mereka akan berusaha untuk menyelesaikan konflik tersebut, sehingga tidak sempat konflik itu menjadi penyebab perpecahan di antara mereka.
Selain itu para perempuan penjaga parkir ini sagat memiliki kesadaran yang sagat tinggi akan ikatan mereka dengan orang- orang dilingkungannya. Hal
ini tampak dari ungkapan dari perempuan penjaga parkir dimana mereka sagat sopan dan hormat pada orang di sekitarnya dan pada orang- orang yang datang
berkunjung di daerah dimana mereka bekerja sebagai penjaga parkir. Dalam
kata mereka bahwa “tamu adalah raja.” Dimana pugunjung yang datang
ketempat parkir adalah sebagai raja atau tamu yang sagat di hargai Prinsip ini sagat peting dalam kehidupan sehari- hari pada penjaga parkir dalam kehidupan
sosial. Hubungan ini sagat penting di jaga para perempuan penjaga parkir dalam
menjaling hubungan yang baik dan rukun. Pada saat itu para perempuan penjaga parkir ini sagat akrab mempererat hubungan itu dengan membuat acara-acara
yang lain yang bisa nempersatukan antara mereka dengan status sosial yang baik.
4.1.3. Jaringan Sosial Dalam Perkumpulan Sesama Penjaga Parkir
Dalam kehidupan sosial penjaga parkir sagat bagus karena dalam kehidupan seperti ini penting dalam kehidupan sehari- hari. Hal ini didasari oleh
rasa kebersamaan dalam penjaga parkir yang bisa menjaling hubungan antara penjaga parkir laki-laki dan penjaga parkir perempuan, dimana mereka sudah
termasuk dalam pekerjaan yang resmi dalam kehidupan sosial mereka. Dalam hal ini sunggu terjaga hal yang saling membantu dalam hal sekecil apapun itu karena
dalam hidup mereka bekerja adalah cita-cita yang tidak bisa dapat dipisakan
Universitas Sumatera Utara
dengan rasa kebersamaan antara kehidupan parkir. Kesatuan dalam kelompok penjaga parkir ini, mereka dalam tempat kerjaan saling megenal satu sama yang
lain baik secara baik maupun secara hanya sekilas megenal. Hal seperti sangat penting dalam mempersatuan hubungan yang baik di antara mereka.
Sesunggunya dalam adanya kebersamaan dalam penjaga parkir ini dalam kelangsugan kerja sangat bisa membuktikan rasa sosial di antara mereka. Penjaga
parkir perempuan ini juga dalam melakukan acara-acara keluarga juga sangat terjaga. Dimana mereka saling mengundang antara yang satu dengan yang lain.
Itulah salah satu bukti dari kebersamaan yang dilakukan mereka dalam membangun rasa kebersamaan. Misalnya dalam acara-acara adat-istiadat mereka
saling menghadirin dalam menjalin hubungan yang baik, acara partagiangan juga sagat terjaga karena paling banyak dalam ke hidup penjaga parkir ini suku yang
paling dominan adalah suku Batak toba yang beragama kristiani, acara- acara lainnya juga sangat menjadi acara bersama dalam sistem menjalin hubungan yang
baik antara penjaga parkir perempuan dan laki-laki.
4.1.4 Jaringan Sosial Dalam Kelompok Arisan Jula-Jula
Dalam konteks ini arisan atau jula-jula dapat disamakan artinya, dimana arisan adalah sebagian realitasnya sosial dan kebersamaan atau membantu
perekonomian dalam kehidupan penjaga parkir dalam kehidupan keluarga. Hal ini dalam di kata oleh Ibu S. br. Siagian
“ menabung adalah salah satu dari keberhasilan atau untung yang bisa di simpang dimana saja yang bisa membuat kita nantinya lebih berjaga
dan lebih memikirkan nasib dari keluarga, anak anak demi kelangsung masa depan”.
Universitas Sumatera Utara
Dalam hal ini perempuan penjaga parkir sagat menjaga kelangsungan masa depan yang bisa meruba nasib anak-anaknya disih biasa kita ketahui bahwa
anak adalah harta yang paling peting dalam kehiduapn keluarga, kawan-kawan dan yang lain- lain yang kurang bisa diakuai dalam keluargga. Biasanya suatu
pergaulan yang dimiliki para perempuan penjaga parkir yang bisa mereka untuk menabung sagat kuat. Jaringan sosial yang terjaling antara mereka sudah terjaga
dengan baik.
4.1.5 Jaringan Sosial Dalam Mencari Tempat Parkir