Perumusan Masalah Kerangka Pemikiran Hasil Penelitian

commit to user 4 berhubungan dengan status sosioekonomi yang rendah Varney, 2004, hal 277. Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Hubungan Frekuensi Pemeriksaan Antenatal Care ANC pada Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Lahir”.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan frekuensi pemeriksaan ANC pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui adanya hubungan frekuensi pemeriksaan ANC pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui informasi tentang keteraturan pemeriksaan ANC pada ibu hamil. b. Mengetahui informasi tentang frekuensi kunjungan pemeriksaan ANC pada ibu hamil. c. Mengetahui informasi tentang prevalensi berat badan bayi saat lahir. commit to user 5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi ilmiah yaitu membuktikan adanya hubungan berat badan bayi lahir dengan frekuensi pemeriksaan ANC pada ibu hamil. b. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan mendorong tenaga kesehatan dalam meningkatkan promosi kunjungan pemeriksaan ANC ibu hamil. c. Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian tentang kesehatan reproduksi wanita.

2. Manfaat praktis

a. Memberikan pengetahuan kepada masyarakat khususnya ibu hamil tentang hubungan berat badan bayi lahir dengan frekuensi pemeriksaan ANC-nya. b. Sebagai bahan pertimbangan dalam usaha promotif, preventif, maupun kuratif terhadap ibu hamil dan tumbuh kembang janin. commit to user 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Ibu Hamil

