E. Kerangka Berfikir
Berdasarkan bagan kerangka berfikir diatas proses pembelajaran terlebih dahulu di uji pretest antara kelas Eksperimen dan kelas kontrol, dengan di uji
pretest akan menghasilkan hasil sementara. Dengan pembelajaran IPA terpadu dengan pokok materi pemuaian akan diterapkan di kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran Problem Posing dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Setelah penerapan model
Pretest kelas Eksperimen Pretest kelas Control
Hasil Penilain Awal
Pembelajaran IPA Terpadu
Model Pembelajaran Konvensional
Model Pembelajaran Problem Posing
Hasil Penilain
Kesimpulan Ada Tidak pengaruh Hasil
Pemuaian
Postest kelas Eksperimen dan kelas Kontrol
pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, di uji postest untuk mendapatkan hasil penilaian untuk mengetahuai ada tidaknya pengaruh model
problem posing terhadap hasil belajar kognitif. Dimana Model pembelajaran Problem Posing merupakan model pembelajaran yang peserta didik tidak hanya
menerima materi dari pendidik saja, melainkan peserta didik juga berusaha menggali dan mengembangkan sendri.
Hasil belajar adalah perubahan dalam pengetahuan, sikap dan kemampuan secara keseluruhan setelah pembelajaran.
F. Penelitian yang Relevan
Berikut ini adalah beberapa penelitian yang relevan dan terkait dengan Pengaruh model pembelajaran Problem Posing terhadap hasil belajar peserta
didik. 1.
Al Sriwenda R, dalam penelitiannya “Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa
pada Materi Laju Reaksi Kelas XI IPA 5 SMAN I BOYOLALI TAHUN PELAJARAN 20122013” menyatakan bahwa Pembelajaran model Problem
Posing dapat meningkatkan kreativitas siswa yaitu 43,75 pada siklus I meningkat menjadi 53,10 pada siklus II. Pembelajaran model Problem
Posing dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Persentase ketuntasan belajar siswa mencapai 69 pada siklus I meningkat menjadi 81,25 pada
siklus II. Aspek psikomotorik siswa telah mencapai 97 pada siklus I.
Aspek afektif siklus I persentase siswa kriteria tinggi dan sangat tinggi telah mencapai 100 pada siklus I.
39
2. Ika Agus Erlinawati, dalam penelitiannya “Penerapan Model Pembelajaran
Problem Posing tipe Within Solution Posing Pada Pokok Bahasan Dinamika Rotasi dan Pengaruhnya Terhadap Pemahaman Konsep Siswa di SMAN 1
Tuban” menyimpulkan penerapan model pembelajaran Problem Posing tipe Within Solution Posing berpengaruh positif terhadap hasil pemahaman
konsep siswa pada pokok bahasan dinamika rotasi di kelas XI SMA Negeri 1 Tuban terutama pada soal-soal yang bersifat matematis. Hal ini
menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol karena thitung tabel. Tingkat pemahaman konsep
hasil posttest, menunjukkan adanya perbedaan signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.
40
3. Umi Ruaifah mahasiswi UIN Walisongo Semarang dalam penelitiannya:
“Efektivitas model pembelajaran Problem Posing secara berkelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Mts NU 01 Cepiring Kendal pada
materi pokok Getaran Dan Gelombang ”,Menyimpulkan bahwa model
pembelajaran problem posing secara berkelompok efektif terhadap hasil
39
Al Sriwenda R. Penerapan Pembelajaran Model Problem Posing Untuk Meningkatkan Kreativitas dan Prestasi Belajar Siswa pada Materi Laju Reaksi Kelas XI IPA 5 SMAN I BOYOLALI
TAHUN PELAJARAN 20122013. Jurnal Pendidikan Kimia JPK, Vol. 2 No. 2 Tahun 2013, ISSN 2337-9995. Universitas Sebelas Maret
40
Ika Agus Erlinawati. Penerapan Model Pembelajaran Problem Posing tipe Within Solution Posing Pada Pokok Bahasan Dinamika Rotasi dan Pengaruhnya Terhadap Pemahaman Konsep Siswa
di SMAN 1 Tuban. Jurnal Inovasi Pendidikan Fisika Vol. 02 No. 03 Tahun 2013, 19 – 22
belajar siswa kelas VIII MTs NU 01 Cepiring pada materi pokok getaran dan gelombang. Hal ini di tunjukkan dengan hasil belajar peserta didik yang
diajar dengan pembelajaran Problem Posing secara berkelompok lebih baik dari pada peserta didik yang diajar dengan pembelajarankonvensional, yaitu
rata-rata hasil belajarpeserta didik kelas eksperimen = 72,11 sedangkan rata- rata peserta didik kelas kontrol = 64,78.
