Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil Pengertian BMT Baitul Maal wat Tamwil

Menurut Undang-Undang tentang lembaga keuangan syariah merupakan lembaga yang kegiatannya menarik dana dari masyarakat dan menyalurkannya kepada masyarakat berlandaskan prinsip syariah. Perbedaan prinsip operasional dalam lembaga keuangan syariah berdasarkan sistem bagi hasil. Lembaga keuangan syariah yang termasuk kategori bank syariah dan non bank syariah adalah seperti BMT Baitul Mal wat Tamwil. BMT didirikan sebagai sebuah perwujudan kegiatan ekonomi umat yang menjunjung tinggi nilai-nilai ta’awun tolong – menolong dan kekeluargaan sebagaimana atas koperasi. Dan dalam melaksanakan operasionalnya, BMT berlandaskan syariat Islam. Karena BMT lahir dari masyarakat dalam wadah kelompok Swadaya Masyarakat KSM yang sepakat dan bersama-sama mendirikan BMT. Selanjutnya BMT dapat dikembangkan menjadi lembaga yang berbadan hukum koperasi bila ia telah memenuhi syarat dan ketentuan tertentu sesuai aturan yang berlaku.

2.1.3.2. Perbedaan Bunga dan Bagi Hasil

Menurut Kuncoro 2002 : 596 perbedaan mendasar antara sistem lembaga keuangan syariah berbasis bunga dengan bagi hasil adalah sebagai berikut : Bunga : 1. Penentuan bunga dibuat pada waktu akad dengan asumsi harus selalu untung. 2. Besarnya porsentase berdasarkan pada jumlah uang modal yang dipinjamkan. 3. Pembayaran bunga tetap seperti yang dijanjikan tanpa pertimbangan apakah proyek yang dijalankan oleh pihak nasabah untung atau rugi. 4. Jumlah pembayaran bunga tidak meningkat sekalipun jumlah keuntungan berlipat atau keadaan ekonomi sedang “booming”. 5. Eksistensi bunga diragukan oleh semua agama termasuk islam. Bagi Hasil : 1. Penentuan besarnya rasio atau hibah bagi hasil dibuat pada waktu akad dengan berpedoman pada kemungkinan untung rugi. 2. Besarnya rasio bagi hasil berdasarkan pada jumlah keuntungan yang diperoleh. 3. Bagi hasil tergantung pada keuntungan proyek yang dijalankan. Bila usaha merugi, kerugian akan ditanggung bersama oleh kedua belah pihak. 4. Jumlah pembagian laba meningkat sesuai dengan peningkatan jumlah pendapatan. 5. Tidak ada yang meragukan keabsahan bagi hasil.

2.1.3.3. Pengertian BMT Baitul Maal wat Tamwil

Saat ini perkembangan pasar keuangan syariah sedang marak di dunia, khususnya di negara-negara yang mayoritas berpenduduk Muslim. Menurut Rodoni 2008:60, BMT adalah balai usaha mandiri terpadu yang isinya berintikan konsep baitul maal wat tamwil, kegiatan BMT adalah mengembangkan usaha-usaha produktif dan investasi dalam meningkatkan kualitas kegiatan ekonomi pengusaha makro dan kecil, antara lain mendorong kegiatan menabung dan pembiayaan kegiatan ekonominya. Koperasi sebagai bentuk badan hukum BMT mempunyai pengertian sebagaimana dituangkan dalam Undang-Undang No. 25 Tahun 1992. Menurut etimologi, koperasi berasal dari kata “cooperation” yang artinya berusaha bersama. BMT didirikan secara berproses dan bertahap yang dimulai dari Kelompok Swadaya Masyarakat KSM, dan bila telah memenuhi syarat anggota dan pengurus dapat ditingkatkan menjadi lembaga berbadan hukum kopersi.

1. Produk – Produk BMT

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, yakni melayani masyarakat, kegiatan pokok BMT meliputi dua kegiatan, yaitu simpanan mudharabah dan pembiayaan.

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT Surya Madani Boyolali Tahun 2013-2014.

0 1 16

PENDAHULUAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT Surya Madani Boyolali Tahun 2013-2014.

0 1 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARI’AH BAITUL Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah BMT Surya Madani Boyolali Tahun 2013-2014.

0 1 22

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT AMANAH MANDIRI DI WONOGIRI.

0 0 14

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PEMBIAYAAN MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT AMANAH MANDIRI DI WONOGIRI.

0 0 8

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO SYARIAH BMT DI SUKOHARJO.

0 1 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Maal Wa Tamwil Kube Colomadu Tahun 2010-2011.

0 1 18

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KREDIT MACET PADA LEMBAGA KEUANGAN Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kredit Macet Pada Lembaga Keuangan Mikro Syariah Baitul Maal Wa Tamwil Kube Colomadu Tahun 2010-2011.

0 1 18

IMPLEMENTASI PEMBIAYAAN MURABAHAH PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH BMT AMANAH UMMAH SURABAYA DALAM TINJAUAN HUKUM ISLAM.

0 1 107

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO KREDIT MACET PADA KOPERASI JASA KEUANGAN SYARIAH (KJKS) “AMANAH UMMAH” SURABAYA

0 0 17