Bentuk Latihan Plyometric Dosis Latihan Plyometric

commit to user 24

5. Latihan Plyometric a. Dasar-dasar latihan Plyometric

0HQXUXW KX ´ODWLKDQ Plyometric adalah latihan yang dilakukan dengan sengaja untuk meningkatkan kemampuan atlet, merupakan SHUSDGXDQ ODWLKDQ NHFHSDWDQ GDQ NHNXDWDQ´ 3HUSDGXDQ DQWDUD NHNXDWDQ GDQ kecepatan merupakan perwujudan dari daya ledak otot. Oleh karena itu plyometric merupakan metode latihan yang sangat efektif untuk meningkatkan kemampuan daya ledak otot eksplosif power. Tipe kerja dalam latihan Plyometric cepat dan eksplosif. Gerakan- gerakan yang d LODNXNDQEHUVLIDWUHDNWLI3\NHPHQ\DWDNDQEDKZD´ latihan dan drill Plyometric didasarkan pada prinsip- prinsip peregangan pendahuluan pra-peregangan otot yang terlibat pada saat penyelesaian atas respon untuk penyerapan kejutan dari tegangan awal yang dilakukan otot sewaktu SHQGDUDWDQ´ Ciri khas dari latihan pliometrik adalah adanya peregangan awal pre- stretching dan tegangan awal pre- tension pada saat melakukan kerja. Dari uraian di atas dapat dikemukakan bahwa latihan plyometric merupakan latihan yang menjembatani antara kecepatan dan kekuatan. Tipe gerakan dalam plyometric adalah cepat, kuat, eksplosif, dan reaktif. Tipe- tipe seperti ini merupakan tipe dari kemampuan daya ledak. Oleh karena itu latihan plyometric merupakan latihan yang sangat baik untuk meningkatkan daya ledak power.

b. Bentuk Latihan Plyometric

Menurut Sukadiyanto 2005: 96 bentuk latihan plyometric dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu latihan dengan intensitas rendah low impact dan latihan dengan intesitas tinggi high impact. commit to user 25 1. Bentuk latihan plyometric dengan intensitas rendah low impact antara lain : a Skipping b Rope Jump lompat tali c Hops loncat-loncat atau lompat-lompat d Melompat diatas bangku atau tali setinggi 25-35 cm e Melempar ball medicine 2-4 kg f Melempar bola tennis yang ringan. 2. Bentuk latihan plyometric dengan intensitas tinggi high impact antara lain : a Standing Jumplong jump b Triple jump c Lompat tinggi dan langkah panjang d Drop Jump e Reactive Jump f Melempar benda yang relatif berat. Latihan plyometric akan lebih efektif apabila pelatih dapat menyusun periodisasi latihan yang tepat. Pelatih perlu memaduka antara frekuensi, voleme, intensitas beserta pengembangannya. Perpaduan yang tepat akan menghasilkan penampilan yang maksimal. Tidak ada riset yang menunjukkan secara rinci mengenai aturan volume yang berkaitan dengan set dan repetisi. Literatur lebih menganjurkan agar pelatih menyesuaikan dengan kondisi dan tingkat keberhasilan latihan. Intensitas latihan dalam plyometric selalu diukur dengan tingkat kesulilat gerakkan.

