a Peserta didik dapat mengevaluasi proses-proses yang telah
dilakukan. b
Dalam tahap ini juga dimungkinkan siswa dapat mengajukan masalah yang berbeda.
c Peserta didik dapat melihat kembali seberapa baik masalah yang
telah diajukan. Berdasarkan
teori-teori tentangproblem
posing di
atas, penulis
menyimpulkan bahwa problem posing merupakan suatu model pembelajaran yang mana peserta didik diajari mengajukan pertanyaan-pertanyaan dengan
menggunakan bahasa, kemampuan dan pemahaman masing-masing peserta didik sesuai informasi yang diberikan oleh pendidik. Dalam pembelajaran
menggunakan model pembelajaran problem posing ini peserta didik dituntut untuk membuatmengajukan pertanyaan sekreatif mungkin sehingga peserta
didik mampu memahami materi pelajaran yang diajarkan oleh pendidik dengan baik dan bisa memperoleh hasil belajar yang lebih baik.
B. Hasil Belajar
1. Pengertian Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan atau kemampuan baru yang diperoleh siswa setelah melakukan perbuatan belajar.
21
Hasil merupakan proses untuk menentukan nilai belajar siswa melalui kegiatan penilaian atau
21
Rusmono. Strategi Pembelajaran dengan Problem Based Learning Itu Perlu, Jakarta: Ghalia, 2012, h. 8
pengukuran hasil belajar.
22
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik akibat belajar.
Penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu criteria tertentu.
23
di dalam hasil belajar dapat memberikan informasi kepada pendidik mengenai kemajuan peserta
didik dalam upaya mencapai tujuan proses belajar mengajar sampai sejauh mana kemajuan ilmu pengetahuan yang telah mereka kuasai. Jadi hasil
belajar merupakan sebuah tolak ukur seberapa jauh seorang peserta didik menguasai materi yang telah diajarkan oleh pendidik.Allah berfirman dalam
Al- Qur’an surat Ar Ra’d ayat 11:
“Sesungguhnya Allah tidak merubah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. Q.S. Ar-
Ra‟d 13 : 11 Penjelasan ayat di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Allah itu tidak
akan merubah keadaan sesuatu kaum pengetahuan, sehingga kita tidak berusaha untuk merubahnya sendiri.
24
Perubahan tingkah laku yang berlaku dalam waktu relatif lama harus disertai usaha, sehingga orang itu mampu
22
Dimyati, Mudjiono. Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 200
23
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 3
24
Departemen Agama RI, Al- qur‟an dan Tafsirannya Jilid V, Jakarta: Lentera Abadi, 2010,
h. 78
mengerjakan sesuatu. Kegiatan dan usaha untuk mencapai perubahan tingkah laku merupakan proses belajar, sedang perubahan tingkah laku
sendiri merupakan hasil belajar. Hasil belajar di klasifikasikan dari Benyamin Bloom yang secara garis
besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif thinking, ranah efektif feeling, ranah psikomotorik kinesthetic, tactile, andor physical.
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama tersebut kognitif rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi.
25
Dalam penelitian ini hanya menggunakan penilaian aspek kognitif.
2. Jenis – Jenis Hasil Belajar