1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pertumbuhan pengguna sepeda motor di Indonesia sangatlah signifikan. Angka penjualan sepeda motor untuk setiap tahunnya mengalami kenaikan. Untuk
pasar 2011, sejak Januari sampai Maret lalu, penjualan tercatat kurang lebih 22.308 per hari. Angka tersebut didapat dari total pasar sepanjang kuartal pertama
89 hari yang mencapai 1.985.417 unit atau naik 20,3 persen dari periode yang sama tahun lalu, dan sekaligus menjadi rekor baru Kompas, April 2011.
Penjualan tersebut dipimpin oleh produk trio jepang yakni Honda, Yamaha, dan Suzuki.
Ketiga perusahaan tersebut melakukan persaingan mulai dari harga, design, dan riset pemasaran. Salah satu alasan utama perusahaan melakukan riset
pemasaran adalah untuk mengidentifikasi peluang pasar. Setelah riset selesai, perusahaan harus mengukur dan memperkirakan ukuran, pertumbuhan, dan
potensi laba setiap segmen pasar. Nilai value adalah perkiraan konsumen atas seluruh kemampuan produk
untuk memuaskan kebutuhannya. Secara garis besar, nilai pelanggan adalah perbandingan antara benefit manfaat yang dirasakan terhadap suatu produk
dengan biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan produk tersebut. Untuk mendapatkan nilai pelanggan yang sesuai dengan persepsi pelanggan, maka suatu
perusahaan harus selalu mengikutinya dengan menyediakan produkjasa yang sesuai, karena nilai pelanggan selalu berubah sepanjang waktu. Perusahaan harus
dapat memahami kebutuhan konsumen yang dirumuskannya dengan baik, serta memiliki rancangan yang efektif dan pengawasan kualitas terhadap produk yang
dibuatnya. Jika keduanya terlaksana dengan baik, maka kualitas superior dapat tercipta di dalam benak pelanggan, sehingga mendapatkan kesan kualitas yang
baik di pasar. Untuk meningkatkan kesan kualitas, dapat diciptakan salah satunya dengan advertising, komunikasi pemasaran lainnya, serta keunggulan biaya. Jika
pelanggan memiliki kesan kualitas yang baik, maka nilai yang didapatkan pelanggan melalui produk tersebut akan tinggi, sehingga perusahaan memiliki
profitability, pertumbuhan, dan pangsa pasar yang tinggi. Berdasarkan pembahasan di atas, untuk menghadapi persaingan yang
begitu ketat, para produsen sepeda motor melakukan berbagai strategi dan inovasi pada segi kualitas, model, teknologi pada produknya. Untuk memenuhi segala
kebutuhan konsumen, para produsen berlomba-lomba merebut pasar dengan memperkuat image brand mereka.
Kebutuhan konsumen juga dipengaruhi oleh kebudayaan, dan saat ini Retro sangat diminati di Indonesia. Secara singkat, Retro adalah budaya yang
mengembalikan kejayaan masa lalu di masa kini. Eskpresi Retro bisa melalui gaya berpakaian, tatanan rambut, cara bicara, warna-warna tertentu dalam ekspos
media fotografi, tv film hingga properti lainnya seperti kendaraan. Saat ini, trend Retro mulai mencuat kembali di kalangan anak muda. entah itu pelajar
sekolah ataupun mahasiswa. Hal ini bisa dilihat dari cara berpakaian yang sedikit out of place. Menggunakan celana sempit, sepatu sket, kaos longgargombrong
dll. Pokoknya yang memberikan mereka image “jadul”. Bahkan hingga kendaraan
pun menggunakan kendaraan tahun 80-an. Berbicara soal tren dan kendaraan, ini mungkin yang dilihat oleh AHM Astra Honda Motor sebagai satu kesempatan
mengembangkan produk yang apresiatif terhadap tren yang tengah berkembang. Melihat dinamika tersebut, pada tanggal 20 Mei 2010, PT Astra Honda
Motor meluncurkan sepeda motor otomatik skutik yakni Scoopy dengan mengusung gaya retro modern untuk membidik pasar kalangan anak muda yang
ingin tampil beda dengan target penjualan sebesar 10 ribu unit per bulan. Scoopy, membidik pasar kalangan anak muda dengan rentang usia 17 sampai 25 tahun,
yang tinggal di daerah perkotaan, dengan kelas ekonomi menengah ke atas. Sepeda motor tersebut mengincar kalangan anak muda yang menyukai gaya klasik
namun dengan sentuhan modern. Penampilan Scoopy serba bulat yang terlihat dari seluruh desain, mulai dari bodyline, lampu depan, lampu sein, hingga
sepasang spion. Selain itu lampu tersebut juga dilengkapi dengan lampu senja multireflektor. Honda Scoopy ini masih dilengkapi dengan karburator tidak
seperti kakak kelas nya terdahulu yang mengusung teknologi injeksi, hal ini dilakukan guna lebih kompetitif bagi konsumen di Indonesia. Di samping itu
Indonesia juga masih menggunakan standar Euro 2. Selain itu memang positioning Scoopy berada di antara Honda Beat yang varian tertingginya
dibanderol Rp 12,5 juta, dan Honda Vario varian tertinggi dengan harga Rp 14,840 juta.
