kelurahan Babura ini memandang perempuan penjaga parkir ini cukup berani dalam berbagai ke tahan mental dalam berjuang mempertahankan hidupnya
apalagi mempertahankan keluarganya. Dalam hal ini laki- laki dalam merebut tempat dengan laki- laki selalu yang mendapat tempat adalah perempuan. Karena
perempuan selalu melawan dengan banyaknya kata- kata yang membuat laki- laki mengalah atas perebutan tempat parkir. Padangan laki- laki dalam memandang
sifat seperti ini sagat salut dan bangga terhadap perempuan yang menjadi penjaga parkir yang berani berjuang dan tidak malu terhadap masyarakat dan tarhadap
keluarga yang mengetahuinya. Sama halnya dengan ungkapan Bapak T. Sianipar. “ saya sendiri salut terhadap para perempuan yang bekerja sebagai
penjaga parkir. Memang pada dasarnya kami pihak laki- laki tidak suka karena kami berkurang mendapat tempat parkir, namun kami bangga dan
selalu menjaga mereka seperti halnya dengan saudara kami sendiri”.
Dalam pandangan ini para penjaga parkir laki-laki yang berada di kelurahan Babura ini tidak menjadih tersaigin karena mereka tidak menjadi
menganggap para perempuan penjaga parkir menjadi musuh atau saingan dalam perebutan wilayah tempat parkir.
4.2.2 Pandangan Masyarakat Pegagai Negeri atas Profesi Perempuan Penjaga Parkir
Bekerja adalah sebuah keharusan yang dilakukan manusia dan tidak bisa hilang dari benak hidupnya. Bahwa bekerja sama dengan perjuangan hidup kita.
Sama halnya dengan para perempuan yang banyak bekerja dalam lingkungan yang tidak seharusnya dilakukan oleh perempuan yang mana bekerja dalam
kategori dalam bidang yang tidak sesuai yang sagat keras dan tidak sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
kemampuannya, namun dalam memperjuangankan hidup manusia tidak pernah lagi melihat pekerjaan.
Karena dalam Negara ini bahwa mencari pekerjaan sudah sagat sulit dan tidak mudah lagi. Sama halnya dengan perempuan yang berada di kelurahan
Babura yang sangat banyak pekerjaan informal yang sudah di peganng oleh para perempuan. Seperti kuli bagunan, dan menjadih penjaga parkir. Perempuan
penjaga parkir di kelurahan sudah termasuk banyak dan tidak hal biasa lagi. Hal ini banyak persepsi masyarakat terhadap pekerjaan ini, sama halnya dengan
pendapat Bapak G. Siagian yang bekerja sebagai pegai negeri yang datang berkunjung ketempat dimana perempuan bekerja sebagai penjaga parkir. Menurut
beliau adalah. “ pekerjaan tidak ada di bedakan karena dalam diriku sendiri adalah
bekerja keharusan, namun dalam hidup sekarang ini masyarakat sudah menjadih manja dan tidak mau lagi bersakit- sakit lagi. Namun di
kelurahan Babura ini perempuan sagat gigih dalam menjari hidup dan tidak meyereh dalam situasi apapun. Selaku saya menilai bahwa
perempuan ini sagat mulia dan bijaksana”.
Menurut beliau adalah bekerja adalah salah satu keharusan dan kemaun dan tidak bisa menyerah, dan jagan pernah melihat dari pekerjaan yang penting
halal
4.2.3 Padangan Mahasiswa- Mahasiswi Terhadap Profesi Perempuan Penjaga Parkir
Menurut para mahasiswa-mahasiswi yang berada di sekitar kelurahan Babura yang sehari-harinya melihat dan sudah salah satu dari kehidupan mereka
dan salah satu hubungan yang tidak dipisahkan dari lingkungan hidup. Karena perempuan penjaga parkir yang berada di sekitar kampus dan kursus mereka
Universitas Sumatera Utara
sangat membantu dan sangat peting dalam kehidupan mereka, karena para mahasiswa-mahasiswi yang berada disana mempunyai kendaraan bermotor.
Disini mahasiswa-mahasiswi sangat membantu dalam keamanan kendaraan mereka dari berbagai luar maupun dari dalam yang bisa menjadi salah
satu penghambat mereka jadi kurang tenang dalam belajar. Sama halnya dengan pendapat seorang mahasiswa yang berada di sekitar kelurahan Babura bahwa
perempuan yang bekerja di sekitar kampus mereka sangat membantu mereka dan sangat membantu atas ketertiban sekitar kampus dan salah satu dari ciri- ciri
sebuah Kota, dan diapun menanggapin tentang pekerjaan perempuan sebagai penjaga parkir sagat salut karena dalam masyarakat sekarang yang namanya
gengsi sangat tinggi dan malu menjadi pekerja yang informal yang sangat membutukan kemauan dan memiliki adanya kekerasan pasar. Namun mahasiswa
salut atas perempuan yang mau bekerja demi hidupnya, keluarganya.
4.2.4 Pandangan Masyarakat di Sekitar Kelurahan Babura Terhadap