Tinjauan tentang Saksi yang Meringankan a de charge Tinjauan tentang Terorisme

commit to user 21 mendapat ganti rugi dan rehabilitasi Pasal 68 KUHAP; 22 mendapat salinan dari semua suratberkas perkara Pasal 72 KUHAP, http:www.fortunecity.comboozersnicole979huhap.htm, diakses pada tanggal 6 April 2011 pukul 09.34 WIB. Selain itu, terdakwa juga masih memiliki hak-hak lain, seperti dibidang penahanan, penggeledahan dan lain-lain.

3. Tinjauan tentang Saksi yang Meringankan a de charge

a. Pengertian Saksi yang meringankan a de charge Pengertian dari saksi a de charge adalah saksi yang meringankan atau menguntungkan terdakwa. Saksi a de charge untuk meringankan tersangka atau terdakwa, tidak saja seorang saksi tapi juga seorang ahli. Akan tetapi di dalam praktek, jarang sekali penyidik mau memeriksa saksi yang mau meringankan bagi tersangka atau terdakwa, meskipun hal tersebut merupakan hak dari seorang tersangka atau terdakwa untuk mengajukan saksi yang meringankan Syaiful Bakhri, 2009:123. b. Dasar hukum saksi yang meringankan a de charge Dasar hukum saksi yang meringankan a de charge adalah Pasal 65 KUHAP yaitu Tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan diri mengajukan saksi dan atau seseorang yang memiliki keahlian khusus guna memberikan keterangan yang menguntungkan bagi dirinya. Seperti juga yang disebutkan dalam Pasal 160 ayat 1 huruf c, yaitu dalam hal ada saksi baik yang menguntungkan maupun yang memberatkan terdakwa yang tercantum dalam surat pelimpahan perkara dan atau yang diminta oleh terdakwa atau penasehat hukum atau penuntut umum selama berlangsungnya sidang atau dijatuhkannya putusan hakim ketua sidang wajib mendengar keterangan saksi tersebut. commit to user Saksi yang meringankan terdakwa tidak saja bisa diajukan ketika seorang terdakwa diperiksa oleh pengadilan Pasal 160 ayat 1 huruf c KUHAP, tetapi juga ketika seseorang sebagai tersangka di muka pemeriksaan penyidikan Pasal 116 ayat 3 KUHAP.

4. Tinjauan tentang Terorisme

a. Pengertian Terorisme Undang-undang memberikan pembatasan, bahwa yang dimaksud terorisme adalah setiap perbuatan yang dengan sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangya nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategi atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas Internasional Terorisme adalah serangan-serangan terkoordinasi yang bertujuan membangkitkan perasaan teror terhadap sekelompok masyarakat. Berbeda dengan perang, aksi terorisme tidak tunduk pada tatacara peperangan seperti waktu pelaksanaan yang selalu tiba-tiba dan target korban jiwa yang acak serta seringkali merupakan warga sipil. Istilah teroris oleh para ahli kontra terorisme dikatakan merujuk kepada para pelaku yang tidak tergabung dalam angkatan bersenjata yang dikenal atau tidak menuruti peraturan angkatan bersenjata tersebut. Aksi terorisme juga mengandung makna bahwa serang-serangan teroris yang dilakukan tidak berperikemanusiaan dan tidak memiliki justifikasi, dan oleh karena itu para pelakunya teroris layak mendapatkan pembalasan yang kejam http:id.wikipedia.orgwikiterorisme 28 November 2010 pukul 18.40 WIB. commit to user Terorisme merupakan kejahatan yang luar biasa extra ordinary crime dan dikategorikan sebagai kejahatan kemanusiaan against humanity Waluyadi, 2009 : 21. Dalam Black’s Law Dictionary, terorisme merupakan kegiatan yang melibatkan unsur kekerasan atau yang menimbulkan efek bahaya bagi kehidupan manusia yang melanggar hukum, yang jelas dimaksudkan untuk mengintimidasi penduduk sipil, mempengaruhi kebijakan pemerintah, dan juga mempengaruhi penyelenggaraan negara dengan cara penculikan atau pembunuhan. Tindakan yang tergolong kedalam tindakan Terorisme adalah tindakan-tindakan yang memiliki elemen, yaitu kekerasan, tujuan politik, dan terorintended audience. Dan menurut Muhammad Mustofa, “terorisme adalah tindakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang ditujukan kepada sasaran secara acak tidak ada hubungan langsung dengan pelaku yang berakibat pada kerusakan, kematian, ketakutan, ketidakpastian dan keputusasaan masal” Muhammad Mustofa, 2002 : 30. b. Karakteristik Terorisme Divisi riset Federal dalam Kongres AS menyebutkan ada lima ciri dari kelompok teroris, yaitu separatis nasionalis, fundamentalis religius, religius baru, revolusioner social dan teroris sayap kanan Abdul Wahid, Sunardi, dan Muhammad Sidik, 2004 : 33. James H.Wolfe menyebutkan beberapa karakteristik terorisme sebagai berikut : 1 terorisme dapat didasarkan pada motivasi yang bersifat politis maupun nonpolitis; 2 sasaran yang menjadi obyek aksi terorisme bisa sasaran sipil maupun sasaran non-sipil; commit to user 3 aksi terorisme dapat ditujukan untuk mengintimidasi atau mempengaruhi kebijakan pemerintah Negara; 4 aksi terorisme dilakukan melalui tindakan yang tidak menghormati hukum internasional atau etika internasional; 5 aktivitas teroris menciptakan perasaan tidak aman dan merupakan gangguan psikologis untuk masyarakat; 6 persiapan atau perencanaan aksi teror bisa bersifat multi nasional; 7 tujuan jangka pendek aksi terorisme adalah menarik perhatian media massa dan untuk menarik perhatian publik; 8 aktivitas terorisme mempunyai nilai mengagetkan shock value yang bagi teroris berguna untuk mendapatkan perhatian; http:www.suaramerdeka.comhariankha1.htm 1 Desember 2010 pukul 18.04. Sebagaimana diketahui menurut Pasal 6 Undang-Undang nomor 15 Tahun 2003, yang dapat dikatakan seseorang digolongkan sebagai teroris yaitu setiap orang yang sengaja menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan menimbulkan suasana teror atau rasa takut terhadap orang secara meluas atau menimbulkan korban yang bersifat masal, dengan cara merampas kemerdekaan atau hilangya nyawa dan harta benda orang lain, atau mengakibatkan kerusakan atau kehancuran terhadap obyek-obyek vital yang strategi atau lingkungan hidup atau fasilitas publik atau fasilitas Internasional, maka akan dipidana dengan pidana mati atau penjara seumur hidup atau penjara paling singkat 4 empat tahun dan paling lama 20 dua puluh tahun. commit to user PEMERIKSAAN ALAT BUKTI SAKSI A DE CHARGE PERKARA TINDAK PIDANA TERORISME KEKUATANNYA SEBAGAI ALAT BUKTI HAK TERDAKWA A PEMBUKTIAN DAKWAAN

