commit to user 12
kurang  asupan  besi.  Untuk  itu,  ibu  hamil  seharusnya  menerima suplemen  zat  besi  30  mg  sehari  150  mg  besi  sulfat,  300  mg  besi
glukonat,  atau  100  mg  besi  fumarat  pada  saat  trimester  kedua  dan ketiga. Suplemen tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bagi
ibu  dan  janin  untuk  sintesis  hemoglobin  saat  kehamilan  dan  untuk mengganti  darah  yang  hilang  saat  melahirkan.  Selain  itu,  mengurangi
terjadinya anemia Varney, 2004, hal 232.
2. Antenatal Care ANC
a.  Pengertian Antenatal Care Antenatal  care  adalah  perawatan  yang  diberikan  oleh  bidan  dan
dokter  spesialis  obsgyn  selama  kehamilan  untuk  memastikan  agar kesehatan  ibu  dan  janinnya  berada  dalam  keadaan  yang  normal  dan
memuaskan Tiran, 2006. b.  Pelayanan Antenatal
Pelayanan antenatal adalah pelayanan atau pemeriksaan kesehatan bagi  ibu  hamil  sesuai  standar  pada  masa  kehamilan  oleh  tenaga
terampil dokter, bidan,   dan perawat Dinkes  Jateng, 2003. Standar minimal  pelayanan  antenatal  meliputi  7T  yaitu  timbang  berat  badan,
ukur tinggi badan, ukur tekanan darah, pemberian imunisasi TT, ukur tinggi  fundus  uteri,  pemberian  tablet  besi  minimal  90  tablet  selama
masa kehamilan dan temu wicara untuk persiapan rujukan. c.  Tujuan Antenatal Care
Asuhan antenatal mempunyai beberapa tujuan, di antaranya:
commit to user 13
1  Memantau  kemajuan  kehamilan  untuk  memastikan  kesehatan  ibu dan tumbuh kembang bayi.
2  Meningkatkan  dan  mempertahankan  kesehatan  fisik,  mental  dan sosial ibu dan bayi.
3  Mengenali  secara  dini  adanya  komplikasi  yang  mungkin  terjadi selama  kehamilan,  termasuk  riwayat  penyakit  secara  umum,
kebidanan dan pembedahan. 4  Mempersiapkan  persalinan  cukup  bulan,  melahirkan  dengan
selamat, ibu maupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin. 5  Mempersiapkan  ibu  agar  masa  nifas  berjalan  dengan  normal  dan
pemberian ASI eksklusif. 6  Mempersiapkan  ibu  dan  keluarga  dalam  menerima  kelahiran  bayi
agar dapat tumbuh kembang secara normal Saifuddin, dkk, 2006, hal 90.
Menurut Scott, dkk, 2002, untuk memajukan kepedulian diri dan kemampuan  bagi  pemeliharaan  diri,  menurunkan  angka  mortalitas
morbiditas  maternal,  dan  menurunkan  kematian  janin  dan  intervensi kehamilan yang tidak perlu.
d.  Manfaat Antenatal Care Pengawasan ANC memberikan manfaat dengan tujuan ditemukan
berbagai  kelainan  yang  menyertai  kehamilan  secara  dini,  sehingga dapat  dipertimbangkan  dan  dipersiapkan  langkah-langkah  dalam
pertolongan  persalinannya.  Janin  dalam  rahim  dan  ibunya  merupakan
commit to user 14
satu  kesatuan  yang  saling  mempengaruhi,  sehingga  kesehatan    ibu yang  optimal  akan  meningkatkan  kesehatannya,  juga  pertumbuhan,
dan perkembangan janin Manuaba, 1998, hal 36. e.  Standar Pelayanan Antenatal Care
Sesuai  dengan  standar  pelayanan  kebidanan,  dalam  pelayanan ANC terdiri dari 6 standar yaitu : Departemen Kesehatan RI, 2001
1  Identifikasi  ibu  hamil  yang  bertujuan  mengenai  dan  memotivasi ibu hamil memeriksakan kehamilannya.
2  Pemeriksaan dan
pemantauan antenatal
yang bertujuan
memberikan  pelayanan  antenatal  dan  deteksi  dini  komplikasi kehamilan.
3  Palpasi  abdominal  yang  bertujuan  untuk  memperkirakan  usia kehamilan, pemantauan pertumbuhan janin, penentuan letak, posisi
dan bagian terendah janin. 4  Pengelolaan  anemia  pada  kehamilan  yang  bertujuan  menentukan
anemia pada kehamilan secara dini dan melakukan tindakan lanjut yang memadai untuk anemia sebelum persalinan berlangsung.