a. Pengertian Ibu hamil

Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I sampai dengan trimester III Dinas Kesehatan Jateng, 2003. Usia yang sehat dalam bereproduksi antara 20-35 tahun. Menurut Varney 2007, hal 217, seorang ibu didiagnosis hamil secara khusus berkaitan dengan tanda praduga, kemungkinan, dan tanda-tanda pasti kehamilan. Tanda praduga dan gejala pada ibu hamil meliputi: 1 Amenorea tidak dapat haid. Umumnya wanita hamil berhenti haid. Dalam hal ini penting mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir untuk menentukan usia kehamilan dan tafsiran persalinan. 2 Nausea mual dan emesis muntah. Mual terjadi umumnya pada bulan – bulan pertama kehamilan dan kadang – kadang disertai oleh muntah. Hal ini sering terjadi pada pagi hari, tapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disertai dengan morning sickness. 3 Mengidam menginginkan makanan atau minuman tertentu. 4 Pingsan. Sering dijumpai pada tempat yang ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat ramai pada bulan – bulan pertama commit to user 7 kehamilan. Gangguan pingsan akan hilang sesudah umur kehamilan 16 minggu. 5 Mammae menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli pada mammae. 6 Anoreksia tidak ada nafsu makan. 7 Sering kencing. Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan – bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. 8 Obstipasi susah buang air besar. Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid. 9 Pigmentasi kulit terjadi pada umur kehamilan 12 minggu ke atas yang dipengaruhi oleh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai pada muka chloasma gravidarum, areola payudara, leher dan dinding perut linea nigra = grisea. 10 Epulis. Yaitu suatu hipertrofi papilla ginggivae papil gusi. Sering terjadi pada triwulan pertama. 11 Varises. Pembesaran pembuluh darah pemekaran vena - vena yang didapat pada genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis biasanya dijumpai pada triwulan akhir. Sedangkan tanda – tanda kehamilan pasti yaitu dapat diraba dan dikenal bagian-bagian janin, dapat dicatat atau didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara, dapat dirasakan gerakan janin dan commit to user 8 ballotement, pada pemeriksaan sinar rontgen tampak kerangka janin, fetoskopi, kemudian dengan ultrasonografi USG, dapat diketahui ukuran kantong janin, panjangnya janin crown-rump, dan diameter biparietalis tulang ubun - ubun hingga dapat diperkirakan usia kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin. Ditinjau dari usia kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian, yaitu : 1 Kehamilan trimester TM pertama antara 0 sampai 12 minggu 2 Kehamilan trimester kedua antara 12 sampai 28 minggu 3 Kehamilan trimester ketigaterakhir antara 28 sampai 40 minggu Saifuddin, dkk, 2005, hal 89. b. Perubahan Fisiologi dan Hormonal pada Ibu Hamil Plasenta menghasilkan beberapa hormon. Hormon ini yang menyebabkan sejumlah perubahan fisiologi yang diketahui pada diagnosis kehamilan. Kadar estrogen dan progesteron yang tinggi dihasilkan oleh plasenta yang berpengaruh pada perubahan payudara, pigmen kulit, dan pembesaran uterin pada trimester pertama. Estrogen memacu perkembangan sistem ductal payudara, progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara dan berperan pada tumbuhnya kelenjar susu. Meskipun penyebab pigmentasi kulit belum jelas, estrogen dan progesteron mempunyai efek melanosit yang akan menghitamkan areola di sekitar puting terjadi pada bulan ketiga commit to user 9 kehamilan. Perubahan fisiologi melibatkan perubahan metabolisme yang menyebabkan seringnya kelelahan selama trimester pertama. Basic Metabolic Rate BMR menurun pada awal kehamilan, menghasilkan kelelahan, kemudian secara progresif meningkat sebagai hasil langsung dari aktivitas metabolisme Varney, 2004, hal 198. c. Perubahan Anatomi Pelebaran Uterine pada Ibu Hamil Estrogen dan progesteron adalah hormon yang paling mempengaruhi pembesaran dinding uterine selama awal bulan kehamilan. Pelebaran uterine adalah hasil meningkatnya ukuran dan peregangan sel otot dinding uterine akan mengalami penguatan pada masa perkembangan ini, karena meningkatnya elastisitas dan penumpukan jaringan fibrous sehingga terjadi hipertrofi sel otot Varney, 2004, hal 200. d. Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil Kejadian dan proses psikologi yang terjadi selama kehamilan diidentifikasi pada trimester kehamilan. Pada TM I, kebanyakan wanita bingung tentang kehamilannya. Hampir 80 kecewa, menolak, gelisah, dan depresi. Kebingungan secara normal berakhir spontan ketika ibu hamil menerima kehamilannya. Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir TM I dan didukung oleh perasaannya yang cukup aman untuk mengungkapkan perasaan terhadap konflik yang dialami selama ini. TM I juga sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian kehamilan menjadi aman. commit to user 10 TM II sering dikatakan periode gambaran kesehatan. Selama periode ini ibu hamil umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. TM II dibagi menjadi dua fase: prequickening dan postquickening sebelum dan sesudah pergerakan janin yang pertama. Menurut Saifuddin, dkk 2006, hal 203, hubungan episode kehamilan dengan perubahan psikologis yang terjadi: 1 TM I : sering terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga periode ini mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya rasa tidak nyaman. 2 TM II : fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian ibu hamil lebih terfokus pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan, dan hubungan batiniyah dengan bayi yang dikandungnya semakin erat. 3 TM III : berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan proses persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan dihadapi. e. Nutrisi Ibu Hamil Asupan nutrisi saat kehamilan adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan. Ibu hamil memerlukan petunjuk spesifik berkaitan dengan kebutuhan gizi kalori, protein, besi, asam folat dan vitamin C. Kalori dan protein adalah sama – sama dibutuhkan sebab kalori berfungsi untuk melindungi protein agar tidak diubah menjadi energi. Apabila commit to user 11 kalori kurang, wanita hamil akan kekurangan protein. Sehingga asupan nutrisi tidak mencukupi karena protein digunakan untuk memenuhi energi yang dibutuhkan. Keseimbangan nitrogen positif menunjukkan penyimpanan protein. Bila 90 – 100 dari asupan protein digunakan, ukuran bayi akan menjadi kecil saat lahir. Bila penggunaan asupan protein hanya 30 bayi yang lahir akan lebih besar. Keseimbangan nitrogen positif tergantung pada asupan kalori dan protein yang disimpan. Bila asupan kalori dan protein tidak mencukupi, cadangan lemak harus diubah menjadi energi, hal tersebut dapat menimbulkan asetonuria pada ibu, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf pada janin. Sehingga jumlah kalori dan protein yang dibutuhkan harus ditentukan sesuai dengan kebutuhan masing – masing individu untuk menjamin keselamatan janin Varney, 2004, hal 279. Pada saat hamil hampir semua gizi baik asupan kalori maupun protein diperoleh dari makanan. Akan tetapi, asupan mineral seperti besi, seng, kalsium, magnesium, vitamin D, E, B6 dan asam folat tidak dapat dicukupi dari makanan saja. Ibu hamil masih memerlukan suplemen makanan secara rutin terutama pada kelompok faktor risiko tinggi seperti Kekurangan Energi Kronik KEK, kondisi khusus, dan kekurangan zat besi anemia. Ibu hamil yang tidak mengkonsumsi cukup vitamin D dan kalsium dapat diketahui dari kandungan vitamin D dalam air susunya yang kurang. Sebagian besar ibu hamil tidak memiliki cadangan zat besi yang mencukupi dan pola makan yang commit to user 12 kurang asupan besi. Untuk itu, ibu hamil seharusnya menerima suplemen zat besi 30 mg sehari 150 mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat, atau 100 mg besi fumarat pada saat trimester kedua dan ketiga. Suplemen tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bagi ibu dan janin untuk sintesis hemoglobin saat kehamilan dan untuk mengganti darah yang hilang saat melahirkan. Selain itu, mengurangi terjadinya anemia Varney, 2004, hal 232.

