Kinerja Organisasi LANDASAN TEORI 1. Budaya Organisasi
juga dikatakan bahwa kinerja merupakan usaha untuk mencapai suatu prestasi oleh organisasi dalam periode tertentu Ikhsan Muhammad, 2005.
Untuk dapat mengetahui kinerja seseorang atau organisasi, perlu diadakan pengukuran kinerja. Menurut Stout BPKP, 2000, pengukuran kinerja merupakan
proses mencatat dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian misi mission accomplishment melalui hasil-hasil yang ditampilkan
berupa produk, jasa ataupun suatu proses. Maksudnya setiap kegiatan organisasi harus dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya dengan pencapaian arah
organisasi di masa yang akan datang yang dinyatakan dengan pencapaian visi dan misi organisasi. Produk dan jasa yang dihasilkan akan kurang berarti apabila tidak
ada kontribusinya terhadap pencapaian visi dan misi organisasi. Melalui pengukuran kinerja diharapkan pola kerja dan pelaksanaan tugas
pembangunan dan tugas umum pemerintahan akan terlaksana secara efesien dan efektif dalam mewujudkan tujuan nasional. Pengukuran kinerja pegawai akan
dapat berguna untuk: 1 Mendorong orang agar berperilaku positif atau memperbaiki tindakan mereka
yang berada di bawah standar kinerja, 2 Sebagai bahan penilaian bagi pihak pimpinan apakah mereka telah bekerja
dengan baik, 3 Memberikan dasar yang kuat bagi pembuatan kebijakan untuk peningkatan
organisasi Dalam pengukuran kinerja performance measurement organisasi
hendaknya dapat menentukan aspek-aspek apa saja yang menjadi topik pengukurannya. Miner Sainul, 2002 menetapkan komponen variabel pengukuran
kinerja ke dalam 3 kelompok besar, yaitu: 1 Berkaitan dengan karakteristik kualitas kerja pegawai;
2 Berkaitan dengan kuantitas kerja pegawai; 3 Berkaitan dengan kemampuan bekerjasama dengan pegawai lainnya.
Dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah 2008 tujuan umum penyusunan penetapan kinerja adalah:
1 Intensifikasi pencegahan korupsi, 2 Peningkatan kualitas pelayanan publik, dan
3 Percepatan untuk mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,
transparan, dan akuntabel. Sedangkan tujuan khusus penyusunan penetapan kinerja adalah:
1 Meningkatkan akuntabilitas, transparansi, dan kinerja aparatur; 2 Sebagai wujud nyata komitmen antara penerima amanah dengan pemberi
amanah; 3 Sebagai dasar penilaian keberhasilan kegagalan pencapaian tujuan dan
sasaran organisasi; 4 Menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur sebagai
dasar pemberian reward atau penghargaan dan sanksi.
Hipotesis :
H
1
: budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi H
2
:komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja organisasi H
3
: akuntabilitas public bepengaruh terhadap kinerja organisasi
KERANGKA PENELITIAN
Berdasarkan teori yang telah disebutkan sebelumnya serta variabel yang mempengaruhi kinerja organisasi dapat disusun kerangka pemikiran sebagai
berikut ini: X
1
X
2
X
3
Budaya Organisasi
Kinerja Organisasi
Y Komitmen
Organisasi
Akuntabilitas Publik