Daud Kurniawan, 2014 ANALISA PENYEDIAAN SUMBER AIR BAKU STATION CIBADAK DI KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB III KRITERIA PERENCANAAN
3.1 Analisa Debit Andalan
Debit andalan adalah debit yang diperkirakan selalu adatersedia dengan keandalan tertentu pada waktu yang lama. Karena di lokasi-lokasi studi tidak
terdapat stasiun dugapengukur debit air, maka untuk memperkirakan besarnya debit andalan dihitungdidekati dengan menggunakan metode simulasi hujan
menjadi aliran Rainfall - runoff model. Pada studi ini untuk memperkirakan debit sumber air dipakai simulasi
metode “NRECA”.Untuk perhitungan NRECA pada daerah studi dibutuhkan input data sebagai berikut :
Curah hujan bulanan selama 10 tahun, dari Stasiun Ciracas Untuk analisa sumber air Cibadak, dengan periode pencatatan dari tahun 1997 sampai
dengan tahun 2007. Evapotranspirasi dihitung dengan data temperatur, kelembaban relatif,
kecepatan angin dan lama penyinaran matahari dari Stasiun Klimatologi Purwakarta.
Nilai evapotranspirasi dihitung dengan menggunakan rumus Pennman. Nilai tampungan kelengasan awal, nilainya didapat dengan trial and error.
Tampungan air tanah awal, nilainya didapat dengan coba-coba trial and
error.
3.1.1 Ketersediaan Data Hujan dan Klimatologi
Lokasi sumber air Cibadak yang berdekatan dengan Stasiun Hujan Ciracas, maka data hujan yang dipergunakan di ambil dari Stasiun Hujan Ciracas
milik Perum Jasa Tirta II Divisi Usaha II Seksi Usaha Purwakarta. Disamping itu alasan Pemilihan stasiun hujan tersebut didasarkan juga pada kelengkapan data
pencatatan stasiun hujan tersebut.
Daud Kurniawan, 2014 ANALISA PENYEDIAAN SUMBER AIR BAKU STATION CIBADAK DI KABUPATEN PURWAKARTA
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
Data hujan di ketiga Stasiun Hujan tersebut tersedia selama 11 tahun terakhir dari tahun 1997 sd 2007. Pada sepanjang tahun 2007, rata-rata curah
hujan bulanan tertinggi yang tercatat terjadi pada bulan Januari, Pebruari, Maret dan Desember, yang masing-masing mencapai 400 sd 950 mm.
Kondisi iklim di lokasi pekerjaan secara umum adalah sama dengan wilayah lain di Indonesia yaitu beriklim tropis dan dipengaruhi oleh angin muson
dimana musim penghujan terjadi pada bulan November hingga Mei, sedangkan musim kemarau terjadi pada bulan Juni hingga Oktober. Perbedaan musim dalam
setahun tersebut menyebabkan terjadinya perubahan suhu dan kelembaban. Suhu udara berkisar antara 25
o
-27
o
C dengan kelembaban nisbi rata-rata berkisar 90.
3.1.2 Perhitungan Evapotranspirasi Potensial
Evaporasi dan transpirasi merupakan faktor penting dalam studi pengembangan sumber daya air. Evaporasi adalah proses fisik yang mengubah
suatu cairan atau bahan padat menjadi gas. Sedangkan transpirasi adalah penguapan air yang terjadi melalui tumbuhan. Jika kedua proses tersebut saling
berkaitan disebut dengan evapotranspirasi. Sehingga evapotranspirasi merupakan gabungan antara proses penguapan dari permukaan tanah bebas evaporasi dan
penguapan yang berasal dari daun tanaman transpirasi. Besarnya nilai evaporasi dipengaruhi oleh iklim, sedangkan untuk
transpirasi dipengaruhi oleh iklim, varietas, jenis tanaman serta umur tanaman. Dalam studi ini untuk menghitung besarnya evapotranspirasi digunakan
metode Penman Modifikasi yang telah disesuaikan dengan keadaan daerah Indonesia Suhardjono, 1990: 54.
Rumus Evapotranspirasi Metode Penman Eto = c x Eto
3.1 Eto = W 0.75.Rs – Rn1 + 1 – W. fu. ea – ed