Ibu Hamil Tinjauan Pustaka

commit to user 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Pustaka

1. Ibu Hamil

a. Pengertian Ibu hamil

Ibu hamil adalah ibu yang mengandung mulai trimester I sampai dengan trimester III Dinas Kesehatan Jateng, 2003. Usia yang sehat dalam bereproduksi antara 20-35 tahun. Menurut Varney 2007, hal 217, seorang ibu didiagnosis hamil secara khusus berkaitan dengan tanda praduga, kemungkinan, dan tanda-tanda pasti kehamilan. Tanda praduga dan gejala pada ibu hamil meliputi: 1 Amenorea tidak dapat haid. Umumnya wanita hamil berhenti haid. Dalam hal ini penting mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir untuk menentukan usia kehamilan dan tafsiran persalinan. 2 Nausea mual dan emesis muntah. Mual terjadi umumnya pada bulan – bulan pertama kehamilan dan kadang – kadang disertai oleh muntah. Hal ini sering terjadi pada pagi hari, tapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disertai dengan morning sickness. 3 Mengidam menginginkan makanan atau minuman tertentu. 4 Pingsan. Sering dijumpai pada tempat yang ramai. Dianjurkan untuk tidak pergi ke tempat ramai pada bulan – bulan pertama commit to user 7 kehamilan. Gangguan pingsan akan hilang sesudah umur kehamilan 16 minggu. 5 Mammae menjadi tegang dan membesar. Keadaan ini disebabkan oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang merangsang duktuli dan alveoli pada mammae. 6 Anoreksia tidak ada nafsu makan. 7 Sering kencing. Keadaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan – bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. 8 Obstipasi susah buang air besar. Keadaan ini terjadi karena tonus otot menurun yang disebabkan oleh pengaruh hormon steroid. 9 Pigmentasi kulit terjadi pada umur kehamilan 12 minggu ke atas yang dipengaruhi oleh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai pada muka chloasma gravidarum, areola payudara, leher dan dinding perut linea nigra = grisea. 10 Epulis. Yaitu suatu hipertrofi papilla ginggivae papil gusi. Sering terjadi pada triwulan pertama. 11 Varises. Pembesaran pembuluh darah pemekaran vena - vena yang didapat pada genetalia eksterna, fossa poplitea, kaki dan betis biasanya dijumpai pada triwulan akhir. Sedangkan tanda – tanda kehamilan pasti yaitu dapat diraba dan dikenal bagian-bagian janin, dapat dicatat atau didengar bunyi jantung janin dengan beberapa cara, dapat dirasakan gerakan janin dan commit to user 8 ballotement, pada pemeriksaan sinar rontgen tampak kerangka janin, fetoskopi, kemudian dengan ultrasonografi USG, dapat diketahui ukuran kantong janin, panjangnya janin crown-rump, dan diameter biparietalis tulang ubun - ubun hingga dapat diperkirakan usia kehamilan, dan selanjutnya dapat dipakai untuk menilai pertumbuhan janin. Ditinjau dari usia kehamilan, kehamilan dibagi dalam 3 bagian, yaitu : 1 Kehamilan trimester TM pertama antara 0 sampai 12 minggu 2 Kehamilan trimester kedua antara 12 sampai 28 minggu 3 Kehamilan trimester ketigaterakhir antara 28 sampai 40 minggu Saifuddin, dkk, 2005, hal 89. b. Perubahan Fisiologi dan Hormonal pada Ibu Hamil Plasenta menghasilkan beberapa hormon. Hormon ini yang menyebabkan sejumlah perubahan fisiologi yang diketahui pada diagnosis kehamilan. Kadar estrogen dan progesteron yang tinggi dihasilkan oleh plasenta yang berpengaruh pada perubahan payudara, pigmen kulit, dan pembesaran uterin pada trimester pertama. Estrogen memacu perkembangan sistem ductal payudara, progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara dan berperan pada tumbuhnya kelenjar susu. Meskipun penyebab pigmentasi kulit belum jelas, estrogen dan progesteron mempunyai efek melanosit yang akan menghitamkan areola di sekitar puting terjadi pada bulan ketiga commit to user 9 kehamilan. Perubahan fisiologi melibatkan perubahan metabolisme yang menyebabkan seringnya kelelahan selama trimester pertama. Basic Metabolic Rate BMR menurun pada awal kehamilan, menghasilkan kelelahan, kemudian secara progresif meningkat sebagai hasil langsung dari aktivitas metabolisme Varney, 2004, hal 198. c. Perubahan Anatomi Pelebaran Uterine pada Ibu Hamil Estrogen dan progesteron adalah hormon yang paling mempengaruhi pembesaran