E. Desain
Menurut Kotler dan Keller 2009:10, desain adalah totalitas fitur yang mempengaruhi tampilan, rasa, dan fungsi produk berdasarkan kebutuhan pelanggan.
Ketika persaingan semakin kuat, desain menawarkan satu cara potensial untuk mendiferensiasikan serta memposisikan produk dan jasa perusahaan. Dalam pasar
yang semakin cepat ini, harga dan teknologi tidaklah cukup. Desain merupakan faktor yang sering member keunggulan kompetitif kepada perusahaan.
Desain sangat penting terutama dalam pembuatan dan pemasaran jasa eceran, busana, barang kemasan, dan peralatan tahan lama. Desainer harus menemukan
berapa banyak yang diinvestasikan dalam bentuk, pengembangan fitur, kinerja, kesesuaian, ketahanan, keandalan, kemudahan perbaikan dan gaya. Bagi perusahaan,
produk yang dirancang dengan baik adalah produk yang mudah dibuat dan didistribusikan. Bagi pelanggan, produk yang dirancang dengan baik adalah produk
yang penampilannya menyenangkan dan mudah dibuka, dipasang, digunakan, diperbaiki dan disingkirkan. Desainer harus mempertimbangkan semua faktor ini.
Pendapat atas desain yang baik sangat meyakinkan terutama bagi perusahaan produk konsumen yag lebih kecil dan perusahaan pemula yang tidak mempunyai anggaran
iklan yang besar.
F. Lingkungan Demografis
1. Subbudaya umur Menurut Schiffman dan Kanuk 2000:396, tidaklah sulit subkelompok umur
utama dalam populasi dianggap sebagai subbudaya yang terpisah. Jelas bahwa
perubahan yang penting terjadi pada permintaan individu terhadap jenis produk dan jasa tertentu karena dia beranjak dari anak yang tergantung menjadi warga
negara senior yang telah pensiun. 2. Subbudaya gender
Menurut Schiffman dan Kanuk 2000:402, semua masyarakat cenderung memberikan sifat dan peran tertentu kepada pria dan yang lain kepada wanita.
Misalnya, dalam masyarakat Amerika keagresifan dan kemampuan bersaing dianggap menjadi sifat-sifat pria yang tradisional; kerapian, kebijaksanaan,
kelembutan, dan kesukaan berbicara dianggap sifat-sifat wanita yang tradisional. Dari segi perbedaan peran, wanita secara historis telah dibentuk sebagai ibu rumah
tangga dengan tanggung jawab untuk perawatan anak dan pria sebagai pemberi nafkah atau penyambung hidup. Karena sifat dan peran tersebut tidak lagi relevan
untuk kebanyakan orang, para pemasar semakin mendekati visi konsumen yang lebih luas mengenai pilihan peran yang berkaitan dengan gender.
3. Pendidikan Menurut Schiffman dan Kanuk 2000:336, tingkat pendidikan formal
seseorang merupakan perkiraan lain bagi kedudukan kelas social yang umum diterima. Pada umumnya, semakin tinggi pendidikan seseorang, semakin besar
kemungkinan orang itu bergaji tinggi atau berpenghasilan lebih tinggi dan memiliki kedudukan yang dikagumi atau dihormati status pekerjaan yang tinggi.
4. Perbedaan Individual dalam Keinovatifan Menurut Kotler dan Armstrong 2008:185, kesiapan orang untuk mencoba
produk baru sangat beragam. Dalam masing-masing bidang produk, ada “pelopor konsumsi” dan pengadopsi awal. Orang lain mengadopsi produk baru pada jauh
hari berikutnya. Masyarakat dapat digolongkan menjadi kategori pengadopsi, setelah masa adopsi awal yang lambat, jumlah orang yang mengadopsi produk
baru semakin meningkat. Jumlah pengadopsi mencapai puncak dan kemudian menurun sementara jumlah yang tidak mengadopsi tetap. Inovator penemu
didefinisikan sebagai 2,5 pembeli pertama yang mengadopsi sebuah ide baru mereka berada di luar kedua standar deviasi dari rata-rata waktu adopsi;
pengadopsi awal adalah 13,5 kategori berikutnya antara satu dan dua standar deviasi; dan seterusnya.
Lima kelompok pengadopsi mempunyai nilai yang berbeda. Inovator penemu adalah petualang, mereka mncoba ide-ide baru yang mengandung resiko.
Pengadopsi awal dipandu oleh rasa hormat, mereka adalah pemimpin opini dalam komunitas mereka dan mengadopsi ide-ide baru lebih awal tetapi cermat.
Mayoritas awal adalah orang yang hati-hati, meskipun mereka jarang menjadi pemimpin. Mereka mengadopsi ide-ide baru sebelum orang kebanyakan.
Mayoritas akhir adalah orang yang skeptic, mereka hanya mengadopsi sebuah inovasi setelah mayoritas orang mencobanya. Akhirnya, orang yang lambat adalah
orang yang terikat tradisi, mereka mencurigai perubahan dan hanya mengadopsi inovasi ketika inovasi itu telah menjadi tradisi itu sendiri.
Klasifikasi pengadopsi ini menyatakan bahwa sebuah perusahaan inovatif harus mencari karateristik penemu dan pengadopsi awal serta harus mengarahkan
usaha pemasaran kepada mereka. Secara umum, penemu cenderung relative lebih muda, mempunyai tingkat pendidikan dan pendapatan yang lebih tinggi daripada
pengadopsi akhir dan kelompok bukan pengadopsi. Mereka lebih mau menerima terhadap hal-hal yang tidak familiar, lebih bergantung pada nilai dan penilaian
mereka sendiri, dan lebih bersedia mengambil resiko. Mereka tidak terlalu loyal terhadap merek dan lebih suka memanfaatkan promosi khusus seperti diskon,
kupon dan sampel.
G. Proses Keputusan Pembelian