Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

Atep Lesmana, 2014 Pengaruh penerapan metode cooperative learning tipe stad terhadap keterampilan sosial dan kemampuan berfikir kritis peserta didik sd pada mata pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson Arifin, 2009 : 254 . N ∑XY – ∑ X∑Y r xy = {N∑X 2 – ∑X 2 } {N ∑ Y 2 – ∑ Y 2 } Keterangan : r xy =koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor item Y = skor total N = jumlah siswa Interpretasi untuk besarnya koefisien korelasi adalah sebagai berikut : Kategori validitas butir soal : Batasan Kategori 0.80 r xy ≤ 1, 00 Sangat tinggi sangat baik 0,60 r xy ≤ 0,80 Tinggi baik 0,40 r xy ≤ 0,60 Cukup sedang 0,20 r xy ≤ 0,40 Rendah kurang 0,00 r xy ≤ 0,20 Sangat rendah sangat kurang 2. Reliabilitas Tes Reliabilitas adalah tingkat atau derajat konsistensi dari suatu instrumen.Reliablitas tes menunjukkan tingkat keajegan suatu tes, yaitu sejauhmana tes tersebut dapat dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajegkonsisten. Untuk menghitung reliabilitas tes dengan rumus sebagai berikut Arikunto 2002 : 2r1 2 1 2 r 11 = 1+ r1 2 ½ Keterangan : r 11 = koefisien reliabilitas yang telah disesuaikan r1 2 ½= koefisien korelasi antara skor-skor setiap belahan tes Atep Lesmana, 2014 Pengaruh penerapan metode cooperative learning tipe stad terhadap keterampilan sosial dan kemampuan berfikir kritis peserta didik sd pada mata pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu harga dari r1 2 ½dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment pearson Arifin, 2009:254 : N ∑XY – ∑ X∑Y r xy = √ {N∑X 2 – ∑X 2 } {N ∑ Y 2 – ∑ Y 2 } Keterangan : r xy =koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = skor item ganjil Y = skor item genap Untuk menginterpretasikan koefisien korelasi dapat menggunakan criteria sebagai berikut : 0,81 – 1,00 = sangat tinggi 0,61 – 0,80 = tinggi 0,41 – 0,60 = cukup 0,21 – 0,40 = rendah 0,00 – 0, 20 = sangat rendah 3. Tingkat Kesukaran Butir Soal Tingkat kesukaran soal adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Rumus yang digunakan untuk menentukan tingkat kesukaran adalah sebagai berikut Arifin, 2009 : 272 : P = Keterangan : P = tingkat kesukaran ∑B = jumlah peserta didik yang menjawab benar N = jumlah peserta didik Kriteria indeks tingkat kesukaran sebagai berikut : P 0,70 = mudah 0,30 ≤ p ≤ 0,70 = sedang P 0,30 = sukar 4. Efektivitas model Cooperative Learning Tipe STAD terhadap kemampuan berfikir kritis dan Keterampilan Sosial Atep Lesmana, 2014 Pengaruh penerapan metode cooperative learning tipe stad terhadap keterampilan sosial dan kemampuan berfikir kritis peserta didik sd pada mata pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung dengan rumus g faktor N- Gain dengan rumus Hake Cheng, et al, 2004 : g = S post – S pre S maks – S pre Keterangan : S post = skor postes S pre = skor pretes S maks = skor maksimum ideal Gain yang dinormalisasi ini diinterpretasikan untuk menyatakan peningkatan berfikiri kritis dan keterampilan sosial siswa dengan kriteria sebagai berikut : g 0,7 = tinggi 0,3 ≤ g ≤ 0,7 = sedang g 0,3 = rendah 5. Uji Hipotesis Uji t dilakukan untuk melihat tingkat signifikansi perbedaan gain ternormalisasi pada kelas kontrol dan kelas eksperimen. Pada pengolahan data ini , uji t dilakukan dengan program SPSS 17.0. jika nilai taraf signifikansi yang dihasilkan lebih kecil dari taraf nyata, maka dapat disimpulkan bahwa kedua data yang dibandingkan tersebut berbeda secara signifikan. Uji t dilakukan jika kedua data yang dibandingkan tersebut terdistribusi secara normal. 6. Menghitung Hasil Observasi Siswa Menghitung hasil observasi siswa dinyatakan dalam bentuk penskoran. Penskoran untuk skala penilaian yang digunakan dalam lembar observasi siswa adalah sebagai berikut: Skor yang didapatkan adalah setiap butir pernyataan 1 jumlah maksimal 15 Skor 1 = jika siswa melakukan kegiatan sesuai dengan indikator Skor 0 = jika siswa tidak melakukan kegiatan sesuai indicator Skor 15= Jika siswa melakukan semua kegiatan sesuai indikator Atep Lesmana, 2014 Pengaruh penerapan metode cooperative learning tipe stad terhadap keterampilan sosial dan kemampuan berfikir kritis peserta didik sd pada mata pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Penilaian aktivitas siswa dalam pembelajaran IPS dalam indikator keterampilan sosial dianalisis dengan persentase dengan menggunakan rumus x 100 7. Menghitung Nilai Tes Tes diadakan setiap akhir siklus dengan dengan jumlah tes terdiri dari 5 soal yang didalamnya terdapat indikator kemampuan berpikir kritis. Dengan pedoman penskoran : Skor Kriteria 3 2 1 Siswa menjawab dengan langkah benar, lengkap dan jelas Siswa menjawab dengan langkah tidak lengkap tetapi hasil benar Siswa menjawab tidak menggunakan langkah dan hasil salah Tidak menjawab pertanyaan sama sekali Arikunto,1995:236 Dari perhitungan tersebut didapat skor maksimal yang diperoleh siswa adalah 15. Untuk menghitung rata-rata skor tiap indikator digunakan rumus sebagai berikut: Atep Lesmana, 2014 Pengaruh penerapan metode cooperative learning tipe stad terhadap keterampilan sosial dan kemampuan berfikir kritis peserta didik sd pada mata pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan pada penerapan model cooperative learning tipe STAD terhadap keterampilan sosial peserta didik di SDN 2 Nagrikaler Kabupaten Purwakarta. Ini mengindikasikan bahwa pembelajaran melalui cooperative tipe STAD lebih baik jika dibandingkan dengan pembelajaran konvensional ceramah biasa dalam hal meningkatkan keterampilan sosial siswa dalam keterampilan mendengarkan orang lain, keterampilan bekerjasama, dan keterampilan bertanya. 2. Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan penerapan model cooperative learning tipe STAD terhadap kemampuan berfikir kritis peserta didik di SDN 2 Nagrikaler Kabupaten Purwakarta. Ini dapat dilihat sebelum mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan cooperative tipe stad dengan sesudah mendapatkan pembelajaran menggunakan cooperative tipe stad. Berdasarkan hal tersebut, maka dengan diterapkannya pembelajaran IPS menggunakan cooperative tipe stad siswa lebih mampu berfikir kritis dalam mengatur startegi dan taktik, memberikan penjelasan sederhana, menyimpulkan dan membangun keterampilan dasar. 3. Terdapat perbedaan pada Keterampilan Sosial Kelas Eksperimen dan Kontrol antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan cooperative tipe stad dengan yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Ini berarti penerapan cooperative tipe stad lebih baik daripada pembelajaran konvesional dalam meningkatkan keterampilan sosial siswa. Selain itu, ditinjau dari perbedaan dua rata-rata, kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki derajat pembeda sebesar Atep Lesmana, 2014 Pengaruh penerapan metode cooperative learning tipe stad terhadap keterampilan sosial dan kemampuan berfikir kritis peserta didik sd pada mata pelajaran IPS Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2,80 satuan skor 4. Terdapat perbedaan pada kemampuan berfikir kritis siswa Kelas Eksperimen dan Kontrol antara siswa yang mendapatkan pembelajaran dengan menggunakan penerapan cooperative tipe stad dengan yang mendapatkan pembelajaran dengan pendekatan konvensional. Ini berarti penerapan cooperative tipe stad lebih baik daripada pembelajaran konvesional dalam meningkatkan kemampuan berfikir kritis siswa Selain itu, ditinjau dari perbedaan dua rata-rata, kemampuan siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki derajat pembeda sebesar 4,63 satuan skor.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, model Cooperative Learning tipe STAD dapat dijadikan sebagai alternatif dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu peneliti mengajukan beberapa rekomendasi sebagai berikut : 1. Penerapan model pembelajaran tipe STAD dapat meningkatkan keterampilan sosial dan kemampuan berfikir kritis siswa. Oleh karena itu apabila seorang guru hendak melaksanakan pembelajaran, sebaiknya menguasai langkah- langkah paling pokok dari model pembelajaran cooperative tipe STAD. Guru harus memberdayakan faktor-faktor penunjang dengan maksimal dan dilakukan secara kolaboratif agar tercapai kondisi optimal. Perumusan rencana pembelajaran perlu melakukan analisis materi pembelajaran secara kolaboratif, mencantumkan prediksi perilaku siswa pada kegiatan pembelajaran sebagai solusi alternatif untuk menciptakan lingkungan pembelajaran dan kondisi yang optimal dalam penerapan model pembelajaran cooperative tipe STAD pada mata pelajaran IPS untuk materi yang lain dengan memperhatikan karakteristik atau kesesuaian materi ajar. 2. Pelaksanaan pembelajaran dengan model cooperative tipe STAD akan lebih efektif dalam pembelajaran IPS. Oleh karena itu, dalam kegiatan diskusi para siswa disarankan dapat memilih pimpinan diskusi, mengatur tempat duduk, ruangan dan sebagainya dengan dibimbing oleh guru, siswa hendaknya

