Konteks Tinjauan Pustaka Landasan Teori .1 Pragmatik

Pada kalimat a bentuk penulis tidak merujuk pada persona ketiga, tetapi merujuk pada si pembicara,sedangkan pada kalimat b bentuk -nya merujuk pada lawan bicara persona ketiga bukan pada persona ketiga.

2.2.4 Konteks

Konteks berhubungan dengan intraksi linguistik dalaam ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak, yakni penutur dan lawan tutur dengan satu pokok tuturan, di dalam tuturan, tempat, dan situasi tertentu Chaer dan Leoni, 2004: 48. Suatu konteks harus memenuhi delapan komponen yaitu S-P-E-A-K-I-N-G Hymes dalam Chaer dan Leoni, 2004:48 komponen tersebut itu adalah: 1. S setting and scene setting berkaitan dengan tempat dan waktu tuturan berlangsung,sedangkan scene adalah situasi tempat dan waktu 2. P participant pihak –pihak yang terlibat dalam tuturan 3. E ends meujuk pada maksud dan tujuan pertuturan 4. A Act sequence mengacu pada bentuk ujuran dan isi ujaran 5. K keys menbacu pada nada, cara, dan semangat dimana suatu pesan disampaikan dengan senang hati. 6. I instumentalis mengacu pada jalur bahas yang digunakan 7. N norm af interaction and interpretatioan mengacu pada tingkah laku yang khas dan sikap yang berkaitan dengan peristiwa tutur 8. G genre mengacu pada jenis penyampaian Universitas Sumatera Utara

2.2.5 Tinjauan Pustaka

Penelitian mengenai deiksis bukanlah yang baru, tetapi sudah ada peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan masalah tersebut. Namun, yang meneliti khusus tentang dieksis persona di dalam novel laskar pelangi belum pernah diteliti. Penelitian yang relevan dengan ini adalah: 1. Krisna 2000 dengan skripsinya yang berjudul Deiksis dalam Bahasa Batak Toba, dia menyimpulkan bahwa bahasa batak Batak Toba mengenal deiksis persona, deiksis ruang, dan deiksis waktu. Dalam membicarakan deiksis persona membagi tiga bagian yaitu kata ganti persona pertama tunggal seperti ahu, iba; pertama jamak seperti hamu; kata ganti persona tunggal seperti ibana,ketiga jamak seperti nasida 2. Sitepu 1999 dengan skripsinya yang berjudul Deiksis Persona Dalam Cerpen Bromocorah. Ia hanya meneliti deiksis persona pada cerpen, maka deiksis yang didapatinya hanya terbatas apa yang terdapat pada cerpen tersebut. Deiksis persona yang dibahasnya hanya terbatas pada persona yang sering muncul seperti kata dia persona ketiga tunggal, dan mereka persona ketiga jamak 3. Marli wahyudi 1999 dengan judul Deiksis Persona Dalam Bahasa Jawa, ia menyimpulkan bakwa bahasa Jawa mengenal deksis persona yang dibagi dalam bentuk-bentuk kata ganti persona dan perilaku pada tingkat tutur Ngoko, tingkat tutur Madya, tingkat tutur Krama yang dikenal dengan istilah unduk usuk Chaer dan Agustin, 1995: 520. Universitas Sumatera Utara 4. Supinah 2006 dengan judul skripsinya Deiksis Waktu Dalam Bahasa Jawa, ia menyimpulkan bahwa deiksis waktu dalam bahasa Jawa dirangkaikan dengan kata iki,iku dan dalam bahasa Jawa iki menunjuk secara luat tuturan pada waktu sekarang, sedangkan yang dirangkaikan dengan kata iku menunjukkan waktu yang lampa Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Populasi dan Sampel 3.1.1 Populasi Menurut Malo,dkk 1985: 149 populasi adalah sekumpulan unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian, elemen populasi ini biasanya merupakan satuan analisis. Populasi dapat berupa kumpulan semua kata di Indonesia, semua wanita di daerah pedesaan, semua perusahaan jumlah buruhnya kurang dari lima ribu atau apa saja, pada dasarnya populasi adalah himpunan semua hal yang ingin diketahui. Populasi penelitian ini adalah semua deiksis persona yang terdapat di dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.

3.2.2 Sampel

Setelah populasi dirumuskan dengan jelas, barulah kita dapat menetapkan apakah mungkin untuk meneliti seluruh elemen populasi ataukah mengambil sebagian saja dari populasi yang sering disebut sampel Malo,1985:151 sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi data sebenarnya dalam suatu penelitian. Oleh karena itu, jumlah deiksis persona dalam novel Laskar Pelangi sangat banyak jadi sampel yang diambil hanyalah deiksis persona yang mengalami ketidakjelasan rujukan. Universitas Sumatera Utara