commit to user
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pembinaan prestasi dalam cabang olahraga dapat dicapai melalui latihan yang terprogram, teratur dan terukur dengan melibatkan berbagai disiplin ilmu
pengetahuan dan teknologi. Setiap cabang olahraga membutuhkan latihan fisik untuk mencapai prestasi yang maksimal. Latihan fisik pada setiap cabang olahraga
merupakan dasar utama yang harus dilakukan, selain meningkatkan latihan teknik, taktik dan mental.
Faktor yang dapat memacu perkembangan prestasi dalam olahraga diantaranya adalah adanya peningkatan kualitas dalam pelatihan dan pembinaan
olahraga. Peningkatan kualitas dalam pelatihan dan pembinaan olahraga tersebut dapat dicapai dengan penerapan berbagai disiplin ilmu pengetahuan dan teknologi
yang terkait dalam pelatihan dan pembinaan olahraga. Upaya untuk meningkatkan prestasi dalam olahraga, harus melalui latihan yang dilakukan dengan pendekatan
ilmiah terhadap ilmu - ilmu yang terkait. Berbagai ilmu - ilmu yang terkait dalam olahraga dan kesehatan olahraga, menurut Nossek 1995 : 1 antara lain adalah
fisiologi latihan, biomekanika olahraga, paedagogi dibidang olahraga, sosiologi olahraga, psikologi olahraga dan kesehatan olahraga. Dengan dukungan dari
berbagai disiplin ilmu tersebut akan dapat dikembangkan teori latihan yang baik, sehingga prestasi olahraga dapat ditingkatkan dengan baik. Pencapaian prestasi
tersebut tidak terlepas dari dukungan masyarakat dan insan olahraga serta pakar di bidang olahraga. Prestasi pencak silat tidak dapat dicapai dengan spekulatif, tetapi
harus melalui latihan secara intensif dengan program latihan yang benar. Latihan yang dilakukan tersebut tentunya harus bersifat khusus mengembangkan
komponen-komponen yang diperlukan dalam olahraga pencak silat. Untuk mencapai prestasi dalam olahraga pencak silat, diperlukan
berbagai pertimbangan dan perhitungan serta analisis yang cermat, sebagai faktor
±faktor penentu dan penunjang prestai tersebut dapat dijadikan dasar dalam penyusunan program. Salah satu penunjang dalam prestasi pencak silat tersebut
commit to user
2 diantaranya adalah metode latihan. Agar proses latihan yang dipergunakan untuk
meningkatkan kualitas fisik tidak menyita waktu yang juga dipergunakan untuk meningkatkan kualitas teknik dan taktik, maka perlu pengembangan metode
latihan. Melalui pengembangan metode latihan yang tepat, diharapkan kualitas fisik dapat meningkat sejalan dengan peningkatannya kualitas teknik dan psikis
para pesilat secara signifikan pada akhir siklus makro yang dirancang. Kemampuan kondisi fisik dapat ditingkatkan sesuai cabang olahraga
masing-masing. Dalam olahraga pencak silat, power merupakan kemampuan biomotorik yang sangat penting untuk ditingkatkan. Dengan latihan fisik,
khususnya pembebana secara alami maupun dimodifikasi diharapkan dapat meningkatkan kemampuan fisik atlet, khususnya power. Dengan power yang baik,
akan meningkatkan kualitas teknik bermain dalam pencak silat. Dalam olahraga pencak silat seorang atlet dengan power tungkai tinggi
akan lebih menguntungkan karena akan mudah dalam menerapkan teknik dalam pertandingan. Teknik tendangan dalam pencak silat sangat dipengaruhi oleh
kualitas otot tungkai dari pesilat. Untuk dapat melakukan teknik tendangan dengan baik diperlukan unsur kekuatan dan kecepatan dari sekelompok otot yang
mendukung gerakan tersebut. Dari sekelompok otot yang paling dominan mendukung terhadap gerakan tendangan adalah otot tungkai. Oleh karena itu
pemberian latihan yang diterapkan kepada pesilat sangat tepat kalau mengutamakan pada otot tungkai, dengan tidak mengesampingkan otot-otot yang
lain. Salah satu jenis metode latihan untuk meningkatkan eksplosif power adalah dengan metode latihan Plyometric.
