variabel bebas X yang digunakan adalah karakter nasabah, kondisi ekonomi nasabah dan sistem pengendalian kredit. Sedangkan variabel
terikat Y yang digunakan adalah variabel besarnya resiko kredit macet. Adapun hasil analisa terhadap data penelitian ini dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Variabel Karakter Nasabah X
1
Data penilaian dari analis kredit mengenai karakter nasabah dapat dilihat dalam tabel 4.4 berikut:
Tabel 4.4 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Karakter
Item Indikator
1 2
3 4
5 Total
Tidak mudah berjanji 15
43 21
79 X
1.1
Prosentase 18,9 54,4
26,5 100
Menepati janji 1
50 28
79 X
1.2
Prosentase 1,2
63,2 35,4
100 Menjalankan tugas
1 2
45 31
79 X
1.3
Prosentase 1,2
2,5 56,9 39,2
100 Hati-hati berjanji
10 36
33 79
X
1.4
Prosentase 12,6 45,5
41,7 100
Menyelesaikan pekerjaan
12 9 11 29 18 79 X
1.5
Prosentase 15,1
11,3 13,9 36,7 22,7
100 Tidak lupa janji
1 7
51 20
79 X
1.6
Prosentase 1,2
8,8 64,5 25,3
100 Sumber: Lampiran 2, data diolah
Dari tabel 4.4 terlihat bahwa sebagian besar nasabah pada KSM-BMT Amanah Ummah setuju bahwa mereka tidak mudah berjanji 54,4. Untuk
karakter ketepatan terhadap janji, sebanyak 50 responden menyatakan bahwa mereka menepati janji 63,2. Dari sisi tanggung jawab untuk
menjalankan tugas, mayoritas responden 56,9 mengaku menjalankan tugas dengan baik. Untuk sisi kehati-hatian dalam berjanji, sebanyak 36
responden 45,5 menyatakan berhati-hati dalam membuat janji. Untuk dimensi prioritas kerja, mayoritas responden 36,7 menyatakan bahwa
mereka tidak mengutamakan pekerjaan yang memberikan hasil yang besar. Sedangkan untuk ingatan responden terhadap janji, mayoritas responden
64,5 mengaku dapat mengingat dengan baik janji yang mereka buat. Kondisi ini tentunya bagus bagi perusahaan, karena dengan memiliki
nasabah berkarakter baik, maka resiko terjadinya kredit macet akan rendah.
2. Variabel Kondisi Ekonomi Nasabah X
2
Selanjutnya kondisi ekonomi nasabah KSM-BMT Amanah Ummah sebagaimana ditunjukkan pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Kemampuan Ekonomi
Item Indikator
1 2
3 4
5 Total
Pendapatan 1 33
16 29
79 X
1.1
Prosentase 1,2
41,7 20,2 36,7 100
Kebutuhan tiap bulan 10
54 14
79 X
1.2
Prosentase 12,6
68,3 17,7 100
Menabung 2 29
16 27
5 79
X
1.3
Prosentase 2,5
36,7 20,2 34,1 6,3
100 Tingkat penghasilan
17 53
9 79
X
1.4
Prosentase 21,5
67,1 11,3 100
Item Indikator
1 2
3 4
5 Total
Biaya lain-lain 1
56 22
79 X
1.5
Prosentase 1,2 70,8
27,8 100 Pengeluaran tak terduga
2 4
51 22
79 X
1.6
Prosentase 2,5
5,1 64,5 27,8 100
Sumber: Lampiran 2, data diolah Dari tabel 4.5 terlihat bahwa sebagian besar nasabah pada KSM-BMT
Amanah Ummah tidak setuju bahwa pendapatan mereka dapat menutup semua pengeluaran tiap bulan 41,7, untuk dimensi kebutuhan setiap
bulan 54 responden 68,3 memilih setuju mendahulukan pengeluaran uang untuk kebutuhan setiap bulan. Sedangkan dari sisi menabung 36,7
responden tidak setuju jika mereka menyisihkan pendapatan untuk mereka simpan. Untuk sisi tingkat penghasilan 67,1 responden mengaku setuju
memenuhi kebutuhan dengan melihat tingkat penghasilan yang di dapat. Dari segi biaya lain-lain 70,8 responden setuju untuk tidak menambah
beban biaya lain-lain jika penghasilan yang mereka dapat tidak mencukupi. Dan untuk pengeluaran tak terduga 64,5 responden menyatakan setuju
dengan adanya pengeluaran yang tidak direncanakan. Kondisi ini yang mempengaruhi perusahaan, karena kondisi ekonomi nasabah dari sisi
pendapatan tidak dapat menutup semua biaya keperluan pokok sehari-hari, maka resiko terjadinya kredit macet akan tinggi.
3. Variabel Sistem Pengendalian Kredit X