Modal Kerja dan Faktor yang Berpengaruh Terhadap Besar Kecilnya Investasi Landasan, Azas dan Tujuan Koperasi

2.1.1.4. Modal Kerja dan Faktor yang Berpengaruh Terhadap Besar Kecilnya Investasi

Penentuan besarnya kebutuhan modal kerja tergantung pada besar kecilnya : 1. Periode perputaran, merupakan keseluruhan atau jumlah dari periode yang meliputi jangka waktu pemberian kredit, pembelian, penyimpanan bahan baku dan jangka waktu penerimaan piutang. 2. Pengeluaran kas rata-rata setiap harinya untuk keperluan pembelian bahan mentah, bahan pembantu, membayar upah dan biaya lain. Faktor – faktor yang mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam hutang : 1. Volume penjualan kredit. 2. Syarat pembayaran kredit. 3. Ketentuan pembebasan kredit. 4. Kebijaksaan dalam pengumpulan piutang. 5. Kebiasaan membayar para langganan.

2.1.1.5. Budget Kas

Adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu yang akan datang. Tujuan penyusunan budget kas adalah untuk : 1. Posisi kas adalah sebagai hasil rencana perusahaan. 2. Kemungkinan adanya surplus atau deficit karena operasi perusahaan. 3. Besarnya dana serta kapan saat dana dibutuhkan untuk menutup deficit kas. 4. Saat kapan kredit harus kembali. Capital Budgeting adalah proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana, dimana jangka kembalinya melebihi satu tahun http:www.blogspotrezzy.comdownload . Arti penting budgeting : 1. Dana yang dikeluarkan terikat untuk jangka waktu panjang. 2. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan dimasa yang akan datang. 3. Pengeluaran dana tersebut meliputi jumlah besar. 4. Kesalahan dalam pengambilan keputusan tentang pengeluaran modal tersebut mempunyai akibat kredit macet. 2.1.2. Koperasi 2.1.2.1 Pengertian Koperasi Menurut Widiyanti 2003:1 koperasi berasal dari perkataan co dan operation, yang mengandung arti kerja sama untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang–orang atau badan–badan yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama secara kekeluargaan menjalankan usaha, untuk mempertinggi kesejahteraan jasmaniah para anggotanya. Koperasi cooperation yang secara umum diartikan suatu badan usaha bersama, khususnya bergerak dalam bidang ekonomi yang anggota–anggotanya terdiri dari orang–orang atau badan–badan hukum koperasi yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak dan kewajiban untuk melakukan suatu usaha atau lebih dalam memenuhi kebutuhan anggotanya. Sedangkan menurut Sumarsono 2003:2 koperasi adalah sebuah perusahaan yang harus mampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya mendapatkan laba, sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan dapat mempertinggi jasmani para anggotanya. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa koperasi Indonesia merupakan kumpulan orang–orang atau badan hukum dan bukan perkumpulan modal, terdapat kerja sama yang didasarkan atas azas kekeluargaan dengan tujuan yang sama yaitu mempertinggi kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2.1.2.2. Landasan, Azas dan Tujuan Koperasi

1. Landasan Koperasi Menurut Widiyanti 2003:36-43, dalam seluruh hukum di Indonesia, koperasi telah mendapatkan tempat yang pasti. Karena itu landasan hukum koperasi di Indonesia sangat kuat. Faktor utama yang menentukan terbentuknya koperasi adalah adanya sekelompok orang yang telah seia sekata untuk mengadakan kerja sama. Barang– barang modal, baik berupa uang, gedung, mesin dan lain–lain hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan koperasi. Oleh karena itu landasan koperasi terutama terletak pada orang–orang yang tergabung di dalamnya. Tentang landasan koperasi dapat terbagi atas : a. Landasan Idiil Yang dimaksud dengan Landasan Idiil koperasi Indonesia adalah dasar atau landasan yang digunakan dalam usaha untuk mencapai cita–cita koperasi. Koperasi sebagai kumpulan orang- orang yang tujuan utamaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Sesuai dengan Undang–Undang Nomor 25 tahun 1992, Landasan Idiil Koperasi Indonesia adalah Pancasila. Penempatan Pancasila sebagai Landasan Koperasi Indonesia didasarkan atas pertimbangan bahwa Pancasila adalah hidup dan ideology bangsa. b. Landasan Strukturil Yang dimaksud dengan Landasan Strukturil Koperasi Indonesia adalah tempat berpijak koperasi dalam susunan hidup bermasyarakat. Landasan Strukturil Koperasi Indonesia adalah Undang–Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 berbunyi “Perekonomian disusun sebagi usaha bersama berdasarkan atas Azas Kekeluargaan”. c. Landasan Operasional Landasan Operasional Koperasi Indonesia adalah Undang- Undang Dasar 1945 pasal 33 serta penjelasannya, Ketetapan MPR Nomor IIMPR1988 tentang GBHN, Undang–Undang 2 tahun 1967 tentang Pokok–Pokok Perkoperasian, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi. 2. Azas Koperasi Indonesia Sesuai dengan Undang–Undang Koperasi Nomor 25 tahun 1992 Pasal 1 ayat 1 tentang Perkoperasian bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang–orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatanya berdasarkan prinsip ekonomi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan. Azas kekeluargaan mencerminkan adanya kesadaran dari budi hati nurani manusia untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi : oleh semua untuk semua di bawah pimpinan pengurus yang dipilih anggota atas dasar keadilan, kebenaran dan keberanian berkorban bagi kepentingan bersama. Sumarsono, 2003:2 3. Tujuan Koperasi Indonesia Menurut Sumarsono 2003:6 dalam Undang–Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian Pasal 33 disebutkan bahwa, koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang–Undang Dasar 1945. Anggota koperasi dan masyarakat serta pemerintah mengharapkan keberhasilan koperasi, namun apabila dilihat dari segi kepentingannya masing–masing tidak sama. Adapun tujuan koperasi yaitu sebagai berikut : a. Pemberian jasa atau pelayanan yan bermanfaat bagi anggota sesuai jenis koperasi. b. Peningkatan taraf kehidupan anggota. c. Peningkatan pendidikan moril anggota koperasi. d. Mempersatukan warga masyarakat ekonomi lemah dalam wadah koperasi. e. Meningkatkan kesadaran masyarakat akan manfaat koperasi.

2.1.2.3. Fungsi Koperasi

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT Surya Madani Boyolali Tahun 2013-2014.

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT Surya Madani Boyolali Tahun 2013-2014.

0 1 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH BAITUL Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT Surya Madani Boyolali Tahun 2013-2014.

0 1 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT AMANAH MANDIRI DI WONOGIRI.

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT AMANAH MANDIRI DI WONOGIRI.

0 0 8

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT DI SUKOHARJO.

0 1 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Maal Wa Tamwil Kube Colomadu Tahun 2010-2011.

0 1 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Maal Wa Tamwil Kube Colomadu Tahun 2010-2011.

0 1 18

IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT AMANAH UMMAH SURABAYA DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM.

0 1 107

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO KREDIT MACET PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) “AMANAH UMMAH” SURABAYA

0 0 17