dinding uterine selama awal bulan kehamilan. Pelebaran uterine adalah hasil meningkatnya ukuran dan peregangan sel otot dinding uterine akan mengalami penguatan pada masa perkembangan ini, karena meningkatnya elastisitas dan penumpukan jaringan fibrous sehingga terjadi hipertrofi sel otot Varney, 2004, hal 200. d. Perubahan Psikologi pada Ibu Hamil Kejadian dan proses psikologi yang terjadi selama kehamilan diidentifikasi pada trimester kehamilan. Pada TM I, kebanyakan wanita bingung tentang kehamilannya. Hampir 80 kecewa, menolak, gelisah, dan depresi. Kebingungan secara normal berakhir spontan ketika ibu hamil menerima kehamilannya. Penerimaan ini biasanya terjadi pada akhir TM I dan didukung oleh perasaannya yang cukup aman untuk mengungkapkan perasaan terhadap konflik yang dialami selama ini. TM I juga sering merupakan masa kekhawatiran dari penantian kehamilan menjadi aman. commit to user 10 TM II sering dikatakan periode gambaran kesehatan. Selama periode ini ibu hamil umumnya merasa baik dan terbebas dari ketidaknyamanan kehamilan. TM II dibagi menjadi dua fase: prequickening dan postquickening sebelum dan sesudah pergerakan janin yang pertama. Menurut Saifuddin, dkk 2006, hal 203, hubungan episode kehamilan dengan perubahan psikologis yang terjadi: 1 TM I : sering terjadi fluktuasi lebar aspek emosional sehingga periode ini mempunyai risiko tinggi untuk terjadinya rasa tidak nyaman. 2 TM II : fluktuasi emosional sudah mulai mereda dan perhatian ibu hamil lebih terfokus pada berbagai perubahan tubuh yang terjadi selama kehamilan, dan hubungan batiniyah dengan bayi yang dikandungnya semakin erat. 3 TM III : berkaitan dengan bayangan risiko kehamilan dan proses persalinan sehingga wanita hamil sangat emosional dalam upaya mempersiapkan atau mewaspadai segala sesuatu yang mungkin akan dihadapi. e. Nutrisi Ibu Hamil Asupan nutrisi saat kehamilan adalah hal yang paling penting untuk diperhatikan. Ibu hamil memerlukan petunjuk spesifik berkaitan dengan kebutuhan gizi kalori, protein, besi, asam folat dan vitamin C. Kalori dan protein adalah sama – sama dibutuhkan sebab kalori berfungsi untuk melindungi protein agar tidak diubah menjadi energi. Apabila commit to user 11 kalori kurang, wanita hamil akan kekurangan protein. Sehingga asupan nutrisi tidak mencukupi karena protein digunakan untuk memenuhi energi yang dibutuhkan. Keseimbangan nitrogen positif menunjukkan penyimpanan protein. Bila 90 – 100 dari asupan protein digunakan, ukuran bayi akan menjadi kecil saat lahir. Bila penggunaan asupan protein hanya 30 bayi yang lahir akan lebih besar. Keseimbangan nitrogen positif tergantung pada asupan kalori dan protein yang disimpan. Bila asupan kalori dan protein tidak mencukupi, cadangan lemak harus diubah menjadi energi, hal tersebut dapat menimbulkan asetonuria pada ibu, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf pada janin. Sehingga jumlah kalori dan protein yang dibutuhkan harus ditentukan sesuai dengan kebutuhan masing – masing individu untuk menjamin keselamatan janin Varney, 2004, hal 279. Pada saat hamil hampir semua gizi baik asupan kalori maupun protein diperoleh dari makanan. Akan tetapi, asupan mineral seperti besi, seng, kalsium, magnesium, vitamin D, E, B6 dan asam folat tidak dapat dicukupi dari makanan saja. Ibu hamil masih memerlukan suplemen makanan secara rutin terutama pada kelompok faktor risiko tinggi seperti Kekurangan Energi Kronik KEK, kondisi khusus, dan kekurangan zat besi anemia. Ibu hamil yang tidak mengkonsumsi cukup vitamin D dan kalsium dapat diketahui dari kandungan vitamin D dalam air susunya yang kurang. Sebagian besar ibu hamil tidak memiliki cadangan zat besi yang mencukupi dan pola makan yang commit to user 12 kurang asupan besi. Untuk itu, ibu hamil seharusnya menerima suplemen zat besi 30 mg sehari 150 mg besi sulfat, 300 mg besi glukonat, atau 100 mg besi fumarat pada saat trimester kedua dan ketiga. Suplemen tersebut dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan bagi ibu dan janin untuk sintesis hemoglobin saat kehamilan dan untuk mengganti darah yang hilang saat melahirkan. Selain itu, mengurangi terjadinya anemia Varney, 2004, hal 232.

