1.6 Manfaat Penelitian
1.6.1 Manfaat Teoritis
Secara teoritis kajian ini diharapkan dapat berguna sebagai upaya pengembangan ilmu pengetahuan Hukum Tata Negara khususnya dalam bentuk
sumbangan pikiran tentang penyelesaian sengketa kewenangan antar dua institusi hukum yaitu Komisi Pemberantasan Korupsi dengan Kepolisian Negara Republik
Indonesia.
1.6.2 Manfaat Praktis
Secara praktis penelitian ini memberikan gambaran penyelesaian sengketa kewenangan lembaga Negara mengacu pada peraturan perundang-undangan.
1.7 Landasan Teoritis
1.7.1. Prinsip Negara Hukum
Dalam kepustakaan Indonesia, istilah negara hukum merupakan terjemahan langsung dari rechsstaat
7
. Istilah rechsstaat mulai popular di Eropa sejak abad XIX meskipun pemikiran tentang itu sudah ada sejak lama
8
. Istilah the rule of law mulai populer dengan terbitnya buku dari Albert Van Dicey tahun
1889 dengan judul Introduction to the Study of Law of The Constitution
9
. Dari latar belakang dan system hukum yang menopangnya, terdapat perbedaan antara
konsep rechsstaat dan konsep the rule of law, meskipun berbeda, pada dasarnya kedua konsep tersebut mengarahkan dirinya pada satu sasaran utama, yaitu
pengakuan dan perlindungan terhadap hak – hak asasi manusia. Meskipun dengan
7
Padmo Wahjono, 1977, Ilmu Negara Suatu Sistematik dan Penjelasan 14 Teori Ilmu Negara dari Jellinek, Melati Study Group, Jakarta, hal 30.
8
Ni’Matul Huda, 2013, Hukum Tata Negara Indonesia, Raja Grafindo, Jakarta, hal 81
9
ibid.
sasaran yang sama, keduanya berjalan dengan system sendiri yaitu sistem hukumnya masing – masing
10
. Konsep rechsstaat lahir dari perjuangan menentang absolutism sehingga
sifatnya revolusioner, sebaliknya konsep the rule of law berkembang secara evolusioner
11
. Konsep rechsstaat bertumpu atas sistem hukum eropa continental yang disebut civil law, sedangkan konsep the rule of law bertumpu atas sistem
hukum yang disebut common law. Karakteristik civil law adalah administratif, sedangkan karakteristik civil law adalah judicial
12
. Adapun ciri – ciri rechsstaat adalah
13
1. Adanya Undang-Undang Dasar atau Konstitusi yang memuat ketentuan tertulis tentang hubungan antara penguasa dan rakyat.
2. Adanya pembagian kekuasaan negara 3. Diakui dan dilindungi hak – hak kebebasan rakyat.
A. V. Dicey mengetengahkan tiga arti dari the rule of law sebagai berikut
14
: 1. Supremasi absolut atau predominasi dari regular law untuk
menentang pengaruh dari arbitrary power dan meniadakan kesewenang – wenangan, prerogative atau discretionary authority
yang luas dari pemerintah 2. Persamaan di hadapan hukum atau penundukan yang sama dari
semua golongan kepada ordinary law of the land yang
10
Philipus M. Hadjon, 1987, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, Bina Ilmu, Surabaya, hal 72
11
ibid.
12
ibid. hal. 80
13
Huda Ni’Matul, Op.cit, hal. 81
14
Huda Ni’ Matul, Loc.cit
dilaksanakan oleh ordinary court: ini berarti bahwa tidak ada orang yang berada di atas hukum; tidak ada peradilan administrasi
negara. 3. Konstitusi adalah hasil dari the ordinary law of the land, bahwa
hukum kosntitusi bukanlah sumber, tetapi merupakan konsekuensi dari hak – hak individu yang dirumuskan dan ditegaskan oleh
peradilan. Menurut Wirjono Prodjodikoro, negara hukum berarti suatu negara yang di dalam
wilayahnya adalah : 1. Semua alat – alat perlengkapan dari negara, khususnya alat – alat
perlengkapan dari pemerintah dalam tindakannya baik terhadap para warga negara maupun dalam saling berhubungan masing –
masing, tidak boleh sewenang – wenang, melainkan harus memperhatikan peraturan – peraturan hukum yang berlaku.
2. Semua orang dalam hubungan kemasyarakatan harus tunduk pada peraturan – peraturan hukum yang berlaku.
Indonesia merupakan negara hukum, Pasal 1 ayat 3 UUDNRI 1945 menyebutkan, bahwa “Negara Indonesia negara hukum”. Negara hukum
dimaksud adalah negara yang menegakan supermasi hukum untuk menegakan kebenaran
dan keadilan
dan tidak
ada kekuasaan
yang tidak
dipertanggungjawabkan
15
.
15
Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, 2010, Panduan Pemasyarakatan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 Sesuai dengnan Urutan Bab, Pasal dan
ayat, Sekertaris Jendral MPR RI, Jakarta, hal, 46
Dengan landasan prinsip negara hukum, dalam kasus sengketa kewenangan ini yang akan diteliti adalah kepastian hukumnya, karena Indonesia
merupakan negara hukum jadi segala tindak – tanduk seluruh pemangku kekuasaan dan warga negaranya harus didasari oleh peraturan perundang –
undangan.
1.7.2 Asas-asas Pemerintahan yang baik