Pengujian Rangkaian Display Seven Segment Pengujian Rangkaian Relay Lampu

Tunda: mov r7,255 Tnd: mov r6,255 djnz r6, djnz r7,loop3 djnz r2,loop8 ret Jika program tersebut diisikan ke mikrokontroller AT89S51, kemudian mikrokontroller dapat berjalan sesuai dengan program yang diisikan, maka rangkaian minimum mikrokontroller AT89S51 telah bekerja dengan baik.

4.2 Pengujian Rangkaian Display Seven Segment

Pengujian pada rangkaian ini dapat dilakukan dengan menghubungkan rangkaian ini dengan rangkaian mikrokontroller, kemudian memberikan data tertentu pada port serial dari mikrokontroller. Seven segment yang digunakan adalah common anoda, dimana segment akan menyala jika diberi logika 0 dan sebaliknya segment akan mati Universitas Sumatera Utara jika diberi logika 1. Dari hasil pengujian diperoleh data yang harus dikirimkan ke port serial untuk menampilkan angka desimal adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Pengiriman data ke port serial Angka Data yang dikirim 1 0ECH 2 18H 3 88H 4 0C4H 5 82H 6 02H 7 0E8H 8 0h 9 80H 20H Program yang diisikan pada mikrokontroller untuk menampilkan nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut: bil0 equ 20h bil1 equ 0ech bil2 equ 18h bil3 equ 88h bil4 equ 0c4h Universitas Sumatera Utara bil5 equ 82h bil6 equ 02h bil7 equ 0e8h bil8 equ 0h bil9 equ 80h Loop: mov sbuf,bil0 Jnb ti, Clr ti sjmp loop Program di atas akan menampilkan angka 0 pada semua seven segmen. Sedangkan untuk menampilkan 3 digit angka yang berbeda pada seven segmen adalah dengan mengirimkan ke 3 data angka yang akan ditampilkan pada seven segmen. Programnya adalah sebagai berikut : Loop: mov sbuf,bil1 Jnb ti, Clr ti mov sbuf,bil2 Jnb ti, Clr ti mov sbuf,bil3 Jnb ti, Universitas Sumatera Utara Clr ti sjmp loop Program di atas akan menampilkan angka 1 pada seven segmen ketiga, angka 2 pada seven segmen kedua dan angka 3 pada seven segmen pertama.

4.3 Pengujian Rangkaian Relay Lampu

Pengujian rangkaian relay dapat dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt dan 0 volt pada basis transistor C945. Transistor C945 merupakan transistor jenis NPN, transistor jenis ini akan aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt dan tidak aktif jika pada basis diberi tegangan 0,7 volt. Aktifnya transistor akan mengaktifkan relay. Pada alat ini relay digunakan untuk memutuskan hubungan lampu dengan kunci, dimana hubungan yang digunakan adalah normally close NC, dengan demikian jika relay aktif maka hubungan lampu ke kunci akan terputus, sebaliknya jika relay tidak aktif, maka lampu dengan kunci akan terhubung. Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan 5 volt pada basis transistor, jika relay aktif dan hubungan lampu dengan kunci terputus, maka rangkaian ini telah berfungsi dengan baik. Universitas Sumatera Utara Pengujian selanjutnya dilakukan dengan menghubungkan input rangkaian ini ke mikrokontroler pada P0.0 kemudian memberikan program sederhana pada mikrokontroler AT89S51. Program yang diberikan adalah sebagai berikut: Setb P0.0 . . . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika high pada P0.0, sehingga P0.0 akan mendapatkan tegangan 5 volt. Tegangan 5 volt ini akan mengaktifkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi aktip dan hubungan lampu dengan kunci terputus. Berikutnya memberikan program sederhana untuk menonaktifkan relay. Programnya sebagai berikut: Clr P0.0 . . . . . . . . Perintah di atas akan memberikan logika low pada P0.0, sehingga P0.0 akan mendapatkan tegangan 0 volt. Tegangan 0 volt ini akan menonaktifkan transistor C945, sehingga relay juga menjadi tidak aktif dan hubungan lampu dengan kunci terhubung. Universitas Sumatera Utara

4.4 Pengujian Rangkaian Buzzer