perangsang, melalui belajar. Perbedaan kemampuan dan permasalahan penyesuaian diri akan tampak nyata pada waktu mereka memasuki sekolah menengah Sekolah
Lanjutan Atas. Remaja sebagai siswa atau peserta didik akan dihadapkan kepada kenyataan bahwa di sekolah itu ada norma dan peraturan yang harus dipatuhi. Tidak
sedikit yang tidak mampu mengatasi permasalahannya yang berakibat munculnya perilaku salah sesuai seperti agresif terhadap lingkungan, mengisolisir diri, merasa
cemas yang berkepanjangan dan sebagainya. Masalah umum dalam proses penyesuaian diri terhadap lingkungan sekolah :
1 Masalah pemilihan progam studi.
2 Masalah menemukan cara dan menumbuhkan kebiasaan belajar yang baik.
3 Masalah penyesuaian terhadap kurikulum di sekolah.
4 Masalah penyesuaian diri terhadap pergaulan sesama teman.
5 Masalah penyesuaian terhadap hubungan dengan guru.
C. Islamic Boarding School IBS MTA Surakarta
a. Pendahuluan
Dalam proses pendidikan dikenal tiga lembaga yaitu pendidikan sekolah, pendidikan masyarakat dan pendidikan keluarga. Pendidikan keluarga terbukti lebih
efektif untuk membangun sisi efektif sikap dan perilaku siswa. Pendidikan sekolah, efektif untuk membangun sisi kognitif pengetahuan siswa. Sedangkan pendidikan
masyarakat, khususnya pendidikan luar sekolah, efektif dalam membangun sisi psikomotorik ketrampilan siswa. Idealnya ketiga institusi ini berjalan secara
harmonis dan komprehensif, beriringan dan saling melengkapi. Akan tetapi, kehidupan jaman modern banyak mempengaruhi situasi pendidikan, sedikitnya dalam
2 hal : 1
Banyak keluarga sangat sibuk untuk melaksanakan fungsi pendidikan keluarga.
2 Kuatnya tekanan situasi pergaulan di luar rumah dan di luar sekolah dalam
perkembangan anak. Dengan semangat untuk berbuat yang terbaik di antara lembaga-lembaga
pendidikan yang ada dewasa ini dan manusia pada umumnya maka pembenahan pembinaan di asrama sudah menjadi keharusan. Dengan kaidah yang tegas bahwa
“membina budaya-budaya klasik yang baik dan terus menggali budaya-budaya baru yang lebih konstruktif”, maka Yayasan Majelis Tafsir Al-Qur’an bertekad untuk
menyelenggarakan pembinaan siswa SMA MTA Surakarta setelah berakhirnya pelajaran intra sekolah, sebagai bentuk peduli untuk menciptakan lingkunan luar
sekolah yang kondusif dengan penuh kegiatan yang Islami Yayasan Majelis Tafsir Al-
Qur’an, 2009.
b. Tujuan dan Fungsi Pendidikan Asrama
Berdasarkan Yayasan Majelis Tafsir Al- Qur’an, 2009 tujuan dan fungsi
pendidikan asrama adalah: 1
Memantapkan pendidikan dan pengajaran yang telah dilaksanakan di sekolah. 2
Melaksanakan pendidikan masyarakat pelatihan-pelatihan dengan lebih baik dan lebih terintegrasi dengan pendidikan sekolah.
3 Membina dan mengarahkan siswa untuk mampu hidup mandiri dan
bertanggung jawab serta berakhlaq al kharimah. 4
Mengisi waktu untuk
siswa bermain
di luar
sekolah dengan
pendidikankegiatan yang bermanfaat.
5
Membantu “melengkapi
kekurangan pendidikan keluarga dengan bimbingan dan pengasuhan.
D. Depresi