5  Pengelolaan  dini  hipertensi  pada  kehamilan  yang  bertujuan  untuk mengenali dan menemukan secara dini hipertensi pada kehamilan,
mengenali tanda dan gejala preeklamsia serta mengambil tindakan yang tepat.
commit to user 15
6  Persiapan  persalinan  yang  bertujuan  untuk  memastikan  bahwa persalinan  direncanakan  dalam  lingkungan  yang  aman  dan
memadai dengan pertolongan terampil. f.  Jadwal Antenatal Care
1  Konsep Keteraturan ANC Keteraturan  adalah  kesamaan  keadaan,  kegiatan  atau  proses
yang  terjadi  beberapa  kali  atau  lebih,  keadaan  atau  hal  teratur Hoetomo,  2005.  Dalam  hal  ini  bagaimana  ibu  hamil
memeriksakan  kehamilannya  di  tempat  pelayanan  kehamilan, keteraturan  ANC  adalah  kedisiplinankepatuhan  ibu  hamil  untuk
melakukan  pengawasan  sebelum  anak  lahir  terutama  ditujukan pada anak.
2  Frekuensi Kunjungan ANC Kunjungan
ANC adalah
kontak ibu
hamil dengan
pemberi  perawatanasuhan  dalam  hal  mengkaji  kesehatan  dan kesejahteraan  bayi  serta  kesempatan  untuk  memperoleh  informasi
dan  memberi  informasi  bagi  ibu  dan  petugas  kesehatan Henderson, 2006, hal 90.
Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan. Satu kali pada triwulan pertama, satu kali pada
triwulan kedua, dan dua kali pada triwulan ketiga. Adapun standar jadwal kunjungan ibu hamil sebagai berikut:
commit to user 16
a  Kunjungan I umur kehamilan kurang dari 16 minggu Kunjungan  ini  dilakukan  setiap  sebulan  sekali  tujuannya
untuk  penapisan  dan  pengobatan  anemia,  perencanaan persalinan,  pengenalan  komplikasi  akibat  kehamilan  dan
pengobatannya Saifuddin, dkk, 2006, hal 98. Pemeriksaan ini meliputi  memeriksa  suara  jantung  janin  dengan  Doppler
velocity  pada  umur  kehamilan  12  minggu  dan  melakukan penilaian  pertumbuhan,  memeriksa  uji  genetika  sesuai
kebutuhan amniosintesis dan alfa-fetoprotein serum ibu serta memperhatikan ulang hasil pemeriksaan laboratorium prenatal
pada umur kehamilan 14 sampai 16 minggu Scott, dkk, 2002, hal 154.
b  Kunjungan  II  umur  kehamilan  24-28  minggu  dan  kunjungan III umur kehamilan 32 minggu
Kunjungan  ini  dilakukan  untuk  pengenalan  komplikasi akibat  kehamilan  dan  pengobatannya,  penapisan  preeklamsia,
gemmeli,  infeksi  alat  reproduksi  dan  saluran  perkemihan, mengulang rencana persalinan Saifuddin, dkk, 2006, hal 98.
Pada  umur  kehamilan  24  minggu  dapat  memulai  dengan pendidikan  ibu  dan  pada  umur  kehamilan  28  minggu  dapat
memberikan  imunoglobulin  Rh  bila  ada  indikasi,  melakukan pemeriksaan  diabetes  gestasional,  melakukan  penilaian  risiko
menurut indikasi Scott, dkk, 2002, hal 154.
commit to user 17
c  Kunjungan IV umur kehamilan 36 minggu sampai bayi aterm. Kunjungan ini sama dengan kunjungan  I,  II,  III  mengenai
adanya  kelainan  letak  dan  presentasi,  memantapkan  rencana persalinan,  mengenai  tanda  tanda  persalinan  Saifuddiin,  dkk,
2006,  hal  98.  Melakukan  observasi  untuk  komplikasi, melakukan  pemeriksaan  ulang  haemoglobin,  dan  memulai
dengan  pengamatan  janin  menurut  indikasi,  melakukan perencanaan  untuk  kehamilan  lewat  waktu  bila  umur
kehamilan mencapai 41 minggu Scott, dkk, 2002 hal 155. Sedangkan  menurut  Manuaba,  tahun  2007,  berdasarkan
upaya  pengawasan  teratur  ibu  hamil  di  Inggris  tahun  1929 adalah sebagai berikut :
1 Setiap 4 minggu sampai kehamilan berumur 28 minggu. 2 Setiap 2 minggu sampai kehamilan berumur 36 minggu.
3 Setiap minggu setelah umur kehamilan di atas 36 minggu sampai proses persalinan dimulai.
Dijumpai  modifikasi  jadwal  pemeriksaan  ibu  hamil multigravida dengan riwayat hamil, persalinan spontan aterm,
dan hidup sebagai berikut: 1 Setiap 8 minggu sampai umur kehamilan 28 minggu
2 Setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 36 minggu 3 Setiap  minggu  setelah  umur  kehamilan  diatas  36  minggu
sampai proses persalinan dimulai.
