Analisis dan Interpretasi Data

Mitha Yulitasari, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Time Token Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dan Berbicara Bagi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.2 Tabel Penilaian Keterampilan Menyimak No Nama Siswa Aspek yang dinilai Skor Kesesuaian isi Ketepatan kalimat Kualitas komentar B C K B C K B C K Ket : B Baik : 80 C Cukup : 70 K Kurang : 60 Skor = Kesesuaian isi + Ketepatan kalimat+ Kualitas komentar 3 Adapun dalam penilaian berbicara, peneliti menggunakan pedoman penilaian berbicara yang dimodifikasi dari pedoman penilaian berbicara Jakovits dan Gordon dalam Nurgiyantoro, 2001. hlm. 290 dapat dilihat pada tabel 3.3. Tabel 3.3 Tabel Penilaian Keterampilan Berbicara Nama Siswa : .......... No. Absen : ................ No. Aspek yang Dinilai Skala Bobot Skor 1 2 3 4 5 1. Keefektifan Kalimat 4 2. Kualitas gagasan komentar 4 3. Kelancaran 4 4. Volume Suara 4 5. Gaya Penyampaian 4 Mitha Yulitasari, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Time Token Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dan Berbicara Bagi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Total Tabel 3.4 Tabel Kategori Aspek Penilaian Berbicara 1 SK Sangat Kurang 2 K Kurang 3 C Cukup 4 B Baik 5 SB Sangat Baik Deskripsi Nilai Skala A. Keefektifan Kalimat 5: Kalimat yang digunakan sudah efektif dan kosakata yang digunakan tepat. 4: Kalimat yang digunakan sudah efektif dan kosakata yang digunakan pada sedikit terdapat ketidak sesuaian. 3: Kalimat yang digunakan cukup efektif 2: Kalimat yang digunakan kurang efektif dan kosakata yang digunakan terdapat cukup banyak kesalahan 1: Kalimat tidak efektif dan banyak kesalahan penggunaan kosakata B. Kualitas gagasan ide 5: Gagasan atau komentar sesuai dengan persoalan faktual yang ditayangkan 4: Gagasan atau komentar cukup sesuai dengan persoalan faktual yang ditayangkan 3: Gagasan atau komentar kurang jelas dan kurang sesuai dengan persoalan faktual yang ditayangkan 2: Gagasan atau komentar tidak sesuai dengan persoalan faktual yang ditayangkan 1: Tidak mampu memberikan gagasan atau komentar terhadap persoalan faktual yang ditayangkan C. Kelancaran 5: Berbicara lancar dari awal hingga akhir, jeda tepat. Mitha Yulitasari, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Time Token Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dan Berbicara Bagi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4: Berbicara lancar, jeda kurang tepat. 3: Berbicara agak tersendat, jeda kurang tepat 2: Berbicara sering tersendat, jeda tidak tepat. 1: Berbicara tersendat-sendat, jeda tidak tepat. D. Volume 5: Suara sangat jelas saat memberikan komentar. 4: Suara cukup jelas saat memberikan komentar. 3: Suara krang jelas saat memberikan komentar. 2: Suara tidak jelas saat memberikan komentar. 1: Suara sangat lemah saat memberikan komentar. E. Gaya Penyampaian 5: Sangat sopan 4: Cukup sopan 3: Kurang sopan 2: Tidak sopan 1: Sangat tidak sopan Tabel 3.5 Tabel Presentase Nilai dan Kategori No Nilai Kategori 1 ≥ 70 Terampil 2 50 – 69 Cukup Terampil 3 ≤ 50 Kurang Terampil Rumus perhitungan nilai tes berbicara siswa Nilai = Jumlah soal yang benar x bobot nilai x 100 Nilai maksimal ideal Rumus perhitungan presentase menurut Santoso 2005, hlm. 57 : Keterangan: P = presentase Mitha Yulitasari, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Time Token Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dan Berbicara Bagi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu f = jumlah siswa memenuhi kategori n = jumlah kleseluruhan siswa 100 = bilangan konstanta Mitha Yulitasari, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Time Token Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dan Berbicara Bagi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Dalam bab ini akan dibahas mengenai simpulan serta rekomendasi berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai peningkatan keterampilan menyimak dan berbicara dengan menggunakan model pembelajaran time token dari penelitian yang dilakukan di SD Negeri Cibogo 1.

A. Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan menyimak dan berbicara siswa kelas V SD Negeri 1 Cibogo khususnya dalam pokok bahasan mengomentari persoalan faktual dapat meningkat dengan menerapkan model pembelajaran time token. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut. 1. Perencanaan pembelajaran mengomentari persoalan faktual dengan menerapkan model pembelajaran time token dilaksanakan selama tiga siklus. Perencanaan pembelajaran diawali dengan membuat RPP serta instrumen penilaian. Sistematika yang tertulis pada RPP sama seperti RPP pada umumnya. RPP dalam penelitian ini meliputi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber belajar, serta penilaianevaluasi. RPP dalam penelitian tindakan ini merupakan penerapan model pembelajaran time token yang menekankan aktivitas siswa untuk mengomentari persoalan faktual yang diberikan guru sesuai dengan waktu yang tertera pada kupn bicara. Sehingga langkah-langkah dalam RPP sama seperti langkah-langkah pada model pembelajaran time token. Perencaaan untuk setiap siklus pada umumnya sama, tetapi ada beberapa perbedaan. Perbedaan pada setiap siklus tergantung dari hasil observasi serta refleksi dari siklus sebelumnya. Sehingga perencaan pembelajaran pada siklus selanjutnya dapat lebih laik lagi. Mitha Yulitasari, 2014 Penerapan Model Pembelajaran Time Token Untuk Meningkatkan Keterampilan Menyimak Dan Berbicara Bagi Siswa Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Secara umum pelaksanaan pembelajaran mengomentari persoalan faktual dengan menggunakan model pembelajaran time token berjalan dengan lancar. Langkah pembelajaran dengan menggunakanmodel pembelajaran time token yaitu 1 guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai, 2 guru menyajikan materi dari video berupa persoalan faktual, 3 siswa menyimak dan mengisi lembar kerja individu berdasarkan apa yang telah disimaknya, 4 guru memberikan kupon bicara yang berisi persoalan faktual yang harus dikomentari siswa sesuai dengan batas waktu yang ada dalam kupon bicara yaitu 90 detik.kupon, 6 setiap siswa mengomentari persoalan faktualnya di dalam diskusi kelompoknya sesuai dengan waktu yang tertera dalam kupon bicara, 7 siswa boleh bicara hanya saat memiliki kupon, 8 guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan pembelajaran. Aktivitas siswa saat pembelajaran terlihat aktif dan dinamis. Pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa. Suasana pembelajaran di kelas pun meningkat menjadi lebih baik karena siswa mengalami suasana yang kondusif selama proses pembelajaran. Dengan menerapkan model pembelajaran time token siswa yang aktif dan pasif akan dapat diseimbangkan, siswa aktif tidak ada kesempatan untuk mendominasi pembelajaran dan siswa pun lebih mudah memahami materi dan lebih termotivasi untuk mengemukakan pendapatnya di depan kelas. 3. Keterampilan mengomentari persoalan faktual mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran time token . Hal ini dapat terlihat dari peningkatan keterampilan menyimak dan berbicara siswa. Rata-rata keterampilan menyimak pada siklus I sebesar 65,67 dan mencapai ketuntasan KKM sebesar 66,67 dengan kategori terampil sebanyak 8 orang siswa atau 53,33, nilai rata-rata keterampilan menyimak pada siklus II sebesar 74,62dan mencapai KKM sebersar 81,25 dengan kategori terampil menyimak 75 atau sebanyak 12 orang, dan nilai rata-rata keterampilan menyimak pada siklus III sebesar 78,76 dan mencapai 84,62 nilai di atas KKM dengan katerori terampil sebanyak 11 siswa dari