2. Antenatal Care ANC

Dokumen yang terkait

Hubungan antara Pemberian Suplementasi Madu dengan Peningkatan Berat Badan Mencit (Mus musculus)

1 44 51

Hubungan Kadar Hemoglobin Ibu Hamil dengan Berat Badan Bayi Baru Lahir di RSUP Haji Adam Malik Medan

12 105 54

Hubungan Pertambahan Berat Badan Ibu Saat Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Praktik Bidan Sumiariani, AMKeb Kecamatan Medan Johor

2 37 67

Hubungan Lingkar Lengan Atas Ibu Hamil dengan Berat Bayi Lahir di Puskesmas Sigumpar Kabupaten Tobasamosir

4 59 53

Hubungan Antenatal Care Dengan Berat Badan Lahir Bayi Di Klinik Bersalin Linda Silalahi Kecamatan Pancur Batu Tahun 2015

0 20 59

HUBUNGAN ANTARA KONSUMSI TABLET Fe DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN KADAR HEMOGLOBIN PADA IBU HAMIL Hubungan Antara Konsumsi Tablet Fe Dan Frekuensi Antenatal Care (Anc) Dengan Kadar Hemoglobin Pada Ibu Hamil Di Desa Sendang Ponorogo.

0 2 9

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 2 15

HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANC (Antenatal Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anc (Antenatal Care) Terhadap Perilaku Kunjungan Anc (Antenatal Care).

0 1 13

HUBUNGAN LINGKAR LENGAN ATAS (LILA), KADAR HEMOGLOBIN (Hb) DAN FREKUENSI ANTENATAL CARE (ANC) DENGAN BERAT BAYI LAHIR (BBL) Hubungan Lingkar Lengan Atas (LILA),Kadar Hemoglobin (Hb) Dan Frekuensi Antenatal Care (ANC) Dengan Berat Bayi Lahir Di RS PKU Muh

1 6 9

HUBUNGAN PERSEPSI IBU HAMIL TERHADAP PELAYANAN ANTENATAL CARE ( ANC ) DENGAN FREKUENSI KUNJUNGAN ANTENATAL CARE PADA IBU HAMIL DI BPS PIPIN YOGYAKARTA TAHUN 2012

0 0 9