5. Fungsi mediasi, dengan fungsi mediasi, pers mampu menjadi fasilitator atau
mediator menghubungkan tempat yang satu dengan yang lain, peristiwa yang satu dengan peristiwa yang lain, atau orang yang satu dengan yang
lain.
2.1.5 Ciri-Ciri Surat Kabar
Ciri-ciri surat kabar menurut Effendy 2003:91 adalah sebagai berikut : a.
Publisitas Yaitu penyebarannya kepada publik atau khalayak dan bersifat umum. Dengan
ciri ini, maka penerbitan yang bentuk dan fisiknya sama dengan surat kabar tidak bisa disebut surat kabar apabila diperuntukkan untuk sekelompok orang
atau segolongan orang. Penerbitan yang sifatnya khusus, tidak termasuk surat kabar.
b. Periodesitas
Yaitu keteraturan terbitnya surat kabar, bisa satu kali sehari, dua kali sehari, dapat pula satu kali atau dua kali dalam seminggu. Kalaupun ada yang
diterbitkan lebih dari satu kali, terbitnya tidak teratur. c.
Universalitas Yaitu kesemastaan isinya, beraneka ragam dari seluruh dunia. Isi surat kabar
haruslah berita-berita yang mencakup berita yang ada dari dalam maupun luar negeri, sehingga khalayak audience mengetahui segala jenis kejadian atau
peristiwa yang sedang terjadi di seluruh dunia.
d. Aktualitas
Yaitu laporan mengenai peristiwa yang terjadi dan dilaporkan harus benar atau bisa juga kecepatan laporan tanpa mengesampingkan pentingnya kebenaran
berita.
2.1.6 Definisi Berita
Menurut Mitchel V. Charnley, berita adalah laporan yang tepat waktu mengenai fakta atau opini yang memiliki daya tarik atau hal penting atau kedua-
duanya bagi pelanggan luas. Deddy Iskandar 2005:22
2.1.7 Jenis Berita
Menurut Deddy Iskandar dalam bukunya yang berjudul Jurnalistik Televisi, berita pada umumnya dapat dikategorikan menjadi tiga bagian, yaitu :
a. Hard News Berita berat, adalah berita tentang peristiwa yang dianggap
penting bagi pelanggan baik sebagai individu, kelompok, maupun organisasi.
b. Sofat News Berita ringan, adalah berita yang tidak terikat dengan
aktualisasi namun memiliki daya tarik bagi pemirsanya. c.
Investigasi Reports Laporan penyelidikan, adalah jenis berita yang eksklusif karena datanya didapat melalui proses penyelidikan.
2.1.8 Pengaruh Media
Menurut Prastyono Rakhmat 2005 : 23, media exposure dapat diartikan sebagai terpaan media. Sedangkan, Shore mengatakan “Exposure is hearing,
seeing, reading, or most genneraly, experiencing, with at least a minimal amount of interest the mass media. The exposure might occure to an individual or group
level”, Rakhmat 2003 : 23. Jadi dapat dikatakan bahwa terpaan merupakan kegiatan mendengar, melihat, dan membaca pesan – pesan media ataupun
mempunyai pengalaman dan perhatian terhadap pesan tersebut yang dapat terjadi pada individu maupun kelompok.
Rosengen mengemukakan bahwa penggunaan media terdri dari jumlah waktu yang digunakan dalam berbagai media, jenis isi media, media yang
dikonsumsi dan berbagai hubungan antara individu konsumen media dengan isi media yang dikonsumsi atau dengan media secara keseluruhan Rakhmat 2005 :
66. Terpaan media berusaha mencari data khalayak tentang penggunaan media
baik jenis media, frekuensi penggunaan maupun durasi penggunaan atau longerity Ardianto Erdinaya, 2004. Sedangkan, pengaruh antara khalayak dengan isi
media meliputi attention atau perhatian. Kenneth E. Andersen mendefinisikan perhatian sebagai proses mental ketika stimuli atau rangkaian stimuli menjadi
menonjol dalam kesadaran pada saat stimuli lainnya melemah Rakhmat, 2005.
2.1.9 Berita Pengesahan Undang-Undang Perfilman