Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini lembaga-lembaga yang bergerak di bidang kesehatan semakin banyak, salah satu yang paling umum dikenal adalah rumah sakit. Tidak jauh berbeda dengan perusahaan pada umumnya, rumah sakit juga perlu memiliki fungsi manajemen dalam menjalankan usahanya. Menurut Terry dalam Wijayanto 2012:5 fungsi manajemen ini meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Peralatan medis merupakan unsur penting yang memiliki peran untuk mendukung kelancaran kegiatan operasional sehari-hari bagi sebuah rumah sakit. Kemajuan teknologi telah menunjang peralatan di bidang kesehatan khususnya dalam pengobatan yang mengacu pada praktek kedokteran radiografi. Radiografi adalah prosedur untuk merekam, menampilkan, dan mendapatkan informasi dari lembar film pada penggunaan sinar-X Utami, et al., 2014:2. Radiografi pada umumnya digunakan untuk melihat benda tak tembus pandang, misalnya bagian dalam tubuh manusia. Radiografi sangat membutuhkan diagnosis yang akurat dalam bentuk gambar dalam pemeriksaannya. Faktor alat dan bahan serta metode pencucian film radiografi juga dapat mempengaruhi suatu bayangan dalam film radiografi tersebut. Ada dua macam metode pencucian film radiografi yang banyak dikenal di bidang kesehatan yaitu metode yang pertama adalah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pencucian secara manual dengan menggunakan kamar gelap dan metode yang kedua adalah dengan menggunakan Computer Radiography CR. Suatu rumah sakit swasta yang seluruh administrasi keuangannya harus dipenuhi dengan modal sendiri atau dengan sumbangan pasti berbeda dengan rumah sakit umum milik pemerintah yang sumber pembiayaannya sebagian besar berasal dari subsidi pemerintah. Oleh karena itu manajemen sebuah rumah sakit swasta harus mampu mengelola keuangannya secara baik dengan cara melakukan penghematan biaya dengan tetap memperhatikan kualitas pelayanan kesehatannya kepada masyarakat, termasuk penghematan biaya yang dilakukan di instalasi radiologi. Manajemen rumah sakit harus mampu memperhatikan dan mengambil keputusan mengenai penggunaan metode dalam pencucian film radiografi di instalasi radiologi. Hal tersebut tentunya dimaksudkan agar rumah sakit dapat memilih metode yang paling tepat untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat secara efektif dan efisien serta untuk mencegah timbulnya pembekakan biaya yang harus dikeluarkan dalam pencucian film radiografi tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan oleh manajemen adalah dengan melakukan perencanaan yang matang dalam investasi untuk metode pencucian film radiografi. Perencanaan investasi pencucian film radiografi ini menghadapkan manajemen pada dua pilihan alternatif. Alternatif tersebut adalah dengan menggunakan metode pencucian film radiografi secara manual atau dengan menggunakan Computer Radiography CR. Manajemen harus mampu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI mengambil keputusan yang tepat agar investasi tersebut dapat memberikan keuntungan yang mampu mempertahankan kelangsungan usaha rumah sakit. Manajemen seringkali mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan dalam menentukan alternatif mana yang sebaiknya diambil. Oleh karena itu manajemen harus melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap kedua alternatif investasi tersebut agar dapat menentukan investasi mana yang paling tepat. Ada delapan metode yang biasanya digunakan untuk menilai atau mengevaluasi investasi, yaitu average rate of return, payback period, discounted payback, net present value, internal rate of return, modified internal rate of return, profitability index, dan adjusted net present value Sartono, 2012:192. Berdasarkan masalah-masalah yang ada tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Analisis Pemilihan Alternatif Investasi Alat Pencucian Film Radiografi dengan menggunakan Computer Radiography CR atau Secara Manual Studi Kasus pada Rumah Sakit Panti Secanti Gisting, Lampung”.

B. Rumusan Masalah