41
4. Ratna Kartika, dalam penelitiannya “Pengaruh Model Problem Solving dan
Problem Posing serta Kemampuan Awal terhadap Hasil Belajar Siswa” Data
penelitian menggunakan tes hasil belajar yang terdiri atas 14 soal pilihan ganda dan 5 soal esai. Analisis data menggunakan uji ANOVA Two Ways
menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukan bahwa hasil belajar tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan Problem Posing lebih tinggi
dibandingkan dengan hasil belajar tingkat tinggi siswa yang dibelajarkan dengan Problem Solving. Model pembelajaran Problem Posing cenderung
lebih efektif dalam melatih berpikir tingkat tinggi siswa dibandingkan dengan model pembelajaran Problem Solving
42
. 5.
Laksmi Wulandari, dalam penelitiannya “Penerapan Model Problem Posing dengan Metode Tugas Terstruktur dalam Pembelajaran Fisika SMA”
menyatakan bahwa Hasil penelitian menunjukan bahwa penerapan
41
Umi Ruaifah. Efektivitas model pembelajaran Problem Posing secara berkelompok terhadap hasil belajar siswa kelas VIII Mts NU 01 Cepiring Kendal pada materi pokok Getaran Dan
Gelombang.Semarang :Program Strata 1 Jurusan Tadris Fisika IAIN Walisongo Semarang, 2011.
42
Ratna Kartika Irawati.Pengaruh Model Problem Solving dan Problem Posing serta Kemampuan Awal terhadap Hasil Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan Sains Vol.2, No.4, Desember
2014, Hal 184-192
modelProblem Posing dengan metode tugas terstruktur dapat memberikan hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional. Hal ini di tunjukan dengan aktivitas belajar siswa kelas X.3 SMA Negeri 5 Jember tahun ajaran 20122013 selama mengikuti
pembelajaran fisika menggunakan model Problem Posing dengan Metode Tugas Terstruktur termasuk dalam kategori sangat aktif yaitu sebesar 88,54
.
43
. G.
Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan
44
. Berdasarkan uraian diatas, peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut:
1. Hipotesisi Statistik
H : =
0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan pada hasil belajar dengan model Problem Posing pokok bahasan pemuaian kelas VII
SMPN 4 Bandar Lampung. H
a
: ≠ 0: Terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar dengan model
pembelajaran problem posing pokok bahasan pemuaian kelas VII SMPN 4 Bandar Lampung.
43
Laksmi Wulandari. Penerapan Model Problem Posing dengan Metode Tugas Terstruktur dalam Pembelajaran Fisika SMA. Jurnal Pembelajaran Fisika UniversitasJember UNEJ, ISSN 2301-
9794
44
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2011, h. 63.
Menentukan kaidah pengujian hipotesis:
45
Jika : T
hitung
T
tabel
: terima H
O
artinya tidak sigifikan T
hitung
T
tabel
: maka tolak H
O
artinya signifikan Dengan taraf signifikan
=0,05 2.
Hipotesis Peneliti Terdapat pengaruh yang signifikan pada hasil belajar dengan model
pembelajaran problem posing pokok bahasan pemuaian kelas VII SMPN 4 Bandar Lampung.
45
Juliansyah. Metodologi Penelitian, skripsi, tesis, disertai karya ilmiah Jakarta: Kencana Prenada Media Group.2011,h.84-86
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 4 Bandar Lampung dikarenakan sekolah tersebut belum ada yang melakukan penelitian mengenai proses pembelajaran
dengan model Problem Posing. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 26 September sampai 27 Oktober .
B. Metode dan Design Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
46
Pada penelitian ini menggunakan penelitian quasi eksperimen. Metode penelitian eksperimen merupakan metode
penelitian yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan sebab
akibat.
47
Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimenyaitu desain yang memiliki kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-
variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
48
Penelitian ini terdapat dua kelompok, pada kelompok eksperimen, yaitu peserta didik akan
46
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R D, Bandung: Alfabeta, 2011, hlm. 2
47
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya Jakarta: Bumi Aksara, 2012, H. 179
48
Ibid. Sugiyono, hlm. 77