Analisis Aspek Manajemen ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

menggunakan rumus untuk mengetahui besarnya nilai internal rate of return yang dapat menyebabkan NPV alternatif investasi I menjadi nol. r = IRR = 63 – 1.971.727 r = IRR = 63 + r = IRR = 63 + 0,7227 r = IRR = 63,72 Dengan demikian besarnya kisaran rate of return yang dapat menghasilkan NPV nol untuk alternatif investasi II adalah 63,72. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa usulan alternatif investasi II yaitu pencucian film radiografi dengan menggunakan Computer Radiography CR layak untuk dilakukan. Hal tersebut dikarenakan nilai IRR usulan investasi alternatif II lebih besar dibandingkan dengan keuntungan yang diharapkan oleh Rumah Sakit Panti Secanti yaitu 15.

C. Analisis Aspek Manajemen

Analisis aspek manajemen digunakan untuk mengetahui kesiapan manajemen dalam melakukan investasi. Suatu keputusan untuk melakukan investasi tidak akan berjalan dengan lancar apabila tidak ada kesiapan dari sumber daya manusia atau tenaga kerja yang nanti akan mengelolanya. Kesiapan manajemen dapat dilihat dari adanya jenis pekerjaan yang dibutuhkan, struktur organsisasi, terpenuhinya persyaratan minimum seperti pendidikan, memiliki keahlian dan pengalaman di bidang tersebut. 64-63 -756.519 – 1.971.727 1.971.727 2.728.246 Analisis aspek manajemen dilakukan dengan menggunakan kuisioner dan wawancara. Kuisioner ini berisi pernyataan-pernyataan seputar kesiapan tenaga kerja bagian radiologi dalam menerima investasi CR dan keuntungan yang mungkin diperoleh dengan adanya investasi CR. Kuisioner ini disebarkan kepada seluruh tenaga kerja di bagian radiologi yang berjumlah 3 orang. Metode yang digunakan untuk menganalisis kuisioner ini yaitu dengan menggunakan Skala Likert. Langkah-langkah yang dilakukan yaitu: a. Uji Instrumen Penelitian 1 Uji Validitas Uji validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas dengan pearson correlation yang digunakan untuk mencari nilai dari r-hitung dari masing-masing butir pernyataan dan kemudian dibandingkan dengan r-tabel. Butir pernyataan dalam kuisioner dikatakan valid jika nilai r-hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r-tabel r-hitung r-tabel. Tabel 5.45 berikut ini merupakan rangkuman hasil uji validitas untuk kuisioner dalam penelitian ini. Tabel 5.45 Rangkuman Hasil Uji Validitas Kesiapan Tenaga Kerja di Bagian Instalasi Radiologi dalam Menerima CR Pernyataan r-hitung r-tabel Keterangan 1 0.602 0.374 Item Valid 2 0.538 0.374 Item Valid 3 0.472 0.374 Item Valid 4 0.638 0.374 Item Valid 5 0.429 0.374 Item Valid 6 0.713 0.374 Item Valid 7 0.603 0.374 Item Valid 8 0.698 0.374 Item Valid 9 0.758 0.374 Item Valid 10 0.429 0.374 Item Valid 11 0.411 0.374 Item Valid 12 0.733 0.374 Item Valid 13 0.713 0.374 Item Valid 14 0.512 0.374 Item Valid 15 0.682 0.374 Item Valid Sumber: Data diolah menggunakan output SPSS 17 Penghitungan r-tabel digunakan rumus df= n-2, df= 30-2 = 28 dengan tingkat signifikansi 5, maka diperoleh angka r tabel sebesar 0.374. Berdasarkan tabel 5.45 di atas, dengan membandingkan hasil r-hitung dan r- tabel untuk seluruh pernyataan sebanyak 15 butir dapat disimpulkan bahwa butir pernyataan dalam kuisioner tersebut memiliki nilai r-hitung lebih besar dibandingkan dengan nilai r-tabel. Sehingga pernyataan dalam kuisioner tersebut valid. 2 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji reliabilitas dengan teknik analisis Cronbach Alpha. Kuisioner dikatakan reliable apabila mempunyai nilai alpha ≥ 0,60. Tabel berikut ini adalah hasil uji reliabilitas kuisioner dalam penelitian ini. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Tabel 5.46 Rangkuman Hasil Uji Reliabilitas Kesiapan Tenaga Kerja di Bagian Instalasi Radiologi dalam Menerima CR Cronbachs Alpha N of Items 0.894 15 Sumber: Data diolah menggunakan SPSS 17 Berdasarkan hasil dari uji reliabilitas dalam tabel 5.46 di atas dapat dilihat bahwa seluruh butir pernyataan dalam kuisioner tersebut memiliki nilai alpha ≥ 0,60, sehingga kuisioner tersebut dapat dikatakan reliable atau andal. b. Membuat Tabel Skala Likert Skala jawaban merupakan nilai jawaban yang akan diberikan oleh reponden dari pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam kuesioner. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini memiliki lima pilihan jawaban, sehingga penulis menggunakan skala 5 dalam menentukan skor jawaban yang dapat dilihat pada tabel 5.47 berikut ini. Tabel 5.47 Skala Likert Kriteria Jawaban Skala Sangat Setuju 5 Setuju 4 Netral 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 c. Menentukan Interval Interval ini digunakan untuk mengetahui persentase kuisioner yang telah diisi oleh responden termasuk dalam kategori sangat setuju, setuju, netral, tidak setuju, atau sangat tidak setuju. Rumus untuk menghitung interval yaitu: Interval = 100 Jumlah kriteria jawaban Interval = 100 5 Interval = 20 Interval 20 menunjukkan bahwa jarak pada setiap kategori besarnya adalah 20. Pada penelitian ini nilai persentase terendah adalah 0 dan yang tertinggi adalah 100, sehingga hasilnya dapat dilihat pada tabel 5.48 berikut ini. Tabel 5.48 Kriteria Interpretasi Skor Nilai Jawaban Kriteria 81-100 Sangat Siap 61-80 Siap 41-60 Kurang Siap 21-40 Tidak Siap 0-20 Sangat Tidak Siap d. Menghitung Persentase Jawaban Responden Data berupa jawaban kuesioner yang diperoleh dari responden diolah menjadi bentuk persentase agar dapat diketahui kriterianya. Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase jawaban responden adalah sebagai berikut: ∑ Kriteria jawaban responden x skala Persentase = x 100 ∑ skor tertinggi Jumlah skor tertinggi ini merupakan nilai skala tertinggi dikalikan dengan jumlah responden, yaitu 5x3=15. Dengan demikian penghitungan persentase jawaban responden dapat dapat ditentukan dengan melihat tabel 5.49 berikut ini. Tabel 5.49 Rekapitulasi Kuesioner dan Persentase Jawaban Responden Skor Pernyataan Kriteria Jawaban Total Persentase SS S N TS STS Pernyataan 1 3 15 100,00 Pernyataan 2 2 1 14 93,33 Pernyataan 3 1 2 13 86,67 Pernyataan 4 3 15 100,00 Pernyataan 5 3 15 100,00 Pernyataan 6 2 1 14 93,33 Pernyataan 7 3 15 100,00 Pernyataan 8 3 12 80,00 Pernyataan 9 3 12 80,00 Pernyataan 10 1 2 13 86,67 Pernyataan 11 2 1 14 93,33 Pernyataan 12 3 15 100,00 Pernyataan 13 3 15 100,00 Pernyataan 14 3 15 100,00 Pernyataan 15 2 1 14 93,33 Rata-rata 93,77 Sumber: Data diolah Dengan demikian rata-rata persentase kesiapan tenaga kerja di bagian instalasi radiologi Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung adalah 93,77 yang termasuk dalam kriteria sangat siap. Hal tersebut dapat dibuktikan adanya jenis pekerjaan yang sesuai, terdapat struktur organisasi, sudah terpenuhinya persyaratan minimum berdasarkan aspek manajemen untuk menjalankan investasi pencucian film radiografi dengan menggunakan CR. Persyaratan minimum tersebut yaitu seperti pendidikan minimum yang harus ditempuh tenaga kerja, pengalaman dan kemampuan untuk mengoperasikan mesin CR, serta adanya kemungkinan untuk dilakukan pelatihan bagi tenaga kerja. Di Rumah Sakit Panti Secanti ini semua tenaga kerja di bagian radiologi telah menempuh pendidikan minimum yang harus terpenuhi yaitu D3 bidang radiologi di perguruan tinggi. Selain itu, karyawan di bagian radiologi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI semuanya telah memiliki pengalaman dalam pengoperasian mesin CR yang diperoleh dengan cara magang di salah satu rumah sakit ternama di Jakarta. Terkait dengan keahlian karyawan di bagian radiologi dalam menggunakan mesin CR akan dilakukan pelatihan selama satu atau dua hari. Hal ini dikarenakan CR terdiri dari berbagai macam merk dan tipe yang masing- masing berbeda dalam pengoperasiannya, sehingga perlu dilakukan pelatihan untuk mempelajari cara penggunaannya. Supplier mesin CR juga menyediakan teknisi untuk memberikan pelatihan kepada tenaga kerja di bagian radiologi mengenai tata cara pengoperasian mesin CR. Selain persyaratan yang harus terpenuhi di atas, semua karyawan di bagian radiologi radiografer di Rumah Sakit Panti Secanti pada dasarnya menginginkan perubahan metode pencucian film radiografi dari manual menjadi menggunakan Computer Radiography CR. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu tenaga kerja di bagian radiologi, proses pencucian film radiografi dengan menggunakan CR menjadi lebih mudah dan praktis, serta menguntungkan. Computer Radiography CR dikatakan lebih mudah dan praktis dibandingkan dengan metode pencucian film radiografi secara manual karena tidak perlu menggunakan kamar gelap. Kamar gelap untuk proses pencucian film radiografi mempunyai sirkulasi udara yang kurang dan baunya sangat menyengat akibat dari adanya cairan developer dan cairan fixer. Penulisan identitas pasien dengan menggunakan Computer Radiography CR juga lebih mudah dan praktis karena hanya tinggal diketik, sedangkan pada metode PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI manual harus dilakukan satu demi satu haruf maupun angka menggunakan timbal atau logam. Selain itu hasil gambar film radiografi juga dapat langsung dikirim ke doker yang menangani pasien melalui jaringan internet, sehingga tidak memerlukan waktu yang lebih lama untuk mengirim hasil pemeriksaan pasien dari unit radiologi ke unit lain. Computer Radiography CR dikatakan menguntungkan karena kerugian-kerugian akibat terbakarnya film dari kegagalan proses pencucian film di kamar gelap dapat terhindari. Artinya radiografer tidak harus mengulang kembali pekerjaannya untuk mencuci film radiografi yang merupakan hasil dari pemeriksaan pasien di instalasi radiologi dan juga pengeluaran untuk pemakaian film dapat diminimalisasikan. Computer Radiography CR juga tidak menghasilkan limbah seperti cairan developer dan cairan fixer yang digunakan dalam pencucian film radiografi dengan menggunakan kamar gelap. Limbah film yang rusak akibat terbakar dan tidak dapat digunakan lagi juga dapat dihindari. Selain itu, berbeda dengan metode pencucian manual yang menggunakan 3 ukuran film yaitu 24x30, 30x40, dan 35x35 cm, CR bisa menggunakan satu ukuran film saja misalnya ukuran 30 x 40 cm karena hasil scan dapat diperbesar atau diperkecil menyesuaikan dengan ukuran filmnya. Kesiapan tenaga kerja di instalasi radiologi dengan adanya penggantian metode pencucian film radiografi dengan CR ini akan berpengaruh pada peningkatan kualitas pelayanan Rumah Sakit Panti Secanti. Selain kualitas pelayanan hal tersebut juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan karena PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI banyak biaya yang dapat dipangkas melalui penggunaan CR. Hasil cetak gambar di film jika menggunakan Computer Radiography CR juga lebih baik karena tingkat kekontrasan gambar lebih tinggi, sehingga hal tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap pasien. Dengan demikian rumah sakit dapat melakukan investasi pencucian film radiologi dengan menggunakan CR karena lebih menguntungkan.

D. Pemilihan Alternatif Investasi