2. Antenatal Care ANC

a. Pengertian Antenatal Care Antenatal care adalah perawatan yang diberikan oleh bidan dan dokter spesialis obsgyn selama kehamilan untuk memastikan agar kesehatan ibu dan janinnya berada dalam keadaan yang normal dan memuaskan Tiran, 2006. b. Pelayanan Antenatal Pelayanan antenatal adalah pelayanan atau pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil sesuai standar pada masa kehamilan oleh tenaga terampil dokter, bidan, dan perawat Dinkes Jateng, 2003. Standar minimal pelayanan antenatal meliputi 7T yaitu timbang berat badan, ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi fundus uteri, pemberian tablet besi minimal 90 tablet selama masa kehamilan dan temu wicara untuk persiapan rujukan. c. Tujuan Antenatal Care Asuhan antenatal mempunyai beberapa tujuan, di antaranya: commit to user 13 1 Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi. 2 Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi. 3 Mengenali secara dini adanya komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan. 4 Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 5 Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan dengan normal dan pemberian ASI eksklusif. 6 Mempersiapkan ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal Saifuddin, dkk, 2006, hal 90. Menurut Scott, dkk, 2002, untuk memajukan kepedulian diri dan kemampuan bagi pemeliharaan diri, menurunkan angka mortalitas morbiditas maternal, dan menurunkan kematian janin dan intervensi kehamilan yang tidak perlu. d. Manfaat Antenatal Care Pengawasan ANC memberikan manfaat dengan tujuan ditemukan berbagai kelainan yang menyertai kehamilan secara dini, sehingga dapat dipertimbangkan dan dipersiapkan langkah-langkah dalam pertolongan persalinannya. Janin dalam rahim dan ibunya merupakan commit to user 14 satu kesatuan yang saling mempengaruhi, sehingga kesehatan ibu yang optimal akan meningkatkan kesehatannya, juga pertumbuhan, dan perkembangan janin Manuaba, 1998, hal 36. e. Standar Pelayanan Antenatal Care Sesuai dengan standar pelayanan kebidanan, dalam pelayanan ANC terdiri dari 6 standar yaitu : Departemen Kesehatan RI, 2001 1 Identifikasi ibu hamil yang bertujuan mengenai dan memotivasi ibu hamil memeriksakan kehamilannya. 2 Pemeriksaan dan pemantauan antenatal yang bertujuan memberikan pelayanan antenatal dan deteksi dini komplikasi kehamilan. 3 Palpasi abdominal yang bertujuan untuk memperkirakan usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi dan bagian terendah janin. 4 Pengelolaan anemia pada kehamilan yang bertujuan menentukan anemia pada kehamilan secara dini dan melakukan tindakan lanjut yang memadai untuk anemia sebelum persalinan berlangsung. 5 Pengelolaan dini hipertensi pada kehamilan yang bertujuan untuk mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan, mengenali tanda dan gejala preeklamsia serta mengambil tindakan yang tepat. commit to user 15 6 Persiapan persalinan yang bertujuan untuk memastikan bahwa persalinan direncanakan dalam lingkungan yang aman dan memadai dengan pertolongan terampil. f. Jadwal Antenatal Care 1 Konsep Keteraturan ANC Keteraturan adalah kesamaan keadaan, kegiatan atau proses yang terjadi beberapa kali atau lebih, keadaan atau hal teratur Hoetomo, 2005. Dalam hal ini bagaimana ibu hamil memeriksakan kehamilannya di tempat pelayanan kehamilan, keteraturan ANC adalah kedisiplinankepatuhan ibu hamil untuk melakukan pengawasan sebelum anak lahir terutama ditujukan pada anak. 2 Frekuensi Kunjungan ANC Kunjungan ANC adalah kontak ibu hamil dengan pemberi perawatanasuhan dalam hal mengkaji kesehatan dan kesejahteraan bayi serta kesempatan untuk memperoleh informasi dan memberi informasi bagi ibu dan petugas kesehatan Henderson, 2006, hal 90. Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga. Adapun standar jadwal kunjungan ibu hamil sebagai berikut: commit to user 16 a Kunjungan I umur kehamilan kurang dari 16 minggu Kunjungan ini dilakukan setiap sebulan sekali tujuannya untuk penapisan dan pengobatan anemia, perencanaan persalinan, pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya Saifuddin, dkk, 2006, hal 98. Pemeriksaan ini meliputi memeriksa suara jantung janin dengan Doppler velocity pada umur kehamilan 12 minggu dan melakukan penilaian pertumbuhan, memeriksa uji genetika sesuai kebutuhan amniosintesis dan alfa-fetoprotein serum ibu serta memperhatikan ulang hasil pemeriksaan laboratorium prenatal pada umur kehamilan 14 sampai 16 minggu Scott, dkk, 2002, hal 154. b Kunjungan II umur kehamilan 24-28 minggu dan kunjungan III umur kehamilan 32 minggu Kunjungan ini dilakukan untuk pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya, penapisan preeklamsia, gemmeli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan, mengulang rencana persalinan Saifuddin, dkk, 2006, hal 98. Pada umur kehamilan 24 minggu dapat memulai dengan pendidikan ibu dan pada umur kehamilan 28 minggu dapat memberikan imunoglobulin Rh bila ada indikasi, melakukan pemeriksaan diabetes gestasional, melakukan penilaian risiko menurut indikasi Scott, dkk, 2002, hal 154. commit to user 17 c Kunjungan IV umur kehamilan 36 minggu sampai bayi aterm. Kunjungan ini sama dengan kunjungan I, II, III mengenai adanya kelainan letak dan presentasi, memantapkan rencana persalinan, mengenai tanda tanda persalinan Saifuddiin, dkk, 2006, hal 98. Melakukan observasi untuk komplikasi, melakukan pemeriksaan ulang haemoglobin, dan memulai dengan pengamatan janin menurut indikasi, melakukan perencanaan untuk kehamilan lewat waktu bila umur kehamilan mencapai 41 minggu Scott, dkk, 2002 hal 155. Sedangkan menurut Manuaba, tahun 2007, berdasarkan upaya pengawasan teratur ibu hamil di Inggris tahun 1929 adalah sebagai berikut : 1 Setiap 4 minggu sampai kehamilan berumur 28 minggu. 2 Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 36 minggu. 3 Setiap minggu setelah umur kehamilan di atas 36 minggu sampai proses persalinan dimulai. Dijumpai modifikasi jadwal pemeriksaan ibu hamil multigravida dengan riwayat hamil, persalinan spontan aterm, dan hidup sebagai berikut: 1 Setiap 8 minggu sampai umur kehamilan 28 minggu 2 Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu 3 Setiap minggu setelah umur kehamilan diatas 36 minggu sampai proses persalinan dimulai. commit to user 18 g. Pelaksanaan Antenatal Care Dalam pelaksanaan, ANC dilakukan oleh dokter spesialis obsgyn, dokter ahli lain, dokter umum, bidan, perawat bidan, dan dukun terlatih Mochtar, 1998. Adapun lokasi pemberian pelayanan ANC dapat bersifat statis dan aktif meliputi puskesmas, puskesmas pembantu, pondok bersalin, posyandu, rumah penduduk, rumah sakit pemerintahswasta, rumah sakit bersalin, tempat praktek swasta seperti bidan praktek swasta dan klinik dokter Departemen Kesehatan RI, 2001. Menurut Manuaba 2007, penatalaksanaan ANC adalah menegakkan diagnosis kehamilan yang meliputi: 1 Melakukan anamnesis yang tepat dan cermat 2 Melakukan pemeriksaan: a Pemeriksaan umum tentang kesehatan ibu hamil. b Pemeriksaan khusus ibu hamil yaitu inspeksi, palpasi, auskultasi, pemeriksaan dalam melakukan penegakkan diagnosis hamil muda, melakukan penegakkan kemungkinan hamil dengan cefalopelvic disproportion melalui perasat Osborn dan Muller-Kerr-Menru. c Pemeriksaan penunjang khusus yaitu pemeriksaan air ketuban, pengambilan sampel vilikorealis, pemeriksaan ultrasonografi, pemeriksaan dengan menggunakan Doppler velocity. commit to user 19 d Pemeriksaan laboratorium umum yaitu darah lengkap dan urine lengkap. Jika perlu, melakukan pemeriksaan laboratorium khusus ibu hamil yaitu penyakit tergolong TORCH dan alfa- fetoprotein. Pada kasus tertentu dilakukan pemeriksaan laboratorium tambahan yaitu uji fungsi hati dan uji fungsi ginjal. h. Faktor yang mempengaruhi Antenatal Care Menurut Notoatmodjo 2003, hal 95, beberapa faktor yang mempengaruhi keteraturan ANC yaitu: 1 Pengetahuan, pendidikan, dan pekerjaan Pemeriksaan kesehatan bagi ibu hamil diperlukan pengetahuan dan kesadaran ibu tersebut tentang manfaat periksa hamil, baik bagi kesehatan ibunya sendiri maupun janinnya. Tinggi rendahnya pendidikan seseorang akan mempengaruhi pola pikir seseorang. Pola pikir yang baik akan mendorong seseorang untuk memperhatikan masalah kesehatannya seperti melakukan ANC secara teratur. Dan seorang ibu hamil yang tidak bekerja akan mempunyai waktu yang lebih banyak untuk memeriksakan kehamilannya. 2 Tokoh masyarakat Toma, tokoh agama Toga, dan petugas kesehatan Nakes Diperlukan perilaku contoh acuan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama dan para petugas, lebih – lebih para petugas commit to user 20 kesehatan. Juga diperlukan peraturan atau perundang – undangan yang mengharuskan ibu hamil melakukan periksa hamil. Hal tersebut akan menguatkan ibu hamil dalam pemeriksaan ANC. 3 Fasilitas kesehatan Ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan yang mudah diperoleh akan mendukung atau memungkinkan terwujudnya perilaku pemeriksaan kehamilan. 4 Sosial, budaya dan ekonomi Kepercayaan, tradisi dan sistem nilai masyarakat juga dapat mendorong atau menghambat ibu untuk periksa hamil. Misalnya, orang hamil tidak boleh disuntik termasuk suntikan anti tetanus, karena suntikan bisa menyebabkan anak cacat.

3. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin

a. Trimester Pertama Pertumbuhan dan perkembangan dimulai dengan terjadinya pembuahan dan penggabungan ovum dan sperma. Penggabungan ini menghasilkan sel zigot. Pada masa ini, individu baru tercipta. Selama minggu ketiga terbentuklah neural tube otak dan spina cord, notochord tulang belakang, ruas coelomic rongga tubuh dan primitif sistem kardiovaskular dan perkembangan primitif sel darah. Jantung mulai berdetak pada awal minggu keempat. Selama minggu kelima, perkembangan otak sangat cepat menghasilkan pertumbuhan yang luas pada kepala dan menjadi lebih besar. Hidung, mulut, dan langit – langit commit to user 21 mulut mulai terbentuk pada minggu keenam, dan kelopak mata mulai terlihat. Lengan dan kaki berkembang secara luas Varney, 2004, hal 208. Pada minggu ketujuh, otot menunjukkan perubahan yang baik, bertambah panjang, jari tangan dan kaki terlihat secara jelas. Leher mulai terbentuk sempurna, perut sedikit menggelembung, dan perkembangan urogenital mulai berlangsung. Telinga bagian luar jelas, meskipun tidak sepenuhnya berkembang. Pada akhir minggu ketujuh, embrio telah menunjukkan karakteristik manusia. Selanjutnya pada akhir minggu kedua belas, saluran cerna secara penuh terbentuk ke dalam perut keluar dari umbilical cord, genital bagian luar menandakan karakteristik pria atau wanita, anus telah terbentuk, dan karakteristik wajah fetus sudah terlihat seperti manusia. Fetus memiliki berat hampir 0,5 sampai 1 oz, dapat menelan, membuat pergerakan pernafasan, urinasi, bergerak dengan otot khusus, mulut terbuka dan tertutup. Kepala kira – kira tiga kali panjang cown-rump mahkota-pantat yang kira – kira hampir 56 sampai 61 mm. Varney, 2004, hal 208. b. Trimester Kedua dan Ketiga 1 Minggu 13 sampai 16 Kelopak mata digabungkan dan pertumbuhan kepala lambat. Jenis kelamin dengan jelas terlihat selama minggu keempat belas. Pada minggu keenam belas terjadi perkembangan tulang yang commit to user 22 cukup cepat. Pusat pengerasan tulang cukup stabil. Rata – rata panjang crown-rump 4,5 inchi dan berat fetus antara 3,5 dan 4 oz Varney, 2004, hal 208. 2 Minggu 17 sampai 20 Pertumbuhan yang cepat terus berlangsung. Pergerakan fetus yang lebih dan vernix caseosa menutupi seluruh tubuh pada akhir bulan. Jantung fetus terdengar dengan fetoscope pada akhir bulan. Pada akhir minggu kedua belas, rata – rata panjang, crown-rump fetus kira – kira 6,5 inchi dan rata – rata beratnya hampir 0,75 lb Varney, 2004, hal 208. 3 Minggu 21 sampai 24 Rambut tumbuh dengan jelas, kulit keriput, tembus cahaya, dan kemerahan memberikan kesan tua pada fetus, kurus dan tidak berlemak karena kehilangan subcutaneous lemak. Tunas untuk gigi permanen telah ada. Pada akhir bulan, rata – rata panjang crown- rump fetus lebih dari 8 inch dan beratnya hampir 1,25 lb Varney 2004, hal 210. 4 Minggu 25 sampai 28 Meskipun lemak dalam jumlah sedikit mulai tersimpan dan bertambahnya substansi berat membuat tubuh lebih proporsional pada akhir bulan. Rambut di kepala lebih panjang, gerakan commit to user 23 menghisap lebih kuat, mata mulai terbuka tertutup, dan kuku jari mulai tumbuh. Rata – rata panjang crown-rump fetus kira –kira 9 inchi dan beratnya kira – kira 2,25 lb pada akhir minggu keduapuluh delapan Varney, 2004, hal 210. 5 Minggu 29 sampai 32 Lemak subcutaneous mulai tersimpan, vernix caseosa tebal menutupi seluruh fetus. Rambut terus tumbuh, dan lanugo berlimpahan kecuali pada wajah. Kuku jari mencapai akhir jari tangan; kuku kaki sudah ada tapi tidak mencapai akhir kaki. Fetus mempunyai kendali ritme gerakan nafas dan suhu tubuh. Matanya terbuka, rata – rata panjang crown-rump fetus kira – kira 11 inchi dan beratnya hampir 3,75 lb Varney, 2004, hal 210. 6 Minggu 33 sampai 36 Pada akhir bulan ini, kulit menjadi lembut, tanpa keriput, lemak subcutaneous menjadi lebih tebal, tubuh menjadi bulat, dengan lengan dan kaki terlihat lebih gemuk. Rambut lebih panjang, kuku kaki telah mencapai ujung kaki, dan testicle kiri biasanya menurun ke dalam scrotum. Rata – rata panjang crown-rump lebih dari 12,5 inch dan berat hampir 5,5 lb selama minggu ketigapuluh enam Varney, 2004, hal 210. commit to user 24 7 Minggu 37 sampai 40 Pertumbuhan dan perkembangan penuh dicapai. Fetus saat ini lebih gemuk dengan dada yang menonjol. Pertumbuhan kuku melewati akhir jari – jari tangan dan kaki. Warna kulit bervariasi dari putih sampai pink sampai pink-kebiruan, tergantung ras, karena melanin yang memberikan warna pada kulit diproduksi setelah terpapar cahaya. Panjang crown-rump sekarang rata – rata 14 inch. Beratnya tergantung pada jumlah variabel tapi rata – rata 7,5 lb Varney, 2004, hal 210. Pertumbuhan dan perkembangan janin dapat dievaluasi pada saat melakukan pemeriksaan antenatal care, asuhan antenatal yang teratur bisa mendeteksi dini Intra Uterine Growth Retardation IUGR, Small for Gestational Age SGA, Large for Gestational Age LGA, maupun Intra Uterine Fetal Distress IUFD. Rancangan genetik untuk pertumbuhan janin dan perkembangannya ditentukan oleh kondisi genetik janin itu sendiri, akan tetapi hal tersebut dapat dipengaruhi oleh faktor masa kehamilan yang meliputi Kurang Masa Kehamilan KMK, Cukup Masa Kehamilan CMK, dan Lebih Masa Kehamilan LMK Varney, 2004, hal 205. Pertumbuhan dan perkembangan janin tersebut juga dipengaruhi oleh faktor dari ibu seperti kurangnya gizi pada masa kehamilan, merokok dan penyakit yang diderita ibu. Gizi merupakan faktor umum yang mempengaruhi kehamilan semua ibu. Faktor gizi dari ibu yang commit to user 25 berkaitan dengan berat badan bayi saat lahir adalah berat badan ibu sebelum hamil dan berat badan ibu selama hamil. Asupan nutrisi ibu hamil pada kehamilan ganda gemmeli berbeda pada kehamilan tunggal yang lebih banyak memerlukan kebutuhan gizi. Sedangkan pada ibu hamil yang merokok, termasuk konsumsi alkohol, kafein, kopi, ganja atau kokain beresiko tinggi pada pertumbuhan dan perkembangan janin karena dapat mempengaruhi proses metabolisme. Penyakit yang diderita ibu dapat mempengaruhi janin dengan berbagai mekanisme. Penyakit pada ibu dapat menyebabkan ukuran bayi yang terlalu kecil misalnya karena preeklampsia atau terlalu besar misalnya karena diabetes pada masa kehamilan Varney, 2004, hal 277. Catatan medik lengkap yang akurat mengenai pertumbuhan dan perkembangan janin, dan hasil pemeriksaan ANC berfungsi untuk memudahkan mengetahui hubungan frekuensi pemeriksaan antenatal care dengan berat badan bayi lahir. Berat Badan Bayi Lahir BBBL merupakan salah satu tolok ukur keberhasilan program kesehatan sehingga sangat diharapkan BBBL ≥ 2,5 kg yang dipandang sebagai BBBL normal. Dari beberapa faktor yang mempengaruhi BBBL yaitu tinggi badan ibu hamil, berat badan ibu hamil, urutan kehamilan, umur, kadar hemo-globin, tekanan darah, dan pendidikan ibu hamil. Berat badan bayi lahir normal antara 2500 gram - 4000 gram, sedangkan untuk berat badan bayi lahir abnormal adalah 2500 gram commit to user 26 atau 4000 gram. Bayi lahir dengan berat badan abnormal salah satunya disebabkan oleh gangguan pertumbuhan janin yang berdampak pada angka mortalitas dan morbiditas bayi. Banyak bayi yang dilahirkan dengan berat badan lahir yang rendah yang ketika dewasa dimungkinkan akan mengalami gangguan pertumbuhan baik fisik maupun mental. Berikut beberapa istilah yang berkaitan dengan gangguan pertumbuhan janin Mochtar, 1998: 1 Intra Uterine Growth Retardation IUGR adalah Retardasi Pertumbuhan Janin dalam Rahim. Bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan tidak sesuai dengan usia kehamilan. 2 Small for Gestational Age SGA sama dengan Light for Date. Yaitu Kecil untuk Masa Kehamilan KMK, bayi yang berat badannya kurang dari seharusnya usia kehamilan. 3 Large for Gestational Age LGA adalah bayi yang dilahirkan lebih besar dari seharusnya usia kehamilan, misalnya pada ibu yang menderita Diabetes mellitus. 4 Intra Uterine Fetal Distress IUFD adalah kematian janin dalam rahim akibat dari distress, kelainan liquor amnii, IUGR yang berkelanjutan. commit to user 27