Plyometric merupakan salah satu metode latihan yang sering digunakan oleh para pelatih untuk meningkatkan eksplosif power khususnya pada cabang
olahraga pencak silat. Dalam plyometric, beban yang digunakan sering dengan menggunakan berat badan sendiri atau alat-alat lain yang dapat memberikan
rangsangan pada otot. Dengan latihan plyometric diperkirakan dapat menstimuli berbagai perubahan dalam sistem neuromuskuler, memperbesar kemampuan
kelompok-kelompok otot untuk memberikan respon lebih cepat atau lebih kuat terhadap perubahan-perubahan yang ringan dan cepat pada panjangnya otot. Salah
commit to user
3 satu ciri penting latihan Plyometric adalah pengkondisian sistem neuromuskuler
sehingga memungkinkan adanya perubahan-perubahan arah yang lebih cepat dan lebih kuat. Dengan mengurangi waktu yang diperlukan untuk perubahan arah ini,
maka kekuatan dan kecepatan dapat ditinggalkan. Upaya untuk mempersiapkan kemampuan tersebut telah dipersiapkan
oleh para pelatih dengan berbagai bentuk yang telah dikembangkan. Namun untuk saat ini bentuk latihan yang ada di UKM Tapak Suci Putera Muhammadiyah
Universitas Sebelas Maret Surakarta masih kurang efektif untuk meningkatkan power otot tungkai, sehingga dalam pelaksanaan latihan atlet belum bisa
maksimal. Hal itu berdampak pada prestasi yang masih jauh dari harapan, sebagai contoh dalam setiap latihan ataupun pertandingan persahabatan maupun kejuaraan
yang dilakukan hasilnya belum maksimal. Dari observasi yang dilakukan saat latihan, banyak pasilat putra UKM Tapak Suci Putera Muhammadiyah Universitas
Sebelas Maret Surakarta yang masih lemah terhadap power otot tungkai dan perlu ditingkatkan. Gerakan-gerakan yang membutuhkan power otot tungkai dilakukan
sering tidak sesuai dengan yang diharapkan, misalnya saat melakukan gerakkan menendang pada sasaran kurang eksplosif, sehingga suara saat mengenai sasaran
tidak keras. Saat pertandingan, karena lemah terhadap otot tungkai banyak pesilat saat melakukan serangan ataupun belaan tungkai kaki mudah ditangkap, saat
diserang bagian bawah atlet mudah terjatuh. Maka kondisi tersebut akan merugikan atlet dan perlu ditingkatkan khususnya peningkatan pada power otot
tungkai pesilat putra UKM Tapak Suci Putera Muhammadiyah Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka penelitian LQL PHQJDPELO MXGXO ´Pengaruh Latihan Plyometric Hurdle Hopping dan Side
Double Front Jump Combination Terhadap Peningkatan Power Otot Tungkai Pada Pesilat Putra UKM Tapak Suci Putera Muhammadiyah Universitas Sebelas
Maret Surakarta Tahun 2011 ´.
Pembinaan jangka panjang khususnya pada kemampuan fisik juga akan berdampak bagus terhadap peningkatan kepercayaan diri atas kondisi yang
dimiliki. Pada kelompok pencak silat mahasiswa juga dipertandingkan dari tingkat
commit to user
4 Daerah, Nasional sampai Internasional. Apabila latihan Plyometric Hurdle
Hopping dan Side Double Front Jump Combination tersebut dapat meningkatkan power otot tungkai pesilat, maka model latihan tersebut dapat digunakan
khususnya pada pesilat mahasiswa, dan secara tidak langsung juga dapat memberi wacana baru tentang model latihan Plyometric untuk dapat meningkatkan power
otot tungkai. Sehubungan dengan uraian di atas bentuk latihan Plyometric perlu
dikembangkan agar dapat digunakan dalam cabang cabang olahraga, khususnya Pencak Silat. Gerakan di dalam pencak silat kesegala arah yaitu : ke depan, ke
belakang, ke samping kanan dan kiri. Latihan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Hurdle Hopping yaitu meloncat kedepan melewati rintangan dan Side
double front jump combination yaitu kombinasi melompat antar ke depan, ke samping dan kedepan lagi dengan rintangan kotak atau bentuk penghalang lain
dengan selalu mengkombinasikan arah lompatan. Dalam penelitian ini akan membuktikan bahwa modifikasi bentuk latihan Plyometric akan dapat
meningkatkan power otot tungkai pada pesilat putra UKM Tapak Suci Putera Muhammadiyah Universitas Sebelas Maret Surakarta.
B. Identifikasi Masalah