Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Tabel 18. Perbandingan Mean Dimensi-dimensi Kecerdasan Emosi Dimensi Mean Mengenali emosi diri 15,58 Mengelola emosi diri 16,92 Memotivasi diri sendiri 18,67 Mengenali emosi orang lain 15,46 Membina hubungan 19,18

B. Pembahasan

Koefesien korelasi ialah pengukuran asosiasi antara dua variabel. Besarnya koefesien korelasi berkisar antara +1 sd -1. Koefesien korelasi menunjukkan kekuatan strength hubungan linear dan arah hubungan dua variabel acak. Jika koefesien korelasi positif, maka kedua variabel mempunyai hubungan searah. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan tinggi pula. Sebaliknya, jika koefesien korelasi negatif, maka kedua variabel mempunyai hubungan terbalik. Artinya jika nilai variabel X tinggi, maka nilai variabel Y akan menjadi rendah dan sebaliknya. Hasil pengujian korelasi kecerdasan emosi dengan kreativitas menunjukkan bahwa r=0,947 dengan p=0,000. Harga p=0,000 memberi arti bahwa H ditolak, dan H 1 diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan kreativitas pada musisi band di Taman Budaya Sumatera Utara . Sarwono 2006 membagi interpretasi terhadap koefisien korelasi sebagai berikut: - 0 : Tidak ada korelasi antara dua variabel - 0 – 0,25: Korelasi sangat lemah - 0,25 – 0,5: Korelasi cukup - 0,5 – 0,75: Korelasi kuat - 0,75 – 0,99: Korelasi sangat kuat - 1: Korelasi sempurna Berdasarkan nilai interpretasi korelasi tersebut maka korelasi 0,947 berada pada kategori sangat kuat. Hal ini menunjukkan besarnya hubungan posistif yang dimiliki variabel kecerdasan emosi dan kreativitas pada musisi band di Taman Budaya Sumatera Utara Hasil penelitian pada musisi band di Taman Budaya Sumatera Utara menunjukkan bahwa ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan kretivitas dimana semakin tinggi kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula kreativitas pada musisi band, demikian sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi maka semakin rendah pula kreativitas pada musisi. Munandar 2009 menyatakan bahwa kreativitas dipengaruhi oleh beberapa hal seperti seperti sifat, sikap, minat dan temperamen. Selain itu latihan dan pengemabangan aspek non-kognitif seperti sikap berani mencoba sesuatu, mengambil resiko, usaha meningkatkan minat dan motivasi berkreasi, pandai memanfaatkan waktu serta kepercayaan diri dan harga diri akan sangat menentukan kreativitas. Keterkaitan lain antara kreativitas dengan kecerdasan emosi juga diungkapkan Munandar 2009 dalam faktor-faktor yang dapat menghambat kreativitas, yaitu salah satunya adalah kendala emosional yang terdiri dari: • Tidak adanya tantangan, masalah yang terjadi tidak menarik perhatian. • Semangat yang berlebih, terlalu bermotivasi untuk cepat berhasil, hanya dapat melihat satu jalan untuk diikuti. • Takut membuat kesalahan, takut gagal, takut mengambil resiko. • Tidak tenggang rasa terhadap ketaksaan ambiguity kebutuhan yang berlebih akan keteraturan dan keamanan. • Lebih suka menilai gagasan, daripada memberi gagasan. • Tidak dapat rileks atau berinkubasi. Untuk menghadapi kendala emosional dibutuhkan suatu keterampilan yang disebut kecerdasan emosional, sehingga individu dapat mengeluarkan potensi kreatif dengan maksimal. Getzel, Jackson, dan Gough 2002 menyatakan kreativitas dipengaruhi oleh berbagai faktor emosi seperti humor, rasa bertanggung jawab, percaya diri, motivasi, minat, rasa ingin tahu dan lainnya. Pendapat lain mengatakan bahwa kreativitas juga dipengaruhi oleh faktor dari luar diri individu seperti hambatan sosial, organisasi dan kepemimpinan dan dari dalam diri individu seperti motivasi Kusumah, 2008. Berdasarkan Goleman 2009, kemampuan memotivasi diri merupakan salah satu aspek kecerdasan emosional. Keterkaitan antara emosi dan kreativitas pada musisi juga tergambar pada penelitian Lund dan Kranz 1994 yang menyatakan bahwa terdapat keterlibatan emosional dalam tahap kreativitas musisi. Para musisi yang menjadi subjek penelitian melaporkan adanya pengaruh emosi yang kuat yang terjadi selama proses kreatif, seperti keadaan emosi yang tidak beraturan dan meluap-luap yang menghambat kreativitas. Davis 1999 dalam Encyclopedia of Creativity juga menyebutkan adanya halangan emosional yang menghambat kreativitas, seperti rasa marah, takut, cemas, benci, bahkan cinta.Kemampuan untuk mengendalikan emosi merupakan salah satu aspek kecerdasan emosional yaitu mengelola emosi. Pada musisi yang tergabung dalam sebuah kelompok, atau seringkali disebut sebagai band, pengendalian emosi masing-masing anggota memiliki dampak menyeluruh terhadap berbagai aspek, seperti: chemistry antar personel, kesatuan