Hilda Mardiana,2013 PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME TENTANG GAYA
MAGNET DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
c. Buku teks
Buku tes merupakan salah satu sumber belajar yang tidak dibuat oleh guru. Oleh karena itu tugas guru adalah memberi penjelasan dan meluruskan kesalahan
yang tercantum pada buku tersebut. d.
Konteks Agar tidak terjadi kesalahpahaman makna dari kata atau istilah yang
digunakan, maka sebaiknya guru menjelaskan secara rinci maksud dan makna dari kata atau istilah tersebut sehingga tidak terjadi miskonsepsi hanya karena
perbedaan makna dari kata atau istilah yang sama. e.
Metode mengajar Siswa mempunyai karakteristik, potensi dan kemampuan yang berbeda sau
dengan yang lain. Oleh karena itu pemiliham metode yang tepat dapat membantu siswa untuk mencapai hasil belajar yang baik. Selain pemilihan metode yang tepat
dalam mengajar guru disarankan untuk tidak terpaku pada satu metode mengajar. Untuk itu, penggunaan multi metode sangat disarankan untuk membantu guru
dalam mengatasi miskonsepsi siswa yang muncul.
H. Konstruktivisme dalam Pembelajaran IPA
1. Hakikat Ilmu Pengetahuan Alam
Jujun Suriasumantri dalam Trianto 2012: 136 ‘Ilmu Pengetahuan Alam
IPA merupakan bagian dari ilmu pengetahuan atau sains yang berasal dari bahasa Inggris science. Kata science berasal dari bahasa latin scientia yang berarti
saya tahu. Science terdiri dari social sciences Ilmu Pengetahuan Sosial dan natural sci
ence Ilmu Pengetahuan Alam. Namun dalam perkembangannya science
sering diterjemahkan sebagai sains yang berarti Ilmu Pengetahuan Alam IPA
.’ Menurut filsafat ilmu dalam Poedjiadi 2007: 1
‘pengetahuan yang terkoordinasi, terstruktur daan si
stematik disebut ilmu.’ Pengertian sains dibatasi hanya pada pengetahuan yang positif, artinya yang hanya dijangkau melalui
indera kita. Pada mulanya ilmu hanya mempelajari alam, namun dalam
Hilda Mardiana,2013 PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME TENTANG GAYA
MAGNET DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
perkembangannya juga mempelajari masyarakat. Atas dasar itu dapat berarti ilmu yang mempelajari tentang alam atau ilmu pengetahuan alam, dan dapat berarti
ilmu pada umumnya. Menurut Vessel dalam Bundu 2006: 9 memberi jawaban sangat singkat
tetapi bermakna yakni science is what scientists do. Sains adalah apa yang dikerjakan para ahli Sains saintis. Suatu penemuan setiap aspek dari lingkungan
sekitar, yang
menjadikan seseorang
dapat mengukurnya
sebaik mungkin,mengumpulkan dan menilai data dari hasil penelitiannya dengan hati-
hati dan terbuka. Pada bagian lain Vessel mengemukakan bahwa “science is an
intellectual search involving inquiryn rational througtn and generalization ”. Hal
itu mencakup teknik sains yang sering disebut sebagai proses sains, sedangkan hasilnya yang berupa fakta-fakta dan prinsip biasa disebut dengan produk sains.
H.W Fowler dalam Trianto 2012: 136 berpendangan bahwa ‘IPA adalah
pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan, yang berhubungan dengan gejala- gejala kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi.
’ Sedangkan menurut Wahyana dalam Trianto 2012: 136
‘IPA adalah suatu kumpulan pengetahuan tersusun secara sistematik, dan dalam penggunaannya
secara umum terbatas pada gejala-gejala alam. Perkembangannya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta, tetapi oleh adanya metode ilmiah dan sikap
ilmiah. ’
Trianto 2012 :136-137 menyimpulkan bahwa IPA adalah Suatu kumpulan teori yang sistematis, penerapannya secara umum
terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang melalui metode ilmiah sepert observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah seperti rasa
ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.
Sedangkan Samatoa 2006: 2 mengemukakan bahwa: kata IPA merupakan singkatan kata Ilmu Pengetahuan Alam yang
merupakan terjemahan dari kata-kata bahasa Inggris natural science secara singkat disebut sciences. Natural artinya alamiah, berhubungan dengan
alam atau bersangkutan dengan alam. Science artinya Ilmu Pengetahuan. Jadi ilmu pengetahuan atau science secara harfiah dapat diartikan sebagai ilmu
tentang alam.
Hilda Mardiana,2013 PENGEMBANGAN DESAIN PEMBELAJARAN IPA BERBASIS KONSTRUKTIVISME TENTANG GAYA
MAGNET DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 2006 BSNP: 124 dijelaskan bahwa:
Ilmu Pengetahuan Alam IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan
kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip- prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA
diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam
menerapkannya di dalam kehidupan sehari-hari.
Ucapan Einstein dalam Mulyana 2011: 7: ‘Science is the atempt to make the
chaotic diversity of our sense experience corresponsd to a logically uniform sistem of thought,
mempertegas bahwa IPA merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi suatu sistem pola berpikir yang logis
tertentu, yang dikenal dengan istilah pola berpikir ilmiah. Menurut Marsetio Donosepoetro
‘pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap ilmiah. Selain itu IPA dipandang pula
sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai prosedur ’ Trianto, 2012: 137.
Menurut Laksmi Prihantoro dkk. Trianto, 2012: 137 mengatakan bahwa IPA hakikatnya merupakan suatu produk, proses, dan aplikasi. Sebagai produk, IPA
merupakan sekumpulan pengetahuan dan sekumpulan konsep dan bagan konsep. Sebagai suatu proses, IPA merupakan proses yang dipergunakan untuk
mempelajari objek studi, menemukan dan mengembangkan produk-produk sains, dan sebagai aplikasi, teori-teori IPA akan melahirkan teknologi yang dapat
memberi kemudahan bagi kehidupan. Berdasarkan pendapat dari para ahli, penulis menyimpulkan bahwa IPA
merupakan bagian dari ilmu pengetahuan yang sistematik, mempelajari tentang gejala-gejala alam yang terjadi, IPA bukan pengetahuan yang cukup untuk
diketahui, IPA merupakan sebuah proses penemuan. Dengan mempelajari IPA diharapkan siswa dapat mengenal alam sekitar dan dapat mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
2. Hakikat Pembelajaran IPA