commit to user 18
g.  Pelaksanaan Antenatal Care Dalam  pelaksanaan,  ANC  dilakukan  oleh  dokter  spesialis
obsgyn,  dokter  ahli  lain,  dokter  umum,  bidan,  perawat  bidan,  dan dukun  terlatih  Mochtar,  1998.  Adapun  lokasi  pemberian  pelayanan
ANC  dapat  bersifat  statis  dan  aktif  meliputi  puskesmas,  puskesmas pembantu,  pondok  bersalin,  posyandu,  rumah  penduduk,  rumah  sakit
pemerintahswasta, rumah sakit bersalin, tempat praktek swasta seperti bidan  praktek  swasta  dan  klinik  dokter  Departemen  Kesehatan  RI,
2001. Menurut  Manuaba  2007,  penatalaksanaan  ANC  adalah
menegakkan diagnosis kehamilan yang meliputi: 1  Melakukan anamnesis yang tepat dan cermat
2  Melakukan pemeriksaan: a  Pemeriksaan umum tentang kesehatan ibu hamil.
b  Pemeriksaan  khusus  ibu  hamil  yaitu  inspeksi,  palpasi, auskultasi,
pemeriksaan dalam
melakukan penegakkan
diagnosis  hamil  muda,  melakukan  penegakkan  kemungkinan hamil  dengan  cefalopelvic  disproportion  melalui  perasat
Osborn dan Muller-Kerr-Menru. c  Pemeriksaan penunjang khusus  yaitu pemeriksaan air ketuban,
pengambilan  sampel  vilikorealis,  pemeriksaan  ultrasonografi, pemeriksaan dengan menggunakan Doppler velocity.
commit to user 19
d  Pemeriksaan laboratorium umum yaitu darah lengkap dan urine lengkap.  Jika  perlu,  melakukan  pemeriksaan  laboratorium
khusus  ibu  hamil  yaitu  penyakit  tergolong  TORCH  dan  alfa- fetoprotein.  Pada  kasus  tertentu  dilakukan  pemeriksaan
laboratorium  tambahan  yaitu  uji  fungsi  hati  dan  uji  fungsi ginjal.
h.  Faktor yang mempengaruhi Antenatal Care Menurut  Notoatmodjo  2003,  hal  95,  beberapa  faktor  yang
mempengaruhi keteraturan ANC yaitu: 1  Pengetahuan, pendidikan, dan pekerjaan
Pemeriksaan  kesehatan  bagi  ibu  hamil  diperlukan  pengetahuan dan  kesadaran  ibu  tersebut  tentang  manfaat  periksa  hamil,  baik
bagi kesehatan ibunya sendiri maupun janinnya. Tinggi rendahnya pendidikan  seseorang  akan  mempengaruhi  pola  pikir  seseorang.
Pola  pikir  yang  baik  akan  mendorong  seseorang  untuk memperhatikan  masalah  kesehatannya  seperti  melakukan  ANC
secara  teratur.  Dan  seorang  ibu  hamil  yang  tidak  bekerja  akan mempunyai  waktu  yang  lebih  banyak  untuk  memeriksakan
kehamilannya. 2  Tokoh  masyarakat  Toma,  tokoh  agama  Toga,  dan  petugas
kesehatan Nakes Diperlukan perilaku contoh acuan dari para tokoh masyarakat,
tokoh  agama  dan  para  petugas,  lebih  –  lebih  para  petugas
commit to user 20
kesehatan.  Juga  diperlukan  peraturan  atau  perundang  –  undangan yang  mengharuskan  ibu  hamil  melakukan  periksa  hamil.  Hal
tersebut akan menguatkan ibu hamil dalam pemeriksaan ANC. 3  Fasilitas kesehatan
Ketersediaan sarana dan prasarana atau fasilitas kesehatan yang mudah
diperoleh akan
mendukung atau
memungkinkan terwujudnya perilaku pemeriksaan kehamilan.
4  Sosial, budaya dan ekonomi Kepercayaan,  tradisi  dan  sistem  nilai  masyarakat  juga  dapat
mendorong  atau  menghambat  ibu  untuk  periksa  hamil.  Misalnya, orang hamil tidak boleh  disuntik termasuk suntikan anti tetanus,
karena suntikan bisa menyebabkan anak cacat.
3. Pertumbuhan dan Perkembangan Janin