Bahan dan Alat Penelitian Metode Penelitian

18

4.2 Bahan dan Alat Penelitian

Bahan dan alat yang digunakan adalah peta lokasi penelitian Kecamatan Manding skala 1:20.000, Peta lahan kritis skala 1:100.000, Peta produk biomassa skala 1 : 100.000, GPS Global Positioning System; untuk mengetahui posisi koordinat, ring sampel; untuk mengambil contoh tanah, bor tanah; untuk mengebor tanah, dan Software ArcView GIS 3.3.

4.3 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat dua jenis data yang digunakan yaitu data sekunder dan data primer. Data sekunder didapat melalui buku-buku pustaka, dan data penelitian terdahulu. Sedangkan data primer didapatkan melalui survei di lapangan berupa pengamatan dan analisa di laboratorium. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei. Pengambilan contoh tanah di Kecamatan Manding dilakukan dengan metode random sampling secara acak. Pada masing-masing desa dilakukan pengambilan di 3 titik lahan dengan kedalaman 0 – 20, 20 – 40, 40 – 60 cm. Penetapan titik pengambilan contoh tersebut sesuai dengan pengambilan contoh tanah dari penelitian yang dilakukan pada tahun 2011 dan 2012. Selanjutnya masing-masing wilayah digolongkan sesuai dengan bentuk topografinya. Bentuk topografi di Kecamatan Manding terbagi menjadi tiga, yaitu datar, berombak, dan bergelombak. Pada masing-masing titik contoh diamati variabel seperti tertera pada Tabel 4.3 Pengamatan dari 10 parameter hanya 5 yang digunakan sebagai parameter pengamatan penelitian kerusakan tanah di Kecamatan Manding. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 19 Parameter yang diamati pada penelitian evaluasi kekritisan lahan berdasarkan kerusakan tanah di Kecamatan Manding meliputi; ketebalan solum, kebatuan permukaan, berat isi, porositas total, dan derajat pelulusan air. Tabel 4.3 Parameter Pengamatan Evaluasi Kerusakan Tanah di Lahan Kering Kementrian Lingkungan Hidup, 2006 No. Parameter Metode 1 Ketebalan Solum Pengukuran Langsung 2 Kebatuan Permukaan Pengukuran Langsung 3 Komposisi Fraksi 4 Berat Isi Gravimetrik pada Satuan Volumetrik 5 Porositas Total Perhitungan Berat Isi dan Berat Jenis 6 Derajat Pelulusan Air Permeabilitas 7 pH H2O 1 : 2,5 8 Daya Hantar Listrik DHL 9 Redoks 10 Jumlah Mikroba Keterangan: Parameter yang diamati Berdasarkan penelitian tahun 2011 – 2012 Lampiran Tabel 1 permasalahan yang terjadi di Kecamatan Manding adalah ketebalan solum yang semakin dangkal dan didominasi oleh batuan di permukaan yang banyak serta kerapatan bongkah tanah yang tinggi sehingga mempengaruhi ruang pori dan permeabilitas tanahnya. Hal tersebut membutuhkan perhatian dari para peneliti untuk mengatasi masalah tersebut. Parameter lainnya seperti komposisi fraksi, pH, daya hantar listrik DHL, redoks, dan jumlah mikroba di Kecamatan Manding tidak bermasalah dalam kondisi yang stabil.

4.4 Analisis Data