Hilda Mardiana,2013 PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME TENTANG GAYA
MAGNET DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam proses perkembangannya siswa harus mencapai keseimbangan equilibrium. Equilibrium merupakan suatu keadaan di mana seseorang dapat
mengatur dirinya untuk mencapaui keseimbangan atara asimilasi dan akomodasi.
2. Teori Belajar Konstruktivisme Vygotsky
Menurut Slavin dalam Cahyo 2013: 43 mengemukakan bahwa karya Vygotsky didasarkan pada dua ide utama. Pertama, perkembangan intelektual
dapat dipahamai apabila ditinjau dari konteks histori dan budaya pengalaman anak. Kedua, perkembangan bergantung pada sistem-sistem isyarat mengacu pada
simbol-simbol yang diciptakan oleh budaya untuk membantu orang berpikir, berkomunikasi, dan memecahkan masalah.
Menurut Slavin dalam Cahyo 2013: 42-43, Vygotsky mengemukakan ada empat prinsip yang berkaitan dengan pembelajaran yaitu:
a. Pembelajaran sosial sosial learning
Vygotsky menyatakan bahwa siswa belajar melaui interaksi bersama dengan orang dewasa atau teman yang lebih cakap.
b. ZPD zone of proximal development
Siswa akan mempelajari konsep-konsep dengan baik jika berada dalam ZPD. Siswa bekerja dalam ZPD jika siswa tidak dapat memecahkan masalah sendiri,
tetapi dapat memecahkan masalah itu setelah mendapat bantuan dari orang dewsa atau teman.
c. Masa magang kognitif cognitive apprenticeship
Suatu proses yang menjadikan siswa sedikit demi sedikit memperoleh kecakapan intelektual melalui interaksi dengan orang yang lebih ahli, orang
dewasa, atau teman yang lebih pandai. d.
Pembelajaran termediasi mediated learning
Hilda Mardiana,2013 PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME TENTANG GAYA
MAGNET DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Vygotsky menekankan pada scaffolding. Siswa diberi masalah yang kompleks, sulit, dan realistis, kemudian diberi bantuan secukupnya dalam
memecahkan masalah siswa. Sedangkan Ratumanan dalam Cahyo 2013: 45-46 menguraikan lima prinsip
konstruktivisme Vygotsky yaitu: 1 penekanan pada hakikat sosiokultural belajar; 2 daerah perkembangan terdekat zone of proximal development = ZPD; 3
pemagangan kognitif; 4 perancahan scaffolding; 5 bergumam private speech
. Kedua pendapat tersebut pada umumnya mempunyai makna yang sama,
hanya saja Ratmanan lebih spesifik dan menambahkan satu prinsip yaitu bergumam. Berguman adalah berbicara dengan diri sendiri atau berbicara dalam
hati bertujuan untuk membimbing dan mengarahkan diri sendiri. Menurut Vygotsky dalam Cahyo 2013: 48,
‘private speech dapat memperkuat interaksi sosial anak dengan orang lain.
’
E. Pandangan Konstruktivisme dalam Pendidikan