B. KERANGKA PEMIKIRAN

Dokumen yang terkait

TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 65 KUHAP TENTANG HAK TERSANGKA ATAU TERDAKWA UNTUK MENGHADIRKAN SAKSI YANG MENGUNTUNGKAN (SAKSI/SAKSI AHLI) DI SEMUA TINGKAT PEMERIKSAAN.

1 4 12

SKRIPSI TINJAUAN TERHADAP PELAKSANAAN PASAL 65 KUHAP TENTANG HAK TERSANGKA ATAU TERDAKWA UNTUK MENGHADIRKAN SAKSI YANG MENGUNTUNGKAN (SAKSI/SAKSI AHLI) DI SEMUA TINGKAT PEMERIKSAAN.

1 10 13

KEDUDUKAN SAKSI VERBALISAN (SAKSI PENYIDIK) SEBAGAI ALAT BUKTI DI PERSIDANGAN DALAM PEMBUKTIAN PERKARA PIDANA (Studi Kasus di Pengadilan Negeri Boyolali).

0 2 14

PERTIMBANGAN HAKIM TERHADAP KETERANGAN SAKSI SEBAGAI ALAT BUKTI YANG SAH DALAM PERSIDANGAN PERKARA PIDANA DI PENGADILAN NEGERI PADANG.

0 1 6

PERANAN KETERANGAN SAKSI A CHARGE SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI DALAM PERADILAN PIDANA.

0 2 74

IMPLEMENTASI HAK TERDAKWA UNTUK MENGHADIRKAN ALAT BUKTI BERUPA SAKSI DAN AHLI MERINGANKAN DALAM PERKARA PENODAAN AGAMA ISLAM (Studi Putusan Pengadilan Negeri Sampang Nomor : 69/Pid.B/2012/Pn.Spg).

0 0 13

TELAAH YURIDIS EKSISTENSI SAKSI A DE CHARGE SEBAGAI BENTUK PERLAWANAN TERDAKWA TERHADAP ALAT BUKTI PENUNTUT UMUM DAN ARGUMENTASI HAKIM DALAM PENILAIANNYA SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PEMERIKSAAN PERKARA PENGANIAYAAN DI PENGADILAN NEGERI DEMAK (STUDI KASUS DAL

0 0 13

EKSISTENSI SAKSI MAHKOTA SEBAGAI ALAT BUKTI DALAM PERKARA PIDANA

0 0 9

PERANAN KETERANGAN SAKSI A CHARGE SEBAGAI SALAH SATU ALAT BUKTI DALAM PERADILAN PIDANA SKRIPSI

0 0 28

IMPLEMENTASI HAK TERDAKWA MENGHADIRKAN SAKSI YANG MERINGANKAN (A DE CHARGE) DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PUTUSAN YANG DIJATUHKAN HAKIM DALAM PERSIDANGAN PERKARA PENGANIAYAAN (STUDI PUTUSAN PENGADILAN NEGERI BAUBAU NOMOR 71/PID.B/2015/PN.BAU) - UNS Institutio

0 0 13