commit to user
19 serabut otot putih, sedangkan serabut otot lambat merupakan serabut otot merah.
Jika serabut yang dimiliki atlet cendeung lebih banyak putihnya, maka atlet tersebut berbakat untuk melakukan gerakan-gerakan yang memerlukan
kemampuan fisik dengan kontraksi pendek seperti kecepatan dan kekuatan. Sebaliknya, jika serabut otot yang dimiliki atlet cenderung lebih banyak serabut
otot merah, maka atlet tersebut cocok untuk gerakan- gerakan yang memerlukan waktu kontraksi yang relatif lama seperti daya tahan.
b. Latihan untuk Meningkatkan Power
Latihan adalah suatu proses yang sistematik yang dilakukan dengan berulang- ulang secara kontinyu dengan kian hari kian menambah jumlah latihan
untuk mencapai prestasi olahraga. Latihan fisik merupakan latihan yang dapat ditujukan pada peningkatan kemampuan dalam hal melakukan kerja. Latihan fisik
harus bersifat khusus untuk meningkatkan komponen fisik tertentu, misal daya ledak otot tungkai, maka latihan fisik yang dilakukan juga harus bersifat khusus
sesuai karakteristik daya ledak otot yang melibatkan otot- otot tungkai. Power merupakan komponen penting dalam cabang-cabang olahraga
misal : Permainan sepakbola, voli, atletik, pencak silat, dan sebagainya. Latihan untuk meningkatkan power harus bersifat khusus. Menurut Suharno HP 1985:
33 ciri- ciri latihan power adalah : 1 bebannya relatif ringan, 2 gerakan latihan dinamis, 3 gerakan-gerakan merupakan satu gerakan yang singkat dan
selaras. Hal-hal tersebut perlu diperhatikan dalam pelaksanaan latihan power. Faktor lain yang perlu diperhatikan dalam melatih power, menurut
Suharno HP 1985: 34 adalah: 1 Intensitas latihan untuk atlet pemula adalah 10-20 dari kemampuan
repetition maximum RM atau ΒΌ dari berat badan atlet pada weight training.
2 Diadakan pemanasan yang cukup untuk menghindari cedera mengingat gerakan daya ledak power serba mendadak.
commit to user
20 3 Keseimbangan latihan, kecepatan, dan kekuatan akan meningkatkan
kemampuan daya ledak. 4 Pembawaan fibril otot putih, lebih menentukan mutu kemampuan daya
ledak disamping hasil latihan secara sistematis. Telah dikemukakan di depan bahwa unsur power adalah kekuatan dan
kecepatan. Latihan untuk meningkatkan power otot harus meliputi pengembangan kecepatan dan kekuatan secara terpadu.
Ciri khas dari power adalah gerakan yang cepat dan eksplosif. Oleh karena itu gerakan dalam latihan untuk meningkatkan power harus cepat dengan
melawan beban. Beban latihan yang diberikan dalam latihan power harus relatif ringan. Selain itu gerakan yang dilakukan harus bersifat dinamis dan selaras.
Karena gerakan dalam latihan power ini cepat dan eksplosif dengan melawan beban, maka untuk menghindari cedera atlet harus melakukan pemanasan yang
cukup. Power sangatlah penting dalam olahraga pencak silat yakni dalam
menggunakan teknik tendangan dan pukulan harus dilakukan dengan cepat dan kuat sehingga mempersulit lawan dalam melakukan elakan, hindaran, tangkisan
ataupun tangkapan. c. Peranan Power Otot Tungkai dalam Tendangan Pencak Silat
Tendangan dalam Pencak Silat merupakan senjata untuk meraih point yang baik. Dalam melakukan tendangan melibatkan otot-otot tungkai. Gerakan
tendangan dalam pencak silat merupakan gerakan yang bersifat eksplosif. Untuk menghasilkan tendangan yang baik diperlukan kekuatan dan kecepatan gerak atau
power dari otot- otot yang terlibat dalam gerakan tendangan. Dengan demikian power otot tungkai sangat besar peranannya dalam menghasilkan tendangan yang
baik dalam arti cepat dan keras. Seorang atlet yang mempuyai power otot yang lebih besar, tingkat keberhasilan dalam melakukan tendangan akan lebih besar
jika dibandingkan dengan atlet yang power otot tungkainya kecil.
commit to user
21 Power otot tungkai merupakan faktor pendukung dalam kemampuan
tendangan pada pencak silat. Semakin besar power otot tungkai yang dimiliki pesilat, maka akan semakin cepat dan kuat hasil tendangan yang akan dicapai.
Tendangan yang dilakukan dengan cepat dan kuat dapat membuat lawan kesulitan dalam menangkis dan menangkap.
d. Anatomi Otot Tungkai