3.2 Metode dan Teknik Pengumpulan Data
Metode adalah cara kerja yang teratur dengan baik-baik untuk mencapai maksud. Dapat juga dikatakan bahwa metode adalah cara kerja yang bersistem untuk
memudahkan pelaksanaan suatu kegiatan guna menghasilkan tujuan yang sempurna. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data tulisan. Adapun yang
menjadi sumber data penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi karya Andra Hirata. Dalam tahap pengumpulan data, metode yang digunakan yaitu metode simak
Sudaryanto, 1993:133. Metode simak adalah suatu metode yang dilakukan dengan cara menyimak penggunaan bahasa, dalam hal ini, penggunaan bahasa yang disimak
adalah penggunaan bahasa dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata. Selanjutnya, untuk melengkapi penggunaan metode tersebut, digunakan teknik catat
sebagai teknik lanjutan Sudaryanto,1993:135. Dalam hal ini, peneliti membaca, mempelajari dan memeriksa data-data yang diperlukan, lalu mencatat data-data yang
diperoleh. Sesuai data buku yang menjadi objek kajian yaitu :
Judul : Laskar Pelangi
No ISBN : 979-3062-79-7
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit : PT. Bintang Pustaka
Tanggal terbit : Maret 2008
Jumlah Halaman : 534
Jenis buku :Soft Cover
Universitas Sumatera Utara
3.2 Metode dan Teknik Analisis Data
Metode yang digunakan dalam pengkajian data adalah metode padan Sudaryanto, 1993:13-15 metode padan digunakan untuk menyeleksi serangkaian
bentuk deiksis persona yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi dengan menggunakan teknik dasar teknik pilah unsur penentu dengan daya pilah pembeda referen, yaitu
melihat referen yang ditunjuk oleh data. Contoh:
1.“Kasihan Ayahku………..”hal 3
2.“Maka aku tak sampai hati memandang wajahnya” kata Mahar hal 3
Bentuk ku- kal 1 merupakan bentuk deiksis kata ganti persona pertama tunggal yang merupakan variasi dari bentuk deiksis persona pertama tunggal aku yang referenya mengacu
pada orang yang sedang berbicara, pada kalimat 2 deiksis persona aku referennya berganti mengacu pada Mahar. Jadi kalau deiksis persona aku pada kalimat di atas referennya selalu
berganti-ganti bergantung pada siapa yang pembicara contoh diatas rujukanya jelas. Pada contoh berikut deiksis personanya mengalami ketidakjelasan rujukan dapat dikemukakan pada
petikan berikut
“Aku lebih takut padanya daripada buaya mana pun. Pria ini tak mau dikenal orang tapi sepanjang pesisir Belitong Timur, siapa tak kenal dia? hlm.89.”
Deiksis persona aku pada kalimat diatas mengalami ketidakjelasan rujukan karena bentuk aku biasanya tampak dalam kefleksibelanya selalu merujuk kepada
pembicara. Sementara dalam kutipan contoh di atas bahwa bentuk aku tidak merujuk kepada pembicara.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DEIKSIS PERSONA DALAM NOVEL LASKAR PELANGI
4.1 Bentuk-bentuk deiksis persona
Purwo membagi pronomina persona atas tiga bagian yaitu 1 persona pronominal pertama, 2 persona pronomina kedua, dan 3 persona pronomina ketiga,
masing-masing memiliki bentuk tunggal dan jamak. Novel laskar pelangi menggunakan ’aku dan saya’ untuk deiksis persona pertama tunggal , ’kami dan kita’ untuk persona
pertama jamak, ’kamu dan anda’ untuk deiksis kedua tunggal,’kalian’ untuk deiksis persona kedua jamak, ’ia,dia, dan beliau untuk persona ketiga tunggal, dan ’mereka’
untuk deiksis persona ketiga jamak Berikut ini tabel deiksis persona dalam novel Laskar Pelangi
No Tunggal
Jamak Pertama
Kedua Ketiga
Aku,saya,-ku, ku- Engkau,kamu,anda, -mu
Ia,dia,beliau,-nya Kami,kita
Kalian Mereka
Dari data yang dikumpulkan dapat diketahui bahwa bentuk-bentuk deiksis persona dalam novel laskar pelangi berikut ini akan diuraikan bentuk-bentuk deiksis
persona dalam novel laskar pelangi dan disertai dengan contoh dalam kalimat.
Universitas Sumatera Utara