Dokumen yang terkait

KEEFEKTIFAN METODE COOPERATIVE LEARNING TEKNIK STAD (STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) PADA PELAJARAN IPS DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA

0 7 205

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBUAT BANTAL HIAS PADA MATA PELAJARAN KETERAMPILAN SISWA SMP PEMBANGUNAN GALANG.

0 2 29

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP KEAKTIFAN SISWA PADA MATA PELAJARAN AKUNTANSI.

0 1 29

Pengaruh Penerapan Metode Problem-Based Learning dan Discovery Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Peserta Didik (Kuasi Eksperimen Pada Mata Pelajaran Ekonomi Pada Peserta Didik Kelas X SMA Laboratorium-Percontohan UPI).

2 58 51

PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE PAIRED Penerapan Metode Cooperative Learning Tipe Paired Storytelling Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri 3 Patihan Sidoharjo Sragen Pada Mata Pelajaran Ips Tahun 2011/2012.

0 1 16

PENGARUH PENERAPAN METODE ROLE PLAYING TERHADAP MOTIVASI BELAJAR DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 2 60

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 0 50

PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE DAN TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL PESERTA DIDIK PADA MATA PELAJARAN IPS.

0 1 61

PENGARUH PENERAPAN METODE COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP KETERAMPILAN SOSIAL DAN KEMAMPUAN BERFIKIR KRITIS PESERTA DIDIK SD PADA MATA PELAJARAN IPS - repository UPI T PD 1102123 Title

0 0 3

PENGARUH PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SOSIOLOGI PESERTA DIDIK

0 0 8