c. Dosis Latihan Plyometric

Pemberian dosis latihan harus direncanakan, disusun dan diprogramkan dengan baik sehingga tujuan yang direncanakan dapat dicapai. Dalam pembuatan program latihan, Dangsina Moeloek dan Arjatmo Tjokronegoro 1984: 12-14 commit to user 26 menyebutkan, dalam pembuatan program latihan harus meliputi faktor- faktor sebagai berikut : a tipe latihan, b intensitas latihan, c frekuensi latihan, dan d lama latihan. Selanjutnya menurut M. Sajoto 1995: 33- 35 dalam penyusunan program latihan harus memperhatikan, a jumlah beban, b repetisi dan set, serta c frekuensi dan lama latihan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam penyusunan program latihan untuk latihan plyometric antara lain intensitas latihan, repetisi dan set serta frekuensi dan lama latihan. 1 Intensitas Latihan 0HQXUXW06DMRWREDKZD´LQWHQVLWDVODWLKDQDGDODKWDNDUDQ NHVXQJJXKDQ SHQJHOXDUDQ WHQDJD DWOHW GDODP PHODNXNDQ DNWLYLWDV MDVPDQL´ Ukuran kesungguhan dalam pelaksanaan latihan merupakan bentuk dari intensitas latihan. Intensitas merupakan faktor yang penting dalam latihan plyometric. Pelaksanaan yang cepat dengan usaha yang maksimal adalah penting untuk mendapat hasil yang optimal. Dengan demikian latihan Plyometric ini dilaksanakan dalam intensitas yang tinggi. Hal ini sesuai pendapat Bompa 1994: 42 yaitu bahwa latihan Plyometric dengan lompat- lompat memantul itu GLODNXNDQGHQJDQ´LQWHQVLWDVVXEPDNVLPDO´ 2 Repetisi dan Set 0HQXUXW06DMRWREDKZD´UHSHWLVLDGDODKMXPODKXOangan mengangkat suatu beban, sedangkan set adalah suatu rangkaian kegiatan dari UHSHWLVL´ 3HQHQWX MXPODK UHSHWLVL GDQ VHW \DQJ KDUXV GLODNXNDQ GDODP ODWLKDQ ditentukan dengan tepat. commit to user 27 Menurut Nosseck 1982: 81 bahwa dosis latihan lompat untuk meningkatkan power otot tungkai adalah dengan intensitas 30 - 50 repetisinya 6 - 12, antara 4 - 6 seri, interval istirahat 2 - 5 menit dengan irama latihan cepat dan eksplosif. 3 Frekuensi dan Lama Latihan Frekuensi adalah jumlah beberapa kali latihan dilakukan tiap minggunya. Lamanya latihan yaitu lama waktu yang diperlukan untuk melatih hingga terjadi perubahan yang nyata. Menurut Mulyono B. A 1990: 56 lamanya kegiatan latihan hendaknya berada dalam kurun waktu antara 40 - 60 menit. Frekuensi latihan seyogianya dilakukan 4 - 5 kali dalam seminggu. Oleh karena atlet yang tidak berlatih selama 48 jam maka endurancenya sudah menurun.

6. Latihan Hurdle Hopping a. Pengaruh latihan Hurdle Hopping Terhadap Power Otot Tungkai.

Dokumen yang terkait

PENGARUH LATIHAN HURDLE HOPS DALAM PENINGKATAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI PESILAT REMAJA

5 23 72

PENGARUH PENAMBAHAN LATIHAN CORE STABILITY PADA LATIHAN SQUAT JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

0 1 11

PENDAHULUAN Pengaruh Penambahan Latihan Core Stability Pada Latihan Squat Jump Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai.

0 2 7

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP TERHADAP POWER OTOT TUNGKAI PADA PEMAIN Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Terhadap Power Otot Tungkai Pada Pemain Bulutangkis Universitas Muhammadiyah Surakarta.

2 6 15

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sepak Bola Pemula.

1 2 21

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK DEPTH JUMP DAN PLANK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI DAN KEKUATAN OTOT Pengaruh Latihan Pliometrik Depth Jump Dan Plank Training Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Dan Kekuatan Otot Perut Pada Pemain Sep

1 2 25

PENGARUH LATIHAN ISOKINETIC DAN PLYOMETRIC TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PADA Pengaruh latihan isokinetic dan plyometric terhadap peningkatan power tungkai pada pemain futsal.

1 2 21

PENGARUH LATIHAN PLIOMETRIK FRONT JUMP DAN SIDE JUMP TERHADAP PENINGKATAN POWER OTOT TUNGKAI ATLET BOLAVOLI PUTRI JUNIOR YUSO YOGYAKARTA.

7 18 115

MENINGKATKAN KEMAMPUAN POWER OTOT TUNGKAI MELALUI LATIHAN PLYOMETRIC DEPTH JUMP MODIFICATION PADA PESILAT REMAJA PUTRA PERGURUAN SILAT PERSINAS ASAD SLEMAN.

5 24 91

PENGARUH LATIHAN PLYOMETRIC HEXAGON DAN HOP SCOTCH TERHADAP PENINGKATAN POWER TUNGKAI PESILAT TAPAKSUCI REMAJA KABUPATEN KLATEN.

1 9 132