Pengertian Contextual Teaching and Learning CTL

Tune up tester adalah alat yang berfungsi untuk memeriksa breaker point, dwell angle, putaran mesin rpm, tegangan battery, sistem pengisian dan kevakuman dari intake manifold.

3. Tinjauan Tentang Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL

Sistem pembelajaran saat ini masih dominan dengan istilah belajar yang diartikan sebagai kegiatan-kegiatan berupa duduk, dengar, catat kemudian pulang untuk dihapal. Melihat kondisi yang demikian, siswa akan merasakan kejenuhan yang berkepanjangan. Untuk menghindari dan mengantisipasi kejenuhan itu, maka perlu adanya pembentukan konsep penting yang harus dilaksanakan dalam praktik pembelajaran. Salah satu di antaranya adalah pembelajaran kontektual atau Contextual Teaching and Learning CTL.

a. Pengertian Contextual Teaching and Learning CTL

Yang dimaksud dengan Pembelajaran kontekstual menurut Best 2001 adalah: Contextual Learning : “A conception that helps teachers relate subject matter content to real world situations and motivates students to make connections between knowledge and its applications to their lives as family members, citizens, and workers.” Pembelajaran Contextual Teaching and Learning CTL merupakan salah satu model pembelajaran berbasis kompetensi yang dapat digunakan untuk mengefektifkan dan menyukseskan implementasi kurikulum berbasis kompetensi. Menurut Nurhadi 2004:103 menyatakan bahwa : “Pendekatan CTL adalah konsep belajar yang mendorong guru untuk menghubungkan antara materi yang diajarkan dan situasi dunia nyata siswa dan juga mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dan diterapkannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Pengetahuan dan keterampilan siswa diperoleh dari usaha siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru ketika ia belajar. “ Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kontekstual CTL merupakan suatu konsep yang membantu guru-guru menghubungkan isi mata pelajaran dengan situasi keadaan di dunia nyata real world dan memotivasi siswa untuk lebih memahami hubungan antara pengetahuan dan aplikasinya dalam kehidupannya sebagai anggota keluarga, masyarakat, dan pekerja. Guru sebagai fasilitator lebih banyak mengembangkan strategi pembelajaran dibanding mengajar atau memberi informasi, mengelola kelas sebagai tim bekerja untuk menemukan sesuatu yang berguna bagi anggota tim siswa. Guru mendorong kegiatan pembelajaran agar siswa mengkonstruksi pengetahuan, ketrampilan, dan sikap dengan cara menemukan sendiri inquiry. Siswa didorong untuk membentuk masyarakat belajar learning community selalu aktif bertanya questioning, kreatif, menggunakan waktu secara efektif, efesien dalam suasana hati yang menyenangkan.

b. Karakteristik Pembelajaran CTL