Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
II.2.1 Proses Continuous Fat Spliting
Reaksi antara CPO dengan air berlangsung dalam reaktor yang disebut sebagai fat splitting coloumn kolom hidrolisa yang beroperasi pada
suhu 250-260 C, tekanan 54 bar dan waktu reaksi 2 jam. Dengan rasio air
sebanyak 70 dari berat CPO. Reaksi yang terjadi adalah reaksi endotermis, sehingga diperlukan panas. Kondisi tersebut dapat dicapai dengan mengalirkan
steam secara kontak dengan temperatur 275 C dengan tekanan 54 bar.
Reaksinya:
Produk yang terbentuk terpisah berdasarkan perbedaan berat jenis, gliserol akan keluar melalui bagian bawah kolom Splitting berupa Sweet Water
Gliserol dengan kadar 12 bersama dengan air sedangkan asam lemak yang memiliki berat lebih ringan akan keluar melalui bagian atas fat splitting coloumn
kolom hidrolisa. Produk gliserol yang terbentuk ditampung pada flash tank gliserol. Asam lemak ditampung pada flash tank asam lemak. Flash tank
berfungsi untuk mengurangi kadar air yang mempunyai effisiensi 80 dari asam lemak pada produk dan mengurangi tekanan serta tempat penampungan
sementara produk. Asam lemak dari flash tank dialirkan ketangki produk asam lemak sebagai produk samping.
Produk flash tank gliserol Dialirkan pada tangki Netraliser dengan menambahkan soda kaustik NaOH sebanyak 0.5 dari jumlah yang masuk.
Pemberian NaOH dimaksudkan agar memperoleh kemurnian gliserol yang tinggi Pada proses ini tidak ada gliserol yang dikembalikan recovery ke reaktor.
Untuk produksi dalam jumlah besar dapat dilakukan dengan menggunakan proses pemanasan. Sebab produk sabun dan gliserol yang dihasilkan memilki
kualitas tinggi, zat pewarna dan pengotor lainnya dan dibersihkan pada saat pemanasan serta sebagian lemak yang terkandung dalam gliserol dapat
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Program Studi S - 1 Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri - UPN “Veteran” Jatim
direkoveri Miner Dalton 1953. Reaksi saponifikasi dapat ditulis sebagai berikut :
Reaksi 1 : RCOOH + NaOH 3RCOONa + H
2
O Asam Lemak Soda Kaustik
Sabun air
Reaksi 2: C
3
H
5
OOCR
3
+ NaOH 3 RCOONa + C
3
H
8
O
3
Trigelirisida Soda Kaustik Sabun Gliserol
Proses ini djalankan dengan memberikan pemanas dengan steam pada tangki netraliser agar reaksi berjalan dengan sempurna sampai terbentuk sabun.
Tahap selanjutnya dialirkan ke sentrifuge untuk memisahkan gliserol dengan busa. Alat ini lebih mudah dan efisien untuk memisahkan larutan gliserol dengan
kosentrasi antara 60-70 gliserol. kemudian tahap selanjutnya adalah pemurnian gliserol
II.2.3 Proses Pemurnian Gliserol