Hakikat Kompetensi Tinjauan Tentang Kompetensi MenggunakanAlat-Alat Ukur

Menurut Winarno 1986 : 88 “Hasil belajar adalah hasil dimana guru melihat bentuk akhir dari pengalaman interaksi edukatif yang diperhatikan adalah menempatkan tingkah laku”. Kemampuan siswa dalam menguasai konsep pengetahuan yang disampaikan oleh guru akan bervariasi hal ini dapat dilihat dari hasil belajar yang diperoleh oleh siswa melalui penilaian. Selanjutnya Hamzah 2009:139 ”Hasil belajar biasanya mengikuti pelajaran tertentu yang harus dikaitkan dengan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.” Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu hal yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai dan memahami materi pelajaran. Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan suatu hal yang dimiliki oleh siswa setelah mengikuti proses pembelajaran yang digunakan untuk menentukan tingkat keberhasilan siswa dalam menguasai dan memahami materi pelajaran.

2. Tinjauan Tentang Kompetensi MenggunakanAlat-Alat Ukur

a. Hakikat Kompetensi

Kompetensi merupakan perpaduan dari pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. McAshan dalam Mulyasa 2004 : 45 mengemukakan bahwa kompetensi: ‘… is a knowledge, skills, and abilities or capabilities that a person achieves, which become part of his or her being to the exent he or she can satisfactorily perform particular cognitive, affective, and psychomotor behaviours”. Dalam hal ini, kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia dapat melakukan perilaku-perilaku kognitif, efektif, dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya. Sejalan dengan itu, Finch dan Crunkilton dalam Mulyasa 2004: 222 mengartikan kompetensi sebagai penguasaan terhadap suatu tugas, keterampilan, sikap dan apresiasi yang harus dimiliki oleh siswa untuk dapat melaksanakan tugas-tugas pembelajaran sesuai dengan jenis pekerjaan tertentu. Dengan demikian terdapat hubungan link antara tugas-tugas yang dipelajari siswa di sekolah dengan kemampuan yang diperlukan oleh dunia kerja. Untuk itu, kurikulum menuntut kerja sama yang baik antara pendidikan dengan dunia kerja, terutama dalam mengidentifikasi dan menganalisis kompetensi yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah. Kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa perlu dinyatakan sedemikian rupa agar dapat dinilai, sebagai wujud hasil belajar siswa yang mengacu pada pengalaman langsung.Siswa perlu mengetahui tujuan belajar, dan tingkat-tingkat penguasaan yang akan digunakan sebagai kriteria pencapaian secara eksplisit, dikembangkan berdasarkan tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, dan memiliki kontribusi terhadap kompetensi-kompetensi yang sedang dipelajari. Penilaian terhadap pencapaian kompetensi perlu dilakukan secara objektif, berdasarkan kinerja siswa, dengan bukti penguasaan mereka terhadap pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap sebagai hasil belajar. Dengan demikian dalam pembelajaran yang dirancang berdasarkan kompetensi, penilaian tidak dilakukan berdasarkan pertimbangan yang bersifat subyektif. Dalam materi pelatihan KTSP dijelaskan bahwa ”Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dimiliki siswa” Depdiknas : 2008. Berkaitan dengan perumusan tersebut, maka kompetensi dapat dikenali melalui sejumlah hasil belajar dan indikator yang dapat diukur dan diamati. Berdasarkan batasan pengertian kompetensi belajar tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompetensi Menggunakan Alat-Alat Ukur adalah hasil yang