visi dan misi, kebersamaan, serta harmonisasi, yang jika terganggu akan menyulitkan suatu kelompok menciptakan karya kreatif. Aspek-aspek tersebut tergambar dalam dimensi “membina hubungan” pada kecerdasan emosional yang terdiri dari kemampuan berkomunikasi, kepemimpinan, serta kemampuan memahami keinginan individu lain Goleman, 2009. Hal tersebut sejalan dengan pendapat Livingstone 2007 yang menyatakan bahwa emosi merupakan kunci mencapai kreativitas. Berdasarkan tabel 14 mengenai hasil model summary pada analisis regresi, ditemukan nilai R 2 sejumlah 89,6. Hal ini berarti variabel kecerdasan emosi memberikan pengaruh sebesar 89,6 terhadap kreativitas pada musisi band di Taman Budaya Sumatera Utara, sementara 10,4 sisanya dipengaruhi oleh faktor lainnya. Menurut Munandar 2009 faktor lain yang dapat mempengaruhi kreativitas individu yaitu faktor internal dari dalam diri individu tersebut, seperti locus of control yang internal,serta faktor eksternal seperti kebebasan psikologis dan dukungan atau kesempatan yang diberikan lingkungan. Sementara pendapat lain menyatakan bahwa kreativitas juga dipengaruhi kepribadian individu Hurluck dalam Munandar, 2009 dan tiga atribut psikologis yang khas, yaitu inteligensi, gaya kognitif, dan kepribadian Stenberg dalam Munandar, 2009 Skor kecerdasan emosi subjek penelitian dibagi berdasarkan kategori tertentu seperti yang dimuat dalam tabel 16. Diketahui bahwa sebanyak 27 orang 34,61 musisi band di taman budaya memiliki kecerdasan emosi rendah, 50 orang 64,10 musisi band di taman budaya memiliki kecerdasan emosi sedang, sedangkan 1 orang 1,28 musisi band berada pada kategori tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa secara umum, musisi band di Taman Budaya Sumatera Utara yang menjadi subjek penelitian memiliki kecerdasan emosi yang sedang 64,10 Adanya perbedaan pada kecerdasan emosi musisi band di Taman Budaya Sumatera Utara dipengaruhi oleh beberapa hal. Goleman 2009 menyatakan bahwa kecerdasan emosi dipengaruhi lingkungan tempat individu berada, seperti lingkungan keluarga dan lingkungan non keluarga. Sementara Le Dove dalam Goleman, 2009 berpendapat bahwa faktor fisik, seperti sistem limbic dan konteks, serta faktor psikis individu yang mempengaruhi kecerdasan emosi . Skor kreativitas subjek penelitian dibagi berdasarkan kategori tertentu seperti yang dimuat dalam tabel 18. diketahui bahwa 5 orang 6,4 musisi band berada pada kategori rendah, 63 orang 80,76 musisi band berada pada kategori sedang, sedangkan 10 orang 12,82 musisi band berada pada kategori tinggi. Secara umum, kreativitas musisi band di taman budaya berada pada kategori rendah.. Adanya perbedaan pada kreativitas musisi band di Taman Budaya dipengaruhi beberapa hal. Menurut Munandar 2009 kreativitas individu dipengaruhi faktor internal dari dalam diri individu tersebut, seperti locus of control yang internal,serta faktor eksternal seperti kebebasan psikologis dan dukungan atau kesempatan yang diberikan lingkungan. Dari kelima dimensi-dimensi kecerdasan emosional, ternyata dimensi membina hubungan memiliki pengaruh terbesar terhadap kreativitas. Dimensi kecerdasan emosi lainnya yang paling berpengaruh terhadap kreativitas secara berurutan adalah memotivasi diri sendiri, mengelola emosi, mengenali emosi diri, serta mengenali emosi orang lain. Hal ini diperoleh dengan membandingkan mean masing-masing dimensi kecerdasan emosional.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini akan di uraikan kesimpulan dan saran sehubungan dengan hasil yang diperoleh dari penelitian ini. Pada bagian pertama akan dijabarkan kesimpulan dari penelitian ini dan pada bagian akhir akan dikemukakan saran baik yang bersifat pengembangan penelitian maupun praktis yang mungkin dapat berguna bagi penelitian yang akan datang dengan topik yang sama.

A. Kesimpulan

1. Ada hubungan positif antara kecerdasan emosi dengan kreativitas pada musisi band di Taman Budaya Sumatera Utara 2. Variabel kecerdasan emosi mempengaruhi kreativitas sebesar 89,6 3. Sebanyak 6 orang musisi band di taman budaya memiliki kecerdasan emosi rendah, 61 orang musisi band di taman budaya memiliki kecerdasan emosi sedang, sedangkan 11 orang musisi band berada pada kategori tinggi.. 4. Sebanyak 5 orang musisi band memiliki kreativitas rendah, 63 orang musisi band memilliki kreativitas sedang, sedangkan 10 orang musisi band memiliki kreativitas tinggi. 5. Dimensi kecerdasan emosi yang paling mempengaruhi kreativitas secara berurutan dari yang tertinggi hingga terendah yaitu: membina hubungan, memotivasi diri sendiri, mengelola emosi diri, mengenali emosi diri, serta mengenali emosi orang lain.