BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penelitian Terdahulu
Bagian ini berisikan fakta atau temuan serta penelitian yang telah dilakukan peneliti terdahulu yang berhubungan dan permasalahan dalam
penelitian ini.
A. Fitri Ismiyanti 2006
Meneliti dengan judul “Corporate Reputation” melalui pendekatan
corporate Social responsibility Di lingkungan PT.PERKEBUNAN
NUSANTARA X” Permasalahan yang dikemukakan adalah pengaruh citra dan tanggung jawab
sosial terhadap masa depan pabrik gula. Uji hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah SEM Structural Equation Model. Kesimpulan yang
diperoleh yaitu : Faktor Corporate Social Responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap Faktor Stakeholder. Faktor Corporate Social
Responsibility berpengaruh positif dan signifikan terhadap Faktor Corporate Function. Faktor Corporate Social Responsibility berpengaruh tidak
signifikan dan negative terhadap Faktor management Function. Faktor Stakeholder berpengaruh positif dan signifikan terhadap Faktor Corporate
Reputation. Faktor management Function berpengaruh positif dan signifikan terhadap Faktor Corporate Reputation. Faktor Corporate Function
berpengaruh signifikan dan negatif terhadap Faktor Corporate Reputation.
B. Laksiani 2009
Implementasi Corporate Social Responbility sebagai Upaya Mengatasi Konflik Saluran Udara Ekstra Tinggi SUTET Studi Kasus
pada PLN Kota Malang, permasalahan yang pada penelitian ini adalah bagaimana penerapan Corporate Social Responsibility CSR pada PT. PLN
Persero dalam mengatasi masalah Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi SUTET. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian deskriptif dan pengambilan data melalui wawancara yang mendalam, observasi dan dokumentasi. Akhir-akhir ini banyak perusahaan
yang makin sadar akan pentingnya praktik Corporate Social Responsibility CSR, ataupun mengikuti langkah-Iangkah serupa termasuk perusahaan
BUMN seperti PT. PLN Persero. Hal Ini tentu memerlukan hubungan kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat dan para pelaku bisnis
sendiri. Misalnya, pemerintah memberikan insentif pajak bagi perusahaan yang menerapkan program CSR secara serius. Demikian pula Bapepam
mewajibkan laporan CSR bag perusahaan yang akan masuk bursa ataupun yang kini sudah tercatat di bursa, serta langkah-langkah lain yang relevan.
Dan masyarakat mendukung program CSR yang diterapkan perusahaan tersebut. Dalam menjalankan operasinya sebagai penyedia jasa
ketenagalistrikan, PT. PLN harus memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan seperti yang terjadi pada konflik SUTET. Sehingga setiap
keputusan yang diambil dan tindakan yang dilaksanakan harus mempunyai tanggung jawab sosial.
2.2. Landasan Teori 2.2.1. Pengertian Pemasaran.