B. Kerangka Pemikiran

Frekuensi ANC pada TM I, II, dan III sebanyak ≥ 4x dan teratur Frekuensi Keteraturan Teratur TM I ≥ 1x TM III ≥ 2x TM II ≥ 1x ANC Frekuensi ANC pada TM I, II, dan III sebanyak 4x dan tidak teratur Frekuensi Keteraturan Tidak teratur TM I tidak ANC TM III 2x TM II tidak ANC Berat Badan Lahir Bayi Abnormal Berat Badan Lahir Bayi Normal 2500 – 4000 gram 2500 gram atau 4000 gram Pertumbuhan dan Perkembangan Janin Perubahan Fisiologi Perubahan Anatomi Perubahan Psikologi Tanda dan Gejala Nutrisi Perubahan Hormonal Kehamilan Faktor yang mempengaruhi: Pengetahuan, Pendidikan Pekerjaan, Fasilitas kesehatan Toma, Toga, Nakes Sosial, Budaya, Ekonomi Rancangan genetik normal Asupan nutrisi cukup, Hamil Tunggal, Tidak ada penyakit menyertai Masa Kehamilan normal Rancangan genetik abnormal, Hamil ganda Asupan nutrisi kurang, Perokok aktifpasif Ada penyakit menyertai,Masa kehamilan abnormal Konsumsi alkohol, ganja, kokain, dsb. commit to user 28 C.HIPOTESIS Adanya hubungan frekuensi pemeriksaan Antenatal Care ANC pada ibu hamil dengan berat badan bayi lahir. commit to user 29 BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian jenis observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu metode pendekatan yang menggunakan satu kali pengumpulan data pada suatu saat, dilakukan dengan cepat dan sekaligus Arikunto, 2002.

2. Lokasi penelitian

Penelitian ini direncanakan dilakukan di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur. Waktu penelitian mulai dilakukan bulan November 2010.

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah ibu nifas yang semasa hamil melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur dengan kriteria sebagai berikut : a. Kriteria inklusi 1 Kehamilan Tunggal. 2 Memiliki catatan medik lengkap. 3 Bayi Lahir Hidup. 4 Bayi Lahir Cukup Bulan 5 Tidak ada riwayat penyakit yang menyertai selama hamil. commit to user 30 6 Bukan perokok aktif maupun pasif selama hamil. 7 Bukan peminum alkohol dan pengguna obat – obatan terlarang. 8 Bersedia menjadi subyek penelitian. b. Kriteria eksklusi 1 Kehamilan ganda. 2 Tidak memiliki catatan medik lengkap. 3 Bayi Lahir Mati atau IUFD. 4 Prematuritas. 5 Bayi mengalami retardasi pertumbuhan selama dalam kandungan IUGR. 6 Memiliki riwayat penyakit yang menyertai selama hamil. 7 Perokok aktif maupun pasif selama hamil. 8 Peminum alkohol dan pengguna obat – obatan terlarang. 9 Tidak bersedia menjadi subyek penelitian.