Honda Scoopy memiliki dua lampu sein yang dipasang terpisah dari badan sepeda motor serta pelindung knalpot yang menggunakan warna putih. Sepeda
motor tersebut mengusung mesin 110 cc atau chassisnya sama dengan skutik Honda lainnya yaitu beat.
Honda Scoopy telah menyumbang kontribusi 13 persen dari total pasar skutik Honda yang pada bulan Januari hingga Februari telah terjual 328.978 unit
atau menguasai 52,45 persen total penjualan skutik yang mencapai 627.179 unit Kompas, April 2011. Permintaan terhadap Scoopy tinggi karena karakter desain
Scoopy yang unik dan sangat diapresiasi oleh berbagai kalangan masyarakat. Bahkan, Scoopy kini jadi tren baru di Indonesia.
Untuk memperkuat posisi sebagai sepeda motor unik di pasar domestik, AHM selalu menawarkan sesuatu yang baru dan berbeda bagi kalangan muda.
Tawaran itu termasuk Scoopy berkelir merah dan biru yang mencerminkan fun playful seru dan ceria. Sementara itu, buat kalangan dewasa, AHM tetap
menghadirkan konsep modern berkelas dengan cara memperbaharui kombinasi warna retro pink serta mempertahankan warna classic white dan vintage violet.
Kini retro sudah menjadi gaya hidup anak remaja yang up to date, hingga merambah ke semua produk yang mereka gunakan. Segala aksesoris, pakaian,
bahkan hingga sepeda motor pun ikut bertabur kesan retro. Ini terlihat bahwa dunia tak bisa luput dari style. AHM memang pas dalam mengeluarkan varian
Scoopy ini. Segmentasi pasar sepeda motor ini pun menyasar pada anak muda yang gemar dengan style retro modern. Walaupun sebenarnya Honda Scoopy
mempunyai basic yang sama dengan Honda Beat sasis dan mesin sama tetapi terlihat dari body sudah berbeda jauh.
Kualitas, harga, dan desain suatu produk sepeda motor merupakan suatu hal yang harus dipertimbangkan oleh produsen untuk menciptakan suatu produk.
Karena kualitas, harga, dan desain adalah hal yang mempengaruhi keputusan pembelian pada suatu produk, dalam hal ini sepeda motor. Dengan melihat hal
tersebut, maka perusahaan harus cermat dalam mengamati bahwa pemilihan terhadap kualitas, harga, dan desain sepeda motor yang dilakukan konsumen
tidaklah sama dan berbeda-beda tergantung perilaku konsumen dan karateristik konsumen dalam melakukan pembelian. Dengan demikian perusahaan harus
selalu dituntut memantau perilaku konsumen yang bisa saja berubah dari waktu ke waktu. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui keputusan pembelian konsumen
menyangkut penyelidikan pada faktor-faktor yang menjadi penyebab atau yang mempengaruhi konsumen untuk membeli suatu produk, dalam hal ini sepeda
motor. Atas dasar latar belakang masalah tersebut penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Pengetahuan Tentang Kualitas, Harga, dan Desain Pada Keputusan Pembelian Honda Scoopy”.
B. Rumusan Masalah