagi individu, penerimaan peserta didik secara apa adanya, perlakuan terhadap peserta didik yang terbuka, dan kesadaran bahwa tujuan mengajar
bukan terbatas pada penguasaan peserta didik terhadap pelajaran saja, melainkan menyangkut pengembangan peserta didik menjadi individu yang
lebih dewasa.
Menurut Sugandhi 2005: 126 peran bimbingan oleh guru melalui proses pembelajaran di kelas, sebaiknya dapat
terealisasikan secara terpadu. Perilaku guru dalam berinteraksi dengan peserta didik akan menjadi contoh dan panutan bagi
peserta didik untuk diterapkan dalam perilakunya dikemudian hari.
Menurut Nana Syaodih dalam Furqon 2005: 7 Bimbingan merupakan sebuah serangkaian program yang di desain untuk membantu
perkembangan peserta didik. Program bimbingan dirancang dengan
memperhatikan unsur isi program yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik, bagaimanan program diorganisasikan dan siapa-siapa saja yang
terlibat, instumentasi bimbingan, media penyampaian layanan bimbingan, tujuan yang akan dicapai dan dampak bagi peserta didik yang mendapatkan
pelayanan bimbingan. Bimbingan dapat dilaksanakan dengan baik, apabila program bimbingan direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi oleh
seorang yang ahli dalam bidang bimbingan. Konselor atau guru Bimbingan dan Konseling BK adalah pendidik yang memiliki kualifikasiprofesional
dalam hal mendesain program serta memberikan layanan dengan menciptakan lingkungan perkembangan yang kondusif dan efektif, yang
berkontribusi dalam empat komponen program, yaitu layanan dasar bimbingan, layanan responsive, perencanaan individual, dan dukungan
sistem.
BAB III METODOLOGI PENELITAN
Bab ini berisi uraian tentang metodologi penelitian. Metodologi penelitian ini menjelaskan tentang jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, uji
coba kuesioner, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Menurut Sugiyono 2012: 8 metode kuantitatif, diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada
filsafat positivisme yang digunakan untuk meneliti suatu populasi atau sampel tertentu, yang teknik pengambilan sampel dilakukan secara random.
Pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian dan analisis data bersifat kuantitatif atau statistik. Hasil dari pengumpulan data diinterpretasikan
berdasarkan teori-teori dan literatur-literatur yang berhubungan. Pada penelitian ini, data-data yang telah dikumpulkan akan diinterpretasikan dengan teori-teori yang
berhubungan dengan layanan dasar bimbingan.
B. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah guru Sekolah Dasar yang mengajar di kelas 4-6 di kecamatan Bayat, Klaten. Jumlah subjek dalam pelitian ini sebanyak
33 orang guru Sekolah Dasar SD, yang mengajar di 11 sekolah. Rincian daftar nama sekolah dan subjek penelitian dapat dilihat pada tabel 1.
25