Menurut saud 2006 Inovasi ialah suatu ide, barang, kejadian, metode yang dirasakan atau diamati sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau
sekelompok orang masyarakat baik itu berupa hasil peningkatan maupun penemuan baru. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan tertentu atau untuk
memecahkan suatu masalah tertentu. Kreativitas dalam bermusik juga dapat tergambar dalam improvisasi.
Kreativitas dan improvisasi komposisi spontanitas adalah sebuah istilah yang secara luas dapat digunakan bergantian. Dengan kata lain, tidak ada improvisasi
tanpa kreativitas. Begitu juga, improvisasi adalah salah satu bentuk kreativitas
Aditya, 2010.
D. HUBUNGAN KECERDASAN EMOSI DENGAN KREATIVITAS PADA MUSISI BAND
Getzel, Jakson dan Gough 2002 menyatakan kreativitas dipengaruhi oleh berbagai faktor emosi seperti humor, rasa bertanggung jawab, percaya diri,
motivasi, minat, rasa ingin tahu dan lainnya. Pendapat lain mengatakan bahwa kreativitas juga dipengaruhi oleh faktor dari luar diri individu seperti hambatan
sosial, organisasi dan kepemimpinan dan dari dalam diri individu seperti motivasi Kusumah, 2008. Berdasarkan Goleman 2009, kemampuan memotivasi diri
merupakan salah satu aspek kecerdasan emosional. Pengendalian emosi dibutuhkan dalam setiap bidang seni, terutama dalam
hal performa yang membutuhkan kreativitas untuk menciptakan hal-hal baru. Kondisi emosi yang tidak baik serta ketidakmampuan individu mengendalikan
emosi dapat menghalangi kemampuan individu berkreasi. Fenomena yang terjadi pada musisi adalah kurangnya kemampuan pengendalian emosi yang baik dalam
melakukan berbagai kegiatan untuk dapat mewujudkan suatu kreativitas. Penelitian Eckart Altenmüller dan Hans-Christian Jabusch 2009 menemukan
fakta adanya kasus kehilangan kontrol gerakan secara tiba-tiba yang sering terjadi pada musisi yang tidak mampu mengendalikan emosi yang meluap-luap.
Keterkaitan antara emosi dan kreativitas pada musisi juga tergambar pada penelitian Lund dan Kranz 1994 yang menyatakan bahwa terdapat keterlibatan
emosional dalam tahap kreativitas musisi. Para musisi yang menjadi subjek penelitian melaporkan adanya pengaruh emosi yang kuat yang terjadi selama
proses kreatif, seperti keadaan emosi yang tidak beraturan dan meluap-luap yang menghambat kreativitas. Kemampuan untuk mengendalikan emosi merupakan
salah satu aspek kecerdasan emosional yaitu mengelola emosi.. Munandar 2009 menyatakan bahwa faktor emosional merupakan salah
satu kendala dalam mencapai kreativitas. Kendala emosional tersebut dapat berupa semangat yang berlebih yang cenderung terjadi pada musisi, ketakutan
dalam mengambil resiko dan kesalahan, serta kesulitan untuk rileks atau inkubasi. Davis 1999 dalam Encyclopedia of Creativity juga menyebutkan adanya
halangan emosional yang menghambat kreativitas, seperti rasa marah, takut, cemas, benci, bahkan cinta.
Pada musisi yang tergabung dalam sebuah kelompok, atau seringkali disebut sebagai band, pengendalian emosi masing-masing anggota memiliki
dampak menyeluruh terhadap berbagai aspek, seperti: chemistry antar personel, kesatuan visi dan misi, kebersamaan, serta harmonisasi, yang jika terganggu akan
menyulitkan suatu kelompok menciptakan karya kreatif. Aspek-aspek tersebut tergambar dalam dimensi “membina hubungan” pada kecerdasan emosional yang
terdiri dari kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, serta kemampuan memahami keinginan individu lain Goleman, 2009. Hal tersebut sejalan dengan
pendapat Livingstone 2007 yang menyatakan bahwa emosi merupakan kunci mencapai kreativitas.
Emosi juga diperlukan dalam hal mengekspresikan suatu karya seni yang kreatif. Suatu pertunjukan seni selalu memiliki muatan emosional dengan porsi
yang berbeda-beda Deboer, 2008. Pada musisi yang memainkan musik rock dibutuhkan muatan emosi yang lebih besar dibandingkan dengan musik jazz,
seperti luapan emosi dengan porsi sesuai untuk member nyawa pada musik yang dibawakan. Untuk dapat maksimal, dibutuhkan kecerdasan emosi pada musisi
agar dapat mengatur porsi emosi yang dikeluarkan agar tidak berlebihan mapun kurang.
E. HIPOTESIS PENELITIAN