4. Teknik Sampling

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling, di mana pemilihan subjek berdasarkan atas sifat-sifat tertentu yang sesuai dengan kriteria dan karakteristik populasi Arief, 2004.

5. Sampel Penelitian

Populasi dapat didefinisikan sebagai simpulan obyek orang atau keadaan yang paling tidak memiliki satu karakteristik umum yang sama Furqon, 2002. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu nifas yang selama hamil memeriksakan kehamilannya di Klinik Swasta Dokter commit to user 31 Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur serta memasuki kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan dalam penelitian ini. Berdasarkan observasi peneliti, jumlah populasi sumber ini ada sekitar 100 ibu nifas. Sampel merupakan sebuah subset yang dicuplik dari populasi yang akan diamati atau diukur peneliti Murti, 2006. Penentuan besar sampel pada penelitian ini menurut Slovin dengan rumus sebagai berikut : n = keterangan : n : ukuran sampel N : ukuran populasi Ε : tingkatan kekeliruan pengambilan sampel yang ditolerir. Dengan rumus di atas maka sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah : dengan mengasumsi tingkat kekeliruan yang ditolerir adalah sebesar 10 n = n = n = 50 N 1+Nε² N 1+Nε² 100 1 + 100 10² commit to user 32 Jadi pada penelitian ini, peneliti menggunakan ukuran sampel sebanyak 50 ibu nifas.

6. Alur Penelitian

7. Identifikasi Variabel Penelitian

a. Variabel bebas : Frekuensi dan Keteraturan Pemeriksaan Antenatal Care ANC. b. Variabel terikat : Berat Badan Bayi Lahir c. Variabel Pengganggu: Riwayat penyakit yang diderita, perokok aktif maupun pasif, peminum alkohol dan pengguna obat – obatan terlarang, kehamilan ganda, IUGR, IUFD, LGA, SGA, dan prematuritas. Ibu Nifas yang memasuki kriteria inklusi dan eksklusi Antenatal Care Frekuensi dan Keteraturan Hasil Berat Badan Bayi Lahir Berat Badan Bayi ketika Lahir Hasil Analisis data Kesehatan Reproduksi Wanita commit to user 33

8. Definisi Operasional Variabel Penelitian

a. Berat badan bayi adalah jumlah berat yang dimiliki bayi pada saat lahir. . Data disajikan dengan skala ordinal dengan kategori jawaban : 1 BBLR Berat Badan Lahir Rendah yaitu 2500 gram. 2 BBLC Berat Badan Lahir Cukup yaitu 2500-4000 gram. 3 Berat Badan Lahir Lebih yaitu 4000 gram. b. Frekuensi pemeriksaan Antenatal Care adalah banyaknya kunjungan pemeriksaan pada ibu hamil untuk mengetahui kesejahteraan ibu dan janin selama kehamilan berlangsung. Data disajikan dengan skala nominal dengan kategori jawaban: 1 Ya apabila : a Frekuensi ibu hamil trimester III dalam melakukan kunjungan satu kali atau lebih pada trimester pertama sebelum umur kehamilan 14 minggu, satu kali atau lebih pada trimester kedua antara 14 – 28 minggu, dua kali atau lebih pada trimester ketiga antara minggu 28 – 36 dan sesudah minggu ke-36 sampai menjelang persalinan. b Teratur adalah ibu hamil melakukan kunjungan kehamilan sesuai jadwal secara berkesinambungan dari TM I sampai dengan TM III. 2 Tidak apabila : ibu melakukan kunjungan tidak sesuai jadwal tidak teratur atau kunjungan kurang dari 4 kali selama hamil. commit to user 34

2. Instrumen penelitian

Instrumen dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan kuesioner yaitu merupakan suatu teknik pengumpulan informasi yang memungkinkan analisis tentang sikap-sikap, keyakinan, perilaku, dan karakteristik beberapa orang utama di dalam organisasi yang bisa terpengaruh oleh sistem yang diajukan atau oleh sistem yang sudah ada.

3. Cara Kerja Penelitian

a. Mengumpulkan sampel dengan memberikan kuesioner. b. Melihat catatan Rekam Medik sampel ketika hamil untuk mengetahui jumlah dan keteraturan kunjungan pemeriksaan Antenatal Care. c. Data yang diperoleh pada penelitian diolah dalam teknik analisis data.

