Sri Istikomah, 2013 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERARIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD
TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a. Pemberian skor dan nilai terhadap jawaban post-test siswa untuk masing-
masing kelas kontrol dan kelas eksperimen. b.
Melakukan olah data statistik deskriptif terhadap nilai post-test siswa untuk masing-masing kelas kontrol dan kelas eksperimen.
c. Berdasarkan hasil olah data statistik deskriptif, maka dideskripsikan kualitas
sikap belajar matematika siswa pada masing-masing kelas, baik kelas kontrol maupun kelas eksperimen.
Dalam menentukan kualitas sikap belajar siswa, digunakan pedoman penentuan interval kategori menurut Cece Rahmat dan Solehudin. Berikut adalah
tabel interval kategori menurut Cece Rahmat dan Solehudin Andri, 2010: 45: Tabel 3.6
Pedoman Interval Kategori Sikap Belajar No.
Interval Kategori
1.
X ≥
ideal
+ 1,5 S
ideal
Sangat Tinggi
2.
ideal
+ 0,5 S
ideal
≤ X
ideal
+ 1,5 S
ideal
Tinggi
3.
ideal
- 0,5 S
ideal
≤ X
ideal
+ 0,5 S
ideal
Sedang
4.
ideal
- 1,5 S
ideal
≤ X
ideal
- 0,5 S
ideal
Rendah
5. X
ideal
- 1,5 S
ideal
Sangat Rendah Penjelasan :
ideal
= X
ideal
S
ideal
=
ideal
2. Uji Asumsi
Uji asumsi terdiri dari uji normalitas dan uji homogenitas. Uji asumsi ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pengolahan data yang akan
digunakan. Apakah data yang diperoleh diolah dengan parametrik, atau dengan non parametrik.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui data yang terkumpul berdistribusi normal atau tidak dan digunakan sebagai pedoman dalam
Sri Istikomah, 2013 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERARIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD
TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
menentukan uji statistik perbedaan. Jika hasil perhitungan menunjukkan data berdistribusi normal maka uji perbedaan menggunakan satistik parametrik, dan
jika hasil perhitungan menunjukan data tidak berdistribusi normal maka uji perbedaan menggunakan statistik non parametrik. Pada penelitian ini, uji
normalitas data dilakukan dengan bantuan uji normalitas Kolmogorov-Smirnov yang ada pada program SPSS 18.0.
Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada Asymp. Sig 2-tailed. Untuk menentukan
kenormalan, kriteria yang berlaku adalah sebagai berikut: a
Menetapkan hipotesis. b
Tetapkan tarap signifikansi uji misalnya a = 0,05. c
Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh. d
Jika signifikansi yang diperoleh a, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
e Jika signifikansi yang diperoleh a, maka sampel bukan berasal dari populasi
yang berdistribusi normal. b.
Uji Homogenitas Mengukur homogenitas pada dasarnya adalah memperhitungkan dua sumber
kesalahan yang muncul pada tes yang direncanakan, uji homogenitas dimaksudkan untuk menguji kesamaan varians populasi yang berdistribusi
normal. Menurut Arikunto 2010: 321 menyatakan bahwa: Tujuan menggunakan uji homogenitas menjadi sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan
generalisasi untuk hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompok-kelompok terpisah yang berasal dari satu populasi.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan oleh arikunto maka peneliti menggunakan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS 18.0. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji homogenitas adalah
dengan memperhatikan bilangan pada Sig. Based on Mean. Untuk menetapkan homogenitas digunakan pedoman sebagai berikut:
Sri Istikomah, 2013 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERARIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD
TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
a Menentukan hipotesis.
b Tetapkan tarap signifikansi uji, misalnya a = 0,05.
c Bandingkan p dengan taraf signifikansi yang diperoleh.
d Jika signifikansi yang diperoleh a, maka variansi setiap sampel sama
homogen. e
Jika signifikansi yang diperoleh a, maka variansi setiap sampel tidak sama tidak homogen.
Setelah data dari hasil pengujian diketahui berdistribusi normal dan homogen atau tidak, maka selanjutnya dilakukan uji T Independent Samples Test. Uji T
Independent Samples Test ini dilakukan untuk menguji perbedaan antara kelas
kontrol dan kelas eksperimen setelah diberi perlakuan. Untuk proses
penghitungannya penulis menggunakan bantuan komputer program SPSS 18.0.
3. Uji Hipotesis Statistik
Pengujian hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara variabel. Untuk menguji hipotesis penelitian, peneliti menetapkan
hipotesis operasional yaitu hipotesis nol H adalah tidak adanya perbedaan
antara variabel-variabel yang diteliti, biasanya diformulasikan untuk ditolak. Apabila ditolak, maka hipotesis pengganti H
1
adalah suatu hipotesis tentang adanya perbedaan antara variabel-variabel yang diteliti.
Untuk membantu proses pengolahan data secara tepat, maka pengolahan datanya dilakukan melalui SPSS Statistik Product and Service Solution.
Pengujian hipotesis operasional menggunakan Uji T Independent Sampels Test. Dasar pemilihan digunakannya Uji T Independent Sampels Test yaitu untuk
menguji perbedaan antara kelas kontrol dan kelas eksperimen setelah diberi perlakuan. Berdasarkan pendapat Suliyono 2010: 113 mengemukakan ketentuan
dalam uji hipotesis menggunakan uji t Independent Sampels Test sebagai berikut: 1
H : m
1
= m
2
H
1
: m
1
≠ m
2
2 Signifikan 5 0,05
3 Daerah kritis
H ditolak jika Sig. 2-tailed 0,05
Sri Istikomah, 2013 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERARIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION STAD
TERHADAP SIKAP BELAJAR MATEMATIKA SISWA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4 Statistik Uji
Nilai Sig. 2-tailed 5
Kesimpulan Jika Sig. 2-tailed 0.05, maka H
ditolak, dan H
1
diterima sebagai jawaban hipotesis.
H. Prosedur Penelitian