Mengatasi Miskonsepsi Hambatan Belajar atau Learning Obstacle

Hilda Mardiana,2013 PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME TENTANG GAYA MAGNET DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Buku teks Buku teks dapat menjadi penyebab terjadinya miskonsepsi siswa. Hal ini dikarenakan pemilihan bahasa yang tinggi sehingga sulit dipahami siswa. Selain itu penjelasan yang tidak lengkap mengakibatkan siswa salah menangkap makna konsep yang sebenarnya d. Konteks 1 Pengalaman Pengalaman siswa mengenai suatu peristiwa membuat siswa memiliki konsepsi sendiri yang terbatas mengenai suatu hal. Ketika siswa dihadapkan pada suatu kasus siswa akan menggunakan konsepsi yang terbatas tersebut. 2 Bahasa sehari-hari Ada beberapa kata atau istilah yang sama digunakan dalam kehidupan sehari- hari dan dalam konteks suatu materi ajar. Ketika siswa memabaca atau mendengar kata atau istilah tersebut dalam suatu materi ajar, kata atau istilah tersebut akan diartikan sama. Dengan demikian bahasa dapat menyebabkan miskonsepsi siswa. 3 Teman Pengetahuan diperoleh dengan cara berinteraksin interaksi itu bisa terjadi dengan teman. Akan menjadi miskonsepsi jika teman yang kita minta pendapatnya mempunyai gagasan yang salah mengenai suatu materi ajar dan kita langsung menerimanya tanpa berpikir dahulu secara kritis terhadap gagasan tersebut. e. Metode mengajar Tidak ada metode mengajar yang paling baik, yang ada hanya metode yang tepat dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Oleh karena itu penggunaan metode yang tepat akan membantu siswa dalam memahami suatu materi ajar. Metode yang kurang tepat mengakibatkan pembelajaran tidak berlangsung dengan baik. Akibatnya terjadi miskonsepsi pada siswa karena siswa kurang memahami materi yang diajarkan.

5. Mengatasi Miskonsepsi

Hilda Mardiana,2013 PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME TENTANG GAYA MAGNET DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Menurut Suparno 2013: 55 secara garis besar langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengatasi miskonsepsi adalah sebagai berikut: a. Mencari atau mengungkap miskonsepsi siswa. b. Mencoba menemukan penyebab miskonsepai. c. Mencari perlakuan yang sesuai untuk mengatasi. a. Siswa Untuk dapat mengungkap miskonsepsi siswa hal yang sangat penting untuk diketahui oleh guru adalah bagaimana cara siswa mengungkapkan gagasannya atau kerangka berpikir siswa. untuk dapat mengetahui cara berpikir siswa, guru dapat melakukan kegiatan sebagai berikut: 1 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasan siswa tentang materi yang sedang dibahas. 2 Guru memberikan pertanyaan yang dapat mengungkap pengetahuan awal siswa. 3 Guru menyajikan suatu kasus yang sering menjadi miskonsepsi bagi siswa, kemudian guru meminta siswa untuk mendiskusikannya. Setelah itu guru meminta siswa untuk menyampaikan hasil diskusinya. b. Guru Agar miskonsepsi yang disebabkan oleh guru, maka sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru harus melakukan persiapan terlebih dahulu, khususnya dalam penguasaan bahan ajar secara luas dan mendalam. Seorang guru yang profesional harus bersifat terbuka dan up to date. Guru tidak perlu malu untuk bertanya kepada guru lain atau seseorang yang ahli dalam materi tersebut. Selain itu guru juga tidak terpaku pada satu buku sumber, guru harus menggunakan banyak sumber belajar lain dan tentunya harus menyesuaikan bahan ajar tersebut dengan kebutuhan siswa. selain itu guru juga harus up to date terhadap perkembangan ilmu pengetahuan. Karena seperti yang kita ketahui banyak teori yang sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan. Hilda Mardiana,2013 PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME TENTANG GAYA MAGNET DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu c. Buku teks Buku tes merupakan salah satu sumber belajar yang tidak dibuat oleh guru. Oleh karena itu tugas guru adalah memberi penjelasan dan meluruskan kesalahan yang tercantum pada buku tersebut. d. Konteks Agar tidak terjadi kesalahpahaman makna dari kata atau istilah yang digunakan, maka sebaiknya guru menjelaskan secara rinci maksud dan makna dari kata atau istilah tersebut sehingga tidak terjadi miskonsepsi hanya karena perbedaan makna dari kata atau istilah yang sama. e. Metode mengajar Siswa mempunyai karakteristik, potensi dan kemampuan yang berbeda sau dengan yang lain. Oleh karena itu pemiliham metode yang tepat dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik. Selain pemilihan metode yang tepat dalam mengajar guru disarankan untuk tidak terpaku pada satu metode mengajar. Untuk itu, penggunaan multi metode sangat disarankan untuk membantu guru dalam mengatasi miskonsepsi siswa yang muncul.

H. Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA