commit to user
PEMERIKSAAN ALAT BUKTI
SAKSI A DE CHARGE
PERKARA TINDAK PIDANA
TERORISME
KEKUATANNYA SEBAGAI ALAT BUKTI
HAK TERDAKWA
A
PEMBUKTIAN DAKWAAN
B. KERANGKA PEMIKIRAN
PENJELASAN KERANGKA PEMIKIRAN
Saksi a de charge adalah saksi yang meringankan atau menguntungkan terdakwa. Dasar hukum saksi yang meringankan a de charge adalah Pasal 65
KUHAP yaitu Tersangka atau terdakwa berhak untuk mengusahakan diri mengajukan saksi dan atau seseorang yang memiliki keahlian khusus guna
memberikan keterangan yang menguntungkan bagi dirinya. Seperti juga yang disebutkan dalam Pasal 160 ayat 1 huruf c, yaitu dalam hal ada saksi baik yang
menguntungkan maupun yang memberatkan terdakwa yang tercantum dalam surat pelimpahan perkara dan atau yang diminta oleh terdakwa atau penasehat
hukum atau penuntut umum selama berlangsungnya sidang atau dijatuhkannya putusan hakim ketua sidang wajib mendengar keterangan saksi tersebut. Saksi
PROSES PERADILAN DI PERSIDANGAN
commit to user
yang meringankan terdakwa tidak saja bisa diajukan ketika seorang terdakwa diperiksa oleh pengadilan Pasal 160 ayat 1 huruf c KUHAP, tetapi juga
ketika seseorang sebagai tersangka di muka pemeriksaan penyidikan Pasal 116 ayat 3 KUHAP.
commit to user
BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Imlementasi hak terdakwa untuk menghadirkan saksi yang meringankan
a de charge dalam persidangan perkara terorisme 1.
Identitas Terdakwa :
Nama : ABU BAKAR BA’ASYIR alias ABDUS SOMAD
alias ABU BAKAR BA’ASYIR bin ABUD BA’ASYIR.
Tempat Lahir : Jombang.
Umurtanggal lahir : 66 tahun 17 Agustus 1938. Jenis Kelamin
: Laki-laki. Kebangsaan
: Indonesia. Tempat Tinggal
: Ngruki Rt 004 017, Desa Cemani, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Solo, Jawa Tengah.
Agama : Islam.
Pekerjaan : Guru Agama.
2. Kasus Posisi
Pada tahun 1999 terdakwa Abu Bakar Ba’asyir bertempat di Ngruki memimpin Al-Jama’ah Al-Islamiyah belandaskan Pedoman Umum
perjuangan Al-Jama’ah Al-Islamiyah PUPJI, yang pada intinya berisi tentang:
1. Ushulul-Manhaj Al-Harakiy Li Iqomatid-Dien atau pokok-pokok pedoman gerakan menegakkan agama yang berisi prinsip-prinsip
dalam memahami Ad-Dien sebagai langkah-langkah yang wajib diditempuh dalam rangka menegakkan Ad-Dien, artinya menegakkan
Daulah Islamiyah atau Negara Islam dan selanjutnya menegakkan Khalifah Islamiyah atau pemerintahan Islam.