Hanni Pratiwi, 2013 Pengaruh Penerapan Model Kooperatif Tipe Co-Op Dalam Pembelajarann Matematika Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
2 2
11
1 1
t i
s s
n n
r
Tabel 3.2 Klasifikasi Validitas Instrumen
Nilai
xy
r Interpretasi
0,90 ≤
xy
r 1,00 Validitas sangat tinggi sangat baik 0,70 ≤
xy
r 0,90 Validitas tinggi baik
0, 40 ≤
xy
r 0,70 Validitas sedang cukup
0,20 ≤
xy
r 0,40 Validitas rendah kurang
0,00 ≤
xy
r 0,20 Validitas sangat rendah
xy
r 0,00 Tidak valid
Berdasarkan perhitungan dan interpretasi dari kategori-kategori di atas, diperoleh hasil sebagai berikut:
Tabel 3.3 Hasil Analisis Validitas Tiap Butir Soal
Nomor Soal Koefisien Korelasi Interpretasi
1 0,199
Validitas sangat rendah 2
0,546 Validitas sedang
3 0,780
Validitas tinggi 4
0,028 Validitas sangat rendah
5 0,829
Validitas tinggi 6
0,354 Validitas rendah
7 0,670
Validitas sedang 8
0,784 Validitas tinggi
Hasil analisis perhitungan validitas setiap butir soal instrumen tes selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.2 halaman 142.
b. Reliabilitas Butir Soal
“Reliabilitas instrumen atau alat evaluasi adalah ketepatan alat evaluasi dalam mengukur atau ketetapan siswa dalam menjawab alat evaluasi itu
” Ruseffendi, 2005: 158. Rumus yang digunakan untuk mencari koefisien
reliabilitas bentuk uraian dikenal dengan rumus Alpha seperti di bawah ini:
Keterangan : n = banyak butir soal
2 i
s
= jumlah varians skor setiap item
2 t
s
= varians skor total
Hanni Pratiwi, 2013 Pengaruh Penerapan Model Kooperatif Tipe Co-Op Dalam Pembelajarann Matematika Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
SM I X
X DP
B A
Tolak ukur untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas alat evaluasi dapat digunakan tolak ukur yang dibuat oleh J. P. Guilford Suherman, 2003:
139. Tabel 3.4
Klasifikasi Interpretasi Derajat Reliabilitas
Nilai
11
r
Interpretasi
11
r
≤ 0,20 Derajat reliabilitas sangat rendah 0,20 ≤
11
r
0,40 Derajat reliabilitas rendah
0,40 ≤
11
r
0,70 Derajat reliabilitas sedang
0,70 ≤
11
r
0,90 Derajat reliabilitas tinggi
0,90 ≤
11
r
≤ 1,00 Derajat reliabilitas sangat tinggi
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas, diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,64 dengan interpretasi derajat reliabilitas sedang. Adapun
perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.3 halaman 143.
c. Daya Pembeda Butir Soal
Daya Pembeda DP dari sebuah butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan antara testi yang mengetahui
jawabannya dengan benar dengan testi yang tidak dapat menjawab soal tersebut Suherman, 2003: 159. Dengan kata lain, daya pembeda sebuah butir soal adalah
kemampuan butir soal itu untuk membedakan antara testi siswa yang pandai atau berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah.
Untuk menentukan daya pembeda tiap butir soal digunakan rumus sebagai berikut Suherman, 2003: 146:
Keterangan : DP = Daya pembeda = Rata-rata siswa pada kelompok atas
= Rata-rata siswa pada kelompok bawah SMI = Skor Maksimum Ideal tiap butir soal
Klasifikasi interpretasi untuk daya pembeda yang banyak digunakan Suherman, 2003: 161 adalah sebagai berikut:
Hanni Pratiwi, 2013 Pengaruh Penerapan Model Kooperatif Tipe Co-Op Dalam Pembelajarann Matematika Untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Konsep Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
SM I X
IK
i
Tabel 3.5
Klasifikasi Interpretasi Daya Pembeda
Nilai DP Interpretasi
DP ≤ 0,00 Sangat jelek
0,00 DP ≤ 0,20 Jelek
0,20 DP ≤ 0,40 Cukup
0,40 DP ≤ 0,70 Baik
0,70 DP ≤ 1,00 Sangat baik
Berdasarkan perhitungan dan interpretasi dari kategori-kategori di atas, diperoleh hasil berikut:
Tabel 3.6 Daya Pembeda Tiap Butir Soal
Nomor Soal Daya Pembeda Interpretasi 1
0,09 Jelek
2 0,45
Baik 3
0,41 Baik
4 0,04
Jelek 5
0,27 Cukup
6 0,13
Jelek 7
0,54 Baik
8 0,72
Sangat baik
Hasil perhitungan daya pembeda setiap butir soal instrumen tes, selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran C.4 halaman 144.
d. Indeks kesukaran