4. Teknik Analisis Data

Dalam hal ini untuk mengetahui hubungan berat badan bayi dengan frekuensi pemeriksaan Antenatal Care ANC pada ibu hamil diuji dengan menggunakan uji Chi Square. Hipotesis untuk H adalah tidak ada hubungan berat badan bayi dengan frekuensi pemeriksaan Antenatal Care ANC pada ibu hamil, dan H 1 adalah ada hubungan berat badan bayi dengan frekuensi pemeriksaan Antenatal Care ANC pada ibu hamil. Pengambilan keputusan hasil uji statistik berdasarkan nilai probabilitas dengan tingkat signifikansi 95 atau 0,05. artinya jika nilai probabilitas menunjukkan nilai 0,05 maka ditolak dan jika nilai probabilitas menunjukkan nilai 0,05 maka diterima. Data diolah dengan Statistical Product and Service Solution SPSS 11.00 for windows. commit to user 35

BAB IV HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur. Waktu penelitian mulai dilakukan bulan November 2010. Penelitian ini merupakan penelitian jenis observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Subyek penelitian ini adalah ibu nifas yang semasa hamil melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur dengan kriteria inklusi dan eksklusi, sedangkan pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling dan jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini sebesar 50 responden

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan penelitian yang dilakukan dengan pengambilan data dan pengisian kuesioner pada ibu nifas yang semasa hamil melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur diperoleh hasil sebagai berikut: 1. Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu Nifas Umur ibu nifas yang semasa hamil melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur dinilai dengan kuesioner dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini : commit to user 36 Tabel 1 . Distribusi Responden Berdasarkan Umur Ibu Nifas N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Umur Ibu 50 20 42 27.72 4.853 Sumber : Data Primer Kuesioner Umur pada Ibu Nifas, 2010 Dari tabel 1 mengenai distribusi responden berdasarkan umur ibu nifas di atas, menunjukkan bahwa umur ibu nifas yang semasa hamil melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur minimum 20 tahun dan maksimum 42 tahun sedangkan rata-rata 27,72 tahun dengan standar deviasi 4,853. 2. Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga Pendapatan keluarga ibu nifas yang semasa hamil melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur dinilai dengan kuesioner dapat dilihat pada tabel 2 di bawah ini : Tabel 2 . Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Keluarga Sumber : Data Primer Kuesioner Pendapatan Keluarga pada Ibu Nifas, Ngawi, 2010 Dari tabel 2 mengenai distribusi responden berdasarkan pendapatan keluarga, maka diketahui sebagian besar responden mempunyai pendapatan keluarga antara Rp 500.000 - Rp 1.000.000,- sebanyak 50, sedangkan yang terkecil responden mempunyai pendapatan keluarga lebih besar dari Rp 1.000.000,- sebanyak 20. Pendapatan Keluarga Frekuensi Persentase Rp 500.000 Rp 500.000 – Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 15 25 10 30 50 20 Jumlah 50 100 commit to user 37 3. Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan Bayi Lahir Berat badan bayi lahir pada bayi ibu nifas yang semasa hamil melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur dinilai dengan kuesioner dapat dilihat pada tabel 3 di bawah ini : Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan Berat Badan Bayi Lahir Berat Badan Bayi Lahir Frekuensi Persentase 2500 gram 2500- 4000 gram 4000 gram 6 40 4 12 80 8 Jumlah 50 100 Sumber : Data Primer Kuesioner Berat Badan Bayi Lahir pada Ibu Nifas, Ngawi, 2010 Dari tabel 3 mengenai distribusi responden berdasarkan berat badan bayi lahir, maka diketahui berat badan bayi lahir 2500 gram sebesar 12, berat bayi lahir antara 2500 – 4000 gram sebesar 80 dan berat bayi lahir 4000 gram sebesar 8. 4. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pemeriksaan ANC Semasa Hamil Frekuensi pemeriksaan kehamilan pada ibu nifas yang semasa hamil melakukan pemeriksaan ANC di Klinik Swasta Dokter Spesialis Obsgyn Ngawi Jawa Timur dinilai dengan register kohort ibu dapat dilihat pada tabel 4 di bawah ini: commit to user 38 Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Pemeriksaan ANC Semasa Hamil Frekuensi Pemeriksaan ANC Frekuensi Persentase Teratur Tidak Teratur 40 10 80 20 Jumlah 100 100 Sumber : Data Primer Kuesioner Frekuensi Pemeriksaan ANC Semasa Hamil pada Ibu Nifas, Ngawi, 2010 Dari tabel 4 mengenai distribusi responden berdasarkan frekuensi pemeriksaan ANC semasa hamil, maka proporsi terbanyak adalah 40 ibu hamil yang teratur memeriksakan kehamilan 80. Sedangkan proporsi kelompok ibu hamil yang tidak teratur memeriksakan kehamilan sebanyak 10 orang 20.

B. Analisis Data Untuk mengetahui hubungan frekuensi pemeriksaan Antenatal Care

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Pemberian Suplementasi Madu dengan Peningkatan Berat Badan Mencit (Mus musculus)

1 44 51

Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di RSUP Haji Adam Malik Medan

12 105 54

Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Praktik Bidan Sumiariani, AMKeb Kecamatan Medan Johor

2 37 67

Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Sigumpar Kabupaten Tobasamosir

4 59 53

Hubungan Antenatal Care Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di Klinik Bersalin Linda Silalahi Kecamatan Pancur Batu Tahun 2015

0 20 59

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL Hubungan Antara Konsumsi Tablet Fe Dan Frekuensi Antenatal Care (Anc) Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Desa Sendang Ponorogo.

0 2 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 2 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 13

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA), KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN BERAT BAYI LAHIR (BBL) Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA),Kadar Hemoglobin (Hb) Dan Frekuensi Antenatal Care (ANC) Dengan Berat Bayi Lahir Di RS PKU Muh

1 6 9

HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE ( ANC ) DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI BPS PIPIN YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 9