G. Dasar Tindakan Penagihan Pajak
Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan KUP menentukan dasar penagihan yang menjadi landasan tindakan penagihan pajak yang dilakukan oleh
fiskus terhadap wajib pajak PPh, PPN, dan PPn BM. Dasar penagihan pajak tersebut adalah :
1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar SKPKB merupakan surat ketetapan pajak yang menentukan besarnya jumlah pokok pajak, jumlah kredit pajak, jumlah
kekurangan pembayaran pokok pajak, besarnya sanksi administrasi, dan jumlah yang masih harus dibayar. SKPKB dikeluarkan dalam jangka waktu 5 lima tahun sesudah
saat terutangnya pajak, atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak. SKPKB diterbitkan apabila :
a. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar;
b. SPT tidak disampaikan dalam jangka waktu yang telah ditetapkan dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan
dalam Surat Teguran; c. Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai Pajak Pertambahan
Nilai dan Pajak Penjualan Atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenakan tarif 0
nol persen;
Universitas Sumatera Utara
d. Kewajiban menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang; atau
e. Kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak danatau dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak secara jabatan.
2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT
SKPKBT diterbitkan apabila fiskus menemukan data baru berkaitan dengan perhitungan pajak yang masih dibayar oleh wajib pajak, dan ternyata diketahui bahwa
besarnya pajak terutang yang telah ditetapkan dalam SKPKB masih kurang dari semestinya. Untuk mengantisipasi hal ini, Undang-Undang KUP memberikan
kewenangan kepada fiskus untuk menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan SKPKBT untuk menagih kekurangan pajak yang terutang tersebut.
Dalam jangka waktu 5 lima tahun setelah saat terutangnya pajak, berakhirnya Masa pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, apabila ditemukan data baru
yang mengakibatkan penambahan jumlah pajak yang terutang setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam rangka penerbitan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar
Tambahan, Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan SKPKBT.
3. Surat Tagihan Pajak STP